Cari artikel bahasaCari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Halaman bahasa acak
Bahasa Urartu atau bahasa Vannik dituturkan oleh penduduk Kerajaan Urartu, terletak di pesisir Danau Van, dekat Kota Van, Turki.[4] Penyebaran bahasa ini tidak diketahui. Beberapa para ahli bahasa percaya bahwa bahasa ini pernah digunakan sepanjang Lembah Zab,[5] yang lain percaya bahwa bahasa ini hanya digunakan oleh kalangan atas, khususnya kelas penguasa kerajaan.[6]
Melalui naskah tertuli, bahasa ini paling awal digunakan pada abad ke-9 SM. Bahasa Urartu tidak lagi ditulis setelah runtuhnya Kerajaan Urartu pada tahun 585 SM, dan mungkin menjadi punah karena keruntuhan itu.[7] Bahasa ini telah lama berhubungan, dan secara bertahap digantikan sepenuhnya, oleh bahasa Proto-Armenia,[8][9][10] meskipun baru pada abad kelima Masehi munculnya naskah tertulis tertua dari bahasa Armenia.[11]
Bahasa Urartu termasuk jenis bahasa aglutinatif, yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Hurri-Urartu, yang bagian satunya adalah Hurri.[12] Bahasa ini bertahan dalam banyak prasasti yang ditemukan di wilayah Kerajaan Urartu, yang ditulis dalam aksara pakuAsyur.
Ada klaim,[13] naskah asli yang terdapat aksara berbeda, "Hieroglif Urartu", tetapi belum dipastikan kebenarannya.
Bahasa Urartu mirip dengan bahasa Hurri, bahasa yang memiliki bukti tertulis lebih banyak pada periode sebelumnya yang tidak tumpang tindih, kira-kira dari 2000 SM hingga 1200 SM (ditulis oleh penutur asli hingga sekitar 1350 SM). Kedua bahasa tersebut telah berpisah dari satu bahasa purba pada sekitar tahun 2000 SM.[14][15] Meskipun bahasa Urartu bukan merupakan turunan dari salah satu dialek Hurrian,[16] banyak tata bahasanya sangat mudah dijelaskan sebagai bahasa yang serumpun. Kemiripan ini bahkan lebih dekat dengan ragam bahasa Hurri Kuno, yang dikenal dari prasasti dwibahasa Hurri-Het.
Hubungan lain dari rumpun bahasa Hurri-Urartu masih diperdebatkan. Terdapat berbagai usulan untuk hubungan dengan rumpun bahasa lain (Kaukasus Timur Laut, Indo-Eropa, ataupun Kartvelia), tetapi tidak ada yang diterima secara umum.[17]
Ahli bahasa berkebangsaan Jerman bernama Friedrich Eduard Schulz yang menemukan beberapa prasasti Urartia di wilayah Danau Van pada tahun 1826, membuat salinan beberapa prasasti beraksara paku di Tushpa, tetapi tidak dapat menguraikannya.[20]
Salinan dari Schulz, diterbitkan secara anumerta pada tahun 1840 hanya pada Journal Asiatique,[21] sangat penting dalam meneruskan penguraian tulisan paku Mesopotamia oleh Edward Hincks.[22]
Setelah usaha penguraian aksara pakuAsyur berhasil pada dasawarsa 1850-an, salinan Schulz menjadi dasar untuk menguraikan bahasa Urartu. Segera setelah berhasil diuraikan, bahasa Urartu tidak berhubungan dengan bahasa lain, dan upaya penguraian berdasarkan bahasa-bahasa kuno yang terkenal di wilayah penemuan itu gagal.[23] Aksara itu akhirnya dapat diuraikan pada tahun 1882 oleh Archibald Sayce. Prasasti tertua berasal dari zaman Sarduri I Urartu, yang bergelar "Raja Empat Wilayah".[20]
Naskah-naskah tertua yang diketahui berasal dari masa pemerintahan Sarduri I, dari akhir abad ke-9 SM.[25] Naskah-naskah terus diterbitkan hingga jatuhnya Kerajaan Urartu pada 200 tahun kemudian.
Kira-kira dua ratus prasasti yang ditulis dalam bahasa Urartu, yang mengadopsi dan memodifikasi aksara pakuAsyur, telah ditemukan hingga saat ini.[26]
Aksara
Aksara paku
Aksara paku Urartu adalah penyederhanaan baku dari aksara paku Asyur Baru. Tidak seperti di Asyur, setiap logo hanya mengekspresikan satu nilai suara. Simbol gi𒄀 memiliki fungsi khusus untuk menyatakan jeda, seperti u-gi-iš-ti untuk Uīšdi. Sebuah ragam lain dengan irisan yang tidak tumpang tindih digunakan untuk prasasti batu.
