Stasiun Tobo

Stasiun Tobo

Bangunan baru dan emplasemen Stasiun Tobo, 2020
Lokasi
Koordinat7°10′15″S 111°39′14″E / 7.17083°S 111.65389°E / -7.17083; 111.65389
Ketinggian+25 m
Operator
Letak
Jumlah peronSatu peron sisi yang agak rendah
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk penyusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Musala Area merokok 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Tobo (TBO) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Kebonagung, Padangan, Bojonegoro; pada ketinggian +25 meter; dan merupakan stasiun aktif paling barat Daerah Operasi VIII Surabaya lintas Gambringan–Surabaya Pasarturi, Kabupaten Bojonegoro, dan Jawa Timur bagian utara. Stasiun ini cukup mudah diakses karena terletak di sebelah tenggara jalan raya yang menghubungkan Bojonegoro dengan Cepu.

Stasiun ini awalnya menggunakan sistem persinyalan mekanik dan memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda mulai dari stasiun ini hingga Stasiun Bojonegoro dioperasikan pada 2 Desember 2013[3] dan kemudian hingga Stasiun Wadu pada 26 Maret 2014,[4] terdapat satu jalur belok baru dan bangunan baru di sisi barat daya jalur rel yang dilengkapi lorong bawah tanah sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Semarang saja, jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah Surabaya, dan jalur 4 yang diberi kanopi. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik. Bangunan lama stasiun ini telah dibongkar total pada tahun 2018 dan kini bekas bangunannya digantikan dengan bangunan baru yang difungsikan sebagai kantor resort jalan rel. Untuk mencapai bangunan stasiun baru dari jalan raya, harus berjalan kaki melalui lorong tersebut. Arsitektur bangunan baru stasiun ini serupa dengan Stasiun Patukan.

Sejak 1 Agustus 2016, terkait adanya perubahan koordinasi kewilayahan stasiun-stasiun KA milik PT KAI, stasiun ini bersama dengan Stasiun Bojonegoro dan Stasiun Kalitidu yang sebelumnya termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang kini termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya.[5]

Ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Cepu, terdapat Stasiun Padangan yang sudah lama nonaktif karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Cepu. Sementara ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Kalitidu, terdapat Stasiun Tengor dan Stasiun Celangap yang juga bernasib sama.[6]

Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Wedia, Ririn (2013-12-05). "Jalur Rel Ganda di Bojonegoro Dioperasikan". Suara Banyuurip (suarabanyuurip.com). Diakses tanggal 2020-04-18. 
  4. ^ "Switchover Terakhir di Jalur Ganda KA Pantura". Berita Trans. 2014-02-26. Diakses tanggal 2020-04-10. 
  5. ^ Setiawan, Deni (2016-07-27). "Mulai Agustus 2016, Stasiun Bojonegoro Masuk Wilayah Daop VIII". TribunJateng.com. Diakses tanggal 2016-07-31. 
  6. ^ Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1932. hlm. 166–168. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Padangan
menuju Gambringan
Gambringan–Surabaya Pasarturi Celangap