Avril Ramona LavigneCM (/ˈævrɪlləˈviːn/av-RIL-_-LA-veenPrancis:[avʁilʁamɔnalaviɲ]; (lahir 27 September 1984), adalah seorang penyanyi, penulis lagu, dan aktris berkebangsaan Kanada. Pada usia 15 tahun, dia tampil di panggung bersama Shania Twain dan diusia 16 tahun, dia dikontrak untuk memproduksi dua album oleh Arista Records senilai lebih dari $2 juta.
Album studio debutnya, Let Go (2002) merupakan album terlaris oleh Kanada artis pada abad ke-21 dengan penjualan 16 juta keping. Single terobosan Lavigne, "Complicated" dan "Sk8er Boi" berada di nomor satu di beberapa negara di dunia dan membuat Lavigne menjadi penyanyi solo perempuan termuda yang mempunyai album nomor satu di Britania Raya. Gaya penampilan skate punk yang menonjol pada Lavigne membuatnya mendapatkan julukan "Pop Punk Queen" oleh para kritikus dan publikasi musik, atas kesuksesannya dan pengaruhnya di industri musik.[1][2][3][4][5] Lavigne dianggap sebagai musisi yang mengembangkan musik pop punk, sejak dia membuka jalan bagi musik pop perempuan yang dipengaruhi oleh punk.[6][7][8][9][10][11][12]
Album studio keduanya, Under My Skin (2004), menjadi album pertama Lavigne menempati peringkat #1 di tangga album Billboard 200 di Amerika Serikat, terjual sebanyak 10 juta eksemplar di seluruh dunia. The Best Damn Thing (2007), album studio ketiga Lavigne terjual 6 juta keping dan berada di nomor satu di tujuh negara di seluruh dunia dan mendapat kesuksesan internasional dengan single "Girlfriend", menjadi single pertamanya yang berada di nomor satu di Billboard Hot 100 di Amerika Serikat. Album keempat dan kelimanya, Goodbye Lullaby (2011) dan Avril Lavigne (2013), mendapat sukses komersial dan disertifikasi emas di Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara lain.[13][14][15]
Di samping dunia musik, Lavigne mengisi suara karakter Heather, seekor Oposum virginia, dalam film animasi Over the Hedge (2006), dan membuat debut aktingnya dalam film berjudul Fast Food Nation (2006). Pada tahun 2008, Lavigne memperkenalkan lini pakaiannya, "Abbey Dawn", dan pada tahun 2009, dia merilis parfum pertamanya, Black Star, yang diikuti oleh Forbidden Rose pada tahun 2010, dan Wild Rose pada tahun 2011. Lavigne telah menikah sebanyak dua kali: dengan Deryck Whibley dari tahun 2006 sampai 2010, dan Chad Kroeger dari tahun 2013 sampai 2015.
Sejak debut profesionalnya, Lavigne telah menjual lebih dari 40 juta album dan lebih dari 50 juta single di seluruh dunia, menjadikannya sebagai artis Kanada perempuan ketiga terlaris sepanjang masa, di belakang Celine Dion dan Shania Twain.[16][17][18][19][20][21]
Kehidupan awal
Lavigne lahir di Belleville, Ontario, Kanada. Ibunya merupakan keturunan Inggris, Skotlandia, dan Jerman, dan ayahnya, Jean-Claude Joseph Lavigne, adalah orang Prancis-Kanada.[22] Dia dan ibu Lavigne, Judith-Rosanne "Judy" Lavigne (nama keluarga Loshaw)[23] mengetahui kemampuan vokal anak mereka ketika dia berumur dua tahun dan menyanyikan "Jesus Loves Me" di perjalanan pulang dari gereja.[24] Lavigne mempunyai seorang kakak laki-laki, Matthew, dan seorang adik perempuan, Michelle,[25] yang keduanya sering mengejeknya ketika dia bernyanyi. "Kakak laki-lakiku dulu sering mengetuk dinding karena aku bernyanyi untuk diriku sendiri ketika mau tidur dan dia pikir itu sangat mengganggu."[24] Lavigne merupakan kakak ipar dari pemain bass band asal Jepang One OK Rock bernama Ryota Kohama.[26]
Ketika Lavigne berusia lima tahun, keluarga mereka pindah ke Greater Napanee, Ontario,[27] sebuah kota dengan perkiraan penduduk sebanyak 5,000 orang.[28][29][30] Di sekolah, dia kadang-kadang dikeluarkan dari kelas karena nakal. Orang tuanya mendukungnya menyanyi. Ayahnya membelikannya sebuah mikropon, sebuah set drum, sebuah keyboard, dan beberapa gitar, dan menjadikan ruang bawah tanah mereka sebagai sebuah studio; karena rasa cintanya untuk musik Jean-Claude membawa keluarganya ke gereja di Third Day Worship Center di Kingston, Ontario, di mana ayahnya sering memainkan bass. Ketika Lavigne berusia 14 tahun, orang tuanya membawanya ke karaoke.[31] Lavigne juga tampil di pertunjukan musik country, menyanyikan lagu-lagu dari Garth Brooks, Dixie Chicks, dan Shania Twain. Dia juga mulai menulis lagu sendiri. Lagu pertamanya berjudul "Can't Stop Thinking About You", tentang cinta remaja, yang dia deskripsikan sebagai "gombalan lucu".[32]
Karier Musik
1999–2001: Penampilan awal dan kontrak rekaman
Pada tahun 1999, Lavigne memenangkan sebuah kontes radio untuk tampil bersama dengan penyanyi Kanada Shania Twain di Corel Centre di Ottawa, sebelum tampil di hadapan 20,000 penonton. Twain dan Lavigne menyanyikan lagu Twain, "What Made You Say That", dan Lavigne memberitahu Twain bahwa dia akan menjadi "seorang penyanyi terkenal". Ketika sedang tampil dengan Lennox Community Theatre, Lavigne ditemukan oleh penyanyi folk lokal bernama Stephen Medd. Dia mengundang Lavigne untuk menyumbangkan vokal di lagunya, "Touch the Sky", untuk albumnya pada tahun 1999, Quinte Spirit. Lavigne kemudian bernyanyi di lagu berjudul "Temple of Life" dan "Two Rivers" di album Medd yang berikutnya, My Window to You, pada tahun 2000.
