Mujahidin Indonesia Barat


Mujahidin Indonesia Barat (bahasa Inggris: Mujahideen of Western Indonesia), atau disingkat menjadi MIB, adalah sebuah kelompok militan Islam yang pernah beroperasi di Indonesia. Kelompok ini dibentuk pada akhir tahun 2012 dan dipimpin oleh Abu Roban. MIB memiliki ideologi untuk mempersatukan kelompok-kelompok jihad di seluruh Indonesia dalam rangka menegakkan Syariat Islam dan menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. MIB memiliki hubungan kuat dengan kelompok lain seperti Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin Santoso.[1][2]

Abu Roban bersama dengan sepuluh orang lainnya, membentuk MIB menjelang akhir tahun 2012 di Gunung Kamojang, yang terletak di dekat Bandung. Dalam pembentukannya, Abu Roban ditunjuk sebagai pemimpin kelompok ini. MIB pada dasarnya merupakan kelompok tertutup dan bergerak di bawah tanah dalam bentuk sel-sel rahasia (tandzim sirri). Dalam operasinya, MIB lebih banyak berkutat sebagai kelompok pencari dana yang dianggap mereka sebagai aktivitas fa'i. Mereka tercatat sudah sering kali melakukan perampokan dengan target yang berbeda-beda, bukan hanya bank dan kantor pos, toko dengan aktivitas ekonomi yang lancar juga menjadi sasaran mereka. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri saat itu, Brigjen. Pol. Boy Rafli Amar, menyebut bahwa dalam melakukan operasinya, MIB beroperasi di kota-kota di Jawa dan bahkan hingga Bandar Lampung di Sumatra.[3]

Pada tanggal 8 Mei 2013, Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88), melakukan operasi penyergapan di Desa Babadan, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang. Dalam operasi ini, Densus menangkap dua orang bernama Puryanto dan Iwan, sedangkan Abu Roban tewas ditembak. Pasca penyergapan, tim Densus 88 menemukan satu pistol jenis FN dan enam butir peluru, satu pistol jenis revolver dan tiga butir peluru.[4]

Pada tanggal 19 Juli 2014, Adham Halid alias Rafi alias Memet and Agus Salim alias Agus Abdullah bin Ibrahim/Jaho, ditangkap di Bima karena diduga memilih hubungan dengan Abu Roban dan MIB. Sebulan kemudian, pada tanggal 11 Agustus, seorang pria bernama Riyanto ditangkap di Karanganyar, Jawa Tengah, atas tuduhan menyembunyikan senjata melalui perintah dari anggota MIB yang buron.[5][6][7]

Referensi

  1. ^ Institute for Policy Analysis of Conflict 2013, hlm. 1.
  2. ^ Ruqoyah, Siti (11 Mei 2013). "Teroris Abu Roban Yang Tewas Pemimpin Mujahidin Indonesia Barat". VIVA.co.id. Diakses tanggal 21 Desember 2017. 
  3. ^ Suhendi, Adi (15 Mei 2013). Widianto, Willy, ed. "Sejarah Abu Roban Dirikan Mujahidin Indonesia Barat". Tribunnews.com. Diakses tanggal 21 Desember 2017. 
  4. ^ Ramadhani (11 Mei 2013). Hantoro, Juli, ed. "Abu Roban Pimpinan Mujahidin Indonesia Barat". Tempo.co. Diakses tanggal 21 Desember 2017. 
  5. ^ Institute for Policy Analysis of Conflict 2014, hlm. 22.
  6. ^ Septia, Karnia (20 Juli 2014). Wadrianto, Glori K., ed. "Dua Terduga Teroris Ditangkap di SPBU Alas Sumbawa". Kompas.com. Diakses tanggal 21 Desember 2017. 
  7. ^ Arnaz, Farouk (12 Agustus 2014). "Kaki Tangan Abu Roban Ditangkap Densus". BeritaSatu. Diakses tanggal 21 Desember 2017. 

Sumber