Istora Gelora Bung Karno (singkatan dari Istana Olahraga Gelora Bung Karno, disebut pula Istora Senayan) adalah sebuah istana olahraga tertutup yang berlokasi di dalam kompleks Gelanggang Olahraga Bung Karno di daerah kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Kapasitas arena ini setelah renovasi dan dibuka kembali pada tahun 2018 adalah sebesar 7,166.[3] Arena ini sering digunakan sebagai lokasi turnamen bulu tangkis, terutama ajang tahunan Indonesia Terbuka (1982 - 2024). Acara perdananya adalah Piala Thomas 1961.[4]
Sebagai seorang arsitek dan sarjana teknik sipil, Soekarno mengusulkan lokasi komplek olahraga di dekat Jalan M. H. Thamrin dan Menteng (Karet, Pejompongan, atau Dukuh Atas) untuk Pesta Olahraga Asia 1962. Kemudian ia ditemani oleh Friedrich Silaban untuk meninjau lokasi kompleks olahraga yang diusulkan tersebut dengan helikopter. Silaban tidak setuju dengan pemilihan Dukuh Atas karena ia berpendapat bahwa pembangunan kompleks olahraga di tengah kawasan pusat kota berpotensi menciptakan kemacetan lalu lintas yang besar. Sukarno menyetujui rekomendasi Silaban dan sebagai gantinya menugaskan proyek tersebut ke daerah Senayan dengan luas sekitar 300 hektar.[10]
Pembangunan kompleks olahraga dimulai pada 8 Februari 1960, pembangunan Istora selesai pada 21 Mei 1961, bertepatan dengan penyelenggaraan Piala Thomas 1961 yang diselenggarakan pada bulan Juni tahun tersebut.
Pada masa Orde Baru, akibat kebijakan De-Soekarnoisasi oleh pemerintahan junta militer di bawah Soeharto, kompleks ini diubah namanya menjadi Kompleks Olahraga Gelora Senayan dan Istora juga diubah namanya menjadi Istora Senayan pada tahun 1969. Namun, sejak 17 Januari 2001, presiden Indonesia saat itu Abdurrahman Wahid mengembalikan nama kompleks olahraga tersebut menjadi Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, termasuk Istora.[11]
Istora, sampai dengan tahun 2016, memiliki lobi indoor. Lapangan dan tribun dalam arena ini dikelilingi oleh ruangan multi-fungsi.[12] Seluruh fasilitas ini dihancurkan saat renovasi dilakukan di kemudian hari.
Selama renovasi terakhir, sudah ada beberapa kursi tunggal biru delft yang dipasang di bagian tengah tribun barat dan timur beserta tribun kayu kuning (4 sudut) dan hijau (bagian tengah tribun utara dan selatan). Kursi-kursi tersebut dibuang dan diganti dengan kursi tunggal, yang terdiri dari 3 warna abu-abu. Namun, untuk melestarikan kenangan akan Istora lama, ada lima baris kursi yang menggunakan tribun kayu serba cokelat baru, yang ditempatkan di dekat Gerbang 1.
Penggunaan
Selain digunakan dalam Pesta Olahraga Asia, Pesta Olahraga Asia Tenggara dan Pekan Olahraga Nasional, gedung olahraga ini telah berkali-kali dipilih sebagai arena pertandingan olahraga yang memerlukan arena tertutup. Sepanjang sejarah olahraga di Indonesia, di tempat ini telah dilakukan pertandingan-pertandingan olahraga internasional sehingga nama Indonesia dapat dikenal di seluruh dunia melalui olahraga, antara lain:
Sebagai arena tertutup serbaguna, Istora telah berpengalaman menggelar beberapa konser artis internasional. Artis Internasional yang pernah menggelar konser di Istora antara lain:
Artis yang pernah merencanakan konser di Istora namun kemudian dibatalkan antara lain:
Rihanna (akibat Pemerintah Indonesia mengeluarkan peringatan perjalanan dan Chris Brown melakukan penyerangan terhadap Rihanna, konser seharusnya digelar pada 14 November 2008, kemudian 12 Februari 2009.[13][14]