Pada Desember 1999, Lavigne ditemukan oleh manajer profesional pertamanya, Cliff Fabri, ketika menyanyikan cover country di sebuah toko buku bernama Chapters di Kingston, Ontario.[27][28] Fabri mengirimkan rekaman VHS dari penampilan rumah Lavigne ke beberapa prospek-prospek industri, dan Lavigne dikunjungi oleh beberapa eksekutif.[33] Mark Jowett, orang yang ikut mendirikan sebuah manajemen perusahaan Kanada, Nettwerk, menerima sebuah salinan dari rekaman penampilan karaoke Lavigne di ruang bawah tanah orang tuanya.[34] Jowett mengatur Lavigne untuk bekerja dengan produser bernama Peter Zizzo selama musim panas tahun 2000 di New York, di sana dia menulis lagu berjudul "Why". Lavigne mendapat perhatian dari Arista Records selama perjalanan ke New York.[33]
Pada bulan November 2000,[29] Ken Krongard, dan representatif A&R, mengundang Antonio "L.A." Reid, yang pada waktu itu menjabat ketua dari Arista Records, ke Zizzo's Manhattan studio untuk mendengar Lavigne bernyanyi. Audisi 15-menitnya "sangat mengesankan" Reid dan dia langsung mengontrak Lavigne ke Arista sebesar $1,25 juta untuk dua album dan tambahan $900.000 untuk iklan.[30][27] Dikontrak oleh perusahaan rekaman, dan dukungan dari orang tuanya, dia keluar dari sekolah untuk fokus di karier musiknya.[29][35][32] Band Lavigne dipilih oleh Nettwerk, karena mereka menginginkan penampil muda yang muncul dan datang dari lingkungan punk rock Kanada yang akan cocok dengan kepribadian Lavigne.[36]
Karier Musik
2002–2003: Let Go
Reid memberikan A&R bernama Joshua Sarubin untuk bertanggung jawab atas Lavigne dan proses rekaman album debutnya. Mereka menghabiskan beberapa bulan di New York bekerja dengan beberapa penulis lagu, mencoba mendapat suara yang cocok dengannya. Sarubin memberitahu HitQuarters bahwa mereka sebenarnya kesusahan; meskipun di awal kolaborasi dengan penulis lagu-produser termasuk Sabelle Breer, Curt Frasca dan Peter Zizzo menghasilkan beberapa lagu bagus, lagu-lagu itu tidak cocok dengan suaranya. Ketika itu Lavigne kemudian pergi ke Los Angeles pada bulan Mei 2001 dan membuat dua lagu dengan tim produksi The Matrix —termasuk "Complicated", kemudian dirilis sebagai single debutnya—perusahaan rekaman merasa dia telah membuat terobosan. Lavigne bekerja dengan The Matrix dan juga dengan penyanyi-penulis lagu bernama Cliff Magness. Rekaman dari album debut Lavigne, Let Go, selesai pada bulan Januari 2002.[37]
Lavigne merilis Let Go pada bulan Juni 2002 di Amerika Serikat, yang mencapai nomor dua di Billboard 200. Album ini bertengger di nomor satu tangga lagu di Australia, Kanada, dan Inggris—hal ini menjadikan Lavigne, pada usia 17 tahun, sebagai penyanyi solo perempuan termuda yang mempunyai album nomor satu di UK Albums Chart pada waktu itu.[38] Di akhir tahun 2002, album ini telah disertifikasi empat-kali Platinum oleh RIAA, membuatnya menjadi artis perempuan terlaris tahun 2002 dan Let Go menjadi debut terlaris pada tahun itu.[39] Pada Mei 2003, Let Go telah terakumulasi lebih dari 1,000,000 penjualan di Kanada, meraih sertifikasi berlian dari Canadian Recording Industry Association.[40] Pada tahun 2009, album ini telah terjual lebih dari 16 juta unit di seluruh dunia.[41] Per Maret 2018, RIAA mensertifikasi album ini tujuh-kaliPl atinum, dengan penjualan sebanyak tujuh juta unit di AS.[42]
Single debut Lavigne, "Complicated", bertengger di nomor satu di Australia dan nomor dua di Amerika Serikat. "Complicated" adalah salah satu single orang Kanada terlaris pada tahun 2002, dan salah satu single terbesar di dekade ini di Amerika Serikat,[43] yang mana single "Sk8er Boi" dan "I'm with You" mencapai sepuluh besar.[44] Dengan tiga single ini, Lavigne menjadi artis kedua dalam sejarah yang mempunyai tiga lagu sepuluh-besar dari sebuah album debut di tangga lagu Billboard Mainstream Top 40.[45] Lavigne memenangkan Best New Artist (untuk "Complicated") di MTV Video Music Awards 2002,[46] empat Juno Awards pada tahun 2003 dari enam nominasi,[47] menerima sebuah World Music Award sebagai "World's Bestselling Canadian Singer", dan dinominasikan untuk delapan kategori di Grammy Awards, termasuk Best New Artist dan Song of the Year untuk "Complicated".[48]
