Carrel dilahirkan di Sainte-Foy-les-Lyon, daerah pinggiran kota Lyon, Prancis. Ia adalah anak tertua dari 3 bersaudara, 2 lelaki dan 1 perempuan, dalam keluarga Katholik Roma. Ibunya, Anne-Marie Ricard, merupakan putripedaganglinen. Ayahnya, Alexis Carrel Billiard, ialah pabrikan tekstil. Carrel melepaskan nama baptisnya, Marie Joseph Auguste, dan dikenal sebagai Alexis Carrel pada kematian ayahnya saat ia berusia 5 tahun. Sebagai anak kecil, Carrel menghadiri sekolah Jesuit. Sebelum belajar kedokteran, ia menerima 2 gelar sarjana muda, 1 dalam kesusasteraan (1889) dan 1 dalam sains (1890). Pada 1891, Carrel memulai pendidikan ilmu kedokteran di Universitas Lyon. Selama 9 tahun berikutnya, Carrel menerima pengetahuan akademis dan pengalaman praktik dengan bekerja di rumah sakit setempat. Ia melayani setahun sebagai dokter bedah tentara dengan Chasseurs alpins, pasukan gunung Prancis. Ia juga belajar dengan Leo Testut, ahli anatomi terkenal. Karena magang di laboratorium Testut, Carrel menunjukkan bakat besar dalam pemotongan dan pembedahan. Pada 1900, ia menerima gelar medisnya namun melanjutkan pendidikan di Universitas Lyon mengajar kedokteran dan mengadakan percobaan dengan harapan akhirnya menerima kedudukan staf pengajar tetap di sana.
Sumbangan pada kedokteran dan karya utama
Pada 1894, Presiden Prancis berdarah hingga mati setelah terluka parah oleh seorang pembunuh di Lyon. Jika dokter sudah tau bagaimana membetulkan pembuluh nadinya yang rusak, hidupnya mungkin tertolong, tetapi perbaikan pembedahan pembuluh darah seperti itu tak pernah dilakukan sukses. Konon peristiwa tragis ini merebut perhatian Carrel dan mendorongnya mencoba dan menemukan cara menjahit punggung pembuluh darah yang terputus bersama. Pertama kali Carrel mengajar diri sendiri bagaimana menjahit dengan jarum kecil dan benang sutra yang amat baik. Ia mempraktikkan di kertas sampai ia puas dengan keahliannya, kemudian mengembangkan langkah mengurangi risiko infeksi dan mengatur aliran darah melalui pembuluh yang diperbaiki. Melalui pilihannya yang hati-hati pada bahan dan praktik yang lama dengan bermacam teknik, Carrel menemukan cara menjahit pembuluh darah. Pertama ia terbitkan deskripsi kesuksesannya dalam harian medis Prancis pada 1902.
Walau reputasinya sedang berkembang sebagai dokter bedah, Carrel gagal memperoleh kedudukan staf pengajar di universitas. Rupanya koleganya tak tertarik pada penelitiannya, dan Carrel, dalam perubahan, selalu mencela pembentukan medis Prancis. Perpecahan akhir antara Carrel dan kawan sebayanya datang saat Carrel menulis laporan yang meyakinkan pada keajaiban yang rupanya dilihatnya di Lourdes, kota kecil yang terkenal sejak 1858 untuk tempat keramat Katolik Romanya dan sering dikunjungi peziarah keagamaan. Dalam artikelnya, Carrel mengatakan bahwa mungkin ada obat medis yang tak dapat dijelaskan sains sendiri, dan bahwa pengamatan lebih lanjut dalam fenomena supernatural seperti keajaiban diperlukan. Kesimpulan ini tak menolong ilmuwan maupun agamawan saat itu.
Pada Juni1904, Carrel meninggalkan Prancis ke Montreal, Kanada, kota yang penduduknya merupakan penutur Prancis; pertemuan dengan misionaris Prancis yang telah bekerja di Kanada telah memercikkan perhatian Carrel di negara itu selama beberapa tahun lebih awal. Segera setelah kedatangannya, Carrel menerima jabatan asisten dalam fisiologi dari Laboratorium Fisiologi Hull di Universitas Chicago, di mana ia tinggal antara 1904 sampai 1906. Perguruan tinggi itu menyediakannya kesempatan melanjutkan percobaan yang telah dimulainya di Prancis.
