Max StirnerJohann Kaspar Schmidt (25 Oktober 1806 – 26 Juni 1856), lebih dikenal dengan nama samarannya, Max Stirner, adalah seorang filsuf Jerman yang terkenal dengan teorinya tentang individualisme radikal,[1] terutama individualisme anarkis, dan sebagai salah satu pendahulu nihilisme, eksistensialisme, teori psikoanalitika, dan pascamodernisme.[2][3] Karya terpenting Stirner adalah buku berjudul "Individu dan Miliknya" (bahasa Jerman: Der Einzige und sein Eigenthum, bahasa Inggris: The Ego and His Own) yang terbit di Leipzig pada tahun 1845.[1][4] Ia meninggal pada tahun 1856.[1] Stirner memberikan prioritas kepada kehendak dan insting manusia mengatasi akal budi, dan dengan begitu ia mendorong suatu individualisme radikal.[1] Setiap manusia unik dan bebas dari segala sesuatu.[1][4] Bagi Stirner, yang bernilai hanyalah diri manusia itu sendiri, sehingga segala bentuk peraturan, ide-ide agamawi, dan nilai-nilai kemanusiaan lain dianggap sebagai ilusi dan hipnosis bagi masyarakat.[1][4] Satu-satunya tujuan hidup seorang manusia adalah dirinya sendiri.[1] Wahana politik dan filsafat utamanya adalah "Persatuan kaum Egois" (bahasa Jerman: Verein von Egoisten). Referensi
|