Pada tahun 2002, Lavigne membuat penampilan cameo di video musik lagu berjudul "Hundred Million" oleh band pop punk bernama Treble Charger.[49] Pada bulan Maret 2003, Lavigne menjadi model di sampul majalah Rolling Stone,[23] dan pada bulan Mei dia membawakan "Fuel" pada saat MTV's Icon tribute untuk Metallica.[50][51] Selama tur utama pertamanya, Try to Shut Me Up Tour, Lavigne mengcover single milik Green Day berjudul "Basket Case".[52]
2004–2005: Under My Skin
Album studio kedua Lavigne, Under My Skin, dirilis pada Mei 2004 dan debut di nomor satu di Australia, Kanada, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.[53] Album ini disertifikasi lima kali Platinum di Kanada[54] dan telah terjual 10 juta eksemplar,[55] termasuk 3,2 juta di Amerika Serikat.[56] Lavigne sebagian besar menulis lagu-lagu yang ada di album ini dengan penyanyi-penulis lagu berkebangsaan Kanada bernama Chantal Kreviazuk, dan suami Kreviazuk, pentolan band Our Lady Peace bernama Raine Maida, ikut memproduksi album tersebut bersama Butch Walker dan Don Gilmore. "Don't Tell Me", single utama album ini, mencapai lima besar di Inggris dan Kanada dan sepuluh besar di Australia. "My Happy Ending", single kedua album ini, berada di lima besar di tangga lagu Inggris dan Australia. Di AS, lagu ini masuk sepuluh besar di Billboard Hot 100 dan menjadi hit nomor satu di radio pop. Single ketiga, "Nobody's Home", tidak mampu masuk 40 besar di AS dan tidak sesukses single sebelumnya di manapun.
Selama awal tahun 2004 Lavigne mengadakan tur akustik mall bernama Live and By Surprise di Amerika Serikat dan Kanada untuk mempromosikan Under My Skin, bersama dengan gitarisnya Evan Taubenfeld. Di akhir tahun 2004, Lavigne melakukan tur dunia pertamanya, Bonez Tour.
Lavigne ikut menulis lagu berjudul "Breakaway", yang direkam oleh Kelly Clarkson sebagai lagu latar dari film tahun 2004 The Princess Diaries 2: Royal Engagement.[57] "Breakaway" dirilis sebagai single di pertengahan tahun 2004 dan menjadi judul album studio kedua Clarkson, Breakaway. Lavigne membawakan lagu milik Goo Goo Dolls berjudul "Iris" bersama vokalis band ini John Rzeznik di Fashion Rocks pada bulan September 2004,[58] dan dia menjadi model sampul majalah Maxim pada bulan Oktober 2004.[59] Dia merekam lagu tema untuk The SpongeBob SquarePants Movie (rilis pada bulan November 2004) bersama produser bernama Butch Walker.[60]
Album ketiga Lavigne, The Best Damn Thing, dirilis pada bulan April 2007 dan debut di nomor satu di Billboard Hot 200,[65] dan meraih Platinum di Kanada.[54] Album ini terjual lebih dari 1.7 juta kopi[56] dan enam juta di seluruh dunia.[butuh rujukan] Single utamanya, "Girlfriend", menjadi single pertama Lavigne yang berada di nomor satu di Billboard Hot 100 dan salah satu single terbesar di dekade ini.[65][66] Single ini juga bertengger di nomor satu di Australia, Kanada, dan Jepang, dan berada di nomor dua di Inggris dan Prancis. Selain Bahasa Inggris, "Girlfriend" juga direkam dalam Bahasa Spanyol, Bahasa Prancis, Bahasa Italia, Bahasa Portugis, Bahasa Jerman, Bahasa Jepang dan bahasa Mandarin. International Federation of the Phonographic Industry menjadikan "Girlfriend" sebagai lagu yang paling banyak diunduh di seluruh dunia pada tahun 2007, terjual 7,3 juta eksemplar, termasuk versi dari delapan bahasa lain.[67][68] "When You're Gone", single kedua album, berada di lima besar di Australia dan Inggris, sepuluh besar di Kanada, dan empat puluh besar di Amerika Serikat. "Hot" merupakan single ketiga dan hanya berada di nomor 95 di Amerika Serikat, meskipun berada di 10 besar di Kanada dan 20 besar di Australia.
