Kontes Lagu Eurovision Junior
Kontes Lagu Eurovision Junior (bahasa Inggris: Junior Eurovision Song Contest, bahasa Prancis: Concours Eurovision de la Chanson Junior[1]), adalah kontes lagu internasional yang diselenggarakan oleh European Broadcasting Union (EBU) setiap tahun sejak 2003 dan terbuka bagi semua penyiar yang merupakan anggota aktif EBU.[2] Setiap tahunnya, dipilih kota-kota berbeda dari salah satu negara kontestan untuk menjadi tuan rumah kontes ini. Kontes ini mempunyai banyak kemiripan dengan kontes orang dewasa, yaitu Kontes Lagu Eurovision, di mana nama Eurovision ini diambil. Setiap negara kontestan harus mengirimkan perwakilan mereka yang berumur 10 sampai 15 tahun sebelum hari diselenggarakannya kontes,[3] dan lagu orisinal yang berdurasi minimal 2 menit 30 detik atau 2 menit 45 detik,[2] untuk berkompetisi dengan negara kontestan yang lainnya. Setiap perwakilan yang diwakilkan negara tersebut mewakili penyiar negara yang bersangkutan. Penonton dari negara kontestan berhak memberikan suara kepada kontestan favorit mereka dengan cara televoting (jika ada masalah dengan sistem televoting, maka negara kontestan tersebut dapat mengirimkan juri).[2] Biasanya, pemenang dari kontes ini ditentukan melalui hasil televoting setelah poin yang didapat dikoleksi dan ditotal. Selain negara-negara yang berpartisipasi di ajang ini, ternyata kontes ini disiarkan di negara lain, salah satunya adalah Australia, Estonia, Finlandia, Jerman[4] dan Israel[5] Sejak tahun 2006, kontes ini telah disiarkan langsung di internet, yang membuat penonton dari seluruh dunia lebih mudah untuk menonton kontes ini daripada harus berlangganan channel negara kontestan. Pastinya, kontes ini disiarkan langsung di situs ofisial kontes.[6] Asal muasal dan sejarahAsal muasal dari penyelenggaraan kontes ini bermula dari kontes lagu untuk anak-anak yang diselenggarakan oleh salah satu radio di Denmark. Kontes ini diadakan untuk anak-anak Denmark pada tahun 2000 dan pada tahun selanjutnya.[7][8] Kemudian, ide ini diperluas sehingga menghasilkan kontes lagu se-Skandinavia yaitu MGP Nordic yang diikuti oleh Denmark, Swedia, dan Norwegia. Ide ini direalisasikan pada setahun berikutnya, tepatnya pada tahun 2002.[9][10] Kemudian, EBU mendapat ide bahwa seharusnya kontes ini dapat diperluas menjadi Kontes Lagu Tingkat Eropa dan diperuntukkan bagi anak-anak. Pengerjaan proyek yang satu ini bernama "Eurovision Song Contest for Children" yang berarti "Kontes Lagu Eurovision untuk Anak", mengingat penggemar kontes orang dewasa tak lain juga anak-anak itu sendiri (selain orang dewasa).[11] Kontes ini juga berbekal nama kontes dari kontes orang dewasa yang diselenggarakan EBU, yang lagi-lagi populer pada saat itu (hingga sekarang). Denmark, yang menjadi penggagas utama kontes dari beberapa kontes yang diadakan sebelum kontes ini, ditunjuk sebagai tuan rumah kontes edisi pertama, tepatnya di ibu kota Kopehagen. Kesuksesan pada penyelenggaraan kontes pertama ternyata tidak menular pada tahun kedua penyelenggaraan kontes. Banyak masalah yang menimpa penyelenggaraan kontes ini, terutama masalah tuan rumah. Penyiar asal Britania Raya, ITV, yang ditunjuk untuk menyelenggarakan kontes di Manchester, tidak dapat menyelenggarakannya dikarenakan alasan finansial.[4] Berdasarkan konfirmasi tersebut, kontes ini tidak diadakan di Britania Raya pada tahun 2004.[13] Pengaruh lain dari tidak diselenggarakannya kontes ini di Manchester adalah animo penonton yang cukup rendah dari kontes sebelumnya. Biar bagaimanapun kondisi, Britania Raya tidak jadi menjadi tuan rumah kontes ini. Sebab lainnya adalah biaya yang tidak dapat diduga oleh ITV. Biaya yang cukup mahal dikeluarkan agar menjadi tuan rumah kontes ini, dan agar menarik animo penonton. itulah yang membuat ITV tidak jadi menjadi tuan rumah kontes ini, yang paling penting adalah faktor yang sudah dijelaskan tadi.