Kitab Kells (bahasa Latin: Codex Cenannensis; bahasa Irlandia: Leabhar Cheanannais; Dublin, Perpustakaan Trinity College, kode naskah MS A. I. [58]; adakalanya disebut Kitab Kolumba) adalah sebuah naskahkitab injilberiluminasi dalam bahasa Latin yang memuat keempat injil dari Alkitab Perjanjian Baru beserta sejumlah pengantar dan tabel. Naskah ini dikerjakan di salah satu biara binaan Kolumba di Britania atau Irlandia, dan mungkin pula melibatkan biara-biara binaan Kolumba lainnya di Britania maupun Irlandia, sampai rampung sekitar tahun 800 M. Sebagian besar ayat injil di dalamnya bersumber dari Alkitab Vulgata, tetapi ada pula sejumlah ayat injil yang bersumber dari Alkitab Vetus Latina, yakni karya-karya terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Latin yang jauh lebih tua daripada Alkitab Vulgata.
Ilustrasi dan aneka hiasan dalam Kitab Kells jauh lebih mewah dan rumit daripada ilustrasi dan hiasan dalam kitab-kitab injil Insular lainnya. Hiasan-hiasannya merupakan perpaduan seni ikonografi Kristen tradisional dan corak hias gelung-gelungan yang menjadi ciri khas seni rupa Insular. Gambar-gambar manusia, satwa, makhluk dongeng, simpul Kelt, dan corak anyam dalam warna-warna cerah berpadu menyemarakkan halaman-halamannya. Banyak di antara hiasan-hiasan kecil ini disenyawakan dengan lambang-lambang khas agama Kristen sehingga kian mempertegas tema-tema ilustrasi utama.
Keseluruhan naskah saat ini terdiri atas 340 lembar folio atau 680 halaman rekto verso, dan telah dibagi menjadi empat jilid sejak tahun 1953. Lembaran-lembaran velum bermutu tinggi yang bertabur hiasan rumit tiada tara ini mencakup sepuluh halaman penuh ilustrasi serta halaman-halaman bertulisan yang diperindah dengan inisial-inisial hias dan gambar-gambar miniatur penyeling baris tulisan. Hiasan-hiasan dalam Kitab Kells adalah puncak tertinggi dari ciri antiklasik (penyimpangan dari kaidah seni rupa Yunani-Romawi) dan semangat berapi-api yang terkandung dalam seni rupa Insular. Tampaknya tulisan-tulisan dalam ragam aksara kapital Insular pada lembaran-lembarannya adalah hasil goresan pena dari sekurang-kurangnya tiga orang juru tulis. Huruf-huruf ditulis dengan tinta besi majakane, sementara warna-warni hiasan dihasilkan dari berbagai macam zat pewarna, banyak di antaranya yang didatangkan dari negeri-negeri jauh.
Naskah ini diberi nama Kitab Kells karena selama berabad-abad tersimpan di Biara Kells. Kitab Kells kini terpajang di Perpustakaan Trinity College, Dublin. Lazimnya ada dua jilid yang dipajang bersamaan. Jilid yang satu menampilkan salah satu ilustrasi utama, sementara jilid yang lain menampilkan salah satu halaman bertulisan. Keseluruhan naskah dapat dilihat di Repositorium Koleksi Digital Perpustakaan Trinity College.
Naskah-naskah ini dikelompokkan menjadi satu kumpulan tersendiri oleh para ahli berdasarkan kemiripan langgam seni rupa, ragam aksara, dan tradisi-tradisi penulisan teks naskah. Langgam hias yang sudah mencapai tahap paripurna dalam Kitab Kells menempatkannya pada urutan belakang dalam kumpulan ini. Kitab Kells mungkin saja dikerjakan pada penghujung abad ke-8 atau pada permulaan abad ke-9. Pengerjaan Kitab Kells mengikuti banyak tradisi ikonografi dan corak hias yang terdapat pada naskah-naskah yang lebih tua dalam kumpulan ini. Salah satu contohnya adalah bentuk dari huruf-huruf berhiasan pada halaman incipit (halaman pembukaan) Injil-Injil yang ternyata konsisten dalam kitab-kitab injil Insular. Jika dibandingkan, halaman incipitInjil Matiusdalam Kitab Injil Lindisfarne maupun dalam Kitab Kells menampilkan corak simpul rumit yang membentuk huruf-huruf pertama dari ayat naskah yang diperbesar ukurannya. Untuk daftar yang lebih lengkap dari naskah-naskah dalam kumpulan ini, lihat daftar naskah berilustrasi Hibernia-Saksen.[3]
Biara Kells yang terletak di Kells, County Meath, didirikan atau didirikan kembali oleh rahib-rahib dari Iona. Bangunan biara Kells mulai dikerjakan sejak tahun 807 sampai dengan pemberkatan gedung gerejanya pada tahun 814.[4] Tarikh dan tempat pembuatan Kitab Kells sudah sering kali diperdebatkan. Menurut tradisi, naskah ini dikerjakan pada masa hidup Kolumba,[5] bahkan konon dikerjakan oleh Kolumba sendiri. Tradisi ini sudah lama dianggap keliru atas dasar paleografi dan langgam seni: sebagian besar bukti yang ada menunjukkan bahwa naskah ini dikerjakan sekitar tahun 800,[6] lama sesudah Santo Kolumba wafat pada tahun 597. Abad ke-9, yang diajukan sebagai perkiraan tarikh pembuatan Kitab Kells, bertepatan dengan kurun waktu terjadinya aksi-aksi penyerbuan bangsa Viking ke Pulau Iona. Aksi-aksi penyerbuan yang bermula pada tahun 794 inilah yang menyebabkan rahib-rahib Iona pada akhirnya berpencar menyelamatkan relikui-relikui suci simpanan mereka ke Irlandia dan Skotlandia.[7] Ada pula tradisi lain yang populer di kalangan para ahli berkebangsaan Irlandia bahwasanya naskah ini dikerjakan dalam rangka memperingati 200 tahun wafatnya Santo Kolumba.[8] Ada pula dugaan lain, sebagaimana dugaan tentang pengerjaan naskah Kitab Injil Lindisfarne maupun Kitab Injil Santo Kutbertus sebagai penanda peristiwa pemindahan relikui Santo Kutbertus, bahwasanya Kitab Kells dikerjakan untuk menandai peristiwa pemindahan tulang-belulang Santo Kolumba ke sebuah bangunan persemayaman relikui, yang kemungkinan besar terjadi pada era 750-an.[9]
Sekurang-kurangnya ada lima teori mengenai tempat asal dan tarikh perampungan Kitab Kells. Menurut teori pertama, kitab ini, atau mungkin hanya halaman-halamannya yang berisi tulisan, dikerjakan di Iona dan kemudian dirampungkan di Kells. Menurut teori kedua, keseluruhan kitab ini dikerjakan di Iona.[10] Menurut teori ketiga, keseluruhan kitab ini dikerjakan di skriptorium biara Kells. Menurut teori keempat, kitab ini dikerjakan di kawasan utara Inggris, mungkin di Lindisfarne, kemudian dibawa ke Iona dan selanjutnya ke Kells. Menurut teori kelima, kitab ini adalah hasil karya biara Dunkeld atau biara lain dalam daerah kekuasaan suku bangsa Pikti di Skotlandia, sekalipun tidak didukung bukti nyata, lebih-lebih jika menilik pada kenyataan bahwa tidak ada lagi naskah buatan negeri suku bangsa Pikti yang sintas sampai sekarang.[11] Meskipun pertanyaan mengenai tempat pengerjaan kitab ini mungkin tidak akan pernah terjawab secara tuntas, teori yang diterima secara luas adalah teori yang pertama, yakni teori yang mengatakan bahwa pengerjaannya dilakukan di Iona dan berlanjut di Kells.[1] Terlepas dari teori mana yang benar, dapat dipastikan bahwa Kitab Kells adalah hasil karya rahib-rahib binaan Kolumba yang erat hubungannya dengan paguyuban rahib-rahib di Pulau Iona.
