Jagakarsa, Jakarta Selatan6°20′03″S 106°49′17″E / 6.3343°S 106.8215°E
Kecamatan dengan jumlah penduduk yang banyak, pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan wilayah yang terluas ke-2 di Jakarta Selatan setelah Kecamatan Cilandak. Kantor Kecamatan Jagakarsa terletak di Kelurahan Jagakarsa, Jalan Sirsak No. 2. Kecamatan Jagakarsa berbatasan dengan kecamatan Pasar Minggu di sebelah Utara, kecamatan Cilandak (Jakarta Selatan) dan kecamatan Cinere (Kota Depok) di sebelah barat, kecamatan Beji (Kota Depok) di sebelah selatan, dan kali Ciliwung / kecamatan Pasar Rebo (Jakarta Timur) dan kecamatan Cimanggis (Kota Depok) di sebelah timur. SejarahPada tahun 1991, wilayah ini ditetapkan dari awalnya hanya kelurahan yang menonjol dibanding kelurahan-kelurahan lainnya yang ditetapkan menjadi Kemantren Jagakarsa dan cikal bakal Kecamatan Jagakarsa yang ditetapkan bersama dengan 2 kecamatan lainnya yang ada di Kotamadya Jakarta Selatan, yakni: Kecamatan Pancoran dan Kecamatan Pesanggrahan dengan camat awalnya H. Sudoyo.[2] PemerintahanPembagian administratifWilayah kecamatan Jagakarsa terbagi atas 6 kelurahan, 54 RW, dan 610 RT dengan luas 2.501 ha dan dihuni sekitar 350.000 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 4,8 % per tahun (menurut Data wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan pada tahun 2010). Kecamatan ini memiliki tingkat pertumbuhan penduduk per tahun yang tinggi di Kota Administrasi Jakarta Selatan setelah Kecamatan Cilandak, Kecamatan Kebayoran Lama, Kecamatan Pesanggrahan, dan Kecamatan Pasar Minggu. Enam kelurahan di kecamatan Jagakarsa adalah sebagai berikut:
PariwisataWisata belanja
Wisata olahraga
Wisata alam
Wisata budayaStasiun kereta apiTerminal bus
TransportasiJalan rayaAda berapa jalan raya yang dijangkau ke Kecamatan Jagakarsa, yakni: Jalan Lenteng Agung dan Jalan TB Simatupang menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke daerah Pasar Minggu, Cilandak, Pancoran, Lebak Bulus, Pasar Rebo, TMII & Pondok Indah. Jalan Brigif dan Jalan Muhammad Kahfi I menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke Cinere, Gandul, Pondok Labu, Ragunan, Ciputat, Citayam dan Bojonggede Kab. Bogor, Jalan Akses UI menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke Pal, Kelapa Dua, Cijantung, Ciracas, Cimanggis, Jalan Raya Bogor, Cisalak dan Bogor, Jalan Margonda, Jalan SMP 211 Srengseng Sawah dan Jalan Kukusan Raya menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke Pusat Kota Depok dan Jalan Muhammad Kahfi II menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke Tanah Baru, Pusat Kota Depok dan Sawangan. Jalan tolAkses ke Kecamatan Jagakarsa adalah keluar Gerbang tol Lenteng Agung di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta dan Gerbang Tol Brigif di Jalan Tol Depok-Antasari. Prasarana transportasiRel dan Stasiun kereta apiJagakarsa saat ini dilewati oleh Jalur kereta api rute Jakarta-Bogor memiliki 3 stasiun kereta api, yakni Stasiun Tanjung Barat, Stasiun Lenteng Agung dan Stasiun Universitas Pancasila. Transportasi umum lainOjekOjek adalah sarana transportasi umum yang melayani warga Kecamatan Jagakarsa yang hendak ke pasar, terminal bus, sekolah dan stasiun kereta api. TaksiTaksi adalah salah satu sarana transportasi umum yang melayani Kecamatan Jagakarsa yang hendak berpergian ke terminal bus, pasar, sekolah, dll. BecakPada awal 1930-an sampai pertengahan 1990-an, Becak adalah sarana transportasi umum yang melayani warga Kecamatan Jagakarsa yang hendak berpergian ke pasar, sekolah, dll. Becak di Kecamatan Jagakarsa biasanya mangkal di Stasiun Lenteng Agung, Stasiun Tanjung Barat, pasar Lenteng Agung, terminal bus Lenteng Agung dan berbagai sekolah. Namun, setelah munculnya ojek motor pada tahun 1994 dan taksi pada tahun 1995, maka becak di Kecamatan Jagakarsa telah berkurang. Peristiwa yang sering terjadiBanjir Jakarta 2007Kecamatan Jagakarsa sering terjadi kebanjiran,[4] yang mengakibatkan 130 orang tewas dan 125.000 orang mengungsi.[5] Daerah rawan banjir di Kecamatan Jagakarsa, terjadinya di:
Mitos dan urban legend
Lihat pula
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Jagakarsa. |