Andjar Asmara

Andjar Asmara
Seorang pria yang memakai baju rapi dan dasi yang melihat ke arah kamera
Andjar, 1930
LahirAbisin Abbas
(1902-02-26)26 Februari 1902
Belanda Alahan Panjang, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal20 Oktober 1961(1961-10-20) (umur 59)
Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Dikenal atasJurnalisme, karya drama, film
IMDB: nm4339453 Edit nilai pada Wikidata

Abisin Abbas (26 Februari 1902 – 20 Oktober 1961), lebih dikenal dengan nama samaran Andjar Asmara, merupakan seorang penulis drama dan sutradara film yang terlibat dalam perfilman di Hindia Belanda. Lahir di Alahan Panjang, Sumatera Barat, ia semula bekerja sebagai wartawan di Batavia (kini Jakarta). Berikutnya, ia pindah ke Padang dan menjadi penulis drama untuk Padangsche Opera; di sana ia mengembangkan sebuah gaya drama yang mengutamakan dialog. Kembali lagi ke Batavia pada 1929, Andjar menghabiskan waktu tiga tahun sebagai kritikus film dan teater. Pada 1930, ia bergabung dengan kelompok drama Dardanella sebagai penulis, sampai akhirnya mereka pergi ke India untuk memfilmkan karya drama Andjar bernama Dr Samsi.

Andjar meninggalkan Dardanella pada 1936 dan mendirikan kelompok sandiwara Bolero, lalu bergabung dengan suatu penerbit, tempat ia mengadaptasi film dalam bentuk serial. Pada 1940, ia diminta untuk bergabung dengan Java Industrial Film milik The Teng Chun, dan di sana Andjar menyutradarai dua film. Selama pendudukan Jepang, ia terus bergabung dengan teater, lalu kembali ke dunia film pada 1948. Dalam periode ini, ia menyutradarai tiga film serta menulis empat skenario; Andjar juga menulis sebuah novel, Noesa Penida, pada 1950. Pada tahun-tahun terakhirnya, Andjar terus menjadi kritikus film sekaligus menulis serial. Ia dikenang sebagai salah satu tokoh besar dunia teater Indonesia dan salah satu sutradara pribumi pertama, walaupun Andjar tidak mempunyai peran kreatif yang besar dalam film-film tersebut.

Kehidupan awal dan teater

Andjar dilahirkan dengan nama Abisin Abbas[1] di Alahan Panjang, Sumatera Barat, pada tanggal 26 Februari 1902. Ia tertarik dengan dunia sandiwara saat masih muda setelah menonton sebuah pementasan dari kelompok stambul Wayang Kassim dan Juliana Opera.[2][3] Bersama teman-temannya, Andjar belajar cara pementasan dengan pura-pura memainkan peran yang ditonton malam sebelumnya.[4] Setelah menyelesaikan pendidikannya di tingkat Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (setara dengan SMP sekarang), - pertama di sekolah berbahasa Melayu kemudian di sekolah Belanda[5] – ia berpindah ke Batavia (kini Jakarta) dan bekerja sebagai wartawan freelance pada Bintang Timoer dan Bintang Hindia; ia mungkin sempat bekerja di perkebunan pula.[4][6]

Sekitar tahun 1925, karena tidak puas dengan hasilnya di Batavia, Andjar pergi ke Padang dan menjadi wartawan untuk harian Sinar Soematra sekaligus menjadi penulis untuk kelompok sandiwara Padangsche Opera.[2][7] Gaya tulisan Andjar lebih alami dibandingkan jenis sandiwara kontemporer, seperti bangsawan dan stambul, sebab ia menggunakan dialog sebagai bahan pokok dari drama itu dan bukan nyanyian;[4] gaya Andjar ini disebut dengan nama tonil, yang berasal dari sebuah kata dalam bahasa Belanda.[3] Beberapa karya yang ia tulis untuk Padangsche Opera adalah adaptasi dari Melati van Agam, sebuah roman yang ditulis Swan Pen pada tahun 1923,[a][4][8] serta Sitti Nurbaya, yang ditulis pada tahun 1923 oleh Marah Roesli.[3] Sandiwara-sandiwara ini diterima dengan baik.[4]

