Mengingat studi bahasa terjalin dengan studi budaya, istilah ini juga dipakai untuk memerikan budaya dan suku-suku bangsa, serta sejarah berbagai komunitas beragam yang terkait dekat dalam hal distribusi geografi dan linguistik.
Asal
Istilah "Semit" diberikan kepada anggota dari berbagai suku bangsa yang menggunakan bahasa-bahasa dalam rumpun bahasa Semit kuno maupun modern, yang umumnya berdiam di Timur Dekat, termasuk; Akkadia (Asyur dan Babel), Ebla, Ugarit, Kanaan, Fenisia (termasuk Kartago), Ibrani (Israel, Yehuda dan Samaria), Ahlamu, Aram, Kasdim, Amori, Moab, Edom, Hyksos, Ismael, Nabatean, Maganites, Sheba, Sutu, Ubarit (Iram of the Pillars), Dilmunites, Bahrani, Malta, Manda, Sabian, Siriak, Mhallami, Amalek, Palmyra dan Etiopia. Pertama kalinya diusulkan oleh Ludwig Schlözer untuk merujuk bahasa-bahasa yang terkait kepada bahasa Ibrani, dalam buku suntingan Johann Gottfried Eichhorn, "Repertorium", vol. VIII (Leipzig, 1781), halaman 161. Melalui buku Eichhorn ini nama tersebut digunakan secara umum.[1] Dalam bukunya "Geschichte der neuen Sprachenkunde", pt. (Göttingen, 1807) nama itu sudah menjadi istilah teknis yang permanen.[2]
Kata "Semit" adalah sebuah kata sifat yang berasal dari nama Sem (Shem), salah satu dari tiga putra Nuh dalam Alkitab (Kejadian 5:32; 6:10; 10:21), atau lebih tepatnya dari turunan alihaksara Yunani, yaitu Σημ (Sem). Dalam bentuk kata benda mengacu pada seorang yang termasuk keturunan rumpun bangsa Semit.
Suku bangsa berbahasa Semit
Berikut ini adalah daftar suku bangsa pemakai rumpun bahasa Semit kuno dan modern.
Mandaen
Akkadia (Asyur/Babilonia) - bermigrasi ke Mesopotamia di milenium ke-4 SM dan bergabung dengan penduduk Mesopotamia non-Semit (Sumeria) menjadi bangsa Asyur dan Babel sejak Zaman Perunggu Akhir [3][4] Sisa keturunan orang-orang ini menjadi orang Asyur Kristen modern (juga dikenal sebagai "Chaldo-Assyrians") di Irak, Iran, Turki tenggara serta timur laut Suriah.
Kasdim - muncul di selatan Mesopotamia sekitar tahun 1000 SM dan akhirnya melebur hilang ke dalam populasi umum Babel.
Aram: abad ke-16 sampai ke-8 SM [5] / Akhlames (Ahlamu) abad ke-14 SM [5] Penduduk Kristen Suryani modern di Suriah sebagian besar adalah orang Aram, dengan minoritas orang Asyur di bagian timur laut.
Mhallami - Minoritas kecil Siria-Aram yang masuk Islam sekuler tetapi mempertahankan identitas Suryani.
Ibrani/Israel — mendirikan negara kerajaan Israel yang kemudian terpecah menjadi Kerajaan Samaria dan Kerajaan Yehuda. Sisa-sisa keturunannya menjadi bangsa Yahudi dan Samaria.
Makna linguistik modern "Semit" berasal dari Alkitab meskipun kata "Semit" sendiri tidak sesuai dengan penggambaran dengan Alkitab. Dalam konteks linguistik bahasa Semit adalah subkelompok dari keluarga besar bahasa "Afro-asiatik" (menurut klasifikasi Joseph Greenberg yang diterima secara luas) dan termasuk, antara lain: bahasa Akkadia, yaitu bahasa kuno Babel dan Asyur, bahasa orang Amori, Amharik, bahasa resmi Ethiopia, Tigrinya, bahasa diucapkan di Eritrea dan di utara Ethiopia, bahasa Arab; bahasa Aram, masih digunakan di Irak, Iran, Suriah, Turki dan Armenia oleh orang Kristen Asyur-Kasdim dan Mandean, Kanaan, bahasa Ge'ez, bahasa kuno dari Eritrea dan Ortodoks Ethiopia yang berasal dari Yaman, bahasa Ibrani, Maltese, Fenisia atau Punisia, Suryani (suatu bentuk bahasa Aram), dan Arab Selatan, bahasa kuno Sheba / Saba, yang saat ini termasuk Mehri, dituturkan hanya oleh minoritas kecil di bagian selatan Semenanjung Arab.
Referensi
^lihat "Einleitung di das Alte Testament" (Leipzig, 1787), I, hal. 45.
^ Herbermann, Charles, ed. (1913). "Semites". Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company., Volume XIII