Abad Pertengahan
Biara Kells berkali-kali diserbu dan dijarah oleh bangsa Viking pada abad ke-10, sehingga tidak diketahui bagaimana caranya kitab ini dapat terselamatkan hingga sekarang.[12] Catatan sejarah tertua yang menyebut-nyebut tentang kitab ini, sekaligus tentang keberadaannya di Kells, termaktub di antara catatan-catatan peristiwa sepanjang tahun 1007 dalam Kitab Tawarikh Ulster. Catatan ini menyebutkan bahwa "kitab injil istimewa dari Columkille (Kolumba),[13] relikui utama Dunia Barat, telah dicuri secara biadab pada malam hari dari ruang sakristi sebelah barat gereja batu besar di Cenannas karena bingkai logamnya yang berharga".[1][14] Naskah ini ditemukan kembali beberapa bulan kemudian—tanpa sampulnya yang terbuat dari emas bertatahkan permata—"terkubur di bawah lapisan rumput".[15] Kalimat "kitab injil istimewa dari Columkille" pada umumnya ditafsirkan sebagai sebutan bagi Kitab Kells.[16] Jika benar demikian, maka dapat disimpulkan bahwa kitab ini berada di Kells pada tahun 1007, dan sudah cukup lama tersimpan di sana sehingga hal-ihwal keberadaannya dapat diketahui oleh para pencuri. Pelepasan sampul naskah secara paksa mungkin merupakan sebab dari hilangnya helai-helai folio pada bagian depan dan belakang Kitab Kells. Penyebutannya dalam Kitab Tawarikh Ulster sebagai kitab injil istimewa "dari Columkille"—yang dapat berarti kepunyaan Kolumba maupun buatan Kolumba—menyiratkan bahwa kala itu Kitab Kells diyakini sebagai naskah buatan Iona.[17]
Terlepas dari semua dugaan dan perkiraan di atas, dapat dipastikan bahwa kitab ini tersimpan di Kells pada abad ke-12, manakala isi piagam-piagam kepemilikan tanah biara Kells disalin ke dalam beberapa halaman kosongnya. Praktik menyalin isi piagam ke dalam buku-buku penting lumrah dilakukan di mana-mana pada Abad Pertengahan, dan salinan-salinan isi piagam yang termaktub dalam Kitab Kells menjadi bukti nyata dari keberadaannya di biara Kells pada masa itu.[1]
Biara Kells ditutup sebagai dampak dari keputusan pembaharuan gerejawi yang dikeluarkan oleh pemerintah Kerajaan Inggris pada abad ke-12. Gereja biara ini dialihfungsikan menjadi sebuah gereja paroki, namun tetap menjadi tempat penyimpanan Kitab Kells.
Kitab Kildare
Pujangga abad ke-12, Giraldus orang Wales, dalam karya tulisnya yang berjudul Topographia Hibernica (Topografi Irlandia), meriwayatkan pengalamannya melihat langsung sebuah kitab injil yang sangat istimewa di Kildare. Banyak pihak telah menafsirkan bahwa kitab injil yang dilihat Giraldus adalah Kitab Kells. Penggambaran Giraldus mengenai kitab injil yang ia lihat di Kildare berikut ini memang sangat cocok dengan Kitab Kells:
Kitab ini memuat karya-karya selaras dari keempat penulis Injil menurut terjemahan Hieronimus. Nyaris pada setiap halamannya terdapat beragam corak hias yang ditonjolkan dengan penggunaan warna yang beraneka. Di dalamnya dapat engkau lihat wajah kemuliaan, tergambar sedemikian indahnya, ada lambang-lambang suluk para penulis Injil, masing-masing dengan sayapnya, ada yang bersayap enam, ada yang bersayap empat, dan ada pula yang bersayap dua; ada gambar rajawali dan anak lembu, manusia dan juga singa, serta berbagai macam sosok lain yang nyaris tak terhingga banyaknya. Pandangilah gambar-gambar itu sepintas lalu maka engkau akan menyangka sedang melihat gurat-gurat bekas kerikan, bukannya garis-garis bingkai hiasan. Karya seni adiluhung terpampang di depan matamu, namun dapat saja luput dari perhatianmu. Pandangilah dengan lebih jeli maka engkau akan hanyut ke dalam ruang keramat seni rupa. Akan engkau dapati jalinan-jalinan rumit yang begitu halus lagi saksama, begitu sarat akan simpul juga tautan, dengan warna-warni yang begitu segar berseri-seri, sehingga tidak mustahil engkau akan berkata bahwa semua ini adalah hasil karya malaikat, bukannya manusia.
Karena Giraldus mengaku melihat kitab ini di Kildare, maka mungkin saja yang ia lihat bukanlah Kitab Kells melainkan kitab lain yang kini sudah hilang tetapi setara mutunya dengan Kitab Kells. Mungkin pula Giraldus keliru menyebut nama tempat.[18][19]
Zaman Modern
Kitab Kells tetap tersimpan di Kells sampai dengan 1654. Pada tahun itu, gedung gereja Kells dijadikan markas pasukan kavaleri Oliver Cromwell, sehingga Wali Kota Kells mengungsikan kitab ini ke Dublin. Henry Jones, yang ditahbiskan menjadi Uskup Meath selepas pemulihan monarki Inggris, menghibahkan naskah ini kepada Trinity College di Dublin pada tahun 1661. Sejak saat itu, Kitab Kells senantiasa tersimpan di Trinity College, kecuali bila sedang dipinjamkan untuk sementara waktu kepada museum-museum dan perpustakaan-perpustakaan lain. Kitab Kells dipamerkan untuk umum di Perpustakaan Lama Trinity College semenjak abad ke-19.
