SMA Negeri 2 Padang
SMA Negeri 2 Padang atau biasa di sebut SMANDOE adalah sekolah menengah atas negeri yang berada di Jalan Musi Nomor 2, Purus Atas, Padang, Sumatera Barat. SMA Negeri 2 padang merupakan salah satu sekolah favorit dan unggulan di Kota Padang khususnya dan di Sumatera Barat umumnya. Beberapa tokoh nasional pernah bersekolah di sini. Di antaranya mantan Ketua DPD RI Irman Gusman, Wakil Mendikbud dan Rektor Unand Musliar Kasim, dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.[3][4][5] SejarahSemenjak bulan Mei 1958, Kota Padang telah menjadi ibu kota Provinsi Sumatera Barat, sedangkan sebelumnya, ibu kota Provinsi Sumatra Tengah adalah kota Bukittinggi. Sehubungan dengan itu, untuk mengantisipasi bertambahnya penduduk usia sekolah, sedangkan kota Padang pada waktu itu hanya memiliki satu SMA negeri saja, yaitu yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman (di gedung lama SMA Negeri 1 Padang sekarang ini). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Barat, dan Pemerintah Daerah Kotamadya Padang dan masyarakat, menyadari sekali perlu adanya penambahan satu SMA negeri lagi. Maka dengan penuh kebijaksanaan, pada tanggal 1 Agustus 1961, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, telah menetapkan berdirinya, SMA Negeri, bagian A, B, C no. 2 Padang, yang merupakan SMA Negeri yang ke 192 di Indonesia. Kebijaksanaan yang telah diambil oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada waktu itu, adalah sebagai berikut:
SMA Negeri no. 2 ini, pada waktu didirikan tahun 1961, mempunyai 9 kelas yaitu, kelas IA, IB, IC, IIA, IIB, IIC, dan IIIA, IIIB, IIIC. IA, IB, IC, IIA, IIB, IIC, dan IIIA, IIIB, IIIC. Serentak, pada waktu itu telah ditetapkan Pemimpin/Kepala dari kedua SMA Negeri yang baru itu, yaitu sebagai berikut: SMA Negeri A, B, C no. 1 dipimpin oleh saudara Arief Kamil (almarhum) SMA Negeri A, B, C no. 2 dipimpin oleh Djohari Kahar Guru-guru/tenaga pengajar untuk kedua SMA Negeri yang baru tersebut, ditetapkan/diambil dari guru-guru/tenaga pengajar SMA Negeri A, B, C yang lama. Untuk mengatasi kekurangan guru/tenaga pengajar, dapat diangkat guru/tenaga pengajar tidak tetap (honorer). Mengingat sulitnya keadaan keuangan negara pada waktu itu, Pemerintah belum sanggup untuk menyediakan anggaran pembangunan gedung SMA Negeri no. 2 Padang, baik melalui APBN ataupun dalam APBD Provinsi Sumatra APBN ataupun dalam APBD Provinsi Sumatera Barat. Setelah dilakukan musyawarah dan pertimbangan yang cukup mendalam, akhirnya Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Barat, Panglima Daerah Militer III/17 Agustus beserta Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat pada saat itu, di akhir bulan Agustus 1961 telah bersepakat untuk segera membentuk Panitia Pembangunan Gedung SMA Negeri no. 2 Padang. Sebagai ketua panitianya telah ditetapkan Letnan Kolonel Inf. Suluh Dumadi, DanDim 0312/Padang, sedangkan Wakil Ketua Panitia 0312/Padang, Zainul Abidin gelar Sutan Panger adalah Zainul Abidin gelar Sutan Pangeran, Wali kotamadya/Kepala Daerah Tingkat II Wali kotamadya/Kepala Daerah Tingkat II Padang. Kepada Panitia Pembangunan Gedung SMA Negeri no. 2 Padang diberi waktu selama satu tahun untuk membangun gedung SMA yang baru, dengan lokasinya adalah di Jalan Purus baru, (dekat jembatan Purus), di mana sekarang ini telah menjadi Jalan Ir. H. Juanda. Anggaran pembangunan diharapkan dari sumbangan/bantuan suka rela masyarakat, dengan menyalurkan bantuan/sumbangan tersebut melalui bermacam cara yang telah ditentukan, antara lain melalui bioskop-bioskop dan pertunjukan-pertunjukan yang beroperasi atau yang diadakan dalam kotamadya Padang administrasinya diatur secara tertib dan bertanggung jawab oleh Panitia Pembangunan. Alhamdulillah, pada bulan Juli 1962, gedung SMA Negeri no. 2 Padang yang baru dan megah itu telah selesai pembangunannya siap dipakai oleh anak siap dipakai oleh anak-anak didik SMA Negeri no. 2 A, B, C Padang. Secara resmi, gedung baru ini diserahkan dan mulai dipakai oleh SMA Negeri no. 2 Padang pada tanggal 17 Agustus 1962. Jadi mulai 17 Agustus 1962, siswa-siswi SMA Negeri no 2 Padang telah belajar pada pagi hari di gedung barunya, yang terletak di Jalan Ir H Juanda hingga saat ini. Lulusan/tamatan SMA Negeri no 2 Padang yang pertama adalah pada tahun 1962. Jelaslah bagi kita bahwa alumni SMA Negeri no 2 Padang bermula pada tahun 1962, berlanjut tahun 1963 dan seterusnya hingga tahun 1999 ini, dan Insya Allah akan berlanjut terus pada tahun-tahun mendatang. Sengaja dalam rangka penyampaian kata sambutan ini, saya telah berkesempatan pula untuk menyampaikan bagaimana liku-liku dan suka liku dukanya membangun SMA Negeri no. 2 A, B, C Padang ini, yang amat berbeda proses pembangunannya dibandingkan dengan pemba gunannya SMA-SMA Negeri lainnya yang belakangan telah bermunculan di kota Padang ini. Semoga dengan uraian dan penjelasan ini akan meningkatkan kecintaan para keluarga besar dan alumni SMA Negeri no 2 Padang kepada almamaternya. Selanjutnya semoga segala penjelasan saya ini akan lebih mendorong “Ikatan Alumni SMA Negeri 2 Padang” untuk meningkat pengabdiannya kepada almamaternya pada khususnya serta kepada bangsa dan negara pada umumnya. Kita senantiasa bersyukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan menghargai bapak-bapak kita serta semua pihak yang telah banyak berbuat dan berjasa, demi untuk lahir dan berdirinya SMA Negeri no 2 di Padang ini, demi untuk menciptakan generasi penerus yang bijaksana, kuat dan sejahtera. Semoga Tuhan Yang Maha Pemurah, selalu memberkahi kita semua dengan Rakhmat, Taufik, Hidayat dan Inayah Nya. Amin. Padang, 25 Agustus 1999 (H. Djohari Kahar Dt. Bagindo, SH, MSi) Mantan Kepala SMA Negeri no. 2 Padang yang pertama (1961-1964) AkreditasiSMA Negeri 2 Padang menduduki posisi ke-521 nasional dan ke-12 di Provinsi Sumatera Barat dalam daftar 1000 besar sekolah dengan nilai rata-rata TPS Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) menurut Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi tahun 2020.[6]
Sarana dan prasarana sekolah
Alumni
Referensi
Pranala luar
|