[14] EBU juga mempunyai rencana cadangan, yaitu menunjuk Kroasia sebagai tuan rumah, karena prestasinya pada kontes sebelumnya, yang menjadi juara. Penyiarnya adalah HRT dan mereka akan mengadakan kontes ini di Zagreb, ibu kota Kroasia.[15] Masalah ini sudah mencapai puncaknya; setelah lima bulan kemudian EBU lupa akan rencana mereka dan akhirnya memilih tuan rumah yang lain. Padahal, HRT sudah menyiapkan segalanya untuk menjadi tuan rumah kontes ini. .[16] Alhasil, Norwegia dengan kota Lillehammer ditunjuk EBU untuk menjadi tuan rumah kontes kedua.[16] Sejak tahun 2004, penyiar dari negara kontestan berhak untuk membidik menjadi tuan rumah kontes ini, agar masalah yang menimpa pada tahun kedua penyelenggaraan kontes tidak terulang lagi. Belgia adalah negara pembidik tuan rumah yang paling sukses, tepatnya pada tahun 2005.[17] Seluruh penyelenggaraan kontes ini pernah disiarkan dalam bentuk layar berukuran 16:9. Selain itu, kontes ini juga pernah disiarkan dalam bentuk resolusi tinggi.[18] Semua ini pernah disiarkan dalam bentuk CD, tetapi isinya hanya lagu-lagu dari para negara kontestan. DVD untuk kontes ini juga diproduksi, tepatnya pada tahun 2003 sampai 2006. Karena minat beli yang cukup rendah, maka DVD ini tidak diproduksi lagi.[19] Pemenang dari kontes ini ditentukan melalui televoting. Pada tahun 2003 sampai 2005, para penonton mempunyai kesempatan 10 menit tambahan untuk memberikan suara mereka sebelum waktu voting ditutup.[20] Sejak tahun 2006, penonton diperbolehkan memberikan suaranya selama penyelenggaraan kontes[21] Biaya yang didapat dari penyelenggaraan kontes ini, pada tahun 2007 dan 2008, didonasikan untuk UNICEF, yang digunakan untuk membantu anak-anak yang kesusahan.[22] Sebelum tahun 2007, sanksi dijatuhkan bagi siapa (negara kontestan) yang tidak menyiarkan kontes ini secara langsung. Ternyata, aturan ini memakan korban. Korbannya adalah Kroasia. Karena memiliki masalah dengan siaran langsungnya, akibatnya kontes ini tidak disiarkan secara langsung. Maka, negara ini mendapatkan sanksi dari panitia penyelenggara. Karena itulah, EBU mengevaluasi sistem ini dan akhirnya sistem ini dihapus pada tahun 2007. Pada akhirnya, negara kontestan dan negara-negara yang ingin menyiarkan kontes ini diperbolehkan untuk menyiarkan ulang kontes ini, ataupun membuat siaran tunda. Ternyata, kontes ini juga menarik perhatian dari program TV anak-anak maupun saluran televisi anak-anak.[23] Karena kontes ini terlihat menarik, pada tahun 2008 dibuat film dokumenter yang berjudul "Sounds Like Teen Spirit:A Popumentary", yang menceritakan tentang penyelenggaraan tahun 2007. Film ini menceritakan perjuangan beberapa kontestan, mulai dari ajang seleksi hingga kontes tingkat Eropa ini.[24] Film ini juga diputar dalam pergelaran Festival Film Internasional Toronto[25] dan pernah disiarkan di bioskop di Ghent, Belgia[26] dan Limassol, Siprus[27] di mana kontes tahun 2008 diselenggarakan. FormatFormat ini tetap tidak berubah dari sejarah kontes ini. Malah, format yang tidak berubah ini mendapatkan sukses dari penyelenggaraan kontes-kontes ini sebelumnya. Format ini hampir sama dengan format kontes orang dewasa, lebih tepatnya Kontes Lagu Eurovision. Tujuan dari diselenggarakannya kontes ini, klaim EBU adalah untuk mempromosikan talenta muda yang berkembang ini, dari beberapa kontestan yang ada.