Revolusi Spanyol pada 1936 awalnya merupakan respons terhadap kup militer yang dilakukan oleh Jenderal Franco selama perang saudara Spanyol. Respons yang diberikan di Catalonia dan Aragon, daerah-daerah di mana anarkis berbasis kuat, merupakan hasil dari aksi langsung (direct action) dan demokrasi langsung yang diterapkan dalam gerakan buruh Spanyol. Hampir dua pertiga dari seluruh wilayah yang dikontrol oleh kekuatan antifasis diambil alih.
Tanah-tanah dikolektifkan dan bengkel-bengkel lokal didirikan untuk memproduksi alat-alat dan furnitur, dan lain-lain. Kolektivisasi dilakukan secara sukarela dan bukan dengan pemaksaan seperti yang telah terjadi dalam konsep Stalinisme Rusia. Produksi dan juga distribusi mengalami perubahan akibat revolusi. Toko-toko kolektif didirikan dan menjadi tempat pendistribusian barang-barang. Federasi-federasi kolektif juga terbangun, terutama yang paling sukses di Aragon. Sedangkan dalam sektor industri, di Barcelona, sekitar 3000 perusahaan dikolektifkan. Semua perusahaan publik, di seluruh wilayah yang dikuasai antifasis diambil alih dan dikelola oleh komite-komite pekerja.
Lihat pula
Pranala luar