Cepu, Blora
Cepu (bahasa Jawa: ꦕꦼꦥꦸ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini terletak di perbatasan dengan provinsi Jawa Timur, dan dilewati jalan yang menghubungkan Surabaya - Purwodadi - Semarang. SejarahNama Cepu tidak ditemukan pada literasi hindia belanda sebelum tahun 1893 , baik dalam jurnal, artikel , peta, maupun buku peraturan Hindia Belanda, yang kita temukan adalah nama “Plunturan”. Cepu merupakan salah satu kota yang didesain sebagai kota Belanda. Salah satu cirinya adalah adanya boulevard, yaitu di Jalan RSU dan Tuk Buntung. Dalam sebuah rekaman di perpustakaan Leiden dapat kita temukan peninggalan jembatan di boulevard jalan RSU yang sampai sekarang masih kokoh berdiri. Nama Cepu konon juga terdengar sejak zaman Panembahan Senopati (Raja Mataram I), tepatnya saat terjadinya perebutan puteri Madiun yang bernama Retno Dumilah. Ada juga Cepu diartikan sebagai cembul yang dibuat dari kayu (perak dan sebagainya) Karena dulu sebagai tempat Pembuatan Senjata karena dekat dengan bahan baku dan lambat laun orang menyebutnya Cepu atau daerah Cepu ,dan di sini pula Salah satu Tecnology Pertambangan tertua di dunia 1887 .Ada juga kisah penamaan Cepu diambil dalam kisah Arya Penangsang, yaitu pada saat pertempuran antara Jipang dan Pajang,pertempuran di pinggiran bengawan Solo, alkisah ada seorang prajurit Jipang (ada kisah bukan prajurit biasa melainkan sang Arya Penangsang sendiri) yang tertancap tombak di pahanya. Dalam bahasa Jawa, tancap adalah nancep, paha adalah pupu, maka lakuran dari dua kata tersebut menjadi Cepu. Pada zaman penjajahan, Cepu merupakan salah satu kota penting, karena kandungan minyak dan hutan jatinya. Di Cepu dapat dijumpai beberapa bangunan peninggalan Belanda yang masih awet hingga masa kini. Salah satu bangunan yang unik di Cepu yaitu Loji Klunthung. Peninggalan lain yang berada di Cepu yaitu Gedung Pertemuan SOS Sasono Suko dan Kuburan Belanda (Kuburan Londo) yang terletak di Desa Wonorejo, Kelurahan Cepu. Dalam rangka mendukung transportasi pada masa itu, dibangun pula jalur kereta api yang menghubungkan Jawa Timur - Jawa tengah via Cepu. Di Ngloram, juga bisa ditemui bekas landasan pesawat terbang peninggalan Belanda.[3][4] Daerah ini telah lama dikenal memiliki persediaan minyak bumi. Pada tahun 2005, Cepu mendapat perhatian nasional karena penemuan adanya deposit minyak yang melimpah di Blok Cepu. Kekayaan alam lainnya adalah kerajinan rakyat dari kayu jati dan wisata hutan jati dengan kereta api kuno. Di era Pergerakan Nasional, Cepu menjadi tempat pelarian eks Kerusuhan ekfrontasi 1948 Madiun yang kemudian berhasil ditumpas oleh Divisi Ronggolawe yang dipimpin oleh GPH Djatikoesoemo. Nama Ronggolawe dan Djatikoesoemo saat ini menjadi ikon Kota Cepu. Nama Ronggolawe dipakai sebagai nama:
Sedangkan GPH Djatikoesoemo diabadikan sebagai monumen yang letaknya di dekat gedung SOS Sasono Suko dekat Kantor Pos. Profil
EkonomiSarana Transportasi yang ada di Kota Cepu dan sekitarnya adalah Becak, Angkot (Angkutan Kota), Dokar, Ojek (Online dan Pangkalan). Sedangkan untuk sarana transportasi untuk menjangkau kabupaten sekitar ada Bus kecil, dan bus besar. Beberapa PO yang melayani jalur Cepu ke Bojonegoro, Blora, dan Ngawi PP: Padmo, Bintang Remaja, Cendana, Gunung Mas. Banyaknya kaum pendatang di Kota Cepu menjadikan magnet yang tinggi untuk layanan transportasi jarak jauh, semisal bus malam eksekutif, beberapa di antaranya yaitu Kramat Djati, Haryanto, Pahala Kencana, Zentrum, Garuda Mas, Dali Mas, Nusantara. Biro Travel pun bermunculan di Kota Cepu, yang melayani trayek, Yogyakarta, Semarang atau Surabaya, di antaranya Kartika dan Myshuttle Di samping itu terdapat pula stasiun Cepu yang melayani transportasi via kereta api yang melintasi jalur di bagian selatan. Stasiun kereta api Cepu merupakan yang terbesar di Kab.Blora. Berikut ini nama rangkaian Kereta Api yang berhenti di stasiun Cepu :
