Kedudukan Sofifi sebagai ibu kota provinsi sudah ditetapkan sejak pertama kali pembentukan Provinsi Maluku Utara pada tahun 1999, tetapi baru diresmikan sebagai pusat pemerintahan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 4 Agustus 2010.[2] Keterlambatan ini disebabkan oleh kurangnya infrastruktur di Sofifi. Kota Ternate dijadikan ibu kota sementara selama periode 1999 hingga 2010 tersebut.
Kelurahan Sofifi masuk dalam Bagian Wilayah Kota (BWK) II, yakni kawasan khusus untuk pusat pemerintahan. Sebagian besar kantor pemerintahan Maluku Utara berada di kelurahan Sofifi.[3] Pengembangan fisik Sofifi telah masuk ke dalam program prioritas pemerintah pusat.[4] Berbagai infrastruktur dikembangkan, di antaranya Pelabuhan Sofifi, jalan raya, serta sarana umum lainnya.[5]
Demografi
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri hingga 31 Desember 2021, jumlah penduduk Sofifi pada tahun 2021 sebanyak 2.576 jiwa dengan kepadatan 1.069 jiwa/km2. Sementara untuk agama yang dianut, mayoritas penduduk kelurahan Sofifi beragama Islam yakni 99,57%. Dan sebagian kecil beragama Kristen Protestan yakni 0,43%.[1] Sarana rumah ibadah, terdapat 2 masjid dan 6 mushala.[6]