Pada akhir dekade 1920-an, setelah menghabiskan waktu dua tahun di Medan sebagai wartawan untuk Sinar Soematra,[9] Andjar kembali ke Batavia. Pada tahun 1929 ia mendirikan majalah Doenia Film; majalah ini merupakan versi bahasa Melayu dari majalah berbahasa Belanda Filmland dan dipenuhi dengan tulisan mengenai teater dan film domestik. [2][10] Pada saat itu, sinema di Hindia Belanda baru mulai muncul: film lokal pertama, Loetoeng Kasaroeng, dibuat pada tahun 1926, dan empat film lain dibuat pada tahun 1927 dan 1928.[11] Andjar banyak menulis tentang karya teater dan film lokal. Menutur kritikus film Indonesia Salim Said, Andjar menjadi penasihat untuk pemasaran film Njai Dasima pada tahun 1929; pemasaran itu menegaskan bahwa pemain Njai Dasima kesemuanya orang pribumi.[b][12] Pada tahun 1930, Andjar meninggalkan Doenia Film dan posisinya sebagai redaktur digantikan oleh Bachtiar Effendi.[13]

Andjar menjadi penulis untuk kelompok sandiwara Dardanella pada bulan November 1930, bekerja di bawah pendiri kelompok itu Willy A. Piedro; ia bergabung dengan mereka karena beranggapan bahwa Dardanella mengutamakan kesenian dan bukan uang. Bersama kelompok sandiwara itu, Andjar menerbitkan berbagai naskah drama dan menulis beberapa lagi, termasuk Dr Samsi dan Singa Minangkabau, khusus untuk Dardanella.[4][13] Dalam periode ini, ia juga menjadi kritikus teater dan menulis beberapa karangan mengenai sejarah teater Indonesia.[14] Pada tahun 1936, Andjar pergi ke India bersama Dardanella untuk membuat film berdasarkan naskah Dr Samsi, yang menceritakan seorang doktor yang diperas setelah asistennya mengetahui bahwa doktor itu mempunyai anak haram.[15][16] Namun, film itu tidak jadi dibuat dan Andjar meninggalkan India bersama istrinya Ratna.[17][18]

Dunia film

Seorang wanita dengan rambut terikat, yang menatap kamera dan tersenyum
Istri Andjar, Ratna Asmara, merupakan sutradara wanita pertama dalam sejarah Indonesia.

Sekembali ke Hindia Belanda, Andjar mendirikan kelompok sandiwara Bolero bersama Bachtiar Effendi, tetapi pada tahun 1940 ia meninggalkan kelompok itu dan mulai bekerja di Penerbit Kolf di Surabaya. Bachtiar kemudian menjadi pemimpin Bollero,[15] yang lebih banyak terpolitisasi.[19] Di Kolf, Andjar menjadi redaktur majalah Poestaka Timoer.[1] Karena tugasnya termasuk membuat sinopsis film, Andjar mulai lebih terlibat dengan dunia sinema. Kemudian ia diminta oleh The Teng Chun untuk menyutradarai sebuah film untuk Java Industrial Film (JIF);[2] dengan demikian, ia menjadi salah satu dari berbagai tokoh teater yang masuk ke film setelah berhasilnya Terang Boelan garapan Albert Balink pada tahun 1937.[20][21]

Setelah menangani pemasaran untuk Rentjong Atjeh (1940)[22] Andjar membuat film pertamanya, Kartinah, pada tahun 1940.[2][23] Film cinta ini, yang dibintangi Ratna Asmara, dikritik oleh kaum intelektual, yang beranggapan bahwa film tersebut tidak mempunyai nilai pendidikan.[24] Pada tahun 1941, Andjar menggarap Noesa Penida, sebuah film tragedi yang terjadi di Bali, untuk JIF;[25] film ini didaur ulang pada tahun 1988.[26] Dalam film ini, Andjar tidak mempunyai peran kreatif yang berarti, sehingga jurnalis Eddie Karsito menyebutnya sebagai pelatih dialog. Sudut kamera dan tempat rekaman dipilih oleh sinematografer, yang cenderung berperan sebagai produser pula.[27]