Sementara itu untuk melayani penumpang komuter, di Cepu tersedia :
Potensi Minyak BumiBerdasarkan konsesi tambang-tambang minyak yang pernah ada di Kabupaten Blora dan data-data pengeboran yang dilakukan kondisi jebakan minyak dan gas bumi yang ada di Kabupaten Blora dapat diperkirakan sebagai berikut:
Andrian Stoop, penemu pertama minyak bumi di Cepu melakukan pengeboran pertamanya di Desa Ledok, serta menyimpulkan bahwa di Panolan (Cepu) terdapat Iadang minyak yang berkualitas tinggi dalam jumlah yang besar. Yang termasuk Iapangan Ledok adalah area Getur dan Nglebur jebakan-jebakan minyak di areal Getur dijumpai pada kedalaman s/d 94 m dan kedalaman antara 239 s/d 245 m. Tahun 1985 dibor sebanyak 252 surnur dengan kedalaman sumur rata-rata antara 90 s/d 1350 m. Sumur yang menghasilkan sebanyak 207 buah sumur, yang tidak menghasilkan 45 buah sumur. Banyaknya Iapisan yang menghasilkan sebanyak 16 lapisan.
Pada konsesi ini dilakukan pengeboran yang pertama di lapangan Semanggi (1986) dengan luas produktif area panjang 2,5 km, tebal 0,5 m. Lokasi ketinggian daerah Semanggi + 215 m. Jumlah sumur yang dibor 86 buah sumur, yang produktif menghasilkan minyak 66 buah sumur dan tidak menghasilkan 20 buah sumur, kedalam sumur antara 100 � 1.270 m. Banyaknya Iapisan yang menghasilkan sebanyak 6 Iapisan.
Terletak pada ketinggian + 90 m di atas permukaan laut dengan luar produksi area panjang 1,5 km x 0,5 km. Tahun pengeborannya 1909 dengan kedalaman sumur rata-rata 400 s/d 1.200 m, jumlah sumur yang dibor 47 buah sumur yang menghasilkan 38 buah sumur, tidak menghasilkan 9 buah sumur. Banyaknya Iapisan yang menghasilkan sebanyak 9 Iapisan. Hingga sekarang masih dilakukan eksploitasi oleh OEP III Pertamina Cepu.
Jumlah sumur di Banyubang ada 33 buah, 14 sumur tidak aktif dan 19 buah surnur aktif. Di Iapangan konsesi Banyubang mempunyai 4 lapisan produktif. Lapisan 1 kedalam 250 m dengan jumlah sumur sebanyak 11 sumur, Iapisan ke 2 terletak pada kedalaman 260 m dengan jumlah sumur sebanyak 8 buah sumur, Iapisan ke 3 sebanyak 1 buah sumur, lapisan 4 dengan kedalaman 310 m. Pada salah satu sumur dengan kedalaman 677 m diketemukan gas bertekanan 36 atm. Di Plantungan 66 sumur, yang menghasilkan 2 buah sumur, 64 sumur tidak aktif.
Di konsesi Trembes ini terdapat 2 lokasi lapangan yaitu:
Di lapangan Trembes telah dilakukan pengeboran sebanyak 6 buah sumur, dengan kedalaman sumur 625 m, lapisan 1 kedalaman 106 m lapisan 2 dengan kedalaman 352 m, Iapisan 3 dengan kedalaman 1591 m. Jenis minyaknya parafinis dengan BJ 0,83 pada temperatur 30 derajat Celsus.
Dalam konsesi ini terdapat Iapangan minyak yang mempunyai 4 Lapisan produksi. Yaitu:Lapisan 1 kedalam 250 m, Lapisan ke 2 terletak pada kedalaman 260 m, Lapisan ke 3 terletak pada kedalaman 285 in, Lapisan 4 dengan kedalaman 310 m. Di Lapisan 1 ada 4 sumur dengan produksi seluruhnya mencapai 3.400 m3 selama 22 bulan, Iapisan 2 dibuat 3 sumur, dua sumur menghasilkan minyak, 1 sumur air asin, Lapisan 3 terdapat 2 sumur 1 sumur memproduksi air dan minyak 1 sumur lagi memproduksi air asin, sedang pada Lapisan 4 terdapat satu sumur, kedalaman 728 m dan 1022 m merupakan reservoir air.
