Berisi catatan keadaan orang Israel setelah menempati tanah Kanaan,[3] di mana Allah membangkitkan hakim-hakim untuk memimpin orang Israel, antara lain yang disebutkan di pasal ini yaitu: Simson.
Waktu
Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi setelah matinya Abdon.[4] (~ 1075 SM)
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Tetapi ayahnya dan ibunya berkata kepadanya [Simson]: "Tidak adakah di antara anak-anak perempuan sanak saudaramu atau di antara seluruh bangsa kita seorang perempuan, sehingga engkau pergi mengambil isteri dari orang Filistin, orang-orang yang tidak bersunat itu?" Tetapi jawab Simson kepada ayahnya: "Ambillah dia bagiku, sebab dia kusukai."[5]
Sekalipun Tuhan telah memberkati Simson dan memberinya kuasa Roh (Hakim–hakim 13:24–25; 14:6,19; 15:14), Simson membuat beberapa kesalahan fatal yang mengakibatkan kegagalan rohani dan kematian jasmaniah. Di antara kesalahan itu adalah:
Ia tidak menambatkan hidupnya dalam Firman Allah. Ia menunjukkan kekurangan perhatian dan rasa hormat pada perintah-perintah Allah, secara khusus mengabaikan hukum Allah tentang kawin campur (Keluaran 34:16; Ulangan 7:3; bandingkan Kejadian 24:3–4; 26:34–35).
Simson mengabaikan pengarahan yang diberikan Allah melalui orang-tuanya dan menolak warisan salehnya supaya memenuhi keinginannya sendiri (Hakim–hakim 13:5,8,14,24–25).
Berbeda dengan Musa, yang memilih untuk ikut menderita bersama umat Allah daripada menikmati kesenangan dosa untuk sesaat (Ibrani 11:25), Simson memilih untuk menyatakan emosi-emosi dan keinginan manusiawinya dengan cara yang tidak berkenan kepada Allah ({{Alkitab|Hakim-hakim 14:3; 16:1,4; lihat pula Hakim–hakim 15:7).
Simson menyalahgunakan karunia-karunia dan kuasa Allah untuk kepentingan dan keuntungan pribadi.[6]
Ayat 4
Tetapi ayahnya dan ibunya tidak tahu bahwa hal itu daripada TUHAN asalnya: sebab memang Simson harus mencari gara-gara terhadap orang Filistin. Karena pada masa itu orang Filistin menguasai orang Israel.[7]
Pernyataan ini tidak berarti bahwa Allah membangkitkan keinginan Simson untuk menikahi seorang yang tidak percaya. Simson didorong oleh keinginannya sendiri untuk mencari seorang pendamping dari mereka yang bukan umat Allah (bandingkan Yakobus 1:13–14). Akan tetapi, Allah menggunakan dosa Simson sebagai kesempatan untuk mencapai maksud-Nya terhadap orang Filistin (ayat Hakim–hakim 14:4; Kejadian 50:20).[6]
Ayat 6
Pada waktu itu berkuasalah Roh TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya seperti orang mencabik anak kambing--tanpa apa-apa di tangannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada ayahnya atau ibunya apa yang dilakukannya itu. (TB)[8]
Kekuatan jasmani Simson yang begitu besar bukanlah berasal dari dirinya sendiri, tetapi adalah akibat dari Roh Kudus yang menguasai dirinya (ayat Hakim–hakim 14:19; 15:14; 16:28–30). Di bawah perjanjian yang baru, Roh Kudus juga menguasai orang percaya, sekalipun bukan untuk menjadikan kita kuat secara jasmaniah; melainkan Roh Kudus memberi kita kuasa untuk hidup dan bersaksi bagi Kristus.[6]
Pada bulan Agustus 2012, para arkeolog dari Universitas Tel Aviv mengumumkan penemuan suatu meterai segel batu melingkar,[12] kira-kira berdiameter 15 milimeter,[12] yang ditemukan pada lantai suatu rumah di Beth Shemesh[12] dan menggambarkan seorang laki-laki berambut panjang membunuh seekor singa.[12] Meterai segel itu bertarikh abad ke-12 SM.[12] Professor Shlomo Bunimovitz, ko-direktur penggalian itu, dilaporkan mengatakan bahwa artifak ini membantu "melabuhkan kisah [Simson] dalam tatanan arkeologi."[12]
Zvi Lederman, ko-direktur lain penggalian ini, percaya bahwa Beth Shemesh merupakan suatu tempat pertemuan budaya pada perbatasan negeri orang Israel, orang Kanaan, dan orang Filistin[12] dan menyebut kisah-kisah Simson sebagai "cerita-cerita rakyat perbatasan" ("border sagas"),[12] mengamati bahwa Simson dapat melintasi perbatasan berkali-kali u ntuk mencari istri dari kalangan orang Filistin, tetapi juga berperang dan membunuh orang-orang Filistin:[12] "Jika Anda melintasi perbatasan, Anda harus berperang melawan musuh dan Anda akan bertemu dengan binatang buas. Anda menemui hal-hal buruk. Ini adalah kisah-kisah kontak dan konflik, dari suatu perbatasan yang lebih bersifat budaya daripada politik."[12] Menurut Haaretz, "para direktur penggalian Prof. Shlomo Bunimovitz dan Dr. Zvi Lederman dari Tel Aviv University mengatakan mereka tidak mengusulkan bahwa gambar orang dalam segel itu adalah Simson dalam Alkitab, melainkan kedekatan geografi dengan daerah di mana Simson pernah hidup, dan periode tarikh segel itu, menunjukkan bahwa ada suatu cerita yang dikisahkan pada waktu itu mengenai seorang pahlawan yang berperang melawan singa, dan kisah itu kemudian masuk ke dalam teks Alkitab dan dalam segel itu."[13]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857