Albert Balink (3 Agustus 1906 – 1 Februari 1976) adalah seorang jurnalis dan sutradara Indo yang aktif dalam sinema Hindia Belanda pada tahun 1930-an. Lahir di Belanda, dia mulai kariernya sebagai jurnalis di Hindia Belanda dan banyak menulis tentang film. Setelah belajar dari buku, pada pertengahan dekade 1930-an ia menggarap sebuah film dokumenter serta dua film cerita. Pada tahun 1938 ia pergi ke Amerika Serikat dan menikah, serta menjadi redaktur majalah The Knickerbocker. Kedua film ceritanya, Pareh (1936) dan Terang Boelan (1937), dianggap film-film terpenting dari Hindia Belanda pada tahun 1930-an.
Riwayat hidup
Balink dilahirkan pada tanggal 3 Agustus 1906;[1][2] Sensus Amerika Serikat tahun 1940 menunjukkan bahwa ia lahir di Belanda (yang ditulis "Holland").[3] Pada tahun 1920-an dan 1930-an ia menjadi wartawan untuk harian De Locomotief, sebuah koran di Semarang,[4] serta harian Soematra Post di Medan. Salah satu hobinya sebagai wartawan ialah menulis tentang film.[4]
Dengan Wong bersaudara, Balink mendirikan perusahaan produksi Java Pacific Film (JPF) pada tahun 1934. Pada saat itu Balink belum berpengalaman dengan film dan hanya mengetahui apa yang ada di dalam buku. Java Pacific Film, yang berkantor dalam sebuah bekas pabrik tepung terigu, menghasilkan film dokumenter De Merapi Dreigt pada tahun 1934. Film ini diiklankan sebagai film dokumenter bersuara pertama di Hindia Belanda dan cukup sukses. Namun, Balink lebih tertarik pada film cerita. Semua film yang dihasilkan di Hindia Belanda dari tahun 1934 sampai 1935 disutradarai The Teng Chun, didasarkan mitologi Tiongkok atau ilmu bela diri, dan ditujukan untuk penonton kelas bawah. Balink hendak membuat film untuk penonton kelas atas.
Studio tersebut, bekerja sama dengan Mannus Franken, menghasilkan Pareh (1936), film etnografi yang dianggap pendahulu para film "Indonesia Indah".[10] Balink membawa Franken ke Hindia Belanda supaya nilai artistik Pareh cukup bagus; ia juga berusaha untuk mendapatkan banyak sponsor, serta menghabiskan lebih dari satu tahun untuk mencari pemain. Film ini, yang menghabiskan uang sebanyak 75,000 gulden, tidak berhasil sehingga JPF bankrut.[1][4]
Balink lalu mencari sponsor untuk mendirikan Algemeen Nederlandsch Indisch Filmsyndicaat, atau ANIF, yang menghasilkan newsreel pertama pada tanggal 22 December 1936; berita ini termasuk Pasar Gambir, perayaan di istana gubernur-jenderal, dan ditobatkannya Tjarda van Starkenborgh Stachouwer.
Pada tahun 1937 Balink menggarap Terang Boelan, yang mengikuti dua orang yang jatuh cinta tanpa restu orang tua, ditulis oleh seorang wartawan lain, Saeroen. Terang Boelan ternyata cukup berhasil, sehingga menjadi film paling laris di Indonesia sampai keluarnya Krisis pada tahun 1953.[13] Namun, para sponsor tidak setuju kalau ANIF mengutamakan film cerita, sehingga Balink meninggalkan Hindia Belanda supaya bisa mencari pekerjaan di Hollywood. Pada tahun 1991 antropolog visual Karl G. Heider menulis bahwa Pareh dan Terang Boelan merupakan dua film Hindia Belanda yang paling penting dari tahun 1930-an.[15]
Pada tahun 1938 Balink meninggalkan Hindia Belanda dan pergi ke Amerika Serikat; di sana ia menjadi warga negara untuk koran de Volkskrant.[16][17] Sensus Amerika Serikat tahun 1940 mencatat bahwa ia bertempat tinggal di The 1940 United States Census indicates him living in Queens, New York, dengan istrinya Lydia, yang berasal dari New Jersey; Lydia menjadi sekretaris untuk Balink..[3] Pada tahun 1948 ia menulis suatu pembahasan sosio-ekonomi tentang wilayah Karibia, yaitu My Paradise is Hell.[18] Pada tahun 1950-an ia menjadi redaktur majalah The Knickerbocker, sebuah terbitan untuk orang Belanda-Amerika yang ia telah mendirikan. Dengan majalah itu Balink membantu pemain baseball Han Urbanus berlatih dengan New York Giants, serta menjadi ketua Komite William the Silent Award.[19][20][21] Ia meninggal di Amerika Serikat pada 1 Februari 1976.[2][4]
Filmografi
Referensi
- ^ a b Gray, Gordon (15 March 2010). Cinema: A Visual Anthropology. Berg. hlm. 83. ISBN 9781845207939. Diakses tanggal 24 July 2012.
- ^ a b "Albert Balink". filmmuseum.nl. Amsterdam: EYE Film Institute Netherlands. 16 September 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-24. Diakses tanggal 23 July 2012.
- ^ a b
Sixteenth United States Federal Census,
1940;
Queens, New York;
roll T627_2725,
halaman 62B,
baris 58–59,
distrik enumerasi 41-249.
. Diakses pada 24 July 2012.
- ^ a b c d "Albert Balink". Encyclopedia of Jakarta (dalam bahasa Indonesian). Jakarta City Government. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-24. Diakses tanggal 24 July 2012.
- ^ Roberts, Martin (2000). "Indonesia: The Movie". Dalam Hjort Mette. Cinema and Nation. Scott MacKenzie. Psychology Press. hlm. 162–76. ISBN 9780415208635. Diakses tanggal 23 July 2012.
- ^ Anwar, Rosihan (2004). Sejarah Kecil "petite histoire" Indonesia (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Kompas. hlm. 84. ISBN 978-979-709-428-7.
- ^ Heider, Karl G. (1991). Indonesian Cinema: National Culture on Screen. U of Hawaii P. hlm. 15. ISBN 9780824813673. Diakses tanggal 23 July 2012.
- ^ Scott-Smith, Giles (2008). Networks of Empire: The US State Department's Foreign Leader Program in the Netherlands, France, and Britain 1950–1970. Peter Lang. hlm. 191. ISBN 9789052012568. Diakses tanggal 24 July 2012.
- ^ International Press Institute (1972). The flow of the news: a study. Arno Press. hlm. 43.
- ^ Deckard, Sharae (2010). Paradise Discourse, Imperialism, and Globalization: Exploiting Eden. Routledge. hlm. 200 n.6. ISBN 9781135224028. Diakses tanggal 24 July 2012.
- ^ Chetwynd, Josh (2008). Baseball in Europe: A Country by Country History. McFarland. hlm. 21. ISBN 9780786437245. Diakses tanggal 24 July 2012.
- ^ "The Press: In Memoriam". Time. 24 July 1950. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-19. Diakses tanggal 24 July 2012.
- ^ Lardner, Rex (11 April 1953). "The Talk of the Town: Honkbal". The New Yorker: 20.
Bibliografi
Pranala luar