Selama pendudukan Jepang dari tahun 1942 sampai tahun 1945, industri film Hindia Belanda hampir punah; hanya satu studio yang tetap buka, dan hampir semua film yang dihasilkan merupakan propaganda Jepang yang ditujukan untuk mendukung gagasan Asia Raya.[28] Andjar tidak terlibat dalam film ini, biarpun tertarik dengan nilai artistik film Jepang.[29] Meskipun ia menulis cerita pendek selama waktu ini, tiga di antaranya diterbitkan oleh koran pro-Jepang Asia Raja pada 1942,[30] ia lebih mengutamakan teater dan membentuk kelompok sandiwara Tjahaya Timoer.[31] Ia juga sering mengunjungi Pusat Kebudayaan (Keimin Bunka Sidosho) di Jakarta, tempat D. Djajakusuma dan Usmar Ismail diajari soal perfilman. Kedua orang itu kemudian menjadi sutradara terkemuka pada dekade 1950-an.[c][32]

Setelah kemerdekaan Indonesia, Andjar kembali ke dunia jurnalisme. Ia berpindah ke Purwokerto dan memimpin harian Perdjoeangan Rakjat.[1] Setelah koran itu tutup,[33] pada akhir dekade 1940-an ia kembali ke dunia film, bekerja sama dengan Usmar Ismail pada tahun 1948 untuk menggarap Djauh di Mata untuk NICA.[34] Ini disusul dua film lagi, Anggrek Bulan (1948) dan Gadis Desa (1949); kedua film ini didasarkan pada naskah drama yang sudah ditulis beberapa tahun sebelumnya.[1] Pada tahun 1950, Andjar menerbitkan novelnya semata wayang, Noesa Penida, yang mengkritik sistem kasta Bali dengan mengikuti cerita cinta dua orang dari berbeda kasta.[35] Ia juga menulis dan menerbitkan adaptasi film Indonesia dalam bentuk serial.[36]

Skenario untuk Dr Samsi akhirnya dijadikan film pada tahun 1952 dengan sutradara Ratna Asmara; ia telah menjadi sutradara wanita Indonesia pertama dengan film Sedap Malam, yang ditulis Andjar, pada tahun 1950. Film Dr Samsi ini dibintangi Ratna dan Raden Ismail.[7][37] Pada tahun 1955 Andjar memimpin Festival Film Indonesia pertama; keputusan dewan juri sempat menjadi heboh karena dua film, Lewat Djam Malam garapan Usmar Ismail dan Tarmina garapan Lilik Sudjio, dijadikan Film Terbaik. Para kritikus beranggapan bahwa Lewat Djam Malam jauh lebih baik, dan menyindir bahwa Djamaluddin Malik, yang menjadi produser Tarmina, telah memengaruhi keputusan juri.[d][38] Pada tahun 1958 ia menjadi ketua redaksi majalah film Varia, dengan bantuan Raden Ariffien. Andjar menduduki jabatan itu hingga ia meninggal pada tanggal 20 Oktober 1961[1][39] di Cipanas, Jawa Barat, dalam perjalanan ke Bandung.[36] dan dimakamkan di Jakarta.[39]

Peninggalan

Karya tonil Andjar cenderung berdasarkan pengalaman sehari-hari, bukan dari cerita pahlawan dan perang kuno yang biasa pada zaman itu.[7] Mengenai karya drama Andjar, kritikus sastra Indonesia Bakri Siregar menulis bahwa karya Andjar, serta yang ditulis Njoo Cheong Seng, memperbarui genre itu sehingga pada umumnya karaya drama di Indonesia menjadi lebih realis. Namun, ia beranggapan bahwa konflik dalam karya-karya ini masih kurang.[40] Andjar beranggapan bahwa pertunjukkan Padangsche Opera mempengaruhi kelompok sandiwara lain di seluruh Sumatera Barat, sehingga mereka mulai menggunakan drama dalam bentuk toneel.[3][41]