Kitab Kells telah mengalami beberapa kali penambahan tulisan dari masa ke masa. Pada abad ke-16, Gerald Plunkett dari Dublin menambahkan sejumlah angka Romawi untuk menandai pembagian bab pada Injil-Injil di dalam Kitab Kells berdasarkan pembagian bab yang diciptakan pada abad ke-13 oleh Uskup Agung Canterbury, Stephen Langton. Rohaniwan Anglikan terkemuka, James Ussher, menghitung dan menomori folio-folio Kitab Kells pada 1621, tidak lama sesudah ditunjuk menjadi Uskup Meath oleh Raja Inggris dan Irlandia, James I.[1]
Naskah ini mulai terkenal ke seluruh dunia semenjak abad ke-19. Penisbahannya kepada Santo Kolumba, yang wafat pada tahun kedatangan Agustinus dari Roma membawa agama Kristen dan kepandaian baca-tulis ke Canterbury, yang sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan keunggulan budaya Irlandia, tampaknya menghasilkan "preseden yang tak terbantahkan dalam perdebatan mengenai kewenangan relatif Gereja Irlandia dan Gereja Roma".[20]Ratu Victoria dan Pangeran Albert diundang untuk menandatangai Kitab Kells pada tahun 1849.[21] Seni rupa yang terkandung dalam Kitab Kells berdampak besar terhadap gerakan Kebangunan Kelt; sejumlah buku bergambar buatan zaman Victoria mengenai karya-karya iluminasi Abad Pertengahan menampilkan corak-corak hias dari Kitab Kells yang di kemudian hari banyak sekali disalin dan diadaptasi. Corak-corak hias ini ditampilkan pada hasil kriya logam, sulaman, perabot, tembikar, dan berbagai macam hasil kriya lainnya.[22]
Dari abad ke abad, Kitab Kells sudah beberapa kali dijilid ulang. Ketika dijilid ulang pada abad ke-18, pinggiran halaman-halamannya dipangkas secara kurang cermat sehingga menghilangkan sebagian kecil dari beberapa ilustrasi. Kitab Kells kembali dijilid ulang pada tahun 1895, namun jilidannya lepas tak lama kemudian. Pada akhir era 1920-an, beberapa helai folio sengaja dilepas dan disimpan terpisah dari keseluruhan naskah. Pada tahun 1953, ahli jilid, Roger Powell, menjilid ulang naskah ini menjadi empat jilid dan meratakan sejumlah halaman yang sudah menggelembung.[23][24] Dua dari empat jilid ini biasanya dipajang berjajar dalam keadaan terbuka di Trinity College, jilid yang satu menampilkan salah satu halaman hiasan utama, sementara jilid yang satu lagi menampilkan dua halaman bertulisan yang diperindah corak-corak hias berukuran mini.[25]
Pada tahun 2000, jilid yang memuat Injil Markus dikirim ke Canberra, Australia, untuk dipajang dalam sebuah pameran naskah beriluminasi. Pengiriman ke Australia ini adalah kali keempat Kitab Kells dikirim ke luar negeri untuk dipamerkan. Sayangnya, jilid ini mengalami "sedikit kerusakan pada zat pewarna" dalam penerbangan menuju Canberra. Kerusakan ini diduga terjadi akibat getaran pesawat terbang selama penerbangan.[26]
Deskripsi
Kitab Kells memuat keempat injil sahih yang terdapat dalam Kitab Suci agama Kristen. Ayat-ayat injil dalam Kitab Kels ditulis dengan tinta hitam, merah, ungu, dan kuning, menggunakan ragam huruf besar insular, serta didahului tulisan-tulisan pengantar, ikhtisar injil, dan konkordansi ayat-ayat injil.[27] Sekarang ini, Kitab Kells terdiri atas 340 helai velum atau folio. Sebagian besar folio Kitab Kells merupakan bagian dari lembaran-lembaran lebih besar yang disebut folio ganda. Tiap-tiap lembar folio ganda dilipat untuk menghasilkan dua helai folio bersambung. Lembaran-lembaran folio ganda yang sudah dilipat dua ini selanjutnya ditumpuk rapi dan disatukan dengan jahitan pada garis lipatannya untuk membentuk kumpulan folio bersambung yang disebut kuras. Kitab Kells memiliki beberapa helai folio yang bukan hasil lipatan folio ganda, melainkan helai-helai folio lepas yang disisipkan ke dalam kuras. Keseluruhan folio terbagi dalam 38 kuras. Setiap kuras terdiri atas 4 sampai dua belas helai folio (dua sampai enam lembar folio ganda); pada umumnya, meskipun tidak selalu, helai-helai folio Kitab Kels terkelompokkan menjadi berkas-berkas yang terdiri atas 10 helai folio. Beberapa helai folio adalah helai tunggal, yang sering kali merupakan halaman-halaman berisi hiasan-hiasan penting. Setelah folio ganda dilipat menjadi dua folio bersambung, tiap-tiap folio diberi guratan-guratan penanda letak tulisan, kadang-kadang pada kedua sisinya. Bekas-bekas tembuk dan guratan penanda letak tulisan masih terlihat jelas pada sejumlah halaman.[24] Velum yang digunakan sebagai media tulis adalah velum bermutu tinggi, namun tingkat ketebalan folio berbeda-beda. Beberapa helai folio hampir setebal kulit samakan, sementara beberapa helai lainnya sangat tipis hingga nyaris tembus pandang.
Ukuran dwimatra Kitab Kells saat ini adalah 330 x 250 mm. Mula-mula ukuran folio-folio Kitab Kels berbeda-beda, namun dipangkas sewaktu dijilid ulang pada abad ke-19 sehingga menghasilkan ukuran yang seragam seperti sekarang. Matra bidang yang diisi tulisan kira-kira 250 x 170 mm. Masing-masing halaman bertulisan terdiri atas 16 sampai 18 baris tulisan.[24] Kondisi naskah masih sangat bagus mengingat umurnya yang sudah sangat tua, namun ada banyak halaman yang mengalami sejumlah kerusakan pada karya seninya akibat gesekan. Sudah tentu Kitab Kells adalah sebuah hasta karya yang dikerjakan selama bertahun-tahun di sebuah skriptorium besar, namun tampaknya tidak pernah dirampungkan, karena hiasan pada beberapa halaman masih berupa goresan gambar-gambar yang belum diwarnai. Diyakini ada sekitar 30 helai folio dari naskah asli yang hilang dari abad ke abad.[24] Menurut hasil perhitungan James Ussher, ada 344 helai folio pada tahun 1621, namun beberapa helai sudah hilang semenjak saat itu. Seluruh perkiraan jumlah folio hilang ini didasarkan atas ketidaksinambungan teks dan ketiadaan ilustrasi penting tertentu.
Isi
Kitab Kells memuat tulisan-tulisan pengantar, teks lengkap Injil Matius, Injil Markus, dan Injil Lukas, serta Injil Yohanes dari bab pertama sampai dengan bab 17 ayat ke-13. Teks Injil Yohanes selebihnya serta sekumpulan tulisan-tulisan pengantar yang tidak dapat diperkirakan jumlahnya mungkin hilang ketika kitab ini dicuri pada awal abad ke-11. tulisan-tulisan pengantar yang masih ada terdiri atas dua sisa daftar nama Ibrani dalam injil-injil, Breves causae (ikhtisar injil), Argumenta (boigrafi singkat penulis injil), dan tabel-tabel kanon Alkitab yang disusun Eusebius. Mungkin sekali salah satu tulisan pengantar yang hilang dari Kitab Kells adalah surat Hieronimus kepada Paus Damasus I yang diawali frasa novum opus (karya baru), berisi penjelasan Hieronimus kepada Sri Paus mengenai niatnya untuk menghasilkan terjemahan Alkitab yang baru dalam bahasa Latin, sebagaimana yang tercantum dalam Kitab Injil Lindisfarne, Kitab Injil Durrow, dan Kitab Injil Armagh. Mungkin pula surat Eusebius kepada Karpianus, yang berisi penjelasan cara pemakaian tabel kanon Alkitab, juga termasuk salah satu tulisan pengantar yang hilang dari Kitab Kells.[28] Dari semua kitab injil Insular, hanya Kitab Injil Lindisfarne yang memuat surat ini.
