Pada tahun 2020, keuskupan ini terdiri dari 26 paroki dengan jumlah umat sekitar 146 ribu jiwa dengan persentase 3,8% terhadap seluruh penduduk, yang dilayani oleh 64 imam.
Sejarah
Pada tahun 1907, tiga imam Kapusin tiba di hulu Sungai Mahakam setelah menempuh perjalanan menembus jantung Kalimantan dari arah Barat melalui hulu Sungai Kapuas. Mereka menetap di kampung Laham, mempelajari budaya setempat dan membuka sekolah Katolik pada tahun 1911. Pembaptisan orang suku Dayak pertama dilakukan pada tahun 1913.
Karya pendidikan dirintis oleh Suster-suster Misi dan Adorasi dari S. Familia atau MASF yang membuka sekolah di Balikpapan pada tahun 1948 dan kemudian rumah sakit di Tering pada tahun 1949. Seminari menengah juga dibuka di Samarinda pada tahun 1961 yaitu Seminari St. Yohanes Don Bosco yang merupakan kelanjutan dari Seminari St.Yosep di Sanga-sanga yang pernah dibuka pada tahun 1954 sampai tahun 1959.
Wisma uskup baru
Mengingat lokasi wisma uskup yang sebelumnya berada di komplek Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda akan terkena dampak pelebaran Jalan Pasundan di samping rumah sakit pada masa mendatang maka dilaukan pemindahan Wisma Uskup dan seluruh kegiatan Keuskupan Agung Samarinda ke lokasi yang baru di Jalan DI Panjaitan.
Beberapa peristiwa terkait pemindahan dan pembangunan diantaranya:
Peresmian Sentral Gereja Katolik oleh Gubernur Kaltim yang diwakili oleh Wakil Gubernur pada 6 Desember2005
Peninjauan lokasi melibatkan beberapa unsur terkait di lahan perluasan Sentral Gereja Katolik 10 Juli2006 meliputi dari pihak DPRD Kaltim, pemprov Kaltim, perencana, pembangun, dll.
Pemberkatan dan peletakan batu pertama pembangunan Wisma Uskup (Catholic Centre) pada 1 April2007 serta paparan rancangan bangunan oleh IAI Kalimantan Timur
Pemancangan pertama pondasi pembangunan Wisma Uskup (Catholic Centre) pada 1 Juni2008
Misa pertama bertempat di Wisma Uskup yang sedang dalam proses penyelesaian pembangunan sekaligus pengenalan pada umat 27 Juni2009
Peresmian Gedung Catholic Centre dan pemberkatan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Leopoldo Girelli.[3][4] Dan diikuti pula peresmian oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouq Ishak pada 20 September2010.[5]
Garis waktu
Didirikan sebagai Vikariat Apostolik Samarinda pada tanggal 21 Februari 1955, memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Bandjarmasin
Ditingkatkan menjadi Keuskupan Samarinda pada tanggal 3 Januari 1961
Ditingkatkan menjadi Keuskupan Agung Samarinda pada tanggal 29 Januari 2003
Peninjauan lahan Keuskupan Agung Samarinda untuk perencanaan dan perancangan Catholic Centre pada masa mendatang bersama Uskup Agung, panitia pembangunan, anggota DPRD Kaltim, dll. 10 Juli 2006
Upacara adat Dayak peletakan batu pertama pembangunan Catholic Centre Keuskupan Agung Samarinda. 1 April 2007
Pemberkatan secara Katolik oleh Uskup Agung Samarinda untuk peletakan batu pertama pembangunan Catholic Centre Keuskupan Agung Samarinda yang dihadiri wakil gubernur Kaltim bpk Yurnalis Ngayoh. 1 April 2007
Paparan rancangan gedung Catholic Centre yang dibantu perancangannya oleh anggota IAI Kaltim, dilakukan pada pemberkatan dan peletakan batu pertama pembangunan 1 April 2007
Pemancangan pertama pembangunan Catholic Centre (Wisma Uskup) Keuskupan Agung Samarinda, diberkati oleh Uskup Agung Samarinda Mgr.Florentinus Sului Hajang Hau. Dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Timur Drs. Yurnalis Ngayoh pada 1 Juni 2008