Lavigne memenangkan dua World Music Awards pada tahun 2007, sebagai 'World's Bestselling Canadian Artist' dan 'World's Best Pop/Rock Female Artist'. Dia memenangkan dua piala pertamanya di MTV Europe Music Awards, sebuah Teen Choice Award sebagai 'Best Summer Single', dan dinominasikan untuk lima Juno Awards.[69] Pada Desember 2007, Lavigne berada di posisi delapan dalam daftar 'Top 20 Earners Under 25' oleh majalah Forbes , dengan pendapatan sebesar $12 juta.[70] Pada Maret 2008, Lavigne mengadakan sebuah tur dunia, The Best Damn World Tour, dan menjadi model sampul majalah Maxim untuk kedua kalinya.[71] Di pertengahan bulan Agustus, Partai oposisi Islam Malaysia, Pan-Malaysian Islamic Party, berniat untuk mencekal tur Lavigne di Kuala Lumpur, karena menilai gerakannya di panggung "terlalu seksi". Konsernya pada tanggal 29 Agustus dikatakan tidak sesuai karena dipromosikan dekat dengan hari kemerdekaan Malaysia pada tanggal 31 Agustus.[72] Pada tanggal 21 Agustus 2008, MTV melaporkan bahwa konser tersebut telah disetujui oleh pemerintah Malaysia.[73]
2009–2011: Goodbye Lullaby
Pada Januari 2010, Lavigne bekerja sama dengan Disney untuk film Tim BurtonAlice in Wonderland. Dia merekam sebuah lagu sebagai lagu latarnya, "Alice", yang dimainkan di akhir film dan masuk album lagu latar berjudul Almost Alice.[74][75][76] Pada bulan Februari, Lavigne tampil di upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin 2010 di Vancouver.[77] Lagu Lavigne yang berjudul "I'm with You" dijadikan contoh oleh Rihanna dalam lagu berjudul "Cheers (Drink to That)", yang masuk album studio kelima Rihanna, Loud (2010).[78][79] "Cheers (Drink to That)" dirilis sebagai single pada tahun berikutnya, dan Lavigne tampil di video musiknya.[80] Pada Desember 2010, penyanyi berkebangsaan Amerika Miranda Cosgrove merilis "Dancing Crazy", sebuah lagu yang ditulis oleh Lavigne, Max Martin dan Shellback. Lagu ini juga diproduksi oleh Martin.[81]
Lavigne mulai merekam album studio keempatnya, Goodbye Lullaby, di studio rumahnya pada bulan November 2008, lagu pembukanya, "Black Star", ditulis untuk mempromosikan parfumnya dengan nama yang sama.[82][83] Tanggal perilisan Goodbye Lullaby ditunda beberapa kali dikarenakan situasi labelnya seperti yang dikatakan Lavigne.[84][85]Goodbye Lullaby dirilis pada bulan Maret 2011,[86][87] dan single utamanya, "What the Hell", dirilis di Desember 2010.[86]Goodbye Lullaby terjual 368.000 eksemplar di Amerika Serikat[56] dan mendapat nominasi Juno Award sebagai Album of the Year dan Pop Album of the Year.[69]
2012–2015: Avril Lavigne
Tiga bulan setelah perilisan Goodbye Lullaby, Lavigne mengumumkan pengerjaan untuk album kelimanya telah dimulai, menjelaskannya kebalikan dari musik di album Goodbye Lullaby[88] dan "pop dan lebih menyenangkan".[89][90][91] Di akhir tahun 2011, dia mengkonfirmasi telah pindah ke Epic Records, dikepalai oleh L. A. Reid.[92][93] Lavigne berkontribusi membawakan dua lagu cover untuk film animasi Jepang tahun 2012 berjudul One Piece Film: Z: "How You Remind Me" (lagu dari Nickelback) dan "Bad Reputation" (lagu dari Joan Jett).[94]
Single utama dari album studio kelima Lavigne, "Here's to Never Growing Up" (diproduksi oleh Martin Johnson dari band Boys Like Girls), dirilis pada bulan April 2013[95] dan berada di posisi 20 besar di Billboard Hot 100, Australia dan Inggris. Single keduanya, "Rock n Roll", rilis di Agustus 2013[96] dan yang ketiga, "Let Me Go" (kolaborasi dengan Chad Kroeger dari Nickelback, yang pada waktu itu masih menjadi suaminya), rilis di Oktober 2013.[97]