Konsesi ini mencakup 2 Iapangan yakni Iapangan Gaplokan yang terletak di atas antiklin Gaplokan dan telah dibor sebanyak 2 sumur, sedang Iapangan Ngiono yang terletak di atas antiklin Ngiono yang memiliki 7 buah sumur. Dan ke 7 buah sumur yang ada di Ngiono, 2 sumur menghasilkan minyak pada kedalaman 57 dan 90 m, sedang satu buah sumur lagi menghasilkan gas dengan tekanan 4 atm. Wilayah Iapangan ini tidak dikelola hingga saat sekarang.
Di lapangan Ngapus baru dilakukan pemboran sebanyak 2 buah sumur, masing-masing dengan kedalaman 180 m dan 272 m. (Tidak menghasilkan). Dan kedua sumur ini salah satu sumur menghasilkan gas bertekan 20 atm pada kedalaman 272 m. Lapangan Ngapus juga tidak dikembangkan karena tidak memberikan harapan yang baik.
Pada konsesi ini diketahui sumur di Petak/Cepu dengan produksi 20 barel perhari (1914). Pada tahun 1917 diketemukan sumur di Konsesi Trembul dengan produksi 1 barel per hari, kemudian pada tahun 1936 ditemukan sumur di Konsesi Lusi dengan produksi 110 barel per hari. KebudayaanMasyarakat Cepu berprofesi / bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil,pengusaha, buruh/ karyawan, pedagang, pengrajin, pensiunan, petani, seniman dan pelajar. TayubanCepu memiliki seni tradisi tari Tayub. Tari ini sering kali dipentaskan pada saat penduduk tengah memeriahkan hajatan yang dilakukan, seperti pada saat acara sunatan. Kesenian ini berupa tarian yang dilakukan oleh beberapa orang wanita cantik yang diiringi musik gamelan. Dalam tarian itu gamelan yang dimainkan diikuti juga dengan tembangan dari beberapa sinden.Seiring perkembangannya kesenian ini mulai tergusur oleh seni modern seperti campur sari ataupun organ tunggal. BaronganSelain itu ada juga kesenian tradisional yang berkembang cukup baik pada waktu lalu, yaitu Barongan. MangananUcapan syukur masyarakat Cepu atas panen yang berlimpah dengan menggelar makan bersama di sawah atau ladang tempat bercocok tanam. Makanan khasMakanan khas cepu salah satunya adalah ledre pisang raja, nasi pecel, Jembrot (Sembukan), bethithi, lonthong tahu, lontong kikil, eggroll waluh
Lonthong tahu (Cepu) sepintas mirip dengan tahu thek yang ada di Jawa Timur. Akan tetapi sesungguhnya ada banyak perbedaan di dalamnya baik dari bumbunya maupun komposisinya. Bumbu lonthong tahu hanya mengandalkan kecap dan kacang disamping bumbu rempahnya. Disamping itu standarnya selain tahu sayuran yang disertakan adalah kubis. Lontong Tahu yang terkenal di Cepu adalah Lontong Tahu Pak Sabar di Jalan Pemuda.
Selain lonthong tahu, ada juga lonthong kikil yang merupakan salah satu makanan yang cukup dikenal di Cepu. Lonthong kikil hampir mirip dengan soto namun memiliki bumbu yang lebih kental dan rasa yang khas.Lonthong Kikil berisi kikil (kaki sapi), taoge, sawi dan bumbu-bumbu yang sangat kuat rasa rempah-rempahnya. Salah satunya, lonthong kikil "Hot" dapat dinikmati di Warung Pak Sis di dekat pintu masuk Lapangan Golf (Utara Lapangan Golf) di sekitaran Nglajo.
Entung adalah sejenis ulat yang hidup di batang pohon jati, terutama saat pergantian musim. Penjualnya banyak yang berdiri di kiri kanan jalan raya yang membelah hutan jati antara Cepu - Blora. Rasanya gurih, dapat langsung dimakan ataupun digoreng atau dipanggang terlebih dahulu.
