The Teng Chun
The Teng Chun (Hanzi: 鄭丁春; Pinyin: Zhèng Dīngchūn; Pe̍h-ōe-jī: Tēⁿ Teng-chhun; 18 Juni 1902 – 25 Februari 1977), juga dikenal sebagai Tahjar Ederis, dulu adalah seorang produser film berlatar belakang Tionghoa Indonesia. Lahir pada sebuah keluarga pebisnis kaya, The telah tertarik dengan film sejak masih muda. Setelah sempat bekerja sebagai seorang eksportir, pada tahun 1930, ia mendirikan Cino Motion Picture untuk memproduksi film di Hindia Belanda. Dalam waktu satu dekade, perusahaannya berhasil memproduksi setidaknya 31 film, termasuk sejumlah film suara pertama di Hindia Belanda. Walaupun sempat mengalami kebangkitan sesaat selama dekade 1950-an, setelah Indonesia merdeka, ia menghabiskan sisa hidupnya sebagai seorang guru bahasa Inggris. BiografiThe lahir di Batavia, Hindia Belanda (kini Jakarta, Indonesia) pada tanggal 18 Juni 1902 sebagai anak dari seorang pebisnis kaya bernama The Kim Ie. Ia lalu bersekolah di sebuah sekolah yang dikelola oleh Tiong Hoa Hwe Koan.[1][2] Pada tahun 1920, The mulai belajar ekonomi di Amerika Serikat. Namun, bukannya mengikuti jejak ayahnya, The kemudian belajar pembuatan film di Palmer Play Theater.[3] Salah satu temannya adalah Fred Young, yang juga merupakan Tionghoa peranakan dari Hindia Belanda dan kemudian berkolaborasi dengan The.[1] Saat masih tinggal di Amerika Serikat, The juga berupaya meyakinkan ayahnya untuk mengimpor film. Ayahnya awalnya menolak, tetapi ayahnya akhirnya setuju.[2] Setelah belajar selama lima tahun, The pergi ke Shanghai dan menjadi terlibat dalam industri film di sana, dengan mengekspor film dari Tiongkok ke Hindia Belanda dan mencoba membuat film. Pada tahun 1930, The kembali ke Hindia Belanda,[3][1] karena film yang diproduksi di Shanghai makin kurang populer.[4] Di Hindia Belanda, walaupun ayahnya bersikeras bahwa mengimpor film lebih menguntungkan, The mendirikan Cino Motion Pictures.[3] Industri film di Hindia Belanda saat itu masih baru berkembang, dengan film fitur lokal pertama, Loetoeng Kasaroeng, baru dirilis pada tahun 1926,[5] dan baru ada tiga perusahaan produksi film.[6] Fim pertama dari Cino Motion Pictures, Boenga Roos dari Tjikembang, adalah salah satu film suara pertama di Hindia Belanda,[3] tetapi film tersebut tidak terlalu sukses.[7] The kemudian merilis sejumlah film lain,[1] termasuk Sam Pek Eng Tay yang cukup sukses.[8] Mulai tahun 1933 hingga awal tahun 1935, semua film fitur di Hindia Belanda diproduksi oleh The, sebagian karena Depresi Besar dan sebagian lain karena kesulitan yang ditimbulkan oleh transisi dari film bisu ke film suara. Film-film tersebut didasarkan pada seni bela diri atau mitologi Tiongkok, dan menargetkan penonton kelas bawah, terutama etnis Tionghoa.[9] Pada tahun 1935, The mengubah nama perusahaannya menjadi Java Industrial Film (JIF) dan mengajak saudaranya untuk ikut mengelola perusahaan tersebut.[1] Teng Gan ditunjuk menjadi asisten umum, Teng Liong ditunjuk untuk menangani suara, dan Teng Hwie ditunjuk sebagai juru kamera.[10] Pada tahun 1938, JIF mulai fokus membuat film yang membahas isu modern,[1] kemungkinan untuk merespon film Pareh karya Albert Balink tahun 1938.[11] Java Industrial Film ditutup selama pendudukan Jepang, mulai tahun 1942.[12] Selama pendudukan, The sempat bekerja di sebuah grup teater, tetapi ia merasa tidak puas dan akhirnya keluar dari grup tersebut.[1] Pasca kemerdekaan Indonesia dan Revolusi Nasional, ia dan Fred Young mendirikan perusahaan film Bintang Soerabaja, yang beroperasi hingga tahun 1962. Setelah perusahaan tersebut ditutup, The menjadi guru bahasa Inggris, dan pada tahun 1967, ia mengubah namanya menjadi Tahjar Ederis.[12] The akhirnya meninggal pada tanggal 25 Februari 1977 di Jakarta.[12] Ia mendapat sebuah penghargaan dari Gubernur Jakarta tidak lama sebelum meninggal.[1] FilmografilSelama hidupnya, The merilis setidaknya 34 film, sebagai berikut:[13]
ReferensiFootnotes
Bibliografi
Pranala luar
|