SMA Negeri 6 Yogyakarta
SMA Negeri 6 Yogyakarta adalah sekolah menengah atas negeri yang berdiri pada 27 Oktober 1949 di Kota Yogyakarta. SejarahSekolah ini awalnya didirikan untuk menutupi kekurangan tenaga pamong praja di negara bagian Yogyakarta pada tahun 1950. Mengingat sejak Jakarta ditetapkan menjadi Ibu Kota RIS pada tahun 1949, maka kegiatan pemerintah pusat berangsur-angsur dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta, bersama-sama dengan pegawai pamong prajanya. Untuk mengatasi kekurangan atau bahkan kekosongan pegawai ini, digelar pertemuan antara tokoh-tokoh UGM dengan para pendidik yang ada, merumuskan upaya apa yang tepat dan apa yang dapat dilaksanakan, untuk mengisi kekosongan formasi pamong praja tersebut. Dari hasil rapat itu, diputuskan untuk mendirikan sebuah sekolah. Pada awalnya sekolah baru ini dinamai SMA Yuridis Ekonomi. Siswanya diambil dari pegawai-pegawai yang berijazah SMP/SLTP dan ex-TP (Tentara Pelajar). Karena pada saat itu jenis SMA yang ada adalah SMA/A dan SMA/B maka akhirnya SMA Yuridis Ekonomi berubah nama menjadi SMA/C, sesuai dengan SK Pendirian (Instillingen Besluit) yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada 1 Juli 1950. Pada saat itu, SMA Negeri C terbagi menjadi 2 sekolah yaitu SMA IC masuk siang dan SMA IIC masuk pagi dalam satu lokasi yang sama. Beberapa tahun kemudian, ada perubahan nama sesuai urutan jumlah SMA Negeri yang berada di kota Yogyakarta pada waktu itu, maka SMA IC berubah menjadi SMA 5C dan SMA IIC menjadi SMA 6C. Seiring dengan perkembangan waktu itu, SMA 5C memisahkan diri dari SMA 6C kemudian menempati gedung baru di Jl. Nyi Pembayun Kota Gede sedangkan SMA 6C tetap bertahan di Jl. Cornelis Simanjuntak 2 sampai saat ini. Karena kekhasan nama SMA 6 dengan huruf "C", maka hingga saat inipun masyarakat lebih sering menyebut SMA N 6 Yogyakarta dengan sebutan "NAMCHE". Kepala Sekolah yang pertama adalah alm. R.M. Poespokoesoemo. Namun, dia hanya menjabat kurang lebih setahun saja (31 Maret 1950 hingga 1 Desember 1951). Lalu dia digantikan oleh alm. R.A. Djoko Tirtono, SH. (1 Desember 1951 - 1 Juni 1968). Saat ini, SMA Negeri 6 Yogyakarta dipimpin oleh Drs. Munjid Nur Alamsyah,MM dan telah memiliki 16.000 orang alumni yang tersebar di seluruh Nusantara. Pada tahun ajaran 2009/2010, telah ditetapkan sebagai "The Research School of Jogja" yaitu sekolah tingkat SMA yang berbasis riset atau penelitian yang pertama di Yogyakarta dan di Indonesia. Pada tahun 2020 sekolah terkena dampak covid sehingga ditutup Akreditasi
KurikulumSMA Negeri 6 Yogyakarta pada tahun ajaran 2014/2015 telah menggunakan Kurikulum 2013 secara utuh untuk 3 jenjang pendidikannya. Diawali dengan tes peminatan dan tes psikologi untuk 256 siswa baru yang diterima pada tahun 2014, di mana peminatan dilakukan pada saat kelas X SMA. Pada implementasi awal kurikulum 2013 ini, telah terbentuk 6 rombongan belajar peminatan MIA dan 2 rombongan belajar peminatan IIS untuk kelas X di SMA Negeri 6 Yogyakarta dengan lintas studi English Subject & France Subject. FasilitasWalaupun murid jarang diberi akses memakai gedung sekolah untuk kegiatan non-akademis, fasilitas-fasilitas di SMA Negeri 6 Yogayakarta semakin bertambah dari waktu ke waktu. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:
Alumni
Referensi
Pranala luar
|