Ada dua sisa daftar nama Ibrani. Sisa daftar yang pertama terdapat pada halaman rekto folio pertama, dan sisa daftar yang kedua terdapat pada folio 26, yang kini terlampir di belakang kumpulan tulisan pengantar Injil Yohanes. Sisa daftar yang pertama adalah bagian akhir dari daftar nama Ibrani yang tercantum dalam Injil Matius. Perlu dua folio lagi untuk menampung seluruh nama Ibrani dalam Injil Matius yang tidak tercantum pada sisa daftar pertama. Sisa daftar kedua, yakni folio 26, memuat kira-kira seperempat dari seluruh nama Ibrani dalam Injil Lukas. Perlu tiga folio lagi untuk menampung seluruh nama Ibrani dalam Injil Lukas yang tidak tercantum pada sisa daftar kedua. Susunan kuras yang mencakup folio 26 menunjukkan bahwa agaknya tidak ada lembaran yang hilang antara folio 26 dan folio 27, sehingga hampir dapat dipastikan bahwa folio 26 sekarang ini tidak berada di tempatnya yang mula-mula. Tidak ada jejak keberadaan daftar nama Ibrani untuk Injil Markus dan Injil Yohanes.[29]
Sisa daftar yang pertama diikuti oleh tabel-tabel kanon Alkitab yang disusun Eusebius dari Kaisarea. Tabel-tabel yang lebih tua daripada Alkitab Vulgata ini direkayasa guna memudahkan rujuk silang injil-injil. Eusebius membagi ayat-ayat Injil menjadi sekumpulan bab, kemudian merekayasa tabel-tabel yang memudahkan para pembaca untuk menemukan peristiwa tertentu dalam riwayat hidup Yesus pada tiap-tiap injil. Tabel-tabel kanon sudah lumrah dimasukkan pada bagian pengantar dalam karya-karya salinan injil-injil versi terjemahan Vulgata yang dibuat pada Abad Pertengahan, tetapi tabel-tabel kanon Eusebius dalam Kitab Kells nyaris tidak ada gunanya, karena juru tulis penyusun Kitab Kells memadatkan tabel-tabel ini sedemikian rupa sehingga menjadikannya membingungkan. Selain itu, nomor-nomor bab yang dicantumkan sebagai nomor rujukan pada tabel tidak dicantumkan pada tepi halaman teks, sehingga mustahil mencari bagian yang dirujuk dengan nomor bab pada tabel kanon. Alasan tidak dicantumkannya nomor bab pada tepi halaman teks masih kurang jelas. Mungkin juru tulis berniat menambahkannya sesudah naskah rampung sepenuhnya, atau mungkin sengaja tidak mencantumkannya agar tidak mengganggu keindahan tampilan halaman.[28]
Penambahan Breves causae dan Argumenta sudah mentradisi sebelum Vulgata wujud. Breves causae adalah ikhtisar injil versi Vetus Latina yang dibagi-bagi menjadi sekumpulan bab bernomor. Sama halnya dengan nomor-nomor bab pada tabel kanon, nomor-nomor bab pada Breves causae juga tidak dicantumkan pada pinggiran halaman-halaman Kitab Kells. Sekalipun dicantumkan, nomor-nomor bab pada Breves causae belum tentu berguna, karena nomor-nomor ini adalah penomoran untuk Vetus Latina, sehingga tentu akan sukar diselaraskan dengan Vulgata. Argumenta adalah kumpulan legenda mengenai para penulis injil. Breves causae dan Argumenta ditata dalam urut-urutan yang janggal. Urutan terdepan adalah Breves causae untuk Injil Matius, disusul Argumenta untuk Injil Matius, Breves causae untuk Injil Markus, Argumenta untuk Injil Markus, Argumenta untuk Injil Lukas, Argumenta untuk Injil Yohanes, Breves causae untuk Injil Lukas, dan diakhiri Breves causae untuk Injil Yohanes. Urut-urutan janggal ini serupa dengan yang terdapat pada Kitab Injil Durrow, kendati dalam Kitab Injil Durrow, kumpulan Breves causae dan Argumenta dengan urut-urutan yang janggal ini terlampir pada akhir naskah, bukan dijadikan bagian dari sekumpulan tulisan pengantar yang sambung-menyambung.[28] Dalam kitab-kitab injil Insular lainnya, semisal Kitab Injil Lindisfarne, Kitab Injil Armagh, dan Kitab Injil Echternach, tiap-tiap injil diperlakukan sebagai karya tulis tersendiri, sehingga tiap-tiap injil didahului oleh tulisan-tulisan pengantarnya masing-masing.[30] Peniruan urut-urutan Breves causae dan Argumenta Kitab Injil Durrow ini membuat T. K. Abbott menyimpulkan bahwa juru tulis Kitab Kells tentu menyimpan Kitab Injil Durrow atau kitab injil lain yang serupa dengannya sebagai acuan umum.
Teks dan huruf
Kitab Kells memuat teks keempat Injil yang bersumber dari Alkitab Vulgata. Meskipun demikian, ada banyak ayat dalam Kitab Kells yang tidak sepenuhnya sama dengan ayat-ayat injil dalam Alkitab Vulgata. Ayat-ayat yang berbeda ini adalah ayat-ayat hasil terjemahan lama yang digunakan sebagai ganti ayat-ayat hasil terjemahan Hieronimus. Kendati ayat-ayat terjemahan lama lazim dijumpai dalam semua kitab injil Insular, tampaknya tidak ada pola yang konsisten dalam pemakaiannya dari satu kitab ke kitab lain. Bukti-bukti yang ada menyiratkan bahwa para juru tulis yang mengerjakan kitab-kitab injil Insular sering kali mengandalkan ingatan mereka alih-alih menyalin isi naskah acuan.
Sebagian besar teks dalam naskah ditulis dalam ragam huruf besar Insular dan sesekali menggunakan ragam huruf kecil (lazimnya huruf e atau s). Teks lazimnya ditulis memanjang pada baris-baris melintang dari tepi kiri ke tepi kanan halaman. Menurut hasil pengamatan Françoise Henry, sekurang-kurangnya ada tiga orang juru tulis yang terlibat dalam penulisan naskah. Tiga juru tulis ini ia beri nama Tangan A, Tangan B, dan Tangan C.[31] Huruf-huruf hasil goresan Tangan A tampaknya terdapat pada folio 1 sampai folio 19v, folio 276 sampai folio 289, dan folio 307 sampai halaman terakhir. Tangan A sering kali menulis delapan belas sampai enam belas baris per halaman dengan tinta besi majakane yang kecokelat-cokelatan, yakni jenis tinta yang umum digunakan di seluruh Dunia Barat.[31] Hasil goresan Tangan B dijumpai pada folio 19r sampai folio 26 dan folio 124 sampai folio 128. Tangan B agaknya cenderung lebih suka menulis dengan ragam huruf kecil, menggunakan tinta merah, ungu, dan hitam, serta menghasilkan jumlah baris per halaman yang lebih beragam. Hasil goresan Tangan C dijumpai di sebagian besar teks. Tangan C juga cenderung lebih suka menulis dengan ragam huruf kecil dibanding Tangan A. Tangan C menggunakan tinta besi majakane kecokelat-cokelatan yang sama dengan Tangan A, dan nyaris selalu menulis tujuh belas baris per halaman.[32]
Kekeliruan dan penyimpangan
Kitab Kells mengandung sejumlah teks yang berbeda dari teks-teks injil sahih. Dalam teks Silsilah Yesus, yang bermula dari Lukas 3:23, penulis Kitab Kells menyisipkan satu nama tambahan.[33]
Teks Matius 10:34b yang sahih berbunyi "Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang (bahasa Latin: gladium)," tetapi teks yang sama dalam Kitab Kells berbunyi "Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan sukacita (bahasa Latin: gaudium)".[34]
Hiasan yang memenuhi halaman awal Injil Yohanes dalam Kitab Kells pernah diteliti oleh George Bain. Menurutnya, kalimat yang dihiasi pada halaman itu berbunyi "In principio erat verbum verum"[35] yang berarti "pada mulanya adalah Firman Sejati". Frasa "firman sejati" dalam kalimat ini adalah hasil terjemahan bebas dari kata λογος (logos), jadi bukan hasil menyalin mentah-mentah dari versi Roma.
