Keuskupan Ruteng

Keuskupan Ruteng

Dioecesis Rutengensis
Katolik
Lokasi
NegaraIndonesia
Wilayah
Ende
Dekanat
  • Ruteng
  • Borong
  • Labuan Bajo
  • Reo
Kantor pusat
Jl. Pelita No. 4, Kel. Watu, Kec. Langke Rembong, Kab. Manggarai 86511
Koordinat8°37′03″S 120°27′45″E / 8.617477°S 120.462364°E / -8.617477; 120.462364
Statistik
Luas3.995 km2 (1.542 sq mi)
Populasi
- Total
- Katolik
(per 2024)
688.477
645.411 (93,7%)
Paroki61
Imam219 (132 imam diosesan, 10 diakon diosesan,dan 87 imam religius)
Informasi
DenominasiGereja Katolik
Gereja sui iuris
Gereja Latin
RitusRitus Roma
Pendirian8 Maret 1951; 73 tahun lalu (1951-03-08)
KatedralSanta Maria Assumpta dan Santo Yosef, Ruteng
BahasaBahasa Indonesia
Kepemimpinan kini
PausFransiskus
UskupSiprianus Hormat
Vikaris jenderal
R.D. Alfons Segar
Vikaris episkopal
  • Kevikepan Ruteng: -
  • Kevikepan Borong: R.D. Simon Nama
  • Kevikepan Labuan Bajo: R.D. Robert Pelita
  • Kevikepan Reo: R.D. Herman Ando[1]
Vikaris yudisial
R.D. Yohanes Boylon[1]
Sekretaris jenderal
R.D. Agustinus M Habur
EkonomR.D. Aloysius Jonson[2]
Peta
Situs web
Situs web resmi

Keuskupan Ruteng adalah salah satu keuskupan yang ada di Indonesia dan menjadi keuskupan sufragan dari provinsi gerejawi yang dalam satu kesatuan dengan Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Denpasar, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Maumere dan Keuskupan Labuan Bajo yang dimekarkan dari keuskupan ini. Keuskupan ini mencakup wilayah seluas 3.995 kilometer persegi yang meliputi Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Timur di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Keuskupan ini terdiri dari 61 paroki.

Sejarah

Selama 1910–1911, misionaris Yesuit telah mengunjungi barat Manggarai. Pada tanggal 17 Mei 1912, Imam Henrikus Looijmans membaptis sejumlah umat Katolik pertama di Reo. Beberapa di antaranya meliputi Katarina Arbero, Henricus, Agnes Mina, Caecilia Weloe, dan Helena Loekoe.

Misionaris dari Serikat Sabda Allah kemudian datang ke Ruteng tahun 1914. Beberapa stasiun misi didirikan pada tahun 1929-1957.

Pada tahun 1925, ada 7.036 umat Katolik di dua paroki. Pada 29 September 1929, dengan kedudukan pejabat tinggi gereja dari Manggarai didirikan dan Sabda Allah Bapa Thomas Koning menjabat sebagai dekan. Pada tahun 1929, umat Katolik mulai membangun katedral dan menyelesaikannya pada tahun 1931. Pada tanggal 8 Maret 1951, kedudukan pejabat tinggi gereja dari Manggarai diangkat menjadi Vikariat Apostolik Ruteng. Ilahi Bapa Wihelmus van Bekkum dipilih sebagai pendeta apostolik. Imam kemudian ditahbiskan menjadi vikaris pada 13 Mei 1951.

Pada tanggal 3 Januari 1961, Vikariat Apostolik Ruteng ditingkatkan menjadi keuskupan. Wihelmus van Bekkum, S.V.D. menjabat sebagai uskup yang pertama.

Pastor Vitalis Djebarus dipilih sebagai penggantinya dan ditahbiskan sebagai Uskup Ruteng kedua. Namun, uskup kemudian diangkat sebagai Uskup Keuskupan Denpasar pada tahun 1981.

Pada tanggal 3 Desember 1984, diangkat Tahta Suci Sabda Allah Bapa Eduardus Sangsun sebagai Uskup Ruteng. Pentahbisan Episkopal pada tanggal 25 Maret 1985. Setelah wafat, pastor Laurens Sopang menjabat sebagai administrator keuskupan.

Peringatan 1 abad

Pada 2012 Keuskupan Ruteng akan memasuki usia seabad, terhitung sejak dilakukannya pembaptisan pertama terhadap beberapa orang Manggarai di Reo, pada 17 Mei 1912 oleh Pater Henrikus Looijmans SJ.

Gereja Katolik Manggarai melewati beberapa periode penting, yaitu periode awal karya misionaris SVD (Serikat Sabda Allah) antara 1914-1920, periode sebagai vikariat apostolik antara 1951-1961, masa episcopat (kegembalaan seorang uskup) dari Mgr Wilhelmus van Bekkum SVD antara 1961-1972, Mgr Vitalis Djebarus SVD (1973-1981) dan Mgr Eduardus Sangsun SVD (1985-2008).