Matthew Isaac Cohen, seorang ahli seni pentas Indonesia, menyatakan bahwa Andjar merupakan "kritikus teater Indonesia yang terkemuka pada masa kolonial",[e] dan menyatakan bahwa Andjar banyak menulis tentang sejarah teater di Nusantara. Namun, Cohen berpendapat bahwa Andjar juga berusaha untuk meninggikan tonil sehingga dijauhi dari stambul yang ada dulu.[42] Bahkan setelah masuk ke industri film, Andjar merasa bahwa sandiwara itu lebih penting daripada sinema untuk kemajuan bangsa.[17] Namun, wartawan Indonesia Soebagio I.N. menulis bahwa Andjar tetap lebih dikenal untuk kerjanya dalam bidang film.[6]

Andjar merupakan salah satu sutradara pribumi pertama, dengan Bachtiar Effendi, Soeska, dan Inoe Perbatasari.[f][43] Said menulis bahwa Andjar terpaksa mengikuti kehendak produser film Tionghoa, sehingga karya ini memiliki tujuan utama komersial dan bukan artistik.[44] Kritikus film Indonesia Misbach Yusa Biran menulis bahwa Andjar dan rekan-rekannya, ketika bergabung dengan JIF, membawa ide-ide baru yang membantu perusahaan itu berjaya hingga masuknya Jepang;[45] dalam dua tahun itu JIF dan anak perusahaannya membuat lima belas film.[46]

Filmografi

Poster Kartinah, film pertama Andjar

Keterangan

  1. ^ Swan Pen mungkin Parada Harahap, yang sebelumnya pernah menjadi redaktur Andjar di Bintang Hindia (I.N. 1981, hlm. 213).
  2. ^ Dalam tahun 1920-an, Kebangkitan Nasional Indonesia menjadi pendorong kuat untuk kesatuan bangsa Indonesia; pada tahun 1928 Sumpah Pemuda dibacakan di Kongres Pemuda Kedua dan mengakui semua penduduk asli dari nusantara Indonesia sebagai satu bangsa (Ricklefs 2001, hlm. 233).
  3. ^ Film Darah dan Doa karya Usmar Ismail, yang dirilis pada tahun 1950, biasanya disebut sebagai film Indonesia pertama (Biran 2009, hlm. 45), sementara Djajakusuma menjadi terkenal karena unsur budaya lokal dalam filmnya (Sen & Hill 2000, hlm. 156).
  4. ^ (Said 1982, hlm. 44) menulis bahwa Djamaluddin pernah melakukan hal yang sama pada tahun 1954, dalam suatu acara pemilihan aktris favorit, sehingga artis Persari yang dipilih.
  5. ^ Asli: "Indonesia's foremost theater critic during the colonial period"
  6. ^ Sutradara-sutradara pertama di Hindia Belanda, misalkan L. Heuveldorp, G. Kruger, Wong bersaudara, dan Lie Tek Swie, berketurunan Eropa atau Tionghoa (Biran 2009, hlm. 97, 102)