Hiasan
Tulisan-tulisan dalam Kitab Kells ditata bersama banyak lukisan miniatur sehalaman penuh, sementara lukisan-lukisan hiasan yang lebih kecil bertebaran di seluruh halaman bertulisan dalam jumlah yang belum pernah tercapai sebelumnya. Hiasan Kitab Kells terkenal memadukan detail yang memikat dengan komposisi yang berani dan berapi-api. Ciri khas inisial naskah insular, sebagaimana yang dijabarkan oleh Carl Nordenfalk, mencapai puncak realisasinya dalam Kitab Kells. Carl Nordenfalk mengemukakan bahwa, "inisial-inisial ... dirancang sebagai wujud-wujud lentur yang menjalar secara teratur. Energi kinetik dari kontur inisial-inisial ini melebur ke dalam garis-garis tambahan yang digambar dengan leluasa, yakni sejalur garis spiral yang menjadi pangkal dari garis-garis kurva baru ...".[36] Ilustrasi-ilustrasi ini menampilkan beraneka macam warna. Ungu, nila, merah, merah muda, hijau, dan kuning adalah warna-warna yang paling sering digunakan. Naskah-naskah yang lebih tua daripada Kitab Kells cenderung menggunakan lebih sedikit warna. Kitab Injil Durrow, misalnya, hanya menggunakan empat macam warna. Sebagaimana lazimnya naskah-naskah Insular, Kitab Kels tidak dihiasi dengan emas kerajang maupun perak kerajang. Zat-zat warna yang digunakan dalam pembuatan ilustrasi-ilustrasinya, yakni zat warna merah serta kuning lempung, zat warna hijau tembaga (adakalanya disebut verdigris), nila, dan mungkin pula lapis lazuli,[37] tentunya didatangkan dari kawasan Laut Tengah, dan khusus untuk lapis lazuli, didatangkan dari kawasan utara Afganistan.[38] Meskipun keberadaan lapis lazuli sudah lama dianggap sebagai bukti besarnya biaya pembuatan naskah ini, pemeriksaan mutakhir atas zat-zat warna dalam Kitab Kells membuktikan bahwa lapis lazuli tidak digunakan.[37]
Kumpulan iluminasi Kitab Kell yang amat kaya ini jauh melampaui semua kitab injil Insular lain yang masih lestari. Ada sepuluh halaman penuh iluminasi yang sintas, yakni dua halaman berisi potret para penulis injil, tiga halaman berisi lambang para penulis injil, satu halaman permadani, satu halaman miniatur Bunda Maria bersama Kanak-Kanak Yesus, satu halaman miniatur Kristus bersemayam di atas singgasana, satu halaman miniatur Penangkapan Yesus, dan satu halaman miniatur Pencobaan Kristus. Ada tiga belas halaman penuh tulisan berhiasan yang sintas, termasuk halaman-halaman awal tiap-tiap unjil yang berisi sepatah dua kata pertama. Delapan dari sepuluh halaman tabel kanon Alkitab diperindah hiasan berlimpah. Mungkin sekali ada halaman-halaman berisi miniatur maupun tulisan berhiasan yang kini sudah hilang. Selain halaman-halaman utama ini, ada sejumlah besar hiasan-hiasan lebih kecil dan inisial-inisial berhiasan yang bertaburan di seluruh halaman teks. Nyatanya, hanya ada dua halaman yang tidak memuat hiasan.[39]
Kumpulan folio Kitab Kells yang sintas diawali oleh lembaran folio 1r. Folio ini adalah sisa-sisa lembaran glosarium nama-nama Ibrani, yang ditata kolom kiri folio, sementara kolom kanan folio yang sudah rusak berat memuat miniatur lambang keempat penulis injil. Miniatur ini ditata sedemikian rupa sehingga posisi buku harus diputar sembilan puluh derajat bilamana orang hendak menikmati keindahannya secara lebih leluasa.[40] Lambang-lambang keempat penulis injil adalah tema visual yang kerap muncul di seluruh bagian Kitab Kells. Keempat lambang hampir selalu ditampilkan berdampingan untuk menyiratkan kesatuan pesan keempat injil.
Kesatuan pesan keempat injil kian dipertegas dengan penambahan hiasan pada tabel-tabel kanon Eusebius. Tabel-tabel kanon itu sendiri pada hakikatnya menghadirkan gambaran kesatuan injil-injil sahih melalui pengelompokan ayat-ayat keempat injil yang mirip satu sama lain. Keseluruhan tabel kanon Eusebius biasanya memakan dua belas halaman penuh. Dalam Kitab Kells, para penulis naskah mula-mula menyiapkan dua belas halaman (folios 1v sampai folio 7r) tetapi kemudian meringkas keseluruhan tabel kanon menjadi sepuluh halaman saja, sehingga menyisakan dua halaman kosong (folio 6v dan folio 7r), entah apa alasannya. Peringkasan membuat tabel-tabel kanon menjadi tidak berguna. Hiasan pada delapan halaman pertama yang memuat tabel kanon sangat dipengaruhi kitab-kitab injil terdahulu dari kawasan Laut Tengah, yang lazim membingkainya dengan gambar gawang pintu berpelengkung (seperti yang tampak pada Tabel Kanon London).[40] Kitab Kells menyajikan ragam hias ini dalam nuansa Insular, di mana gawang-gawang pintu berpelengkung tidak dipandang sebagai unsur arsitektur melainkan sebagai corak geometri terstilisasi dengan hiasan-hiasan khas Insular. Lambang-lambang keempat penulis injil menempati ruang di bawah dan di atas gambar gawang pintu. Dua tabel kanon terakhir disajikan dalam gambar latar kotak-kotak. Penyajian semacam ini hanya muncul dalam naskah-naskah Insular, dan pertama kali terlihat dalam Kitab Injil Durrow.[41]
Lembaran-lembaran selebihnya dibagi menjadi bagian-bagian yang diantarai gambar-gambar miniatur dan halaman-halaman tulisan berhiasan. Tiap-tiap injil didahului oleh hiasan-hiasan dalam tata urutan yang konsisten. Pengantar-pengantar dijadikan bagian tersendiri dan diawali dengan hiasan yang berlimpah ruah. Selain pengantar-pengantar dan injil-injil, bagian "awal kedua" Injil Matius juga diberi hiasan pembuka tersendiri.
Tulisan-tulisan pengantar didahului oleh sebuah gambar miniatur yang ikonik, yakni gambar Bunda Maria dan Kanak-Kanak Yesus (folio 7v). Miniatur ini adalah gambar Bunda Maria yang pertama kali muncul dalam naskah buatan Dunia Barat. Bunda Maria ditampilkan dalam wujud yang agak ganjil, yakni dalam campuran antara sikap tubuh menghadap ke depan dan sikap tubuh menyerong. Miniatur ini memiliki kemiripan dengan ukiran pada tutup peti mati Santo Kutbertus dari tahun 698, dan mungkin dibuat dengan cara meniru sebuah ikon Gereja Timur atau Gereja Koptik.[42]
Miniatur Bunda Maria bersama Kanak-Kanak Yesus ditempatkan sebelah-menyebelah dengan halaman pertama yang berisi tulisan, dan merupakan tampilan pembuka yang tepat bagi Breves Causae Injil Matius, yang berawal dengan kalimat Nativitas Christi in Bethlem (kelahiran Kristus di Betlehem). Halaman awal (folio 8r) dari teks Breves Causae ini dihias dan ditata dalam sebuah gambar bingkai yang indah. Miniatur beserta teks berhiasan dua halaman penuh ini menjadi pengantar yang indah ke bagian pengantar. Kalimat pembuka dalam tiap-tiap bagian pengantar diperbesar dan dihiasi (lihat Breves Causae Injil Lukas di atas), tetapi tidak satu pun bagian dari pengantar-pengantar dalam Kitab Kells yang dikerjakan seistimewa Breves Causae Injil Matius.[42]
Kitab Kells dirancang sedemikian rupa sehingga tiap-tiap injil diawali dengan serangkaian hiasan pengantar dalam tata urutan tertentu. Tiap-tiap injil awalnya didahului oleh sehalaman penuh miniatur empat lambang para penulis injil, diikuti satu halaman kosong. Halaman berikutnya menampilkan potret penulis injil yang bersangkutan. Halaman potret penulis injil bersebelahan dengan halaman kalimat pembuka injil yang dihiasi corak-corak rumit.[43] Injil Matius masih memiliki halaman potret penulis injil (folio 28v) maupun halaman lambang-lambang penulis injil (folio 27r, lihat di atas). Injil Markus tidak lagi memiliki halaman potret penulis injil, tetapi halaman lambang-lambang penulis injilnya masih ada (folio 129v). Injil Lukas tidak lagi memiliki halaman potret maupun halaman lambang-lambang penulis injil. Injil Yohanes masih memiliki halaman potret (folio 291v, lihat kanan) maupun halaman lambang (folio 290v), sama seperti Injil Matius. Dapat disimpulkan bahwa dulunya Injil Markus juga memiliki halaman potret dan Injil Lukas juga memiliki halaman lambang, tetapi kini sudah hilang.[44] Ditampilkannya keempat lambang para penulis injil di awal tiap injil tampak lain daripada yang lain, dan dimaksudkan untuk menegaskan kesatuan dari keempat injil.