Selama dua dekade terakhir, Keuskupan Ruteng berada dalam karya kegembalaan Mgr Eduardus Sangsun. Tahapan-tahapan sejarah ini merupakan bagian dari runtutan perkembangan, perubahan dan pertumbuhan Gerejani yang signifikan di wilayah Keuskupan Ruteng.[3]

Pemekaran Keuskupan Labuan Bajo

Dalam Sinode III Keuskupan Ruteng pada tahun 2021, direncanakan adanya pemekaran keuskupan baru di wilayah Labuan Bajo. Keuskupan Labuan Bajo kemudian terbentuk secara resmi pada 21 Juni 2024.[4] Beberapa hal, seperti aset dan kegiatan, akan dilaksanakan secara interdiosesan.[5]

Garis waktu

Waligereja

Uskup petahana:
Mgr. Siprianus Hormat
Lambang Mgr. Siprianus Hormat
Lambang
Foto resmi Mgr. Siprianus Hormat
Foto diri

Ordinaris

Vikaris Apostolik Ruteng
Uskup Ruteng
  • Wilhelmus van Bekkum, S.V.D. (3 Januari 1961 s.d. 10 Maret 1972, mengundurkan diri)
  • Vitalis Djebarus, S.V.D. (17 Maret 1973 s.d. 4 September 1980, pindah tugas)
  • Eduardus Sangsun, S.V.D. (3 Desember 1984 s.d. 13 Oktober 2008, wafat)
  • Hubertus Leteng (7 November 2009 s.d. 11 Oktober 2017, mengundurkan diri)
  • Siprianus Hormat (sejak 13 November 2019)

Prelat tituler

Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng
  • Vitalis Djebarus, S.V.D. (10 Maret 1972 s.d. 17 Maret 1973, ganti jabatan)
  • Silvester Tung Kiem San (11 Oktober 2017 s.d. 13 November 2019, jabatan selesai)
Vikaris Kapitularis Keuskupan Ruteng
  • R.P. Geradus Mezenberg, S.V.D. (4 September 1980 s.d. 3 Desember 1984, jabatan selesai)
Administrator Diosesan Keuskupan Ruteng
  • R.D. Laurens Sopang (13 Oktober 2008 s.d. 7 November 2009, jabatan selesai)

Paroki

Kevikepan Ruteng

Kabupaten Manggarai
  • Paroki Katedral Ruteng – Santa Maria Assumpta dan Santo Yosef
  • Paroki Beokina – Santo Antonius
  • Paroki Cancar – Santa Maria dari Fatima
  • Paroki Cewonikit – Santo Vitalis
  • Paroki Denge – Santo Petrus dan Paulus
  • Paroki Golo Dukal – Santo Nikolaus
  • Paroki Iteng – Santo Stefanus
  • Paroki Ka Redong – Ekaristi Kudus
  • Paroki Karot – Santo Fransiskus Asisi
  • Paroki Kumba – Santo Mikhael
  • Paroki Kuwu – Santo Klaus
  • Paroki Langke Majok – Santo Pio
  • Paroki Mbaumuku – Kristus Raja
  • Paroki Nanu – Hati Yesus Amat Kudus
  • Paroki Narang – Santa Maria Bunda Segala Bangsa
  • Paroki Ngkor – Santo Wihelmus
  • Paroki Poco – Santo Monfort
  • Paroki Poka – Santo Fransiskus Xaverius
  • Paroki Ponggeok – Santo Arnoldus Jansen
  • Paroki Rejeng (Ketang) – Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga
  • Paroki Rua – Roh Kudus
  • Paroki Timung – Roh Kudus
  • Paroki Todo – Ratu Para Rasul dan Santo Hendrikus
  • Paroki Wangkung (Rahong) – Santo Yakobus
  • Praparoki Jawang – Santo Hieronimus Emilianus

Kevikepan Reo

Kabupaten Manggarai
  • Paroki Reo – Santa Maria Ratu Rosario Tersuci
  • Paroki Bea Nio – Santo Mikhael
  • Paroki Loce – Santo Fransiskus Xaverius
  • Paroki Pagal – Kristus Raja
  • Paroki Rii (Bea Mese) – Santo Antonius Padua
  • Paroki Robek – Santo Thomas Morus
  • Paroki Wae Kajong – Santa Maria Imaculata
Kabupaten Manggarai Timur
  • Paroki Benteng Jawa – Santo Yusuf
  • Paroki Dampek – Santo Petrus dan Paulus
  • Paroki Pota – Hati Maha Kudus Tuhan Yesus
  • Paroki Watunggong – Santo Eduardus
  • Paroki Lengko Ajang – Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus
  • Paroki Lempang Paji – Santo Kelemens Hofbauer
  • Paroki Lengko Elar – Santo Yohanes Pemandi
  • Paroki Bea Muring – Santo Damian
  • Paroki Mombok – Santo Ambrosius
  • Paroki Weleng – Santo Agustinus

Referensi

  1. ^ a b Departemen Dokumentasi dan Penerangan 2017, hlm. 216.
  2. ^ Departemen Dokumentasi dan Penerangan 2017, hlm. 217.
  3. ^ Molan, Oleh Lorensius (13 April 2010). RH, Priyambodo, ed. "Mgr Hubertus dan Sejarah Keuskupan Ruteng". ANTARA News. Antaranews.com. Diakses tanggal 20 April 2011. 
  4. ^ Hariyadi, Mathias (21 Juni 2024). "Labuan Bajo, Keuskupan ke-38 di Indonesia (2)". Sesawi.net. Diakses tanggal 21 Juni 2024. 
  5. ^ Hanggu, Felicia Permata (21 Juni 2024). "Pemekaran Keuskupan Ruteng, Pengelolaan Aset Bersifat Interdiosesan". Diakses tanggal 21 Juni 2024. 

Pustaka

Pranala luar