Kecamatan Kunduran adalah salah satu kecamatan paling barat di Kabupaten Blora yang berbatasan dengan Kabupaten Grobogan. Wilayah Kecamatan Kunduran merupakan daerah dataran rendah bergelombang dengan ketinggian rata rata 63 meter di atas permukaan air laut. Kecamatan ini dibelah oleh Sungai Lusi yang mengalir dari timur ke barat. Selain itu terdapat sungai lain yang cukup besar yaitu Sungai Gobang dan Sungai Cangkring. Seperti pada dearah lainnya di Kabupaten Blora, Kecamatan Kunduran termasukd alam wilayah karst, tepatnya masuk ke Kawasan Bentang Alam Karst Sukolilo sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 2641K/40/MEM/2014 tentang Penetapan Kawasan Bentang Alam Karst Sukolilo tertanggal 16 Mei 2014.[butuh rujukan]
Penduduk
Sebagian besar penduduk Kecamatan Kunduran berprofesi sebagai petani, buruh tani, Ibu Rumah Tangga, Wiraswasta dan PNS. Mayoritas penduduk beragama Islam (95%) meski terdapat agama lainnya seperti Kristen dan katholik (3%), Hindu (1%), Budha (1%), dan lainnya (1%). Penduduknya adalah masyarakat Suku Jawa dan Suku Samin yang dalam kesehariannya berbahasa jawa dengan dialek Bahasa Jawa Blora. Umumnya penduduk usia produktif pergi merantaau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, dan lainnya. Di bidang olahraga, penduduk Kecamatan Kunduran lebih menyukai olahraga sepak bola, bola voli, bulutangkis dan senam.[butuh rujukan]
Potensi
Potensi Kecamatan Kunduran yaitu dari sektor Pertanian dan Pertenakan yang tersebar diseluruh desa. Semnetara desa penghasil Gula jawa yaitu Desa Sendangwates[butuh rujukan]
Pendidikan
Tingkat SD/MI
Kecamatan Kunduran memiliki 42 buah Sekolah Dasar (SD) dan 7 Madrasah Ibtidaiyah (MI)[butuh rujukan]