Sarapan atau makan pagi adalah keadaan untuk mengonsumsi hidangan utama pada pagi hari. Waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 09.00 pagi. Dianjurkan menyantap makanan yang ringan bagi kerja perncernaan, sehingga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang memiliki kadar serat tinggi dengan protein yang cukup namun dengan kadar lemak rendah.
Manfaat
Memberikan nutrisi pada otak, sehingga anak yang sarapan berprestasi lebih baik di sekolah daripada anak yang tidak sarapan [1]
Menurut penelitian, University of Iowa yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology dijelaskan bahwa sarapan secara signifikan dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian terkait kardiovaskular, terutama kematian akibat jantung dan stroke. Penelitian ini melibatkan beberapa kriteria seperti usia seseorang, jenis kelamin, status sosial ekonomi, pola makan, gaya hidup, indeks massa tubuh dan dan status penyakit. Setelah menganalisa, para peneliti menemukan bahwa mereka yang tidak pernah sarapan memiliki risiko 87 persen lebih tinggi terhadap kematian karena kardiovaskular dibandingkan dengan orang yang sarapan setiap hari. Ada beberapa faktor risiko kardiovaskular, misalnya diabetes, hipertensi dan kelainan lipid. Temuan ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang secara konsisten menunjukkan bahwa melewatkan sarapan terkait dengan faktor-faktor risiko kuat untuk kematian kardiovaskular.
Orang yang tidak sarapan cenderung lebih mudah tersinggung. Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Physiological Behavior pada 1999 menemukan, seseorang yang rutin sarapan cenderung memiliki suasana hati yang lebih positif dan lebih tenang menjalani aktivitas sehari-hari.
Studi lain dari Harvard juga menemukan, bahwa wanita yang secara teratur tidak sarapan memiliki peningkatan risiko 20% terkena diabetes tipe 2. Dengan kosongnya perut lalu tiba-tiba makan banyak, tubuh mengalami resistensi insulin.
Nutrisi yang tidak memadai mempengaruhi perkembangan intelektual bayi dan anak-anak. Sebuah studi kecil tahun 2005 yang diterbitkan dalam jurnal Psychology and Behavior, dilansir dari Business Insider menemukan bahwa anak-anak sekolah dasar yang rutin sarapan oatmeal memiliki memori jangka pendek yang lebih baik daripada siswa yang tidak sarapan. Dilansir dari Live Strong, The University of Maryland Medical Center menunjukkan bahwa seorang anak yang tidak sarapan akan lebih cepat lelah saat di sekolah, tidak mampu berkonsentrasi, dan kehilangan banyak kesempatan untuk mendapatkan stimulasi kognitif. Kekurangan zat besi, yodium, dan protein dalam diet anak mengacu pada IQ yang lebih rendah, menurut laporan dari Iowa State University. Selain itu, gizi buruk mengarah pada penurunan rentang perhatian, gangguan memori, kecenderungan untuk terdistraksi, dan memperlambat kecepatan belajar.
Sarapan khas Indonesia adalah nasi disertai hidangan kuah atau lauk pauk, akan tetapi beberapa daerah di Indonesia memiliki beragam makanan khas sarapan.