Kedudukan Sofifi sebagai ibu kota provinsi sudah ditetapkan sejak pertama kali pembentukan Provinsi Maluku Utara pada tahun 1999, namun baru diresmikan sebagai pusat pemerintahan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 4 Agustus 2010.[4] Keterlambatan ini disebabkan oleh kurangnya infrastruktur di kota tersebut. Kota Ternate dijadikan ibukota sementara selama periode 1999 hingga 2010 tersebut.
Sebagai ibukota provinsi, pembangunan Kota Sofifi terus dilakukan. Pengembangan fisik kota Sofifi telah masuk ke dalam program prioritas pemerintah pusat.[5] Berbagai infrastruktur akan dikembangkan, di antaranya Pelabuhan Sofifi, jalan raya, serta Bandar Udara Internasional Sultan Nuku.[6]
Bagian Wilayah Kota
Delineasi Kota Baru Sofifi dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Sofifi tahun 2009 sudah ditetapkan dan fungsinya sebagai pusat pelayanan pemerintahan yang terbagi atas 5 Bagian Wilayah Kota (BWK) yaitu: BWK I sebagai pusat kegiatan pemerintahan, BWK II sebagai pusat kegiatan pemerintahan, BWK III sebagai pusat perdagangan dan jasa, BWK IV sebagai pusat kegiatan industri dan transportasi, serta BWK Penunjang sebagai pusat kegiatan permukiman dan fasilitas umum.[2]
Adapun Bagian Wilayah Kota yang masuk dalam wilayah Kota Baru Sofifi yakni:
1) Kecamatan Oba Utara
BWK I termasuk kelurahan Guraping, desa Kaiyasa (rencana alih status desa jadi kelurahan), Gosale (kelurahan baru pemekaran)
BWK II termasuk kelurahan Sofifi, desa Bukit Durian, Balbar, Galala (rencana alih status desa jadi kelurahan)
BWK III termasuk desa Oba, Ampera, Ake Kolano (rencana alih status desa jadi kelurahan)
BWK IV termasuk desa Garojou, Somahode, Kusu (rencana alih status desa jadi kelurahan)
2) Kecamatan Jailolo Selatan
BWK Penunjang termasuk desa Toniku, Rioribati, Taba Damai, Braha, Tewe, Dodinga (rencana alih status desa jadi kelurahan)
Demografi
Penduduk
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri di dalam Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) hingga 31 Desember 2021, jumlah penduduk Kota Baru Sofifi sebanyak 27.591 jiwa, di mana 19.448 jiwa di Oba Utara dan 8.143 jiwa di Jailolo Selatan.[1][7][8]
Penduduk Kota Baru Sofifi berasal dari beragam suku bangsa dan agama. Data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021 mencatat bahwa mayoritas warga Sofifi menganut agama Islam. Adapun persentase penduduk Kota Baru Sofifi berdasarkan agama yang dianut yakni Islam sebanyak 82,90%. Kemudian penduduk yang menganut agama Kekristenan sebanyak 17,10%, dimana sebagian besar protestan yakni 16,80% dan sebagian kecil Katolik sebanyak 0,30%. Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 32 masjid, 19 gereja Protestan dan 1 gereja Katolik.[7][8]