Hidangan Arab Saudi dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti iklim, sejarah, dan aturan negara Arab Saudi sendiri sebagai negara Islam. Dengan iklim gurunnya, Arab Saudi memiliki hidangan yang beraneka ragam dan rasa. Gaya hidup nomaden di masa lalu juga tercermin pada hidangan tradisionalnya, seperti rempah-rempah, beras basmati, kurma kering, dan jeruk limau hitam kering musky. Bahan-bahan tersebut tahan lama dan mudah dibawa dalam perjalanan jauh. Selain itu, sebagai negara Islam, beberapa hidangan tidak tersedia di Arab Saudi. Salah satunya adalah alkohol.[1]
Kebiasaan makan
Untuk sarapan, masyarakat Arab Saudi memilih hidangan yang simpel. Mereka meminum qahwa (minuman dari biji kopi yang disangrai dengan campuran kapulaga dan diberi tambahan safron serta kadang-kadang cengkeh) dan memakan kurma, roti dengan keju, dan lain sebagainya. Ketika makan siang, masyarakat Arab Saudi akan memakan hidangan yang lebih berat. Di antaranya adalah kabsah, daging bakar, ayam panggang, saus salsa dengan aroma yang tajam, atau ikan dengan nasi. Untuk makan malam, mereka akan mengonsumsi hidangan yang ringan, seperti salad cincang atau sup hangat.[1][2]
Daftar makanan
Berikut ini adalah beberapa makanan yang dapat ditemui di Arab Saudi:[1][3]
1. Thareed
Ini adalah makanan kesukaan Muhammad. Makanan ini berupa sayur berkuah dan dicampur dengan daging kambing atau ayam.
Makanan ini berupa kue yang berbentuk kubah dan berisi buah-buahan dan kacang-kacangan. Di atasnya ditaburi gula bubuk dan disajikan dengan kopi dan teh.
6. Gursan
Makanan ini dibuat dari lembaran roti yang tipis, sayur-sayuran, dan potongan daging.
7. Hanith
Makanan ini dibuat dengan cara meletakkan daging domba ke dalam lubang yang dilapisi arang dan daun pohon marakh. Setelah itu, lubang ditutup dengan kain tebal dan daging dimasak selama dua sampai tiga jam.
Makanan ini berupa daging yang dimasak dalam waktu yang lama. Daging yang digunakan beragam, seperti ayam, domba, kalkun, dan daging lainnya sesuai preferensi masing-masing.
Makanan ini dibuat dari beras basmati yang diolah dengan rempah-rempah.
11. Nasi Bukhari
Makanan ini berasal dari Kota Bukhara. Ciri khasnya adalah ada kismis, kacang balilah, dan rempah-rempah yang kuat.
12. Mutabbaq
Makanan ini memiliki rasa asin dan gurih. Di Indonesia, makanan ini dikenal dengan nama martabak.
13. Samosa
Makanan ini berbentuk segitiga dengan isian yang beragam, seperti daging ayam, daging kambing, daging sapi, sayuran, dan keju.
14. Jalamah
Makanan ini terbuat dari daging kambing beserta lemaknya yang dipotong kecil-kecil dan dimasak dengan rempah-rempah, seperti kapulaga, lada, dan kayu manis.
15. Saleeg
Makanan ini berupa bubur yang dimasak dengan susu dan kaldu ayam atau kambing. Bubur ini dibuat dari beras pulen.
16. Mantu/Manti
Makanan ini mirip dengan dimsum. Cara pengolahannya juga dikukus. Mantu berisi daging yang sudah dibumbui bawang bombai dan disajikan dengan saus dari yoghurt dan bawang putih.
Syariat Islam
Arab Saudi adalah negara Islam. Sistem pemerintahan, konstitusi, dan sistem hukumnya menggunakan aturan Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah Muhammad.[4] Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Arab Saudi melarang impor dan ekspor alkohol dan daging babi serta produk yang mengandung daging babi.[5]
Salah satu dalil dari Al-Qur'an yang menunjukkan larangan meminum alkohol adalah surah al-Maidah ayat 90. Pada ayat tersebut, disebutkan bahwa khamar termasuk perbuatan setan dan diperintahkan untuk menjauhinya. Khamar adalah setiap minuman yang memabukkan dan tidak terbatas pada bahan-bahan tertentu.[6]
Terkait larangan mengonsumi daging babi, salah satu dalilnya dapat ditemukan di Al-Qur'an dalam surah Al-Maidah ayat 3. Pada ayat tersebut, daging babi termasuk makanan yang haram dikonsumsi. Pengharaman ini bukan hanya dagingnya saja, tetapi juga termasuk lemak dan organ tubuh lainnya.[6]