Hieroglif
Bahasa Urartu jarang ditulis dalam aksara "Hieroglif Anatolia" yang terutama digunakan untuk menulis bahasa Luwia. Bukti untuk ini hanya terdapat pada kuil kuno Altıntepe.
Ada anggapan bahwa selain prasasti hieroglif Luwia, Urartu juga memiliki aksara hieroglif asli. Naskah prasasti terlalu jarang untuk mendukung anggapan ini. Masih belum jelas apakah simbol-simbol tersebut membentuk sistem penulisan yang koheren, atau hanya mewakili banyak ekspresi yang tidak terkoordinasi dari proto-tulisan atau gambar saja.[27]
Apa yang dapat diidentifikasi dengan keyakinan tertentu adalah dua simbol atau "hieroglif" yang ditemukan pada kuil kuno itu, mewakili unit pengukuran tertentu: untuk aqarqi dan untuk ṭerusi. Hal ini diketahui karena beberapa bejana kuno yang ditemukan ditulis dalam bentuk paku maupun dengan simbol-simbol ini.[28]
Referensi
Catatan kaki
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Urartian". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
^People of Ancient Assyria: Their Inscriptions and Correspondence - Page 89 by Jørgen Laessøe
^Wilhelm, Gernot. 2008. Urartian. In Woodard, Roger D. (ed.) The Ancient Languages of Asia Minor. P.105. "Neither its geographical origin can be conclusively determined, nor the area where Urartian was spoken by a majority of the population. It was probably dominant in the mountainous areas along the upper Zab Valley and around Lake Van."
^Zimansky, Paul. "Urartian Material Culture As State Assemblage: An Anomaly in the Archaeology of Empire." Bulletin of the American Schools of Oriental Research
No. 299/300, The Archaeology of Empire in Ancient Anatolia (Aug.- Nov., 1995). University of Chicago Press. pp. 103-115.https://www.jstor.org/stable/1357348
^Wilhelm, Gernot. 2008. Urartian. In Woodard, Roger D. (ed.) The Ancient Languages of Asia Minor. P.106: "We do not know when the language became extinct, but it is likely that the collapse of what had survived of the empire until the end of the seventh or the beginning of the sixth century BCE caused the language to disappear."
^Encyclopedia of Indo-European culture. Mallory, J. P., Adams, Douglas Q. London: Fitzroy Dearborn. 1997. hlm. 30. ISBN978-1884964985. OCLC37931209. Armenian presence in their historical seats should then be sought at some time before c 600 BC; ... Armenian phonology, for instance, appears to have been greatly affected by Urartian, which may suggest a long period of bilingualism.
^Clackson, James P. T. 2008. Classical Armenian. In: The languages of Asia Minor (ed. R. D. Woodard). P.125. "The extralinguistic facts relevant to the prehistory of the Armenian people are also obscure. Speakers of Armenian appear to have replaced an earlier population of Urartian speakers (see Ch. 10) in the mountainous region of Eastern Anatolia. The name Armenia first occurs in the Old Persian inscriptions at Bīsotūn dated to c. 520 BCE (but note that the Armenians use the ethnonym hay [plural hayk‘] to refer to themselves). We have no record of the Armenian language before the fifth century CE. The Old Persian, Greek, and Roman sources do mention a number of prominent Armenians by name, but unfortunately the majority of these names are Iranian in origin, for example, Dādrši- (in Darius’ Bīsotūn inscription), Tigranes, and Tiridates. Other names are either Urartian (Haldita- in the Bīsotūn inscription) or obscure and unknown in literate times in Armenia (Araxa- in the Bīsotūn inscription)."
^The Oxford Encyclopedia of Archaeology in the Near East - Page 292 by Eric M. Meyers, American Schools of Oriental Research
^Jeffrey J. Klein, Urartian Hieroglyphic Inscriptions from Altintepe, Anatolian Studies, Vol. 24, (1974), 77-94
^The international standard Bible encyclopedia - Page 234 by Geoffrey William Bromiley
^Paul Zimansky, Urartian Material Culture As State Assemblage: An Anomaly in the Archaeology of Empire. Bulletin of the American Schools of Oriental Research, No. 299/300, The Archaeology of Empire in Ancient Anatolia (Aug. - Nov., 1995), pp. 103-115
^Mirjo Salvini: Geschichte und Kultur der Urartäer. Wissenschaftliche Buchgesellschaft, Darmstadt 1995. ISBN3-534-01870-2
Daftar pustaka
C. B. F. Walker: Reading the Past: Cuneiform. British Museum Press, 1996, ISBN0-7141-8077-7.
J. Friedrich: "Urartäisch", in Handbuch der Orientalistik I, ii, 1-2, pp. 31–53. Leiden, 1969.
Gernot Wilhelm: "Urartian", in R. Woodard (ed.), The Cambridge Encyclopedia of the World’s Ancient Languages. Cambridge, 2004.