Albumnya, yang berjudul Avril Lavigne, rilis di November 2013 dan terjual 125.000 eksemplar di Amerika Serikat; di Kanada, album ini disertifikasi emas dan mendapat nominasi Juno Award sebagai Pop Album of the Year.[98][99] Single keempat dan terakhir dari Avril Lavigne, "Hello Kitty", dirilis pada bulan April 2014. Video musik dari "Hello Kitty" mendapat kritik karena Lavigne dituduh rasis di video musiknya. Dalam video ini Lavigne terlihat mengunjungi Tokyo bersama empat wanita Asia tanpa ekspresi. Lavigne kemudian merespon di Facebook dan Twitter menuliskan "RASIS??? LOLOLOL!!! Aku suka budaya Jepang dan aku menghabiskan setengah dari waktuku di Jepang. Aku terbang ke Tokyo untuk mengambil gambar video ini terutama untuk para penggemar Jepangku, BERSAMA perusahaan rekaman Jepangku, para pembuat gerakan tari berkebangsaan Jepang DAN seorang sutradara berkebangsaan Jepang DI Jepang".[100] Pada pertengahan tahun 2014, Lavigne menjadi artis pembuka di In a World Like This Tour oleh boyband Backstreet Boys dan tampil di festival musik Summer Sonic di Tokyo, Jepang.[99][101]
Lavigne merilis sebuah lagu berjudul "Fly", pada tanggal 26 April 2015 yang berasosiasi dengan Special Olympics World Summer Games 2015.[102]
2016–sekarang: Head Above Water
Lavigne menjadi fitur dalam lagu berjudul "Listen" dari album studio kedelapan band rock asal Jepang One Ok Rock, Ambitions, yang rilis pada tanggal 11 Januari 2017.[103] Lavigne juga menjadi fitur dalam lagu berjudul "Wings Clipped" oleh Grey bersama Anthony Green untuk EP debut duo ini yang berjudul Chameleon, yang rilis pada tanggal 29 September 2017.[104]
Pada tanggal 19 September 2018, Lavigne merilis "Head Above Water" sebagai single utama album studio keenamnya yang akan datang dengan judul yang sama.[105][106]
Mode
Pada bulan Juli 2008, Lavigne meluncurkan lini pakaian bernama Abbey Dawn, yang fitur bersama koleksi kembali-ke-sekolah. Lini ini diproduksi oleh Kohl's, yang mana merupakan merek retail ekslusif AS. Dinamakan seperti nama kanak-kanak Lavigne, Abbey Dawn dirancang oleh Lavigne sendiri.[107][108] Lavigne, yang memakai beberapa pakaian dan aksesoris di berbagai konser sebelum lini ini resmi dirilis, mengatakan bahwa dia tidak hanya melisensikan namanya ke koleksi ini. "Aku benar-benar perancangnya. Apa yang benar-benar penting bagiku adalah bahwa semuanya cocok dan dibuat dengan baik, jadi aku mencoba semuanya dan menyetujui semuanya."[109] Lini pakaian ini menggabungkan gaya musik dan lirik Lavigne, "setelah merilis album pertamaku, aku menyadari betapa banyak mode terlibat dalam karier musikku".[80]
Rancangan ini juga menjadi fitur dalam permainan Internet Stardoll, yang mana pemain bisa berdandan seperti Lavigne.[110] Pada tanggal 14 September 2009, Lavigne membawa koleksi terbarunya pada waktu itu dari lini pakaiannya sebagai bagian dari New York Fashion Week,[111] dan kembali pada tahun 2011.[80] Pada bulan Desember 2010, lini pakaian ini dibuat tersedia di lebih dari 50 negara melalui situs web resmi lini ini.[112][113] "Menyenangkan menjadi seorang perempuan dan merancang pakaian dan sesuatu yang kusuka untuk diriku sendiri. Aku merancang sesuatu yang aku [tidak bisa] temukan."[77]
Lavigne merilis parfum pertamanya, Black Star, dibuat oleh Procter & Gamble Prestige Products. Parfum ini diumumkan di situs web resmi pada tanggal 7 Maret 2009. Black Star, which features notes of pink hibiscus, black plum and dark chocolate, dirilis pada musim panas tahun 2009 di Eropa, dan kemudian di AS dan Kanada.[114] Ketika ditanya apa arti dari namanya, Lavigne menjawab, "Aku mau [botolnya] menjadi bintang, dan warnaku adalah merah muda dan hitam, dan Black Star mencerminkan terlihat berbeda, dan tampil mencolok di keramaian, dan menggapai bintang; pesan keseluruhannya adalah tentang ikuti mimpimu, dan tidak apa-apa menjadi unik dan menjadi dirimu sendiri."[115] Black Star memenangkan 2010 Best "Women's Scent Mass" dari Cosmetic Executive Women (CEW).[116] Black Star diikuti dengan parfum kedua pada bulan Juli 2010, Forbidden Rose, yang membutuhkan waktu dua tahun untuk mengembangkannya.[117] Lavigne meluncurkan parfum ketiga, Wild Rose, pada bulan Agustus 2011.
