GomerGomer (bahasa Ibrani: גֹּמֶר, Modern Gómer Tiberias Gōmer) adalah putra pertama Yafet seperti disebutkan dalam Kitab Kejadian pasal 10 dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Setelah insiden menara Babel, Gomer dan keluarganya bermigrasi ke utara dari Sinear melintasi gunung Urartu dan menetap di sekitar pegunungan Kaukasus antara Laut Hitam dan Laut Kaspia. Catatan AlkitabNama "Gomer bin Yafet" disebutkan dua kali dalam daftar keturunan Nuh pada Alkitab Kristen yaitu:
Tradisi YahudiGomer, "sebagai nama keluarga," menurut istilah para penyunting Jewish Encyclopedia,[4] juga disebut dalam Kitab Yehezkiel 38:6 sebagai sekutu Gog, pemimpin tanah Magog. Flavius Yosefus menempatkan Gomer dan orang "Gomerit" di Galatia, Anatolia: "Karena Gomer menurunkan orang-orang yang dalam bahasa Yunani disebut orang Galatia, tetapi tadinya disebut Gomerit."[5] Nama Galatia sebenarnya diambil dari nama kuno Gaul (Kelt) yang diam di sana. Namun, penulis Kristen Hippolitus dari Roma pada sekitar tahun 234 menganggap Gomer sebagai nenek moyang orang Kapadokia, di wilayah tetangga orang Galatian.[6] Jerome (~ tahun 390) dan Isidorus dari Sevilla (~ tahun 600) mengikuti identifikasi Yosefus yang menghubungkan Gomer dengan orang Galatian, Gaul dan Kelt. Nama Gomer umumnya dianggap merujuk kepada orang Kimeria (bahasa Akadia Gimirru, "lengkap"), yang diam di Stepa Eurasia[7] dan menyerang Asyur di akhir abad ke-7 SM. Orang Asyur menyebut mereka Gimmerai ; Raja Kimmria, Teushpa, dikalahkan oleh Esarhadon dari Asyur antara tahun 681 dan 668 SM.[8] Tradisi IslamDalam Islam, sejarawan Persia, Muhammad ibn Jarir al-Tabari (~ tahun 915) mengisahkan tradisi Persia, bahwa Gomer hidup sampai usia 1000 tahun, mengetahui bahwa usia ini menyamai Nimrod, tetapi tidak ada orang lain yang melebihinya yang dicatat dalam kitab Taurat.[9] Keturunan GomerTiga putra Gomer dicatat pada Kejadian 10, yaitu:
beberapa ahli sejarah atau arkeolog berpendapat keturunan Askenas adalah orang Scythia (bahasa Asyur: Ishkuza), namun jika merujuk pada bahasa Ibrani, kata Askenas (Ashkenazi) dipakai untuk menamai wilayah di Eropa tengah yang sekarang ini dikenal sebagai Jerman.[10] Juga diduga bahwa istilah aslinya dalam bahasa Ibrani sebenarnya adalah Ashkuz, dan lalu menjadi Ashkenaz ketika huruf Ibrani waw disalin keliru sebagai huruf nun di awal penyalinan. Selain itu juga beberapa ahli sejarah atau arkeolog berpendapat mereka mendiami seluruh negara eropa lain seperti Eropa Timur, Nordik, Polandia, Ceko, Slovakia, Hongaria, Romania, Balkan, Austria, Italia, Swiss, Prancis, Spanyol, Portugal, Britania Raya dan Irlandia.[11][12] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia