Olimpiade Fisika Internasional
Olimpiade Fisika Internasional (Inggris: International Physics Olympiad atau IPhO) adalah sebuah kompetisi fisika tahunan untuk pelajar Sekolah Menengah Atas. OFI merupakan salah satu dari olimpiade sains internasional. OFI yang pertama diadakan di Warsawa, Polandia pada tahun 1967.
Setiap delegasi negara terdiri dari lima orang pelajar ditambah dua ketua yang dipilih pada tingkat nasional. Pengamat diperkenankan menemani tim nasional. Para pelajar berkompetisi secara individual dan harus menyelesaikan persoalan-persoalan teoretis dan laboratorium. Para pemenang akan mendapatkan medali emas, perak, perunggu atau gelar kehormatan.
Daftar penyelenggaraan
- 1967 - Warsawa, Polandia
- 1968 - Budapest, Hungaria
- 1969 - Brno, Cekoslowakia
- 1970 - Moskwa, Uni Soviet
- 1971 - Sofia, Bulgaria
- 1972 - Bukares, Rumania
- 1974 - Warsawa, Polandia
- 1975 - Guestrow, Jerman Timur
- 1976 - Budapest, Hungaria
- 1977 - Koeniggraetz, Cekoslowakia
- 1979 - Moskwa, Uni Soviet
- 1981 - Varna, Bulgaria
- 1982 - Malente, Jerman Barat
- 1983 - Bukares, Rumania
- 1984 - Sigtuna, Swedia
- 1985 - Portorož, Yugoslavia
- 1986 - London-Harrow, Britania Raya
- 1987 - Jena, Jerman Timur
- 1988 - Bad Ischl, Austria
- 1989 - Warsawa, Polandia
- 1990 - Groningen, Belanda
- 1991 - Havana, Kuba
- 1992 - Helsinki, Finlandia
- 1993 - Williamsburg, Amerika Serikat
- 1994 - Beijing, Republik Rakyat Tiongkok
- 1995 - Canberra, Australia
- 1996 - Oslo, Norwegia
- 1997 - Sudbury, Ontario, Kanada
- 1998 - Reykjavík, Islandia
- 1999 - Padova, Italia
- 2000 - Leicester, Britania Raya
- 2001 - Antalya, Turki
- 2002 - Bali, Indonesia
- 2003 - Taipei, Taiwan
- 2004 - Pohang, Korea Selatan
- 2005 - Salamanca, Spanyol
- 2006 - Singapura
- 2007 - Isfahan, Iran
- 2008 - Hanoi, Vietnam
- 2009 - Mérida, Meksiko
- 2010 - Zagreb, Kroasia
- 2011 - Bangkok, Thailand
- 2012 - Tartu dan Tallinn, Estonia
- 2013 - Denmark
- 2014 - Astana, Kazakhstan
- 2015 - India
- 2016 - Zurich, Swiss dan Liechtenstein
- 2017 - Yogyakarta, Indonesia
- 2018 - Lisbon, Portugal
- 2019 - Tel Aviv, Israel
- 2020 - (dibatalkan karena COVID-19)
- 2021 - Vilnius, Lithuania
- 2022 - Belarus
- 2023 - Tokyo, Jepang
- 2024 - Isfahan, Iran
- 2025 - Prancis
- 2026 - Kolombia
- 2027 - Hungaria
- 2028 - Korea Selatan
- 2029 - Ekuador
Partisipasi Indonesia
Indonesia pertama kali mengikuti Olimpiade Fisika Internasional (IPhO) pada tahun 1993 dengan mengirimkan Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI).
Berikut adalah prestasi yang berhasil diraih Tim Olimpiade Fisika Indonesia:
- IPhO 1993; 1 perunggu (Oki Gunawan) dan 1 honorable (Jemmy W)
- IPhO 1994; tidak memperoleh medali
- IPhO 1995; 1 perak (Teguh Budimulia), 1 perunggu (Agus B Abdillah), dan 3 honorable (Herry Kwee, Putu Adiartha, Rudy Raymond)
- IPhO 1996; 1 perunggu (Wahyu Setiawan) dan 4 honorable (Andi Soedibjo, Andri Purnama, Wayan Gde Widiartha, Herman Pandana)
- IPhO 1997; 2 perunggu (Boy Tanto, Wayan Gde Widiartha) dan 1 honorable (Hendra Kwee)
- IPhO 1998; 3 honorable (Boy Tanto, Barlino Effendy, Ikhsan Ramdan)
- IPhO 1999; 1 emas (Made Agus Wirawan), 1 perak (Ferdinand Wawolumaya), 2 perunggu (Landobasa Tobing, Jerry Prawiharjo), dan 1 honorable (Mamuri)
- IPhO 2000; 4 perunggu (Bahar Riand Passa, Bremana Adhi, Yoga Dvipayana, Halim Kusumaatmaja) dan 1 honorable (Zainul Abidin)
- IPhO 2001; 2 perak (Rezy Pradipta, Frederick Petrus) dan 3 perunggu (Anthony Iman Hertanto, Imam Makhfud, Rizki M Ridwan)
- IPhO 2002; 3 emas (Widagdo Setiawan, Agustinus Peter Sahanggamu, Fajar Ardian), 1 perak (Christopher Hendriks), dan 1 perunggu (Evelyn Mintarno)
- IPhO 2003; 1 emas (Widagdo Setiawan), 2 perak (Bernard Ricardo, Rangga Perdana Budoyo), dan 2 perunggu (Tri Wiyono Darsono, Yudistira Virgus)
- IPhO 2004; 1 emas (Yudistira Virgus), 1 perak (Edbert Jarvis Sie), 2 perunggu (Ardiansyah, Andika Putra), dan 1 honorable (Ali Sucipto)
- IPhO 2005; 2 emas (Andika Putra, Ali Sucipto) dan 3 perunggu (Purnawirman, Michael Adrian, Ario Prabowo)
- IPhO 2006; 4 emas (Jonathan Pradana Mailoa (juara dunia), Pangus Ho, Irwan Ade Putra, Andy Octavian Latief ) dan 1 perak (Muhammad Firmansyah Kasim)
- IPhO 2007; 1 emas (Muhammad Firmansyah Kasim), 3 perak (Rudy Handoko Tanin, Musawwadah Mukhtar, Yosua M Maranatha), dan 1 perunggu (David Halim)
- IPhO 2008; 2 emas (Kevin Winata, Rudy Handoko Tanin), 2 perak (Thomas Aquinas Nugraha Budi, Adam Badra Cahaya), dan 1 perunggu (Tyas Kokasih)
- IPhO 2009; 1 emas (Fernando Richtia Winnerdy), 3 perak (Winson Tanputraman, Dzuhri Raditya Utomo, Andri Pradana), dan 1 perunggu (Paul Zakharia Fajar Hanakata)
- IPhO 2010; 4 emas (Christian George Emor, Kevin Soedyatmiko, David Giovanni, Muhammad Sohibul Maromi), 1 perak (Ahmad Ataka Awwalur Rizqi)
Lihat juga
Referensi
Pranala luar
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
|
|