Pada Januari 2010, Lavigne mulai bekerja bersama Disney untuk mengembangkan rancangan-Alice in Wonderland ke dalam lini pakaian Abbey Dawnnya.[76] Rancangannya dipamerkan di Fashion Institute of Design & Merchandising di California yang dimulai pada bulan Mei sampai September, bersamaan dengan kostum Colleen Atwood dari film tahun 2010.[118]
Keartisan
Gaya bermusik dan penulisan lagu
Tema dalam musik Lavigne termasuk pesan dari pemberdayaan diri-sendiri dari seorang wanita atau sebuah pandangan anak remaja.[119] Lavigne percaya "lagu-lagunya adalah tentang menjadi dirimu sendiri apa pun yang terjadi dan mengejar mimpimu meskipun mimpimu gila dan bahkan jika orang-orang memberitahumu kau tidak akan mewujudkannya."[120] Dalam album debutnya, Let Go, Lavigne lebih suka lagu-lagu yang kurang mainstream, seperti "Losing Grip", daripada single-singlenya yang lebih ramah di radio, seperti "Complicated", berkata bahwa "Lagu-lagu yang aku kerjakan bersama the Matrix... bagus untuk rekaman pertamaku, tetapi aku tidak mau pop seperti itu lagi."[121] Album kedua Lavigne, Under My Skin, memiliki tema pribadi yang lebih dalam yang mendasari setiap lagu, menyatakan bahwa "Aku telah melewati banyak hal, jadi itulah yang aku bicarakan... seperti para pria, berpacaran atau hubungan".[122] Secara musik, album ini dianggap sebagai album terberatnya yang memamerkan lagu balada dan rocker dengan musik post grunge lebih banyak yang tampil dengan gaya nü-metal.[123][124][125][126] Sebaliknya, album ketiganya, The Best Damn Thing, bukan sesuatu yang pribadi untuknya. "Beberapa lagu yang aku tulis bahkan tidak terlalu berarti bagiku. Hal itu bukan seperti hal pribadi yang aku lalui."[127] Tujuannya dalam menulis album itu hanya untuk "membuatnya menyenangkan".[128] Gaya ini telah dipuji karena kemampuannya untuk menggabungkan melodi bubblegum pop dengan riff punk rock.[129]Goodbye Lullaby, album keempat Lavigne, sesuatu yang lebih pribadi dari rekaman sebelumnya,[82] dengan Lavigne menjelaskan album ini sebagai "lebih terbuka, lebih dalam. Semua lagu-lagu yang ada di sini lebih pribadi".[113]Ian McKellen mendefinisikannya sebagai "chanteuse punk, valkyrie pasca-grunge, dengan jiwa penyair yang terluka dan kegilaan yang meledak-ledak oleh orang Kanada" dalam Late Late Show with Craig Ferguson pada tahun 2007.[130][131]
Aku tahu penggemarku melihatku dan itulah mengapa aku membuat lagu-laguku sangat pribadi; sesuatu yang aku lewati dan hal-hal seperti yang aku suka atau benci. Aku menulis untuk diriku sendiri dan berharap para penggemarku suka akan apa yang aku katakan.