Sejumlah kata pertama dari kalimat pembuka injil dihiasi dengan mewah. Halaman-halaman yang memuat kata-kata pertama ini akhirnya berubah menjadi halaman-halaman permadani. Hiasan pada kata-kata dibuat sedemikian rumitnya sampai-sampai tulisannya sendiri menjadi nyaris tak terbaca. Halaman awal Injil Matius (folio 29r) adalah salah satu contohnya (lihat ilustrasi di sebelah kiri). Halaman ini hanya berisi dua patah kata, yakni, liber generationis ("kitab silsilah", diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "inilah silsilah"). Suku kata lib dari kata liber diubah sedemikian rupa menjadi sebuah monogram raksasa yang nyaris memenuhi seisi halaman. Suku kata er dari kata liber dijadikan hiasan yang teranyam pada huruf b dalam monogram suku kata lib. Kata generationis dipecah menjad tiga baris huruf yang terbingkai indah di kuadran kanan bawah halaman. Keseluruhan isi halaman terangkai dalam sebuah bingkai indah.[45]
Bingkai halaman dan huruf-huruf itu sendiri selanjutnya dihias lagi dengan gelung-gelungan serta anyam-anyaman yang rumit, banyak di antaranya membentuk aneka sosok serupa satwa. Kata-kata pertama Injil Markus, Initium evangelii ("permulaan injil", diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "inilah permulaan injil"), Injil Lukas, Quoniam quidem multi ("lantaran sudah banyak", diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "Teofilus yang mulia, banyak orang telah berusaha"), dan Injil Yohanes, In principio erat verbum ("pada mulanya adalah Firman"), juga diberi perlakuan yang sama. Kendati dihias sangat mewah dalam Kitab Kells, halaman-halaman yang sama dalam semua kitab injil Insular juga diberi hiasan.[46]
Injil Matius bermula dengan silsilah Yesus. Narasi riwayat hidup Yesus sendiri baru dirawikan mulai dari Matius 1:18. "Permulaan kedua" dari Injil matius ini ditonjolkan dalam banyak kitab-kitab injil terdahulu, sampai-sampai permulaan pertama dan permulaan kedua kerap diperlakukan seolah-olah dua karya tulis yang berbeda. Permulaan kedua diawali dengan kata Kristus. Aksara Yunani Ki dan Ro lumrah digunakan dalam naskah-naskah Abad Pertengahan sebagai singkatan dari kata Kristus. Dalam kitab-kitab injil Insular, monogram Ki Ro diperbesar ukurannya dan diberi hiasan. Dalam Kitab Kells, permulaan kedua ini diberi urut-urutan hiasan yang sama seperti urut-urutan hiasan yang mengawali tiap injil.[45] Folio 32 halaman verso memuat gambar miniatur Kristus bersemayam di atas singgasana (miniatur ini dulu dikira salah satu lembar halaman potret penulis injil yang hilang, tetapi ikonografinya cukup berbeda dari potret-potret penginjil yang ada, dan para ahli kini membenarkan bahwa miniatur ini adalah gambar Kristus bersemayam di atas singgasana serta membenarkan penempatannya). folio 33 halaman rekto, yang sebelah-menyebelah dengan halaman miniatur ini, adalah satu-satunya halaman permadani dalam Kitab Kells, yang justru merupakan suatu anomali karena Kitab Injil Lindisfarne memiliki lima dan Kitab Injil Durrow memiliki enam halaman permadani. Folio 33 halaman verso adalah halaman kosong yang sebelah-menyebekah dengan satu-satunya miniatur paling mewah dari permulaan kurun waktu Abad Pertengahan, yakni monogram Ki Ro Kitab Kells, yang dijadikan incipit narasi riwayat hidup Kristus.
Dalam Kitab Kells, monogram Ki Ro diperbesar ukurannya sehingga nyaris memenuhi seluruh halaman. Huruf Ki mendominasi luas halaman dengan satu lengan terjulur panjang sehingga memakan banyak tempat. Huruf Ro tampak meringkuk di bawah lengan-lengan huruf Ki. Masing-masing huruf dibagi-bagi menjadi sejumlah ruas yang dipenuhi corak hias simpul dan corak-corak hias lainnya. Latar belakangnya juga terdiri atas sekumpulan besar corak hias gelung dan anyaman. Di sela-sela hiasan latar belakang ini terselip gambar beraneka jenis satwa dan serangga. Tiga sosok malaikat tampak menyembul dari salah satu lengan huruf Ki. Miniatur ini adalah monogram Ki Ro yang paling besar ukurannya dan yang paling sarat hiasannya di antara semua monogram Ki Ro yang terdapat dalam kitab-kitab injil Insular, sekaligus merupakan wujud terindah dari corak hias Ki Ro khas Insular yang mula-mula muncul dalam Kitab Injil Durrow.[45]
Kitab Kells memuat dua minatur sehalaman penuh lainnya, yang menggambarkan rangkaian peristiwa dalam Kisah Sengsara Yesus Kristus. Teks Injil Matius disisipi sehalaman penuh iluminasi Penangkapan Kristus (folio 114r). Sosok Yesus ditampilkan di bawah sebuah serambi beratap yang distilisasi, ia tampak ditahan oleh dua sosok manusia yang lebih kecil ukurannya.[48] Teks Injil Lukas disisipi sehalaman penuh miniatur Pencobaan Kristus (folio 202v). Sosok Kristus ditampilkan dari pinggul sampai kepala di atas bubungan Bait Allah. Di sebelah kanannya tampak khalayak ramai, mungkin melambangkan murid-muridnya. Di sebelah kirinya dan sebelah bawahnya tampak sosok Setan berwarna hitam. Di sebelah atasnya dua sosok malaikat tampak mengambang di udara.[49]
Halaman verso dari folio ini memuat riwayat Penangkapan Kristus dalam bentuk sehalaman penuh teks berhiasan yang diawali kalimat "Tunc dicit illis". Halaman yang bersebelahan dengan miniatur Pencobaan Kristus juga adalah sehalaman penuh teks berhiasan (folio 203r "Iesus autem plenus"). Selain halaman ini, masih ada lima lagi halaman teks berhiasan. Dalam Injil Matius, ada satu lagi halaman teks yang dipenuhi hiasan (folio 124r, "Tunc crucifixerant Xpi cum eo duos latrones"). Dalam Injil Markus, ada dua halaman berisi teks berhiasan (folio 183r, "Erat autem hora tercia", dan folio 187v, "[Et Dominus] quidem [Iesus] postquam"). Injil Lukas memuat dua halaman teks berhiasan penuh (folio 188v, "Fuit in diebus Herodis ", dan folio 285r, "Una autem sabbati valde"). Kendati teks-teks ini tidak dihiasi miniatur-miniatur yang selaras temanya, mungkin saja penyusun Kitab Kells berencana untuk membuat miniatur-miniatur sebagai pelengkap teks-teks ini tetapi tak kunjung rampung dikerjakan atau sudah dikerjakan namun hilang. Tidak ada lagi lembaran-lembaran berisi teks sehalaman penuh yang tersisa dari Injil Yohanes selain halaman Incipit. Dalam ketiga injil lainnya, semua lembaran teks berhiasan sehalaman penuh, kecuali folio 188c yang mengawali narasi Kelahiran Yesus, adalah halaman-halaman pada narasi Kisah Sengsara. Karena folio-folio yang hilang dari Injil Yohanes adalah folio-folio yang memuat narasi Kisah Sengsara, maka agaknya Injil Yohanes pernah pula memuat lembaran-lembaran teks berhiasan sehalaman penuh.[50]
Hiasan kitab ini tidak terbatas pada halaman-halaman utama saja. Inisial-inisial hias dan gambar-gambar mini berupa sosok satwa dan manusia, yang sering kali dipelintir wujudnya dan terselip di tengah-tengah jalinan simpul-simpul rumit, bertaburan di seluruh halaman tulisan. Banyak teks penting, semisal teks Pater Noster, memiliki inisial-inisial hias. Halaman naskah yang memuat teks Sabda Bahagia dalam Injil Matius (folio 40v) memuat sebuah gambar miniatur besar pada margin kiri berupa huruf-huruf B pada setiap awal kalimat yang ditautkan satu sama lain sehingga membentuk sebuah rangkaian hiasan. Teks silsilah Kristus dalam Injil Lukas (folio 200r) memuat gambar miniatur serupa, yakni berupa kata-kata qui yang ditautkan satu sama lain di sepanjang margin kiri. Banyak dari gambar-gambar satwa berukuran kecil yang bertebaran di halaman-halaman bertulisan merupakan penanda "pindah ke baris berikutnya" (yaitu, penanda sisa penggalan kalimat yang ditempatkan di atas atau di bawah baris kalimat yang terpenggal). Banyak gambar-gambar satwa lain yang digunakan sekadar untuk mengisi ruang kosong pada akhir kalimat. Tak satu pun dari gambar-gambar ini yang sama coraknya. Belum pernah didapati naskah dengan hiasan sebanyak itu yang sintas dari kurun waktu sebelum pembuatan Kitab Kells.
