Matematika secara langsung mempengaruhi seni dengan berbagai alat konseptual seperti perspektif linear, analisis simetri, dan objek matematis seperti polihedron dan pita Möbius. Magnus Wenninger membuat polihedron terstilasi penuh warna, yang awalnya sebagai model untuk belajar. Konsep matematika seperti rekursi dan paradox logis yang bisa dilihat dari lukisan Rene Magritte dan dalam ukiran oleh M.C. Escher. Seni komputer sering membuat pemakaian fraktal termasuk himpunan Mandelbrot, dan sering kali menyelidiki berbagai objek matematika seperti automata seluler. Secara kontroversial, seniman David Hockney berpendapat bahwa seniman dari zaman Renaisans dan seterusnya menggunakan kamera lucida untuk menggambar representasi adegan yang tepat; arsitek Philip Steadman juga berpendapat bahwa Vermeer menggunakan kamera obscura dalam lukisan-lukisannya yang diamati secara khusus.
Hubungan lainnya yang termasuk dalam analisis agoritmik adalah spektroskopi fluoresensi sinar-X, adanya dimensi fraktal pada batik tradisional Jawa, dan rangsangan terhadap penelitian matematis, terutama teori pandangan Filippo Brunelleschi, yang akhirnya mengarah kepada geometri proyektifGirard Desargues. Pandangan gigi yang berdasarkan pada gagasan Pythagoras tentang harmoni dalam musik, menyatakan bahwa segala sesuatu diatur oleh angka, bahwa Tuhan adalah geometer dunia, dan oleh karena itu geometri dunia itu sakral seperti terlihat dalam karya seni William Blake, Ancient of Days.