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ a b c d e Encyclopedia of Jakarta, Andjar Asmara.
  2. ^ a b c d e Said 1982, hlm. 136–137.
  3. ^ a b c d Cohen 2003, hlm. 215–216.
  4. ^ a b c d e f TIM, Andjar Asmara.
  5. ^ Eneste 2001, hlm. 23.
  6. ^ a b I.N. 1981, hlm. 212.
  7. ^ a b c Filmindonesia.or.id, Dr Samsi.
  8. ^ Biran 2009, hlm. 99, 108.
  9. ^ I.N. 1981, hlm. 214.
  10. ^ Biran 2009, hlm. 43–44.
  11. ^ Biran 2009, hlm. 379.
  12. ^ Said 1982, hlm. 20.
  13. ^ a b Biran 2009, hlm. 6, 14, 20.
  14. ^ Cohen 2006, hlm. 347, 402.
  15. ^ a b Said 1982, hlm. 136–138.
  16. ^ Biran 2009, hlm. 23.
  17. ^ a b Biran 2009, hlm. 25.
  18. ^ JCG, Dardanella.
  19. ^ Bayly & Harper 2007, hlm. 116.
  20. ^ Said 1982, hlm. 27.
  21. ^ Biran 2009, hlm. 169.
  22. ^ Biran 2009, hlm. 210.
  23. ^ Biran 2009, hlm. 213.
  24. ^ Biran 2009, hlm. 266.
  25. ^ Biran 2009, hlm. 217, 278.
  26. ^ Filmindonesia.or.id, Filmografi.
  27. ^ Karsito 2008, hlm. 23.
  28. ^ Biran 2009, hlm. 334–351.
  29. ^ Said 1982, hlm. 35.
  30. ^ Mahayana 2007, hlm. 209–215.
  31. ^ Biran 2009, hlm. 329.
  32. ^ Said 1982, hlm. 34.
  33. ^ I.N. 1981, hlm. 215.
  34. ^ Said 1982, hlm. 36–37.
  35. ^ Mahayana, Sofyan & Dian 1995, hlm. 86–88.
  36. ^ a b Filmindonesia.or.id, Abisin Abbas.
  37. ^ Swestin 2009, hlm. 104.
  38. ^ Said 1982, hlm. 43.
  39. ^ a b Pringgodigdo & Shadily 1973, hlm. 96–97.
  40. ^ Siregar 1964, hlm. 68.
  41. ^ Cohen 2006, hlm. 347.
  42. ^ Cohen 2006, hlm. 347–348, 394.
  43. ^ Said 1982, hlm. 107.
  44. ^ Said 1982, hlm. 30.
  45. ^ Biran 2009, hlm. 220.
  46. ^ Biran 2009, hlm. 383–385.

Bibliografi

Pranala luar

Read other articles:

Maritime-themed science center and museum located in Norfolk, Virginia For the writer using the pen-name Nauticus, see Eva Tenison. NauticusEstablished1994LocationOne Waterside DriveNorfolk, VirginiaUnited StatesTypeMaritimeWebsiteNauticus Nauticus is a maritime-themed science center and museum located on the downtown waterfront in Norfolk, Virginia, also known as the National Maritime Center. History Nauticus was incorporated under the National Maritime Center Authority in February 1988. The fo…

Various layouts for comic stripsThis article relies largely or entirely on a single source. Relevant discussion may be found on the talk page. Please help improve this article by introducing citations to additional sources.Find sources: Comic strip formats – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (January 2024) Comic strip formats vary widely from publication to publication, so that the same newspaper comic strip may appear in a half-dozen different …

Penampilan Komunitas Tari di Pesta Malam Berinai (2017) Tari Inai Piring Dua Belas merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Rokan Hilir. Tari ini juga dikenal dengan Tari Piring Dua Belas. Untuk di daerah Rokan Hilir tersendiri, nama tarian ini sangat beragam walaupun dengan pola tarian yang sama. Ada yang menamakan dengan Tari Inai, ada juga yang menamakan dengan Tari Piring Dua Belas, ada pula yang menamakan Tari Inai Piring Dua Belas. Tari Inai Piring Dua Belas pengemb…

Men's teamat the Games of the XXXI OlympiadThe Sambadrome, where the event took place, during the 2016 Summer OlympicsVenueSambadrome Marquês de SapucaíDate6 August 2016Competitors36 from 12 nationsMedalists Kim Woo-jinKu Bon-chanLee Seung-yun  South Korea Brady EllisonZach GarrettJake Kaminski  United States Alec PottsRyan TyackTaylor Worth  Australia← 20122020 → Archery at the2016 Summer OlympicsList of archersQualificationIndividualmenwomenTeam…

