Dalam Perjanjian Baru, perikop ini, dan kisah Transfigurasi Yesus yang mengikutinya, muncul di bagian tengah naratif Injil yang bersama-sama menandai permulaan pengungkapan bertahap identitas Yesus kepada para murid-Nya.[3][4]
Pengakuan Petrus bermula dari dialog antara Yesus dan para murid-Nya, di mana Yesus bertanya mengenai pendapat orang banyak akan identitas-Nya dan kemudian mengenai pendapat para murid-Nya, yang dijawab oleh Petrus seorang diri.[1][5]
16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
8:27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?"
9:18 Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: "Kata orang banyak, siapakah Aku ini?"
16:14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
8:28 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi."
9:19 Jawab mereka: "Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit."
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
8:29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
9:20 Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
(8:29) Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!"
(9:20) Jawab Petrus: "Mesias dari Allah."
16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
16:20 Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias.
8:30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia.
9:21 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapapun.
Sebelum kejadian ini, ada hipotesis yang sudah diberikan mengenai Yesus, yang dicatat dalam Markus 6:14–16 oleh orang-orang di istana Herodes Antipas ketika ia menduga apakah Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang bangkit dari kematian.[2][7]
Proklamasi bahwa Yesus adalah Kristus (= Mesias, dalam bahasa Ibrani) adalah fundamental bagi Kristologi; Pengakuan Petrus dan penerimaan Yesus akan gelar "Mesias" membentuk suatu pernyataan definitif dalam naratif Perjanjian Baru mengenai pribadi Yesus Kristus.[8][9] Di sini, Yesus tidak hanya menerima gelar Kristus dan Anak Allah, tetapi mengutarakan proklamasi wahyu ilahi dengan menyatakan bahwa Bapa di sorga telah mengungkapkannya kepada Petrus, tanpa keraguan menyatakan Diri-Nya sebagai Kristus dan Anak Allah sekaligus.[9]
Dalam perikop Injil Matius, Yesus juga memilih Petrus sebagai pemimpin para Rasul, dan menyatakan: "Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku". Kebanyakan denominasi Kristen setuju bahwa pernyataan ini diterapkan pada Petrus, tetapi tidak sepakat dalam penafsiran mengenai apa yang terjadi setelah Petrus.[10]
Rujukan "Bapa-Ku" unik karena dalam Perjanjian Baru, Yesus tidak pernah menyebut orang lain dengan rujukan semacam itu dan hanya merujuk kepada Bapa-Nya, tetapi ketika berbicara dengan para murid-Nya, Ia menggunakan Bapa-mu, tidak memasukkan Diri-Nya sendiri ke dalam rujukan itu.[11]
"Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga."
Kata "Petrus" dalam ayat ini dalam bahasa Yunani adalah "petros", sedangkan kata "batu karang" adalah "petra", yang rupanya adalah suatu permainan kata. Namun, jika perkataan ini aslinya diucapkan dalam bahasa Aram, kedua kata itu sama-sama adalah "kefa" (dalam bahasa Inggris: "kepha"). Perbedaan antara petros yang berarti "batu" dan petra ("batu karang" atau suatu "tanah berbatu karang yang kokoh") sering dibahas, tetapi penggunaan kata-kata Yunani itu dalam zaman antikuitas tampaknya tidak sedemikian berbeda.[12]
Kata "jemaat" (ekklesia dalam bahasa Yunani; "church" dalam bahasa Inggris), yang digunakan di sini, hanya muncul sekali lagi dalam seluruh kitab-kitab Injil yaitu dalam Matius 18:17, dan merujuk kepada komunitas orang percaya pada waktu itu.[8]
Istilah "alam maut" (dalam bahasa Inggris: "gates of hell"; "gerbang-gerbang neraka") merujuk kepada "Hades", yaitu dunia bawah tanah, tempat peristirahatan orang-orang mati, dan bermakna bahwa kuasa-kuasa yang melawan Allah tidak mampu mengalahkan gereja.[13]
Kewenangan Petrus lebih jauh dipastikan dengan kata-kata:
"Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.".[14]
Berbagai denominasi Kristen memberikan penafsiran berbeda-beda mengenai otoritas yang diberikan pada bacaan ini.
Ketiga catatan Injil Sinoptik diakhiri dengan pesan Yesus kepada murid-murid-Nya untuk tidak mengungkapkan bahwa Ia adalah Mesias kepada siapapun.
Pengenangan
Pengakuan Petrus merupakan nama hari peringatan liturgis yang dirayakan oleh sejumlah geraja Kristen, sering kali sebagai bagian dari "Minggu Doa untuk Persatuan Kristen".[15][16] Dirayakan pada permulaan Minggu Doa, sebenarnya suatu oktaf bukan satu minggu saja dan asalnya dikenal sebagai Octave of Christian Unity. Diperingati sebagai suatu perayaan ekumenikal internasional Kristen yang dimulai pada tahun 1908, dengan rentang waktu dari tanggal 18 Januari sampai 25 Januari (Feast of the Conversion of Saint Paul).[16]Gereja Katolik Roma merayakan "Feast of the Chair of St. Peter" pada tanggal 22 Februari dalam Kalender Umum Roma. Dalam Kalender Umum Roma tahun 1960, perayaan ini diperingati tanggal 18 Januari. Sejumlah gereja Anglikan dan Lutheran memperingati "Feast of the Confession of St. Peter" pada tanggal 18 Januari.[16]