Irfan Bachdim
Irfan Haarys Bachdim (lahir 11 Agustus 1988) adalah pemain sepak bola profesional Indonesia[1] yang bermain untuk klub Persik Kediri dan tim nasional Indonesia. Dalam bermain, ia bisa menempati berbagai posisi seperti penyerang, gelandang maupun sayap.[2][3][4] Latar belakangAyah Irfan, Noval Bachdim merupakan warga negara Indonesia keturunan Arab - Indonesia yang dilahirkan di Malang dan menetap di Lawang, Malang hingga tahun 80-an, sebelum tinggal di Belanda selama lebih dari 20 tahun. Ibunya Hester van Dijk adalah warga negara Belanda. Keluarga Bachdim tinggal di kota Amsterdam. Kakeknya Ali Bachdim adalah purnawirawan TNI Angkatan Laut. Namun Irfan Bachdim tetap merupakan pemain warga negara Indonesia asli karena dirinya bermain di Indonesia tanpa melalui proses naturalisasi.[3] Irfan terlahir dari keluarga pemain sepak bola. Ayahnya merupakan mantan pemain sepak bola dari klub PS Fajar Lawang (anggota kompetisi internal Persekam Malang) pada era 80-an. Kakeknya Ali Bachdim merupakan mantan pemain Persema Malang dan PSAD Jakarta.[3] Kehidupan pribadiPada tanggal 8 Juli 2011, Irfan menikah dengan Jennifer Kurniawan, kakak dari Kim Jeffrey Kurniawan berasal dari Jerman.[5][6] Tanggal 5 Februari 2012 Irfan dikaruniai seorang putri, Kiyomi Sue Bachdim.[7] Pada tanggal 21 Maret 2014, pasangan ini dikaruniai anak kedua, Kenji Zizou Bachdim.[8] Karier bermainDi BelandaIrfan mulai bermain sepak bola di akademi sepak bola Ajax Amsterdam bersama dengan Mitchell Donald, Jeffrey Sarpong, Christian Supusepa dan Ryan Babel. Setelah tiga tahun ia pindah ke SV Argon, di mana ia menjadi pencetak gol terbanyak meskipun ia bermain sebagai gelandang. Irfan kemudian direkrut oleh pencari bakat FC Utrecht, dan menandatangani kontrak dengan klub tersebut. Ia kemudian bermain untuk tim junior Utrecht, dan sesekali menjadi pemain cadangan tim senior. Setelah kontraknya tidak diperpanjang lagi, maka pada bulan Juli 2009 ia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem.[9] Di IndonesiaPada bulan Maret 2010, Irfan mengikuti seleksi pemain di Persib Bandung dan Persija Jakarta, tetapi kedua klub tersebut tidak memilihnya. Tanggal 9 Agustus 2010, ia direkrut pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann, setelah sang pelatih melihat permainan Irfan dan para pemain muda berlaga amal untuk tokoh sepak bola Lucky Acub Zaenal di Stadion Gajayana, Malang.[10] Irfan Bachdim direkrut bersama-sama dengan Kim Jeffrey Kurniawan, pemain berdarah Indonesia-Jerman yang sebelumnya bermain di FC Heidelsheim. Irfan sendiri adalah permain berpaspor Indonesia sejak kecil dan dia bukanlah seorang pemain naturalisasi. Ketika Persema memutuskan hijrah dari Liga Super Indonesia ke Liga Primer Indonesia, Irfan sempat ingin meninggalkan Persema karena ancaman tidak dapat memperkuat timnas.[11][12] Namun akhirnya ia memilih berkomitmen dengan Persema dengan menandatangani kontrak selama tiga tahun,[13][14] karena terus-menerus diintimidasi oleh PSSI untuk keluar dari Persema,[15][16] meski beberapa klub LSI menawarkan kontrak besar.[16] Akhirnya Menpora Andi Mallarangeng menjamin haknya untuk tampil di timnas[17] dan ia dipanggil untuk memperkuat tim nasional U-23 Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 2011 dan kualifikasi Olimpiade 2012.[14] ChonburiBachdim mengikuti trial di Thailand dengan klub BEC Tero Sasana F.C. di mana ia mampu memberikan kinerja rata-rata, maka ia tidak dipilih oleh tim. Kemudian ia ditandatangani oleh klub Thailand yang lain Chonburi dengan kontrak 1 tahun.[18] Pada pertandingan pertama, Irfan mampu mencetak satu gol, sehingga Chonburi akhirnya bisa memaksakan hasil imbang 2–2 saat menghadapi BEC Tero Sasana F.C.. Gol lain Chonburi dicetak oleh Ivan Boskovic.[19] Consadole SapporoGelandang blasteran Indonesia Irfan Bachdim resmi dikontrak klub Divisi Dua J-League (J2) Consadole Sapporo. Selain Irfan, Consadole juga mengontrak mantan gelandang timnas Jepang Junichi Inamoto.Menurut Transfermarkt, nilai transfer Bachdim selama semusim sebesar 88 ribu poundsterling atau sekitar Rp1,6 miliar. FilmografiFilm
Acara televisiAktivitas sosialKetika Irfan Bachdim masih berseragam Arema FC pada tahun 2010, Irfan Bachdim mendirikan sebuah yayasan untuk anak yatim piatu di Malang, Jawa Timur bernama Wees Een Kind. Yayasan milik Irfan Bachdim ini sudah beranggotakan 14 anak. Yayasan ini memberi anak-anak yang kurang beruntung untuk bisa memiliki rumah. Yayasan memiliki kapasitas untuk 18 orang anak yatim piatu ataupun memiliki ayah atau ibu namun karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk dapat mengasuh mereka. Wees Een Kind menyediakan bagi mereka baik tkempat tinggal dan keluarga. Karier internasionalTahun 2006, Irfan sempat hampir membela tim sepak bola U-23 Indonesia di Asian Games Qatar. Namun ia harus absen dari turnamen tersebut karena menderita cedera. Dalam Piala AFF 2010, ia tergabung dalam timnas senior Indonesia di bawah pelatih Alfred Riedl. Debut pertama bersama timnas Indonesia ia awali ketika timnas menang 6-0 di laga persahabatan melawan Timor Leste, di Palembang pada 21 November 2010. Penampilan pertamanya bersama timnas dalam turnamen resmi terjadi pada 1 Desember 2010, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 5-1 di Gelora Bung Karno pada ajang AFF 2010. Irfan sendiri mencetak 1 gol dalam pertandingan tersebut.[20] Tim nasional
Statistik karierGol internasional
Referensi
Pranala luar |