Nonintervensi atau non-intervensionisme adalah kebijakan luar negeri yang menyatakan bahwa seorang pemimpin politik harus menghindari hubungan dengan negara lain sambil mempertahankan diplomasi dan tidak terlibat perang yang tidak bersifat mempertahankan diri. Definisi nonintervensi yang lebih resmi adalah kebijakan tidak adanya campur tangan oleh sebuah negara atau beberapa negara dalam urusan luar negeri negara lain tanpa izin, atau urusan dalam negerinya dengan izin atau tanpa izin.[1]
^Carpenter, Ted Galen (1997). The Libertarian Reader. hlm. 336–344. ISBN0-684-83200-3. Nonintervention is usually defined as either the determination by a nation to refrain from interfering in the affairs of other nations or those of its own political subdivisions; or as the refusal or failure to intervene in same. Non-interventionism is not to be confused with isolationism, a political policy which sometimes carries with it laws that mandate a breaking of ties between the inhabitants of one political subdivision and another.
^Conquest, Robert. Stalin: Breaker of Nations. Great Britain: George Weidenfeld & Nicholson Limited, 1991. Page 122.
Pustaka
Wheeler, N.J. (2003) "The Humanitarian Responsibilities of Sovereignty: Explaining the Development of a New Norm of Military Intervention for Humanitarian Purposes in International Society" in Welsh, J.M. Humanitarian Intervention and International Relations Oxford: Oxford Scholarship Online, pp. 29–50.