Pulau Karajaan atau Kerayaan atau juga Karayaan adalah pulau kecil di gugusan pulau Laut Kepulauan yang berada di Selat Makassar. Pulau ini terletak di tenggara pulau Laut dan termasuk ke dalam wilayah kecamatan Pulau Laut Kepulauan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Pulau ini dihuni oleh 2.900 jiwa dengan 50 KK [1] yang terdiri dari berbagai suku bangsa seperti Mandar, Bugis, Madura, Banjar dan Jawa dengan 90 persen didominasi oleh suku Mandar. Mata pencahariaan warga didominasi oleh nelayan. Selain itu juga terdapat pengolahan ikan asin dan penampung ikan yang biasanya dijual ke Tanjung Lalak atau ke Kotabaru.[2]
Pulau ini memiliki dua desa yaitu desa Karajaan Utara dan desa Pulau Karajaan dan hanya terdapat satu sekolah yaitu SDN Pulau Kerayaan.[3] Adapun akses listrik belum tersedia [1] dan hanya mengandalkan listrik dari genset.[4]
Etimologi
Pulau Karajaan berasal dari bahasa Banjar, yaitu 'raya' yang berarti 'kaya raya'. Penggunaan huruf 'j' pada nama pulau ini dikarenakan mengikuti ejaan lama. Konon, dulunya pulau ini dihuni oleh orang kaya bernama H. Abdul Muin.[2]
Ekosistem
Pantai dari pulau ini dihiasi oleh pasir putih dan di daratan pulau ini ditumbuhi oleh Cemara laut, Ketapang, Butun, Kelumpang dan Kelapa. Vegetasi tersebut menjadi hunian dan tempat singgah burung.[2]
Juga terdapat fauna laut yang dilindungi seperti Lola, Kima besar, Kima raksasa, Penyu hijau, Penyu sisik [2] dan 275 individu ikan karang dengan 35 spesies yang tergolong ke dalam 14 famili yang teramati dengan dominasi oleh ikan Kepe-kepe.[5]
Di wilayah perairan pulau ini terdapat ekosistem lamun dan terumbu karang yang menjadi feeding ground ikan Hiu. Namun, laporan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotabaru pada 2010 mengatakan bahwa tutupan karang di sebelah timur laut kecamatan pulau Laut dikategorikan rusak berkisar 39,5 - 42,7%. Kondisi rusak ini disebabkan oleh tekanan ekosistem dan aktivitas manusia juga pengaruh sedimentasi.
Atraksi wisata
Setiap Juni hingga Agustus dilaksanakan Katir Race atau lomba perahu Katir yang merupakan ajang wisata tahunan di pulau Karajaan. Atraksi ini menampilkan perlombaan balapan perahu tradisional yang digerakkan oleh angin dan bercadik.[6]
Pulau Kerajaan juga dikelilingi oleh pulau-pulau kecil lainnya seperti pulau Tepianmataja yang merupakan lokasi unntuk memancing pilihan mantan bupati Kotabaru, Syahrani Mataja. Pulau ini lebih dikenal sebagai pulau Kerajaan Becce yang saat ini dijadikan lokasi wisata baru yang dikelola oleh BUMD Pulau Kerajaan.[7]
Pulau Kerajaan juga memiliki wisata lain berupa batu besar yang menyerupai alat kelamin laki-laki. Masyarakat sekitar menamakan batu ini dengan 'batu laso' yang dalam bahasa bugis berarti alat kelamin laki-laki.
Akses
Cara menuju ke pulau ini adalah dari pelabuhan fery Tanjung Serdang, belok kanan menuju desa Tanjung Lalak dengan waktu tempuh kurang lebih 3 jam berkendara. Dari desa Tanjung Lalak menuju pulau Karajaan dapat ditempuh menggunakan perahu nelayan selama 30 menit. Biaya per orangnya adalah Rp. 25.000. Namun untuk menyebrang ke pulau Kerajaan Beccu diperlukan biaya tambahan sebesar Rp. 50.000 pulang pergi.[7]
Pulau ini juga bisa diakses dari kota Pagatan dengan cara naik kapal barang selama 6 jam dari dermaga kecil di samping pos polisi Pagatan.[4]
Referensi