[3] Program ini selalu ditayangkan pada hari Sabtu malam, tepatnya pada akhir November atau awal Desember dan berdurasi kurang lebih dua jam lebih lima belas menit.[3] Biasanya, kontes ini diawali dengan seremonial pembukaan di mana kontestan ini akan terbuka dengan even ini, penampilan dari kontestan tersebut, dan rekapitulasi dari lagu-lagu yang dinyanyikan para kontestan, untuk memudahkan penonton untuk memberikan suaranya. Biasanya, aksi interval ditampilkan setelah sesi televoting ditutup (sama seperti kontes menyanyi lainnya di Indonesia, tetapi ada perbedaannya). Setelah penampilan tersebut, penonton akan semakin penasaran dengan hasil kontes dengan dibacakannya hasil televoting oleh para juri, dan ditampilkan ulang pemenang beserta lagunya, beberapa saat setelah pengumuman pemenang. Dalam beberapa saat, beberapa penyiar dimungkinkan untuk menayangkan iklan, tepatnya dalam sesi tertentu, misalnya memotong kata-kata pembawa acara sesaat sebelum ditampilkannya lagu, atau mungkin saat-saat televoting setelah kontes (biasanya lebih sering iklan dimasukkan di sesi ini). Sejak tahun 2008, formatnya berubah. Pemenang ditentukan melalui hasil voting dari para penonton dan juga juri dari negara yang bersangkutan. Setiap voting mereka dihitung 50% dari poin yang diberikan kepada setiap negara kontestan.[28] Sebelumnya, pemenang dari kontes ini ditentukan hanya lewat televoting. Sepuluh lagu terbaik dipilih oleh negara yang bersangkutan dengan perincian sebagai berikut: diberikan 1-8 poin, 10, dan 12 poin bagi lagu terbaik.[29] Selama sesi televoting, negara kontestan diwakili oleh seorang juru bicara untuk menyampaikan hasil televoting kepada penonton secara langsung. Sama seperti para kontestan, juru bicara ini harus berusia 10 hingga 15 tahun, jadi kontes ini bernuansa anak-anak, seperti kontes anak pada umumnya. Setelah poin dari semua partisipan terkumpul, diumumkanlah siapa yang akan menjadi pemenang, dengan syarat mendapatkan skor tertinggi. Seperti lomba-lomba pada umumnya, pemenang akan mendapatkan piala dan piagam penghargaan.[2] Seperti kontes orang dewasa (dulu), kontestan yang menang tidak mendapatkan hak untuk menjadi tuan rumah kontes pada tahun berikutnya. Kontes ini selalu dihadiri oleh pembawa acara, biasanya satu orang laki-laki dan satu orang perempuan.[30][31] (kecuali pada tahun 2006, semuanya langsung terlihat lucu karena logonya "atau badut logonya itu" adalah pembawa acara.[32]). Pembawa acara ini membawakan susunan acaranya ini mulai dari panggung hingga di balik layar. Pembawa acara ini sering kali mengulang pembacaan hasil perolehan suara yang dibacakan juru bicara tiap negara dan mengonfirmasinya kepada negara yang mendapatkan poin tersebut (kalau di kontes orang dewasa sebagian juga diwawancara bagaimana perasaannya mendapatkan poin tertinggi). Dari format tersebut, dapat disimpulkan bahwa format dari kontes anak-anak ini hampir sama dengan kontes orang dewasa. Tetapi, ada juga perbedaan yang terdapat dalam penyelenggaraan kontes ini. Salah satunya, jika ada vokalis inti dalam backing track lagu yang dikirimkan tersebut, maka jika ada juga vokal belakang yang ada di lagu yang dikirimkan tersebut, maka yang dimasukkan di situ adalah vokal belakang yang ada itu.[33] Setiap negara harus menyelenggarakan babak final nasional yang disiarkan oleh penyiar yang bersangkutan (asal ada izin dari EBU dan pertanyaannya adalah apakah boleh negara tersebut menggunakan seleksi internal seperti layaknya kontes orang dewasa).[34] Sejak tahun 2005, untuk menghindari adanya nul points (yang sering terjadi di kontes orang dewasa), poin yang didapat oleh negara yang bersangkutan dimulai dari 12 poin, meskipun dengan skor tersebut berakhir 12 poin (tanpa diberi 12 poin dari negara lain), itupun sama saja dengan mendapatkan 0 poin.