Meskipun Lavigne menolak disebut marah, wawancaranya masih bergairah tentang kurangnya rasa hormat media atas kemampuannya menulis lagu. Dia menyatakan "Aku seorang penulis, dan aku tidak akan membiarkan orang-orang mencoba mengambilnya dariku", menambahkan bahwa dia telah menulis "lagu-lagu dengan struktur lengkap" sejak dia berusia 14 tahun.[143] Terlepas dari ini, kemampuan menulis lagu Lavigne telah dipertanyakan sepanjang kariernya. Trio penulis lagu bernama the Matrix, yang mana menulis bersama Lavigne untuk album debut Lavigne, mengklaim bahwa mereka penulis lagu utama atas single Lavigne berjudul "Complicated", "Sk8er Boi" dan "I'm with You". Lavigne menolak klaim ini, menegaskan bahwa dia merupakan penulis lagu utama atas setiap lagu dari albumnya, mengatakan bahwa "[T]idak ada dari lagu-lagu itu yang bukan dariku".[121]
Pada tahun 2007, Chantal Kreviazuk, yang menulis bersama Lavigne untuk album kedua Lavigne, menuduh Lavigne atas plagiarisme[144] dan mengkritik kemampuan menulis lagu Lavigne, menyatakan bahwa "Avril tidak benar-benar duduk dan menulis untuk dirinya sendiri atau semuanya."[145] Lavigne juga menolak hal ini, dan memilih mengambil tindakan hukum terhadap Kreviazuk karena "pencemaran nama baik yang jelas" melawan karakternya.[146] Kreviazuk kemudian meminta maaf, menyatakan bahwa "Avril adalah seorang penulis lagu ulung dan telah menjadi sesuatu yang istimewa untukku bisa bekerja dengannya."[144] Tak lama setelah itu, Tommy Dunbar, pendiri band the Rubinoos, menuntut Lavigne, perusahaan penerbitan Lavigne, dan Lukasz "Dr. Luke" Gottwald atas dugaan mencuri bagian dari lagu berjudul "I Wanna Be Your Boyfriend" untuk lagu Lavigne berjudul "Girlfriend".[147] Gottwald membela Lavigne, menyatakan, "Aku dan Avril menulis lagu itu bersama... Lagu itu mempunyai progresi akord seperti sepuluh lagu dari Blink-182, perubahan standar yang kau temukan dalam lagu Sum 41. Ini Sex Pistols, bukan Rubinoo."[146] Pada bulan Januari 2008, tuntutan hukum ini ditutup setelah penyelesaian rahasia telah disetujui.[148]
Karena pengaruh, aliran musik, dan gaya pribadi Lavigne, media sering mendefinisikannya sebagai seorang punk, sesuatu yang ditolak Lavigne. Teman dekat dan gitaris Lavigne, Evan Taubenfeld, berkata, "Ini adalah subjek yang sangat sensitif bagi banyak orang, tetapi intinya adalah Avril bukan punk, tetapi dia tidak pernah benar-benar pura-pura berasal dari lingkungan ini. Dia membuat musik pop punk dan media akhirnya melakukan sisanya".[156] Lavigne berkomentar tentang ini: "Aku telah dicap seperti aku seorang wanita pemarah, [seseorang] yang keras kepala... punk, dan aku sangatlah bukan salah satu dari itu."[143] Meskipun, dia juga berkata bahwa musiknya terinsiprasi dari punk: "Aku suka mendengarkan musik punk rock, kalian bisa memperhatikan pengaruh dari punk dalam musikku. Aku suka musik agresif, tetapi cukup seperti heavy pop-rock, yang mana aku benar-benar kerjakan."[149][157]
Akting
Lavigne menjadi tertarik tampil di televisi dan fitur film. Keputusan ini, dia berkata, adalah keputusannya sendiri. Meskipun bertahun-tahun mempunyai pengalaman dalam membuat video musik adalah keuntungan baginya, Lavigne mengaku pengalamannya bernyanyi menghilangkan ketakutannya tampil di depan kamera. Dia secara spesifik menyebut video musik dari "Nobody's Home" sangat membutuhkan "akting".[120] Penampilan televisi pertamanya adalah dalam episode tahun 2002 dari Sabrina, the Teenage Witch,[158] membawakan "Sk8er Boi"[159] bersama bandnya di sebuah klub malam.[160] Dia kemudian membuat penampilan cameo dalam film tahun 2004 berjudul Going the Distance. Para karakter utama dalam film mendatanginya di belakang panggung MuchMusic Video Awards[161] setelah dia tampil membawakan "Losing Grip".[162]
Dia menjadi fitur film dengan hati-hati, dengan memilih peran kecil untuk memulai. Pada bulan November 2005, setelah mengikuti audisi untuk mendapatkan peran, Lavigne bepergian ke New Mexico[163] untuk memfilmkan adegan satu-satunya dari dirinya dalam film tahun 2007, The Flock.[164] Dia memerankan Beatrice Bell, kekasih dari tersangka kejahatan, tampil bersama Claire Danes dan Richard Gere. Gere memberikan Lavigne tips berakting sebelum mulai.[164] Untuk perannya di The Flock, Lavigne mengatakan, "Aku melakukannya hanya untuk melihat hasilnya dan bukan langsung masuk ke dalam [peran utama akting] terlalu cepat".[120]The Flock tidak dirilis di bioskop Amerika Serikat, dan karena film ini tidak dirilis di bioskop luar negari sampai akhir tahun 2007, film ini tidak dianggap sebagai debut Lavigne. Film ini mendapat $7 juta di box office luar negeri.[165]