密西西比州 哥伦布城市綽號:Possum Town哥伦布位于密西西比州的位置坐标:33°30′06″N 88°24′54″W / 33.501666666667°N 88.415°W / 33.501666666667; -88.415国家 美國州密西西比州县朗兹县始建于1821年政府 • 市长罗伯特·史密斯 (民主党)面积 • 总计22.3 平方英里(57.8 平方公里) • 陸地21.4 平方英里(55.5 平方公里) • …

Family of grasshoppers Tetrigidae Tetrix species Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Animalia Phylum: Arthropoda Class: Insecta Order: Orthoptera Suborder: Caelifera Superfamily: Tetrigoidea Family: TetrigidaeRambur, 1838 Subfamilies Batrachideinae Cladonotinae Discotettiginae Lophotettiginae Metrodorinae Scelimeninae Tetriginae Tripetalocerinae Tetrigidae[1] is an ancient family in the order Orthoptera,[2] which also includes similar families such as crickets, g…

MousePoster promosiHangul마우스 GenreCerita seruKriminalSuspenseMisteriLagaPembuattvNDitulis olehChoi RanSutradaraChoi Joon-bae Kang Cheol-wooPemeranLee Seung-giLee Hee-joonPark Ju-hyunKyung Soo-jinNegara asalKorea SelatanBahasa asliKoreaJmlh. episode20 + 3 (spesial) + 2 (sempalan)ProduksiPengaturan kameraKamera tunggalDurasi70 menitRumah produksiHIGROUNDStudio InvictusDistributortvNRilis asliJaringantvNFormat gambar1080i (HDTV)Format audioDolby DigitalRilis3 Maret (2021-03-03) –2…

Частина серії проФілософіяLeft to right: Plato, Kant, Nietzsche, Buddha, Confucius, AverroesПлатонКантНіцшеБуддаКонфуційАверроес Філософи Епістемологи Естетики Етики Логіки Метафізики Соціально-політичні філософи Традиції Аналітична Арістотелівська Африканська Близькосхідна іранська Буддійсь…

Lucille RicksenLucille Ricksen tahun 1924LahirIngeborg Myrtle Elisabeth Ericksen(1910-08-22)22 Agustus 1910Chicago, Illinois, A.S.Meninggal13 Maret 1925(1925-03-13) (umur 14)Los Angeles, California, A.S.Sebab meninggalTuberkulosisMakamForest Lawn Memorial Park (Glendale)KebangsaanAmerikaNama lainLucille RicksonPekerjaanAktris, modelTahun aktif1913–1923 Lucille Ricksen (nee Ingeborg Myrtle Elisabeth Ericksen;[1] 22 Agustus 1910 – 13 Maret 1925) adalah…

Approximation of the figure of Earth as a sphere Round world redirects here. For other uses, see The World is Round.Not to be confused with Earth ball. Image from space: The curved surface of the spherical planet Earth Medieval artistic representation of a spherical Earth – with compartments representing earth, air, and water (c. 1400) Spherical Earth or Earth's curvature refers to the approximation of the figure of the Earth as a sphere. The earliest documented mention of t…

Mine in Western Australia Mt Webber mineLocationMt Webber mineLocation in Western AustraliaLocationShire of East PilbaraStateWestern AustraliaCountryAustraliaCoordinates21°32′13″S 119°17′20″E / 21.5369°S 119.2888°E / -21.5369; 119.2888ProductionProductsIron oreProduction9 million tonnes (20 billion pounds) per annumHistoryOpened2014OwnerCompanyAtlas IronWebsitehttps://www.atlasiron.com.au/ The Mt Webber mine is an iron ore mine operated by Atlas Iron…

American particle physicist who won the Nobel Prize in Physics For other people named Henry Kendall, see Henry Kendall (disambiguation). Henry Way KendallHenry Kendall climbing in Yosemite Valley. Photo by Tom Frost.Born(1926-12-09)December 9, 1926Boston, Massachusetts, U.S.DiedFebruary 15, 1999(1999-02-15) (aged 72)Wakulla Springs State Park, Florida, U.S.NationalityAmericanAlma materAmherst College (BA)Massachusetts Institute of Technology (PhD)AwardsNobel Prize in Physics (1990)Scie…

