Hasnan Habib

Hasnan Habib
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ke-10
Masa jabatan
1982–1985
PresidenSoeharto
Duta Besar Indonesia untuk Thailand ke-10
Masa jabatan
1978–1982
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Kharis Suhud
Pengganti
Subambang
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1927-12-03)3 Desember 1927
Belanda Maninjau, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal16 Februari 2006(2006-02-16) (umur 78)
Indonesia Jakarta
KebangsaanIndonesia
PekerjaanMiliter
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
Pangkat Letnan Jenderal
NRP12385[1]
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Letnan Jenderal TNI (Purn.) Adnil Hasnan Habib (3 Desember 1927 – 16 Februari 2006) adalah seorang tokoh militer, pengamat politik, dan diplomat Indonesia.[2]

Kehidupan awal

Adnil Hasnan Habib merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Habib Sutan Maharaja dan Malini. Ayahnya adalah pensiunan penilik sekolah sekaligus pengarang roman Nasib, yang tahun 1932 telah diterbitkan oleh Balai Pustaka. Adapun ibunya seorang guru.[3]

Pendidikan

Hasnan menempuh pendidikan SD di Bukittinggi (lulus tahun 1941), Ruang Pendidik INS Kayutanam (1943), SLTP di Padang (1945) dan SLTA di Bandung (1955).[4] Pendidikan tinggi dilakukannya di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, di mana ia lulus pada tahun 1957.

Dalam bidang militer, seusai mengikuti pendidikan calon perwira pada tahun 1945, ia lalu mengikuti berbagai pendidikan militer di Indonesia (termasuk Akademi Militer di Yogyakarta, 1945-1946) dan luar negeri termasuk di Infantry Officer's Course, Fort Benning, Georgia (Amerika Serikat), Yugoslavia (Taktika Skola and War College di Beograd, Yugoslavia, 1962-1964). Ia juga menempuh pendidikan di International Defence Management Course for Flag and General Officers pada tahun 1970 dan Naval Postgraduate School pada tahun 1971 di Monterey, California, Amerika Serikat.[2]

Karier militer

Hasnan Habib sebagai Dubes Indonesia untuk Thailand

Karier militernya dimulai sebagai Perwira Muda Kader sampai dengan pangkat Letnan Satu selama revolusi fisik di Sumatra Timur pada tahun 1945-1950, Komandan Instruktur Guru Kepala Departemen bidang Pendiikan & Latihan Perwira-perwira Infantri Cimahi (1951-1957), Komandan Sektor II di Curup dan Palembang (1957-1960), Wadan/PS dan Brigade Infanteri 8 Sumatera Selatan (1960-1962), Kepala Diklat, Wakil Asisten II Menpangad Jakarta (1964-1969), Asisten Perencanaan Umum Departemen Hankam (1969-April 1973) dan Pembantu Utama Bidang Analisis Militer Wanhankamnas Jakarta (1970-1973).[2]

Hasnan kemudian ditugaskan menjadi Kepala Staf Departemen Pertahanan dan Keamanan dari 11 April 1973 hingga 17 Februari 1975, kemudian sebagai Kepala Staf Administrasi 17 Februari 1975 hingga 7 Juni 1978. Selama bertugas sebagai kepala staf dan kepala staf administrasi, Hasnan juga menjabat sebagai Kepala Staf Harian III Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Mei 1973-1978).[2]

Dari tahun 1973 hingga 1978, Habib menjadi anggota MPR. Menjabat Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand merangkap Wakil Tetap RI pada ESCAP dari tahun 12 September 1978 hingga 1981. Kemudian menjabat Duta Besar RI untuk Amerika Serikat pada tahun 1982-Oktober 1985 dengan merangkap sebagai Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional dari Oktober 1982 hingga Agustus 1983.[2] Selain itu, ia pernah menjadi Duta Besar Keliling Gerakan Non-Blok untuk Amerika Utara, Karibia dan Amerika Latin dari tahun 1992 hingga 1995. Habib kemudian menjabat sebagai penasihat Menteri Riset dan Teknologi/Ketua BPP Teknologi untuk Industri-industri Strategis pada masa Presiden Soeharto.

Meninggal dunia dan keluarga

Kamis malam, 16 Februari 2006, sekitar pukul 21.20 WIB, Habib meninggal dunia karena mengidap berbagai penyakit seperti jantung dan tumor di lambung. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Dari perkawinannya dengan Naida Zastia, Hasnan dianugerahi empat anak. Mereka yakni Narga Shakri Habib, Syahriza Hirshan, Afitri Narindra, dan Kemala Damita. Salah satu anaknya merupakan anggota TNI-AU telah meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat tempur F5 Tiger.

Penghargaan

Tanda Jasa

Ia mendapatkan sejumlah tanda jasa baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya;[5]

Baris ke-1 Bintang Mahaputera Utama (11 Agustus 1994)[1] Bintang Dharma Bintang Gerilya
Baris ke-2 Bintang Yudha Dharma Pratama Bintang Kartika Eka Paksi Pratama Bintang Jalasena Pratama
Baris ke-3 Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama Bintang Bhayangkara Pratama Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
Baris ke-4 Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun
Baris ke-5 Satyalancana Perang Kemerdekaan I Satyalancana Perang Kemerdekaan II Satyalancana Saptamarga
Baris ke-6 Satyalancana Dwidya Sistha Satyalancana Penegak Knight Grand Cross of the Most Exalted Order of the White Elephant - Thailand (1982)[6]

Bibliografi

Referensi

  1. ^ a b "Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003" (PDF). Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-05. Diakses tanggal 2021-01-20. 
  2. ^ a b c d e Bachtiar, Harsya W. (1988). Siapa dia? Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Jakarta. hlm. 114. ISBN 9789794281000. 
  3. ^ APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1983-1984. Grafiti Pers. 1984. 
  4. ^ Profil Tokoh, Aktivis, dan Pemuka Masyarakat Minang. Permo Promotion. 1995. hlm. 22–24. ISBN 978-979-8931-00-0. Diakses tanggal 7 Januari 2024. 
  5. ^ Lembaga Pemilihan Umum 1978, hlm. 94-96.
  6. ^ แจ้งความสำนักนายกรัฐมนตรี เรื่อง พระราชทานเครื่องราชอิสริยาภรณ์ (พลโท แอดนิล ฮัสนัน ฮาบิบ) (PDF) (dalam bahasa Thai). Diakses tanggal 27 Februari 2024. 

Pranala luar