HidratDalam kimia, hidrat adalah zat yang mengandung air atau unsur penyusunnya. Keadaan kimiawi air sangat bervariasi pada kelas hidrat yang berbeda, beberapa di antaranya dinamai demikian sebelum struktur kimianya dipahami.[1] Istilah ini digunakan dalam kimia organik dan anorganik untuk menunjukkan bahwa suatu substansi mengandung air. Sebenarnya, perbedaan dari senyawa hidrat dan anhidrat bisa didapat dari definisi masing-masing. Berikut ini perbedaan dari senyawa hidrat dan anhidrat yang perlu kamu ketahui:
Pada dasarnya, kandungan airlah yang menjadi pembeda dari keduanya. Berikut ini beberapa contoh senyawa hidrat lengkap dengan rumus kimianya:
Berikut ini beberapa contoh senyawa anhidrat lengkap dengan rumus kimianya:
Kimia anorganikHidrat adalah garam anorganik yang "mengandung molekul air yang tergabung dalam rasio tetap sebagai bagian penting dari kristal".[2][3] Air ini dapat terikat ke pusat logam atau terkristalisasi dengan kompleks logam. Hidrat ini juga dikatakan mengandung air kristalisasi atau air hidrasi. Jika air tersebut adalah air berat, yaitu unsur hidrogennya berupa isotop deuterium, istilah deuterat akan digunakan untuk menggantikan hidrat.[4] Kimia organikDalam kimia organik, hidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari penambahan air ke molekul lain. Misalnya, etanol (CH3–CH2–OH) dapat dianggap sebagai hidrat dari etena (CH2=CH2) karena terbentuk dari penambahan H ke satu C dan OH ke C yang lain. Contoh lain adalah kloral hidrat (CCl3–CH(OH)2) yang terbentuk dari reaksi antara air dengan kloral (CCl3–CH=O).[butuh rujukan] Referensi
|