Yang membedakan kopi kothok dengan kopi seduh biasa hanyalah pada proses pembuatannya. Kalau biasanya kopi dibuat dengan menuangkan air panas ke dalam gelas yang berisi gula dan bubuk kopi kemudian disajikan, tidak demikian dengan kothok. Kopi kothok dibuat dengan merebus gula, bubuk kopi dan air dalam satu panci bersamaan hingga mendidih. Di Cepu sendiri kopi kothok identik dengan warung tenda di pinggir jalan. Pusatnya berada di taman kota “Taman Sewu Lampu”.
Alias Nasi Pecel jadi makanan wajib bagi masyarakat Cepu, mulai dari Sego Pecel biasa hingga Sego Pecel dengan sayur dan tambahan lainnya. Beberapa warung yang memiliki kekhasan adalah Warung Mbah Belut (almarhumah), Warung Bu Ribut. Kini dengan berpulangnya pemilik awal, maka bermunculanlah Warung Sego Pecel yang juga menawarkan kekhasan tersendiri dan jadi tujuan wisata kuliner bagi perantau dan pendatang DialekDialek masyarakat Cepu yang terkenal adalah sebagai berikut:
Cepu memiliki jenis sayuran yang sangat beragam, dan tidak dimiliki oleh daerah lain. Misalnya sejenis tumbuhan temu kunci yang lalu dijadikan masakan sayur. Tumbuhan ini terdapat di hutan-hutan jati, buah sejenis mentimun yang disebut krai oleh masyarakat setempat, daun kedondong sebagai bahan sayur, dan kepompong ulat pohon jati yang dimasak dengan cabe sebagai makanan favorit, selain nasi pecel. Kota yang terletak di antara perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini juga dialiri oleh Bengawan Solo, sungai terpanjang di Pulau Jawa. Di Cepu dikenal musim Pladu' 'yaitu masa di mana ikan-ikan mabuk dan mengapung dan menepi ke pinggir sungai karena air keruh akibat hujan. Ikan-ikan yang sering dijadikan tangkapan adalah ikan bethik dan ikan wader. Dahulu masa ini dijadikan andalan menutupi kebutuhan gizi keluarga sekaligus sumber rezeki, namun sekarang musim ini jarang terjadi. Hal ini dikarenakan adanya perubahan ekosistem di hulu maupun di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo. Instansi BUMN Pemerintah
Perekonomiannya ditopang oleh masyarakat yang berprofesi sebagai PNS. Para pendatang juga berperan besar pada laju perekonomian Kota Cepu, Cepu bisa dikatakan sebagai miniaturnya Indonesia, banyak pendatang dari berbagai daerah seluruh Indonesia yang datang untuk bekerja sebagai ada yang sebagai PNS, peserta yang ikut diklat di Pusdiklat Migas dan STEM Akamigas, atau sebagai pedagang, bahkan pendatang dari luar negeri (Bule) yang ikut andil dalam perputaran roda ekonomi di Kota Cepu. Pertanian di Kota Cepu merupakan sawah tadah hujan, hanya sebagian kecil yang berada di tepi Bengawan Solo memakai irigasi. Kayu jati semakin susah ditemukan di Cepu akibat penebangan hutan pada masa awal reformasi. Tata kotanya kurang bagus, namun saat ini sudah mulai dibenahi seiring dengan adanya Blok Cepu. Di pusat Kota Cepu terdapat taman yang masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Taman Sewu Lampu (Thousand Lamps Park), ini karena taman tersebut terdapat dipasang lampu untuk penerangan taman. Pada malam hari taman ini selalu ramai dikunjungi masyarakat. Ruang Publik ini merupakan sarana hiburan tersendiri bagi warga Cepu, karena di taman ini banyak dijumpai pedangan makanan, pakaian, mainan anak atau sekadar mencuci mata. Dengan dinamisnya Kota Cepu, walau statusnya sebagai kota Kecamatan, dapat memungkinkan Kota Cepu dirintis menjadi kota PERDAGANGAN atau bahkan naik strata sebagai daerah ADMISTRATIF mempunyai otonomi sendiri, hal tersebut karena faktor SDM dan letak Geografis kotanya yang sangat strategis. Kota Cepu atau Kota Kopi Kothok ini letaknya strategis karena sebagai persimpangan ke kota-kota lain di sekitarnya yaitu Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Blora, Rembang, dan sebagainya, sehingga sangat mungkin dimasa mendatang untuk menjadi Cepu Kota Mandiri yang dipimpin oleh seorang