Alexei Alexeyevich Abrikosov (bahasa Rusia: Алексе́й Алексе́евич Абрико́сов; 25 Juni 1928 – 29 Maret 2017)[3] adalah seorang fisikawan teori berkebangsaan Soviet, Rusia dan Amerika Serikat[4] yang berkontribusi besar di bidang fisika benda terkondensasi. Ia dianugerahi Penghargaan Nobel Fisika pada tahun 2003.[4][5][6]
Ia lulus dari Universitas Negeri Moskwa M. V. Lomonosov pada 1948. Antara 1948—1965, ia bekerja di Institut Masalah Fisika Akademi Ilmiah Uni Soviet dan menerima Ph.D. (pada 1951) untuk teori penyebaran cahaya dalam plasma dan gelar berikutnya, Doctor of Physical and Mathematical Sciences (pada 1955), untuk tesis mengenai elektrodinamika kuantum pada energi tinggi. Antara 1965—1988, ia bekerja Institut Fisika Teoretis Landau (Akademi Ilmiah USSR). Ia telah menjadi profesor di Universitas Negeri Moskow sejak 1965, Akademikus Akademi Ilmiah Uni Soviet antara 1987—1991, dan sejak 1991 ia menjadi akademisi Akademi Ilmiah Rusia.
Pada 1952, Abrikosov menemukan cara di mana fluks magnetik dapat menembus superkonduktor. Fenomena ini dikenal sebagai superkonduktivitas tipe II, dan susunan fluks magnetik yang menyertai disebut kisi-kisi pusaran Abrikosov.
Sejak 1991, ia bekerja dalam Divisi Sains Material di Argonne National Laboratory di Illinois, Amerika Serikat atas dasar kontrak. Ia adalah warga negara Rusia dan Amerika Serikat.
Alexei Abrikosov dianugerahi Hadiah Lenin (pada 1966), Hadiah Negara Uni Soviet (pada 1982), Hadiah Peringatan Fritz London (pada 1972). Ia adalah penerima Hadiah Nobel Fisika 2003, bersama dengan Vitaly Lazarevich Ginzburg dan Anthony Leggett.
Ia meninggal dunia pada tanggal 29 Maret 2017, di usia 88 tahun.[7]
Referensi
Pranala luar
|
---|
1901–1925 | | |
---|
1926–1950 | |
---|
1951–1975 | |
---|
1976–2000 | |
---|
2001– sekarang | |
---|
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Basis data ilmiah | |
---|
Lain-lain | |
---|