American computer scientist and businessman (born 1973) For the singer, see Larry Page (singer). Larry PagePage speaking at the European Parliament in 2009BornLawrence Edward Page (1973-03-26) March 26, 1973 (age 51)Lansing, Michigan, U.S.CitizenshipUnited StatesEducationUniversity of Michigan (BS)Stanford University (MS)OccupationsComputer scientistbusinessmanOrganizationsGoogleAlphabet Inc.Known forCo-founding and creating GoogleCo-founding Alphabet Inc.Co-creating the PageRank algor…

This article includes a list of general references, but it lacks sufficient corresponding inline citations. Please help to improve this article by introducing more precise citations. (January 2022) (Learn how and when to remove this message) Georgian dialect spoken by Georgian Jews Judaeo-Georgianყივრული/QivruliNative toGeorgia, Israel, Russia, Belgium, United StatesNative speakers60,000 (2015–2018)[1]Language familyKartvelian Karto-ZanGeorgianJudaeo-GeorgianWri…

Battle of TebaPart of the Reconquista15th century depiction of Battle of TebaDateAugust, 1330LocationTeba, AndalusiaResult Castilian victoryBelligerents Castile and allies Emirate of GranadaCommanders and leaders Alfonso XI of Castile Pedro Fernández de Castro Sir James, Lord of Douglas † Uthman ibn Abi al-UlavteBattles in the Reconquista 8th century Covadonga 1st Roncevaux Pass Burbia River Orbieu River Lutos Las Babias Río Quirós Río Nalón Oviedo 9th century 1st Barcelona 1st T…

American politician Joseph P. Riley Jr.60th Mayor of CharlestonIn officeDecember 15, 1975 – January 11, 2016Preceded byArthur B. Schirmer Jr.Succeeded byJohn Tecklenburg44th President of the United States Conference of MayorsIn office1986–1987Preceded byErnest MorialSucceeded byRichard BerkleyMember of the South Carolina House of Representativesfrom Charleston CountyIn office1968–1974 Personal detailsBornJoseph Patrick Riley Jr. (1943-01-19) January 19, 1943 (age 81)Charlesto…

This article relies excessively on references to primary sources. Please improve this article by adding secondary or tertiary sources. Find sources: List of Intel Pentium Pro processors – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (July 2022) (Learn how and when to remove this message) This list is incomplete; you can help by adding missing items. (August 2008) The Pentium Pro is the first of Intel's sixth-generation CPUs targeted at the enterprise and s…

Mossadמדינת ישראלהמוסד למודיעין ולתפקידים מיוחדיםالموساد للاستخبارات والمهام الخاصةJikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada. (Amsal XI:14)Informasi lembagaDibentuk13 Desember 1949 sebagai Institus Utama untuk KoordinasiKantor pusatTel Aviv, IsraelPegawai1.200 (perkiraan)Pejabat eksekutifDavid Barnea, DirekturLembaga indukPerdana Menteri IsraelSitus webwww.mossad.gov.il Ha-Mo…

Botswana-related evens during 2022 See also: 2022 in Southern Africa ← 2021 2020 2019 2022 in Botswana → 2023 2024 2025 Decades: 2000s 2010s 2020s See also: Other events of 2022 Timeline of Botswana history Botswana continued to address the COVID-19 pandemic in 2022, including the discovery of the COVID-19 variant Omicron BA.4 and BA.5, with COVID-19 restrictions being relaxed in October. Continued disputes took place regarding the Botswana–Namibia border, though an open border was…

Daging cincang dalam alat pembuat sosis Daging cincang dalam sebuah alat penggiling industrial Daging cincang adalah daging yang dipotong oleh sebuah alat penggiling daging atau pisau potong. Sebuah jenis umum dari daging cincang adalah daging sapi cincang, tetapi beberapa daging lainnya diolah menjadi cincangan dengan cara yang sama, yang meliputi daging babi, daging kambing, dan unggas. Di Asia Selatan, daging sapi dan daging kambing dicincang untuk dijadikan keema, melalui proses pencincangan…