Transfusi darah dan transplantasi organ kelihatannya dalam jangkauan Carrel, yang ia telah menguasai kemampuan menjahit pembuluh darah. Dalam percobaan dengan anjing, ia menunjukkan pencangkoqan ginjal yang berhasil. Pengamatannya yang berani mulai menarik perhatian tak hanya dari ilmuwan medis lainnya namun juga dari publik. Karyanya ditinjau kembali dalam jurnal medis dan surat kabar terkenal seperti New York Herald. Di era Ford, Edison, dan Wright Bersaudara, dengan mudah publik bisa membayangkan bagaimana karya dalam laboratorium ilmiah dapat menimbulkan perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari. Transplantasi organ manusia dan revolusi lain dalam pembedahan tak terlihat jauh.
Pada 1906, kesempatan kerja dalam laboratorium kelas dunia datang pada Carrel. Institut Rockefeller untuk Riset Medis yang baru (kini Universitas Rockefeller) di New York City menawarinya posisi. Dicintai seluruhnya pada riset medis, daripada mengajar atau merawat pasien, Rockefeller Institute merupakan institut pertama dari jenis itu di Amerika Serikat. Carrel akan tetap di institut itu sampai 1939. Di Institut Rockefeller, Carrel terus memperbaiki metodenya pada pembedahan pembuluh darah. Ia tau bahwa menguasai teknik-teknik itu akan memungkinkan perkembangan besar dalam perawatan kekacauan sistem peredaran darah dan luka. Itu juga membuat transfusi darah langsung yang mungkin saat itu ilmuwan tak tau bagaimana mencegah darah dari pembekuan. Tanpa pengetahuan ini, darah tak bisa disimpan atau diangkut. Dalam Journal of the American Medical Association pada 1910, Carrel mendeskripsikan dengan menghubungkan arteri dari lengan ayah ke kaki bayi untuk mengobati pendarahan usus bayi. Walau percobaan ini berhasil, penemuan antikoagulan segera membuat transfer langsung yang tak diperlukan seperti itu. Untuk usaha pionernya, Carrel memenangkan Hadiah Nobel pada 1912.
Peninggalannya
Keberhasilan Carrel dengan biakan jaringan melalui percobaan binatang membuatnya berpikir apakah jaringan manusia dan malahan keseluruhan organ, mungkin dipertahankan secara buatan di laboratorium. Jika iya, organ yang dibesarkan di laboratorium mungkin akhirnya digunakan sebagai pengganti untuk bagian yang sakit pada tubuh. Seni mempertahankan sel dan jaringan, dan malahan mengembangkan, di luar tubuh dikenal sebagai biakan jaringan. Jaringan yang dibiakkan dengan sukses memerlukan kemampuan teknis yang besar. Carrel terutama tertarik dalam perfusi – prosedur pemompaan darah buatan melalui organ untuk menjaganya dapat terus hidup. Karya Carrel dengan biakan jaringan memberi sumbangan besar pada pengertian kehidupan sel normal dan abnormal. Tekniknya membantu meletakkan dasar untuk studi virus dan preparat vaksin untuk polio, campak, dan penyakit lainnya. Penemuan Carrel, pada gilirannya, menjadiakn andalan keberhasilan, di antara lainnya, Ross G. Harrison, ahli anatomi kontemporer di Yale yang bekerja dengan biakan dan cangkoqan jaringan katak.
1 dari percobaan Carrel dalam biakan jaringan menjadi subyek kisah berita sensasional dan dipandang sebagai barang ganjil oleh umum. Pada 1912, Carrel mengambil jaringan dari jantung embrioayam untuk menunjukkan bahwa sel berdarah hangat dapat dipertahankan di laboratorium. Jaringan ini, yang secara tak akurat dilukiskan sebagai hati ayam yang berkembang, berdenyut oleh beberapa koran, dipertahankan selama 34 tahun – hidup lebih lama Carrel sendiri—sebelum dengan sengaja diakhiri. World Telegram, harian New York, secara tahunan menandai yang disebut “hari lahir” hati ayam tiap Januari.
Info Pribadi
Meski bekerja di AS, Carrel tak membangun rumah di sana, dan tak menjadi warga negara AS. Ia menghabiskan tiap musim panas di Prancis, dan pada 26 Desember1913, Carrel menikahi Anne-Marie Laure (Gourlez de la Motte) de Meyrie, janda 1 anak, dlam upacara di Brittany. Mereka bertemu di Lourdes, di mana Carrel melakukan ziarah tahunan tiap Agustus. Akhirnya, pengantin membawa beberapa barang ke pulau Saint Gildas lepas pantai Brittany, dan tinggal di rumah batu di sana. Mereka bersama tak mempunyai anak.