Wabah mpox 2022–2023
Wabah cacar monyet dikonfirmasi pada 6 Mei 2022 di Britania Raya, yang diawali pada saat penduduk Inggris bepergian ke Nigeria di Afrika Barat, tempat penyakit ini bersifat endemis. Selama berada di sana, penduduk menunjukkan gejala dan tanda klinis yang konsisten dengan cacar monyet pada 29 April 2022. Orang ini kembali ke Britania Raya pada 4 Mei, memulai kasus indeks wabah cacar monyet di negara ini.[2] Sumber dari beberapa kasus cacar monyet di Inggris tidak diketahui. Beberapa pemantau melihat penularan komunitas terjadi di wilayah London pada pertengahan Mei.[3] Kasus infeksi virus ini telah dilaporkan di lebih dari 90 negara lain, kebanyakan di antaranya berada di Eropa (terutamanya Eropa Barat), tetapi ada juga di tempat lain seperti Amerika Utara dan Brasil. Klad pada wabah ini adalah klad Afrika Barat yang memiliki tingkat kematian kasus 1% menurut Organisasi Kesehatan Dunia.[4] Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan bahwa "virus cacar monyet bisa dianggap memiliki penularan sederhana di antara manusia dan bisa menular melalui tetesan cairan dan/atau lesi terinfeksi. Penularan di antara pasangan seksual, karena ada berhubungan rapat dengan lesi kulit terinfeksi, adalah modus penularan yang lebih mungkin di antara lelaki seks lelaki (homoseksual) di Eropa." Cacar monyet bukan penyakit menular seksual karena tidak memerlukan hubungan dengan cairan kelamin untuk menjangkiti orang lain.[5][6] Pada 20 Agustus 2022, kasus cacar monyet pertama di Indonesia ditemukan di Jakarta.[7] Kasus menurut negara
Lihat jugaReferensi
|