Wali kota, apalagi dengan keberadaan perusahaan minyak bumi Exxon Mobil. Oleh sebab itu, cara untuk mencapai Cepu Kota Mandiri yaitu dengan mengharapkan kehadiran para investor untuk menggarap Kota Cepu. Selaras dengan kemajuan di bidang ekonomi, dunia pendidikan di Cepu juga telah mengalami perkembangan yang pesat tidak kalah dengan kota kabupaten. Kemajuan pendidikan ini berupa adanya salah satu SMP dan SMK yang telah memiliki status Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yaitu SMP 3 Cepu dan SMK Migas Cepu KesehatanFasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Cepu:
Monumen dan Tugu di Kecamatan CepuAda 4 Monumen dan Tugu sebagai ikon Kecamatan Cepu:
Tugu Kuda RonggolaweTugu Kuda di Kecamatan Cepu mempunyai nama asli Monumen Ronggolawe diambil dari nama pasukan Ronggolawe yg dipimpin Jenderal G.P.H Djatikusumo. Pasukan Brigade Ronggolawe (sekarang Korem 082/Cpyj) adalah pasukan laskar pembela bangsa dipimpin Jenderal G.P.H Djatikusumo pada tahun 1948 saat peristiwa Afair madiun. Monumen Ronggolawe Cepu berbentuk Patung Kuda yang menggambarkan titian Adipati Tuban yang bernama Ronggolawe. Tugu Ronggolawe atau Patung Kuda Cepu itu merupakan wujud kuda sembrani yang pemberani dan gagah seperti Adipati Tuban. Monumen Ronggolawe (Tugu Kuda) Cepu diresmikan tanggal 10 November 1985 tepat pada saat peringatan Hari Pahlawan oleh Letjen TNI (Purn.) Rukmito Hendraningrat. Pembangunan Monumen Ronggolawe (Tugu Kuda) Cepu ini diprakarsai oleh Yayasan Ronggolawe di Jakarta tahun 1985. Tujuan Pembangunan Tugu Kuda Cepu untuk mengenang Pasukan Brigade Ronggolawe yang berjuang tahun 1948 di wilayah Cepu. Tugu Kuda ini berlokasi di Jl. RSU timur Taman Seribu Lampu Kelurahan Balun Kecamatan Cepu dengan luas lahan 10 m2 tinggi 5 meter. Tugu Kuda dibuat dari batu dan tembaga, sedangkan patung kudanya dari tembaga asli dgn bentuk Kuda berdiri yang akan melompat. Pemerintah Kabupaten Blora, melalui Dinas Perumahan Permukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub), telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp2,8 miliar untuk mempercantik kota yang berada di pintu gerbang masuk Provinsi Jawa Tengah itu. Anggaran tersebut antara lain untuk merenovasi Taman Tuk Buntung Rp1,5 miliar serta membuat taman dengan ornamen patung Arjuna Wiwaha menggantikan patung Kuda Ronggolawe dengan pagu anggaran Rp1,3 miliar, sedangkan patung Kuda Ronggolawe di kembalikan ke Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu, dikarenakan Kampus ini dibawah naungan Yayasan Ronggolawe di Jakarta. Desa/kelurahanPada tahun 2020, wilayah Kecamatan Cepu telah terbagi menjadi 17 desa/kelurahan berikut:[5] Pada budaya populerSebagai laguNama kecamatan ini telah diangkat menjadi lagu bergenre reggae karya Dhyo Haw yang berjudul "Cepu", yang mana makna dari lagu tersebut menggambarkan seorang informan atau tindakan suka mengadu masalah kepada orang lain, atau menyebarkan informasi rahasia yang seharusnya tidak boleh disebarkan walaupun isi rahasia itu memang terlihat tidak baik oleh orang lain. Sebagai unggahan kontenNama kecamatan ini juga telah dikenal oleh YouTuber Deddy Corbuzier usai Gusti Ayu Dewanti (sering dikenal sebagai Dea OnlyFans) ditangkap oleh polisi pada hari Jumat tanggal 25 Maret 2022. Deddy Corbuzier pun membantah kalau dirinya itu adalah "Cepu" alias "informan polisi". Dalam komentarnya atas penangkapan Dea OnlyFans, Deddy Corbuzier menyatakan jika kebetulan adanya penangkapan dengan dugaan kasus pornografi pada artis yang pernah tampil ke acara siniar di konten YouTube miliknya. Deddy Corbuzier telah membuat pernyataan video singkat didalam Instagram miliknya yang berisi:
GaleriBangunan BersejarahCepu sebagai kota yang dirintis pembangunanya oleh Belanda memiliki beberapa jejak peninggalan:
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Cepu.
|