Semua hiasan Kitab Kells bermutu tinggi dan sering kali sangat rumit. Dalam satu hiasan, yang memenuhi satu inci persegi dari halaman naskah, terdapat 158 anyaman rumit pita-pita putih berpinggiran hitam. Beberapa hiasan hanya dapat dilihat sepenuhnya jika menggunakan suryakanta, meskipun kanta-kanta dengan kemampuan memperperbesar gambar semacam ini baru dikenal orang ratusan tahun sesudah Kitab Kells dirampungkan. Corak-corak simpul dan anyaman rumit yang terdapat dalam Kitab Kells dan naskah-naskah sejenisnya memiliki kemiripan dengan corak-corak simpul dan anyaman yang terdapat pada tatahan logam dan ukiran baru dari kurun waktu yang sama. Setelah ditemukan kembali sedikit demi sedikit semenjak abad ke-19, corak-corak ini telah menjadi sangat populer. Banyak di antaranya yang kini digunakan dalam seni rupa populer, antara lain sebagai bentuk perhiasan dan gambar tato.
Tujuan pembuatan
Kitab Kells dibuat untuk kepentingan peribadatan, bukan untuk kepentingan pendidikan. Kitab injil yang sebesar dan semewah Kitab Kells tentunya dibuat untuk dipajang di atas altar gereja, dan hanya dipindahkan dari altar untuk keperluan pembacaan injil dalam perayaan Misa. Si pembaca pun mungkin sekali hanya mendaraskan ayat-ayat yang sudah ia hafal, alih-alih membacakannya secara langsung dari kitab injil ini. Perlu diingat bahwa menurut keterangan dalam Kitab Tawarikh Ulster, Kitab Kells dicuri dari sakristi, yakni bilik penyimpanan alat dan perlengkapan perayaan Misa, bukannya dicuri dari perpustakaan biara. Reka bentuk Kitab Kells tampaknya didasarkan atas maksud untuk menggunakannya dalam peribadatan, sehingga pengerjaan kitab ini lebih mengutamakan tampilan ketimbang faedah. Ada banyak sekali kekeliruan dalam penulisan kata yang dibiarkan tidak diralat. Sisa penggalan kalimat dari satu baris tulisan sering kali ditempatkan di ruang kosong pada baris tulisan di atasnya. Tajuk-tajuk bab yang perlu terlihat jelas agar tabel-tabel kanon dapat digunakan justru tidak dimasukkan ke dalam margin-margin halaman. Secara umum, segala macam tindakan yang dapat mencederai tampilan halaman sengaja dihindari: keindahan tampilan jauh lebih diutamakan daripada faedahnya.[41]
Reproduksi
Beberapa karya reproduksi pertama dari halaman-halaman dan bagian-bagian Kitab Kells yang mirip dengan aslinya dihasilkan oleh seniwati perupa Helen Campbell D'Olier pada era 1800-an. Ia menggunakan media velum dan mereproduksi zat-zat warna yang digunakan dalam pembuatan naskah asli.[51] Foto-foto dari gambar-gambar yang dihasilkannya dimuat dalam kajian Kitab Kells karya Edward Sullivan yang pertama kali dicetak pada tahun 1913.[52]
Pada tahun 1951, penerbit Swiss, Urs Graf Verlag Bern, memproduksi edisi faksimili pertama[53] dari Kitab Kells. Sebagian besar dari halaman-halaman Kitab Kells direproduksi dalam bentuk foto-foto hitam putih, namun edisi ini juga memuat empat puluh delapan foto berwarna, termasuk foto-foto seluruh halaman yang memuat hiasan sehalaman penuh. Dengan lisensi dari Badan Pengurus Trinity College Dublin, penerbit Thames & Hudson memproduksi edisi faksimili yang kedua pada tahun 1974. Edisi ini memuat seluruh halaman dengan ilustrasi sehalaman penuh, representasi dari hiasan pada halaman-halaman bertulisan, dan sejumlah corak hias dalam ilustrasi yang diperbesar ukurannya. Seluruh reproduksi halaman-halaman Kitab Kells ini dicetak berwarna, dan pemotretan halaman naskah dikerjakan oleh John Kennedy, Green Studio, Dublin.
Pada tahun 1979, penerbit Swiss di Kota Luzern, Faksimile-Verlag, meminta izin untuk memproduksi edisi faksimili berwarna dari Kitab Kells. Mula-mula permintaan izin ini tidak dikabulkan karena para pengurus Trinity College mengkhawatirkan risiko kerusakan Kitab Kells yang terlalu tinggi. Pada tahun 1986, Faksimile-Verlag telah mengembangkan sebuah proses yang menggunakan teknik pengisapan lembut untuk meratakan lembaran halaman agar dapat difoto tanpa perlu disentuh, sehingga akhirnya mendapatkan izin untuk menerbitkan sebuah edisi faksimili yang baru.[54] Sesudah tiap-tiap halaman difoto, satu halaman faksimili dicetak agar warna-warna pada hasil cetakan dapat dibandingkan secara cermat dengan warna-warna pada halaman naskah sehingga tindakan penyesuaian dapat segera dilakukan bilamana perlu. Keseluruhan hasilnya diterbitkan pada tahun 1990 dalam dua jilid buku yang memuat citra-citra faksimili beserta ulasan ilmiah. Satu eksemplar dari edisi ini disimpan oleh Gereja Anglikan di Kells, di situs biara Kells yang dulu menjadi tempat penyimpanan naskah aslinya.
