Yang Mulia
Eduardus Sangsun
|
---|
|
|
Gereja | Gereja Katolik Roma |
---|
Keuskupan | Ruteng |
---|
Penunjukan | 3 Desember 1984 (41 tahun, 172 hari) |
---|
Masa jabatan berakhir | 13 Oktober 2008 (65 tahun, 121 hari) |
---|
Pendahulu | Vitalis Djebarus, S.V.D. |
---|
Penerus | Hubertus Leteng |
---|
|
Tahbisan imam | 12 Juli 1972[1] (29 tahun, 28 hari) |
---|
Tahbisan uskup | 25 Maret 1985 (41 tahun, 284 hari) oleh Donatus Djagom, S.V.D. |
---|
|
Nama lahir | Eduardus Sangsun |
---|
Lahir | (1943-06-14)14 Juni 1943 Karot, Langke Rembong, Manggarai, Nusa Tenggara Timur |
---|
Meninggal | 13 Oktober 2008(2008-10-13) (umur 65) Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara |
---|
Makam | Gereja Katedral Ruteng, Watu, Langke Rembong, Manggarai |
---|
Kewarganegaraan | Indonesia |
---|
Denominasi | Katolik Roma |
---|
Semboyan | "Et habitavit in nobis" (Dan tinggal di antara kita) |
---|
Mgr. Eduardus Sangsun, S.V.D. (14 Juni 1943 – 13 Oktober 2008) adalah Uskup Ruteng sejak terpilih pada 3 Desember 1984 hingga meninggal dunia pada 13 Oktober 2008.
Karya
Sangsun ditahbiskan menjadi imam Serikat Sabda Allah pada 12 Juli 1972. Ia sempat bertugas sebagai Prefek (Pembina dan Kepala Asrama) siswa SMA Seminari Pius XII Kisol. Ia kemudian dipindahkan dan bertugas di Malang, Jawa Timur. Selama menjalani tugas ini, ia dikenal sebagai sosok yang tegas dan kukuh dalam pendirian.[2]
Pada 3 Desember 1984, ia ditunjuk sebagai Uskup Ruteng yang ketiga. Ia ditahbiskan menjadi uskup pada 25 Maret 1985. Uskup Agung Ende, Donatus Djagom, S.V.D. bertindak sebagai Penahbis Utama. Ia didampingi oleh Uskup Denpasar, Vitalis Djebarus, S.V.D. yang sebelumnya merupakan Uskup Ruteng, dan Uskup Larantuka, Darius Nggawa, S.V.D.
Dalam kepemimpinannya, perencanaan pembangunan Gereja Katedral baru telah dimulai sejak tahun 1985 dan ditahbiskan tanggal 15 Agustus 2002.[3] Ia juga memulai program dan strategi pastoral dalam hal pengakaran gereja di Manggarai secara intensif untuk membangun gereja Katolik Manggarai yang mandiri, misioner dan memasyarakat.[4] Perhatian kepada masyarakat kecil juga menjadi perhatian dalam bidang sosial dan kemasyarakatan.
Sangsun menjadi Penahbis Pendamping bagi Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, S.V.D. saat ia diangkat menjadi Uskup Weetebula pada 25 April 1986.
Meninggal dunia
Ia meninggal dunia pada 13 Oktober 2008 dalam usia 65 tahun di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Jakarta pada pukul 02.10 WIB akibat serangan jantung.[5][6] Setelah meninggal dunia, jenazahnya dibawa ke Rumah Duka Santo Carolus dan kemudian dibawa ke Gereja Katedral Jakarta untuk Misa Requiem. Jenazahnya kemudian diterbangkan ke Ruteng dengan pesawat carter pada 14 Oktober, dan dimakamkan di kompleks Gereja Katedral Ruteng, pada 17 Oktober.[6]
Referensi
Pranala luar