Pada tahun 1897, ia membuat osiloskoptabung sinar katode pertama. Teknik ini digunakan oleh sebagian besar peralatan TV dan monitor komputer. Tabung katode masih disebut "tabung Braun" (Braunsche Röhre) di negara penutur bahasa Jerman (dan di Jepang: Buraun-kan).
Braun meninggal di rumahnya di Brooklyn sebelum perang berakhir, pada tahun 1918.
Karier dan Perjalanan Hidupnya
Karl Ferdinand Braun dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1850 di Jerman. Ayahnya seorang pegawai
pengadilan di Fulda (Jerman).
Braun memiliki sifat skeptis dan serba ingin tahu yang kuat tentang kejadian-kejadian alam yang
dijumpainya. Dia sangat tertarik dengan ilmu fisika dan filsafat. Setelah menamatkan sekolah
menengah, ia cenderung mempelajari filsafat dan berhasil meraih gelar doktor dibidang itu. Namun
hobinya di bidang fisika tidak dia tinggalkan.
Pada tahun 1872-1885, sembari menggeluti bidang fisika, dia menjadi guru fisika di sekolah menengah
di Leipzig, kemudian menjadi dosen di Marburg, Strasbourg dan Karlsruhe. Selain mengajar, dia juga gemar menulis artikel ilmu pengetahuan modern dalam mingguan Die Fligenden Blatter.
Selain itu, dia juga menulis buku yang berjudul Der Junge Mathematiker und Naturforscher.
Braun senantiasa menemukan hal-hal yang baru, diantaranya, ia mengembangkan sejenis pirometerlistrik guna mengukur suhu yang tinggi, menetukan kenaikan suhubumi melalui lubang-lubang galian yang dalam dan menemukan dampak pelurus pada pada semikonduktor yang merupakan
dasar bagi elektronika modern. Berkat jasanya pula, maka transistor dan diode dapat berfungsi. Selama hidupnya di Eropa (Jerman) ia jarang berada dirumah dalam waktu yang lama.
Braun menikah pada tahun 1885 dan setelah pernikahannya, ia melakukan riset keliling Eropa,
Amerika dan gurun Sahara di Afrika. Sepulang dari beberapa negara pada tahun 1897, ia
menayangkan temuannya yang cukup modern saat itu.
Temuan itu tak lain adalah tabung gambar yakni tabung yang mampu menyerap sinyal-sinyal yang
diwujudkan dalam bentuk gambar. Temuan itu ia populerkan dan di publikasikan di depan para
mahasiswa Universitas Strasbourg.
Penjelasan mengenai tabung gambar ini adalah bahwa tabung gambar tersebut dapat menampilkan
arus bolak-balik dari pusat pembangkit listrik Strasbourg secara langsung berupa gelombang sinus
yang kemudian hari diterima sebagai lambang arus bolak-balik, muncul pada permukaan suatu
Polygon (bersegi banyak) berputar yang memantul. Sinar datang dari sebuah tabung berbentuk alat
pemukul, dari katode atau elektron tabung sinar. Kekuatan magnetis mengarahkan elektron-elektron
yang terkumpul, yaitu partikel-partikel inti yang sangat cepat, yang pada saat itu tampak tidak dapat dikendalikan, melalui tabung gelas. Titik-titik sinar di ujung tabung kemudian secara otomatis
membentuk garis-garis gelombang menghasilkan gambar yang persis sama dengan arus sinkron
bidang-bidang magnetis yang menggoyangkan cahaya elektron. Sesungguhnya itulah sistem
bekerjanya televisi dewasa ini yakni elektron-elektron dengan kecepatan tinggi disalurkan melalui
tabung yang hampir kosong, memantulkan cahaya membentuk titik-titik secara otomatis kemudian
dipusatkan oleh bidang-bidang magnetis untuk membentuk gambar, inilah yang kita sebut televisi.
Jadi, tabung yang ada intinya merupakan arus bolak-balik merupakan elemen pokok dan esensial bagi
teknologi pertelevisian. Sampai kini tabung tersebut masih dikenal sebagai Tabung Braun. Selain untuk televisi, juga digunakan untuk berbagai perlengkapan medis, komputer bahkan perlengkapan radar.
Dengan beberapa temuannya itu pula Braun mendirikan perusahaan Braun-Siemens Gesellschaft
dan Telefunken di Berlin. Kecenderungannya pun kembali ia buktikan pada tahun 1905 ia mampu
memanfaatkan hipotesis yang dikembangkan oleh Maxwell bahwa untuk mendeteksi semua karakter
unsur gelombang listrik dalam cahaya yang terlihat mungkin saja dapat dilakukan. Pada tahun
1905-1909 ia bersama ilmuwan Italia bernama Guglielmo Marconi membantu mengembangkan
telegraf tanpa kawat di mana telegraf sebelumnya ditemukan oleh Marconi hanya dapat
menyampaikan osilasi (getaran) yang terendam yang sangat membatasi jangkauan siarannya.
Maka, dengan kepiawaiannya, Braun akhirnya berhasil memecahkan masalah tersebut dengan dua
kondensor dan sebuah gulungan kawat induksi dalam sirkuit osilasi tertutup guna mencegah
getaran-getaran elektromagnetik yang hilang dalam perjalanan udara. Hal ini mendorong osilasi-osilasi yang juga dikenal sebagai umpan balik. Temuan itu membuat pemancar menjadi lebih kuat
dibandingkan dengan temuan Marconi sebelumnya.
Atas jasanya dala dunia telegraf, maka pada tahun 1909 Braun bersama Marconi memperoleh
hadiah Nobel. Sebetulnya Braun patut memperoleh Nobel pada tahun-tahun sebelum ia menemukan sistem Telegraf, tetapi dunia pada saat ini belum secara pasti memandang bahwa temuan tabung gambar
merupakan nenek moyang televisi dan perlengkapan lainnya. Namun begitu, hadiah Nobel yang
disandang atas jasa temuan bidang telegraf membuat dirinya kokoh sebagai ilmuwan sejati.
Pada tahun 1911 ia membangun sebuah stasiun di Sayville. Pada tahun 1914 ia bekerja sama
dengan Count Zeppelin, mengembangkan sambungan-sambungan radio untuk navigasi
penerbangan. Pada bulan Desember 1904 ia melawat ke Amerika Serikat untuk tujuan bisnis
alat-alat teknologi temuannya. Sayangnya selang beberapa waktu kemudian Perang Dunia I meletus.
Braun terpaksa menetap di Broklyn (USA), ia tidak bisa pulang ke negaranya. Setelah menetap di
Amerika Serikat selama empat tahun, Braun meninggal dunia dalam usia 68 tahun tepatnya tanggal 20
April 1918. Sebelum wafat ia sempat menulis sebuah buku yang berjudul Fisika untuk Wanita.
Bibliografi
(Inggris) Friedrich Kurylo e Charles Susskind. Ferdinand Braun, a Life of the Nobel Prizewinner and Inventor of the Cathode-Ray Oscilloscope. Cambridge, MIT Press, 1981. ISBN 0-262-11077-6
Artikel "Mengenal Mereka Yang Berjasa Pada Ilmu Pengetahuan", Suara Karya edisi 1989