Pada umumnya penduduk asli Kabupaten Ciamis, demikian juga di Kecamatan Ciamis, adalah suku Sunda, serta suku pendatang lainnya seperti Jawa, Cirebon, Betawi, Batak, Minangkabau, Bugis dan lainnya.[7] Bahasa yang digunakan umumnya Sunda, selain dari bahasa resmi bahasa Indonesia.
Tahun 2022, jumlah penduduk Kecamatan Ciamis sebanyak 99.508 jiwa, dengan luas wilayah 34,95 km² dan kepadatan 2.847 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk Kecamatan Ciamis berdasarkan agama yang dianut yakni Islam 98,57%, kemudian Kekristenan sebanyak 1,27% dimana Protestan 1,04% dan Katolik 0,23%. Sebagian lagi menganut agama Konghucu sebanyak 0,11%, Buddha 0,04%, dan Hindu 0,01%.[2]
Potensi
Berikut adalah potensi wilayah di Kecamatan Ciamis:[8]
Terdapat dua pasar di kecamatan ini, yakni Pasar Manis Ciamis dan Pasar Desa Imbanagara. Kedua pasar tersebut merupakan pasar tradisional.[9]
Pasar Manis Ciamis terletak di pusat Kota Ciamis. Pada tahun 2016, sebagian pasar ini direvitalisasi untuk dikembangkan menjadi pasar modern setelah 25 tahun belum pernah dilakukan rehab. Pengembangan pasar ini dilakukan secara bertahap. Alasan dilakukannya revitalisasi adalah karena lemahnya daya saing yang disebabkan oleh faktor kebersihan dan pengelolaan pasar yang kurang memadai.[10] Pasar ini sempat mengalami kebakaran pada tanggal 25 Juni2019 sekitar pukul 17.45 WIB di Blok B yang menghanguskan 10 kios. Penyebab kebakaran tersebut diduga berasal dari korsleting listrik.[11][12] Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Perkiraan kerugian materi mencapai Rp 900 juta hingga Rp 1 miliar.[12]
Kemudian ada Pasar Desa Imbanagara yang terletak di Desa Imbanagara. Pengelolaannya oleh BUMDes Imbanagara yang dibentuk pada tahun 2016. Pasar ini menjadi andalan Pendapatan Asli Desa (PADes) Imbanagara.[13]
Transportasi
Di Kecamatan Ciamis terdapat sebuah terminal tipe B yakni Terminal Ciamis, yang terletak di Jl. Terminal Ciamis dekat Pasar Manis Ciamis. Terminal ini melayani trayek angkutan kota dan beberapa bus. Selain itu, juga terdapat sebuah stasiun yakni Stasiun Ciamis yang terletak di Jl. Stasiun yang terhubung dengan Jl. Ir. H. Juanda yang berstatus jalan nasional. Stasiun ini melayani kereta api kelas ekonomi.
Angkutan Kota
01: Ciamis - Cisepet - Buniseuri
02: Ciamis - Cisepet - Karangampel
03: Ciamis - Handapherang - Ciharalang
04: Ciamis - Pawindan - Benteng
05: Ciamis - Sadananya - Gunungsari
06: Ciamis - Pawindan - Cigembor
07: Ciamis - Darussalam - Ciharalang
08: Ciamis - Imbanagara - Cisadap
09: Ciamis - Imbanagara - Gunungsari
10: Ciamis - Karanganyar
11: Ciamis - Bojongmengger - Pasar Dongkal - Rancah
Per tahun 2023, tercatat ada 85 penyelenggara pendidikan dasar hingga tinggi di Kecamatan Ciamis. Jumlah sekolah dasar mencapai 43 buah yang seluruhnya berstatus negeri.[16] Ada pula jumlah madrasah ibtidaiyah mencapai 8 buah, yang terdiri dari 1 sekolah berstatus negeri dan 7 sekolah berstatus swasta.[16] Kemudian jumlah sekolah menengah pertama mencapai 11 buah, yang terdiri dari 8 sekolah berstatus negeri dan 3 sekolah berstatus swasta.[16] Ada pula jumlah madrasah tsanawiyah mencapai 5 buah, yang terdiri dari 1 sekolah berstatus negeri dan 4 sekolah berstatus swasta.[16]
Destinasi wisata populer yang terletak pusat Kota Ciamis adalah Alun-Alun Ciamis. Alun-alun ini direvitalisasi pada tanggal 10 Maret dan diresmikan pada 19 September 2023.[19] Namun sayangnya setelah revitalisasi, alun-alun ini mendapat aksi vandalisme berupa coretan.[20]
Taman Lokasana
Taman Lokasana terletak di dekat sekolah SMA Negeri 2 Ciamis. Fasilitas yang disediakan disini ada trek joging, lapang basket, lapang voli pasir, panjat dinding, petanque, lempar pisau, panggung yang biasa dipakai senam atau aktivitas lainnya. Tak hanya itu, tersedia pula food court juga musala beserta toilet.[21]
Di balik fasilitasnya yang memadai, Taman Lokasana juga menyimpan sejarah. Penamaan taman ini sendiri diambil dari nama seorang tokoh yang berperan penting dalam sejarah Galuh. Beliau bernama Dalem Lokasana.[21]
Bangunan/situs bersejarah
Jembatan Cirahong
Jembatan Cirahong dibangun pada tahun 1893 dan menjadi satu-satunya jembatan peninggalan Belanda yang masih berdiri hingga saat ini di Ciamis.
Galeri
Suasana Jalan Ir. H. Juanda pada malam hari
Bank BRI Cabang Ciamis
Jembatan Ciburial (sekitar tahun 1920), salah satu jembatan kereta api yang melintasi jalan di bawahnya yang kini bernama Jalan Rumah Sakit
Pabrik minyak kelapa Gwan Hien, 1925 - 1933
Catatan
^Kode pos 46211 – 46219 untuk wilayah cakupan desa/kelurahan, sementara kode pos 46251 untuk wilayah cakupan kecamatan. Namun kode pos 46211 – 46219 lebih sering digunakan dalam penulisan alamat.