Dendrokronologi, dapat disebut juga dengan penanggalan lingkar pohon adalah metode ilmiah dalam menentukan usia sebuah pohon berdasarkan analisis dari pola cincin pertumbuhan yang terbentuk pada potongan melintang batang pohon. Dendrokronologi dapat menentukan waktu kapan cincin tersebut terbentuk pada berbagai jenis kayu. Paleoekologi, arkeologi, dan penanggalan karbon menggunakan ilmu dendrokronologi untuk berbagai aplikasi.
Di berbagai tempat di dunia, sangat mungkin untuk menentukan usia kayu hingga ribuan tahun. Saat ini usia maksimum kayu yang bisa ditentukan oleh dendrokronologi telah mencapai 11000 tahun.[1]
Cincin pertumbuhan
Bagian dalam dari cincin pertumbuhan (spring wood, early wood) terbentuk lebih awal pada musim, ketika pertumbuhan relatif lebih cepat sehingga kayu kurang padat. Bagian luar dari cincin pertumbuhan disebut dengan late wood, summer wood, merupakan bagian dari cincin pertumbuhan yang lebih padat dan diproduksi di musim kering atau akhir musim panas.[2] Beberapa daerah seperti di Kanada dan beberapa spesies pohon di Mediterania, early wood terbentuk di awal musim panas.
Beberapa pohon di kawasan beriklim sedang membuat satu cincin pertumbuhan per tahun. Pola yang dibentuk oleh satu cincin menggambarkan perubahan musim pada satu tahun, dan pola yang terbentuk oleh beberapa cincin menggambarkan iklim tempat pohon tersebut hidup. Kelembaban yang cukup dan musim pertumbuhan yang lebih panjanag menghasilkan cincin yang lebar. Tahun kering dapat menghasilkan cincin yang lebih sempit. Cuaca yang tidak menentu dalam satu musim dapat menyebabkan terbentuknya beberapa cincin dalam satu tahun. Jika dalam satu tahun ada "musim yang hilang", maka kemungkinan akan ada cincin yang hilang, seperti yang terjadi pada tahun 1816 ketika musim panas tidak terasa ketika itu, dan tercatat di cincin pertumbuhan pada pohon ek.[3]
Untuk mengeliminasi variasi di antara cincin pertumbuhan, pakar dendrokronologi mengambil rataan dari lebar cincin berbagai sampel pohon di wilayah yang sama. Cincin pertumbuhan yang tidak diketahui kapan awal dan akhirnya disebut dengan "kronologi mengambang" (floating chronology). Fenomena ini bisa dirujuk ke kronologi cincin pohon lainnya yang tanggalnya diketahui. Sebuah sampel dari pohon eik di Jerman Selatan (dekat Sungai Main dan Sungai Rhine) dan pinus di Irlandia Utara telah diketahui jejak riwayatnya hingga ke 11000 tahun yang lalu.[1][4][5] Konsistensi kedua sampel ini telah dikonfirmasi melalui perbandingan radiokarbon dan usia dendrokronologinya.[6] Contoh lainnya adalah sampel dari pohon pinus di sebelah selatan Amerika Serikat yang diketahui telah berusia 8500 tahun.[7] Pada tahun 2004, sebuah metode kalibrasi baru telah diratifikasi secara internasional untuk melakukan penanggalan hingga 26000 tahun yang lalu berdasarkan serangkaian data dari pohon dan sedimen lautan di seluruh dunia.[8]
Kegunaan
Klimatologi
Karakteristik cincin pertumbuhan terbentuk karena adanya variasi yang dialami oleh pohon tersebut yang mempengaruhi laju pertumbuhan dan penyerapan nutrisi oleh pohon. Unsur iklim yang dapat diprediksi diantaranya cuaca, hujan, temperatur, pH tanah, nutrisi tumbuhan, konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, dan sebagainya. Variasi ini digunakan pada ilmu dendroklimatologi untuk melihat variasi iklim pada masa lalu.
Seni
Dendrokronologi telah menjadi metode penting bagi para sejarawan seni untuk menentukan tanggal dari suatu karya seni, terutama lukisan, dengan mengamati panel kayunya. Namun agar tidak merusak karya seni, penelitian mengenai hal ini biasanya dibatasi dalam hal alat dan metodenya dan diawasi oleh dewan konservasi museum.[9]
Hasil dari dendrokronologi pada barang seni dapat menyediakan informasi seperti usia, jenis kayu, dan tempat di mana kayu tersebut tumbuh.[10] Dendrokronologi juga bisa digunakan untuk menentukan barang seni yang palsu dari yang asli.[11][12]
Seiring peralihannya metode lukisan yang tidak lagi menggunakan panel kayu melainkan kanvas menjadikan metode ini tidak lagi dapat diaplikasikan pada lukisan terbaru.[13]
Bangunan
Penanggalan bangunan melalui struktur yang terbuat dari kayu juga dapat dilakukan. Fairbanks House di Dedham, Massachusetts, melalui dendrokronologi dipastikan bahwa struktur kayunya berasal dari pohon eik yang ditebang tahun 1637-8 hingga 1641, sehingga kemungkinan konstruksi dimulai tahun 1638 dan selesai tahun 1641.[14]
Referensi
^ abMcGovern PJ; et al. (1995). "Science in Archaeology: A Review". AJA. 99 (1): Dendrochronology.Parameter |pageurl= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Lebih dari satu parameter |pages= dan |page= yang digunakan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Penggunaan et al. yang eksplisit (link)
^Reimer Paula J, Baillie Mike GL, Bard Edouard, Bayliss Alex, Beck J Warren, Bertrand Chanda JH, Blackwell Paul G, Buck Caitlin E, Burr George S, Cutler Kirsten B, Damon Paul E, Edwards R Lawrence, Fairbanks Richard G, Friedrich Michael, Guilderson Thomas P, Hogg Alan G, Hughen Konrad, Kromer Bernd, McCormac Gerry, Manning Sturt, Ramsey Christopher Bronk, Reimer Ron W, Remmele Sabine, Southon John R, Stuiver Minze, Talamo Sahra, Taylor FW, van der Plicht Johannes, Weyhenmeyer Constanze E (2004). "INTCAL04 Terrestrial Radiocarbon age calibration, 0–26 cal kyr BP"(PDF). Radiocarbon. 46 (3): 1029–58.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Spronk, Ron, More than Meets the Eye: An Introduction to Technical Examination of Early Netherlandish Paintings at the Fogg Art Museum, Harvard University Art Museums Bulletin, Vol. 5, No. 1, Autumn, 1996