Mario Kleff juga mereproduksi folio-folio dari Kitab Kells, dan bersama-sama dengan Urs Düggelin dari Faksimile-Verlag menggelar sebuah pameran Kitab Kells berikut halaman-halaman faksimili yang ia hasilkan. Citra-citra faksimili ini dihasilkan melalui penggunaan teknik-teknik yang orisinal dan dipamerkan di Museum Keuskupan Trier.[55]
Pusat warisan sejarah Celtworld di Tramore, County Waterford, yang dibuka pada tahun 1992 namun terpaksa berhenti beroperasi pada tahun 1995 lantaran kesulitan keuangan itu, juga memamerkan sebuah replika Kitab Kells. Pembuatan replika ini menghabiskan biaya sekitar £18.000.[56]
Pada tahun 1994, Bernard Meehan, petugas penyimpan naskah di Trinity College Dublin, membuat sebuah buklet pengenalan Kitab Kells yang memuat 110 gambar berwarna dari naskah ini. Buku karyanya yang terbit pada tahun 2012 memuat lebih dari 80 halaman reproduksi berwarna yang seukuran dengan naskah asli.[16]
Sebuah salinan digital dari Kitab Kells diproduksi oleh Trinity College pada tahun 2006 dan dijual melalui Trinity College dalam bentuk DVD-ROM. Salinan digital ini memiliki kelebihan dapat disimak halaman per halaman tampilan, dua halaman sekali tampil atau satu halaman dengan ukuran yang diperbesar sekali tampil. Ada pula sejumlah ulasan mengenai halaman-halaman tertentu serta sejarah dari Kitab Kells. Pengguna diberi pilihan untuk melakukan pencarian dengan kategori iluminasi khusus, antara lain satwa, huruf kapital, dan malaikat. Salinan digital ini diecer dengan harga sekitar €30 namun sudah dihentikan. Gambar-gambar yang pernah diterbitkan oleh Faksimile-Verlag kini tersedia daring di portal Koleksi Digital Trinity College.
Dalam film
Film animasi produksi tahun 2009 yang berjudul The Secret of Kells menceritakan sebuah kisah fiksi mengenai pembuatan Kitab Kells oleh seorang rahib uzur bernama Aidan dibantu seorang rahib muda bernama Brendan, yang gigih mengerjakan naskah ini di tengah-tengah ancaman penyerbuan bangsa Viking. Film animasi ini dikerjakan di bawah arahan Tomm Moore, dan dinominasikan sebagai penerima penghargaan Piala Oscar untuk Film Animasi Terbaik pada tahun 2009.[57] Film ini menuai pujian karena menampilkan kilasan gambar-gambar animasi dari halaman-halaman beriluminasi yang terdapat dalam Kitab Kells.[58]
^Kennedy, Brian. "Celtic Ireland." The Book of Kells and the Art of Illumination. Penyunting: Pauline Green. Canberra, Australia: Publications Department of the National Gallery of Australia. 2000. Print.
^Dodwell, hlm. 84. Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, Kolumba sesungguhnya hidup pada masa sebelum semua perkiraan tarikh pembuatan naskah ini.
^De Hamel, hlm.134 Sebenarnya mereka menandatangani lembaran kosong buatan zaman modern yang selanjutnya dijilid bersama-sama dengan Kitab Kells. Halaman yang memuat tanda tangan pasangan ini dikeluarkan ketika Kitab Kells dijilid ulang pada tahun 1953.
^Nathan, George Jean Nathan; Henry Louis Mencken (1951). The American Mercury. hlm. 572. Penyusun naskah akhir abad ketujuh ini, yakni Kitab Kells, menolak menggunakan kalimat terjemahan Santo Hieronimus yang berbunyi, "Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang." (" . . . non-pacem sed gladium.") ...
^Noyer, Catherine (19 Oktober 1997). "Book of Kells". PAULINUS. Trier. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Juli 2010. Diakses tanggal 16 Agustus 2010.
^John Murray, Tony Wheeler, Sean Sheehan. Ireland: a travel survival kit. Page 198. Lonely Planet, 1994.
Henderson, George (1987). From Durrow to Kells: The Insular Gospel-books, 650–800 [Dari Durrow Sampai Kells: Kitab-Kitab Injil Insular, 650-800]. New York: Thames and Hudson. ISBN0-500-23474-4.
Henry, Françoise (1974). The Book of Kells: Reproductions from the Manuscript in Trinity College, Dublin [Kitab Kells: Reproduksi-Reproduksi Naskah di Trinity College, Dublin]. New York: Alfred A Knopf. ISBN0-394-49475-X.
Alton, E. H. dan P. Meyer. Evangeliorum quattuor Codex Cenannensi. 3 jilid. Bern: Urs Graf Verlag, 1950-1951.
Brown, T. J. "Northumbria and the Book of Kells". Anglo-Saxon England I (1972): 219–246.
De Paor, Liam. "The world of the Book of Kells," dalam Ireland and early Europe: essays and occasional writings on art and culture. Dublin: Four Courts Press, 1997. ISBN1-85182-298-4
Farr, Carol Ann. The Book of Kells: Its Function and Audience (British Library Studies in Mediaeval Culture, 4). London: British Library & Toronto: University of Toronto Press, 1997. ISBN0-7123-0499-1.
Farr, Carol, "Cosmological and Eschatological Images in the Book of Kells: Folios 32v and 114r.," dalam Elizabeth Mullins dan Diarmuid Scully (penyunting), Listen, O Isles, unto me: Studies in Medieval Word and Image in honour of Jennifer O'Reilly (Cork, 2011), 291–301.
Forbes, Andrew ; Henley, David (2012). Pages from the Book of Kells. Chiang Mai: Cognoscenti Books. ASIN: B00AN4JVI0
Friend, A. M., Jr. "The Canon Tables of the Book of Kells". Dalam Mediæval Studies in Memory of A. Kingsley Porter, penyunting W. R. K. Koehler. Jld. 2, hlmn. 611–641. Cambridge, Mass.: Harvard University Press, 1939.
Henderson, Isabel, "Pictish art and the Book of Kells", dalam: Whitelock, Dorothy, Rosamund McKitterick, dan David N. Dumville (penyunting), Ireland in early medieval Europe: studies in memory of Kathleen Hughes, 1982, Cambridge University Press, 79–105.
Lewis, Susanne. "Sacred Calligraphy: The Chi Rho Page in the Book of Kells". Traditio 36 (1980): 139–159.
Lyons, Martyn. Books: A Living History. Los Angeles: J. Paul Getty Museum. (2011). 43-44.
McGurk, P. "Two Notes on the Book of Kells and Its Relation to Other Insular Gospel Books". Scriptorium 9 (1955): 105–107.
Meehan, Bernard. The Book of Kells: An Illustrated Introduction to the Manuscript in Trinity College Dublin. London: Thames and Hudson, 1994
Mussetter, Sally. "An Animal Miniature on the Monogram Page of the Book of Kells". Mediaevalia 3 (1977): 119–120.
Nordenfalk, Carl. "Another Look at the Book of Kells". Dalam Festschrift Wolfgang Braunfels, hlmn. 275–279. Tübingen: Wasmuth, 1977.
O'Mahony, Felicity (penyunting), The Book of Kells: Proceedings of a conference at Trinity College Dublin, 6–9 September 1992. Dublin: Trinity College Library and Scolar Press, 1994.
O’Reilly, Jennifer. "The Book of Kells, Folio 114r: A Mystery Revealed yet Concealed." Dalam The Age of Migrating Ideas: Early Medieval Art in Northern Britain and Ireland. Proceedings of the Second International Conference on Insular Art held in the National Museum of Scotland in Edinburgh, 3–6 January 1991, penyunting R. Michael Spearman dan John Higgit, 106-114. Edinburgh: National Museum of Scotland, 1993.
Powell, Roger. "The Book of Kells, the Book of Durrow, Comments on the Vellum and the Make-up and Other Aspects". Scriptorum 10 (1956), 12–21.
Pulliam, Heather. Word and Image in the Book of Kells. Dublin: Four Courts Press, 2006. ISBN1-85182-925-3.
Sullivan, Sir Edward (1920). The Book of Kells. "The Studio" Limited.
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Kitab Kells.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Kitab Kells.