Stasiun ini awalnya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Saat pembangunan jalur ganda lintas utara Jawa, dibuatlah bangunan baru stasiun yang berjarak sekitar 50 meter di sebelah barat daya bangunan lama dan ditambahkan masing-masing satu jalur lurus dan jalur belok baru di sisi barat laut stasiun sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Setelah jalur ganda ruas Wadu–Tobo dioperasikan mulai akhir Maret 2014,[3][4] jalur 2 kini hanya dijadikan sepur lurus untuk arah Surabaya, sedangkan jalur lurus baru tersebut menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus hanya untuk arah Semarang. Selain itu, dilakukan perubahan sistem persinyalan dari sistem mekanik menjadi sistem persinyalan elektrik serta dilengkapi kanopi yang menaungi jalur 1 dan 2. Arsitektur bangunan baru tersebut serupa dengan Stasiun Patukan. Bangunan lama stasiun masih tetap dipertahankan meski sudah tidak digunakan lagi.
Saat ini tidak ada KA yang berhenti di stasiun ini selain untuk penyusulan antarkereta api.
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).