Curup Timur, Rejang Lebong
Curup Timur atau sehari-hari biasa disingkat sebagai Curtim,[3] adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Indonesia.[4] Kecamatan ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Curup, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rejang Lebong Nomor 5 Tahun 2005 yang ditetapkan dan diundangkan sebagai Lembaran Daerah Kabupaten Rejang Lebong pada tanggal 5 September 2005, yang kemudian dimutakhirkan dan diubah pada tahun 2010 menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Rejang Lebong Nomor 4 Tahun 2010.[5] Kondisi wilayahCurup Timur merupakan kecamatan terkurung daratan dan sepenuhnya berada di pedalaman.[6] AdministrasiCurup Timur beribu kota di Talang Ulu[4] dan terbagi atas sembilan desa/kelurahan yang semuanya berstatus definitif.[7] Berikut adalah daftar yang memuat daerah administratif di bawah Kecamatan Curup Timur.
DemografiBPS Kabupaten Rejang Lebong menyadur hasil Sensus Penduduk 2020 menunjukkan bahwa Curup Timur memiliki populasi sebesar 25.787 jiwa.[1] Dengan 5.854 jiwa atau setara 22,7% penduduk kecamatan,[9] Air Meles Bawah memiliki populasi terbesar di antara desa/kelurahan se-Curup Timur, disusul Karang Anyar (4.922 jiwa; 19,09%) dan Talang Ulu (3.031 jiwa; 11,75%) di posisi kedua dan ketiga. Populasi terkecil tercatat di Duku Ilir, dengan hanya 963 jiwa saja atau 3,73% penduduk kecamatan pada tahun 2020.[1] Perincian penduduk Curup Timur menurut kelompok usia adalah sebagai berikut.[10]
Terdapat 13.124 jiwa penduduk laki-laki dan 12.663 jiwa penduduk perempuan di kecamatan ini,[10] menjadikannya memiliki angka seks rasio sebesar 103,6.[11] Curup Timur memiliki 7.682 keluarga pelanggan listrik atau setara dengan 100% jumlah keluarga yang ada. Semuanya melanggan listrik ke PLN.[12] Kesehatan dan sanitasiFasilitas kesehatan utama di kecamatan ini meliputi dua klinik dan dua puskesmas non-rawat inap. Klinik terdapat di Sukaraja, sementara puskesmas masing-masing ada di Talang Ulu dan Kampung Delima.[13] Fasilitas kesehatan di Curup Timur dilayani oleh tiga dokter, 17 perawat, 37 bidan, seorang apoteker, dan seorang ahli gizi.[14] Catatan tahun 2020 menunjukkan tidak ada penderita gizi buruk di Curup Timur, turun dari tahun sebelumnya yang mencatatkan seorang penderita.[15] PendidikanKecamatan ini memiliki setidaknya satu sekolah pada tiap jenjang, baik sekolah negeri di bawah Kemdikbud maupun sekolah di bawah Kemenag. Sekolah yang ada di Curup Timur meliputi 14 SD, dua MI, lima SMP, satu MTs, satu SMA,[16] satu MA, dan dua SMK.[17] Tidak ada perguruan tinggi di kecamatan ini.[18] Rasio guru dengan siswa di Curup Timur, adalah sebagai berikut.[19]
Kondisi sosialSuku bangsaPenduduk asli sekaligus mayoritas penduduk Curup Timur adalah suku Rejang. Bersama dengan kecamatan-kecamatan tetangga, terutama Selupu Rejang, masyarakat Curup Timur aslinya merupakan bagian dari Petulai Selupu, khususnya marga Selupu Rejang. Salah satu marga asli di daerah Ulu Musi ini pada masa lalu beribu kota di Kesambe, yang saat ini terbagi menjadi Kesambe Baru dan Kesambe Lama.[20] Di samping suku Rejang, Curup Timur sekarang sudah lebih heterogen, yang ditandai dengan banyaknya pendatang yang bermukim di daerah ini. Khususnya Karang Anyar dan Kampung Delima, keduanya merupakan permukiman yang dipelopori oleh pendatang Jawa dan hingga saat ini memiliki populasi suku Jawa yang signifikan, jika tidak lebih besar dibandingkan orang Rejang.[21] AgamaIslam adalah agama terbesar di Curup Timur dan merupakan mayoritas di seluruh desa/kelurahan di kecamatan ini. Sarana peribadatan di Curup Timur meliputi:[22] Referensi
Daftar pustakaBuku
Produk hukum
|