[35] Pembatasan KontestanLagu tersebut harus dituliskan dan dinyanyikan dengan syarat menggunakan salah satu bahasa nasional yang digunakan oleh negara yang bersangkutan. Perwakilan dari negara tersebut harus berkewarganegaraan negara yang bersangkutan atau menjadi penduduk tetap selama dua setengah tahun. Awalnya, kontes ini terbuka untuk anak berusia 8 hingga 15 tahun,[20] tetapi sejak tahun 2007 peraturan berubah dan aturan tersebut ditetapkan bahwa kontestan harus berusia 10 hingga 15 tahun untuk boleh mengikuti kontes ini.[3] Seperti kontes orang dewasa, lagu yang dikirimkan tidak boleh lagu yang sudah pernah dirilis, tapi berdurasi minimal 2 menit 30 detik atau 2 menit 45 detik.[2] Ada lagi peraturan yang menyatakan bahwa kontestan yang dikirimkan belum merilis lagu secara profesional mulai tahun 2003 hingga tahun 2006.[34] Tetapi, peraturan yang terakhir ini dihapus pada tahun 2007, karena sudah banyak kontestan yang berpengalaman ingin mengikuti kontes ini. Korban dari aturan yang terakhir ini adalah Norwegia, di mana penyiar mereka, NRK, memilih untuk mengundurkan diri dari kontes karena aturan yang disebutkan terakhir (sebelum dihapus) tersebut.[33] Sebelumnya, penulis lagu itu merupakan anak-anak, berusia 10 hingga 15 tahun. Sekarang, penulis lagu boleh dari kalangan anak-anak maupun orang dewasa. OrganisasiKontes ini diadakan setiap tahunnya oleh European Broadcasting Union. Setiap tahunnya, Pimpinan Eksekutif kontes ini adalah Svante Stockselius, yang juga merupakan kepala bidang dari "Steering Group", yang bertugas untuk menetapkan aturan-aturan yang berlaku dalam kontes ini, menentukan penyiar mana yang akan menjadi tuan rumah kontes ini, dan memantau produksi dari setiap program stasiun televisi yang bersangkutan (semuanya).[36] Pertemuan "Steering Group" ini juga termasuk "Heads of Delegation" (kepala delegasi) di mana pekerjaan mereka adalah menghubungkan EBU dengan penyiar yang diwakilinya. Juga, pernah ada yang mengatakan bahwa kontestan kontes ini boleh didampingi orang tuanya agar kontestan tersebut dapat bersosialisasi dengan orang lain tanpa hilang dari pantauan orang tua mereka (seperti apa yang sering terjadi di Indonesia saat ini), dan merasakan komunitas yang ada.[2] PartisipasiHanya anggota aktif dari EBU saja yang dapat mengikuti dan memberikan suara pada kontes ini,[2] toh para negara non-kontestan yang merupakan anggota aktif EBU juga menyiarkan kontes ini.[4][5] Partisipasi di kontes ini sering kali berubah dramatis setiap tahun. Penyiar asli asal negara-negara dari Skandinavia memutuskan untuk mengundurkan diri dari kontes bersama-sama pada kontes tahun 2006, karena ada kontestan yang mendapatkan pengobatan "tidak etis",[37] dan akhirnya negara-negara ini mengadakan lagi MGP Nordic, tetapi dengan skala yang lebih besar. MGP Nordic tidak lagi diselenggarakan sejak lama, setelah negara-negara Skandinavia ini memutuskan untuk mengikuti Kontes Lagu Eurovision Junior ini, sejak edisi pertama pula. Total 27 negara telah mengikuti kontes ini, negara-negara tersebut berpartisipasi minimal satu kali, enam diantaranya diwakilkan oleh satu aksi interval. Di bawah ini adalah daftar negara-negara yang pernah mengikuti Kontes Lagu Eurovision Junior:
Para pemenangSecara keseluruhan, tujuh negara berhasil memenangkan kontes ini. Mereka adalah: Kroasia, Spanyol, Rusia, Georgia, Ukraina dan Belanda. Dalam kenyataannya, Belarus memenangkan kontes ini dua kali, disusul dengan Georgia setelah memenangkan kontes tahun 2011. Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Junior Eurovision Song Contest. |