Debut Lavigne dalam film adalah mengisi suara seekor karakter animasi dalam film tahun 2006 Over the Hedge, berdasarkan strip komik dengan judul yang sama. Dia mengisi suara karakter bernama Heather, seekor Oposum virginia. Proses mengisi suara karakter di film ini tanpa berinteraksi dengan aktor lain. Lavigne menyatakan, "Semua aktor masuk secara sendiri-sendiri, dan [sutradara] Tim dan [penulis naskah Karey] dan para sutradara ada di sana denganku setiap kali aku masuk, dan mereka membuatnya sangat santai; mereka membuatku nyaman.... Itu adalah bagian yang menariknya, masuk sebagai dirimu sendiri, tanpa ada orang lain yang harus mengaturmu."[166] Lavigne merasa proses mengisi suara "mudah" dan "alami", tetapi dia terus membentur mikropon saat dia memberi isyarat saat berakting. "Aku selalu menggunakan tanganku dan, seperti, membentur mikropon dan membuat suara, jadi Tim dan Karey harus memberitahuku untuk diam di tempat.... Sulit untuk berlari dan menuruni tangga dan harus membuat suara-suara itu keluar dari mulutmu tetapi tubuhmu harus diam di tempat." Lavigne percaya bahwa dia dipekerjakan untuk mengisi suara Heather karena statusnya sebagai bintang rock. "[Sutradara] berpikir aku memberikan karakterku... sedikit gelagat".[120] Film ini rilis pada tanggal 19 Mei 2006, memperoleh $38 juta di minggu pertama. Film ini mendapat pendapatan kotor sebanyak $336 juta di seluruh dunia.[167]
Pada bulan Desember 2005, Lavigne dikontrak untuk tampil di film berjudul Fast Food Nation, berdasarkan buku berjudul Fast Food Nation: The Dark Side of the All-American Meal.[168] Film adaptasi fiksi ini, disutradarai oleh Richard Linklater, melacak hamburger sebagai makanan cepat saji yang terkontaminasi dengan kotoran sapi di rumah pemotongan hewan.[169] Lavigne berperan sebagai Alice, seorang siswa sekolah menengah atas yang berniat untuk membebaskan sapi-sapi di film ini.[170][171] Film ini dirilis pada tanggal 17 November 2006 dan berada di bioskop selama 11 minggu, mendapat pendapatan kotor sebanyak $2 juta di seluruh dunia.[172]
Kedua filmnya yang berjudul Over the Hedge dan Fast Food Nation tayang perdana di Cannes Film Festival 2006, yang Lavigne hadiri. Ketika ditanya apakah dia ingin mengejar karier di film, dia menyatakan bahwa dia ingin mengambil waktunya dan menunggu "peran dan film yang tepat". Lavigne mengatakan "Aku mau mulai dari yang kecil dan belajar. Aku tidak mau langsung mengambil peran besar."[120] Pada bulan Agustus 2006, majalah Canadian Business menempatkannya di peringkat ketujuh sebagai aktor top Kanada di Hollywood dalam daftar "Celebrity Power" tahunan mereka yang kedua.[173]
Media lain
Lavigne menjadi fitur dalam permainan tahun 2003 The Sims: Superstar sebagai seorang karakter selebritas yang tidak dapat dimainkan.[174]
Di pertengahan tahun-2007, Lavigne menjadi fitur di dalam dua seri novel grafik, Avril Lavigne's Make 5 Wishes. Dia berkolaborasi dengan artis bernama Camilla d'Errico dan penulis bernama Joshua Dysart dalam membuat manga ini, yang bercerita tentang seorang gadis pemalu bernama Hana who, yang bertemu pahlawannya, Lavigne, belajar untuk menghadapi rasa takutnya. Lavigne mengatakan, "Aku tahu banyak penggemarku membaca manga, dan aku sangat senang bergabung untuk membuat cerita yang aku tahu mereka akan menikmatinya." Novel pertama dirilis pada bulan April 2007, dan yang kedua mengikuti pada bulan Juli 2007. Publikasi Young Adult Library Services menominasikan serial manga ini "Great Graphic Novels for Teens".[175]
Pada bulan September 2011, Lavigne tampil di kompetisi menyanyi televisi di siaran Hub Network bernama Majors & Minors sebagai mentor tamu, bersama penyanyi lain seperti Adam Lambert dan Leona Lewis.[80]
Aktivisme dan amal
Lavigne telah bekerja bersama banyak badan amal, seperti Make Some Noise, Amnesty International, Erase MS, AmericanCPR.org, Special Olympics, Camp Will-a-Way, Music Clearing Minefields, US Campaign for Burma, Make-A-Wish Foundation dan War Child. Dia juga tampil di iklan ALDO bersama YouthAIDS untuk menghasilkan uang untuk mengedukasi orang-orang di seluruh dunia tentang HIV/AIDS. Lavigne mengambil bagian di konser Unite Against AIDS yang disponsori oleh ALDO yang didukung oleh UNICEF pada tanggal 28 November 2007 di Bell Centre di Montréal, Québec, Kanada.[176] Pada bulan November 2010, Lavigne menghadiri Clinton Global Initiative.[177]
Lavigne bekerja bersama Reverb, sebuah organisasi nirlaba lingkungan, selama turnya tahun 2005 di east coast.[178] Dia mengcover lagu berjudul "Knockin' on Heaven's Door" dalam kompilasi Peace Songs War Child, dan dia merekam sebuah cover dari lagu milik John Lennon berjudul "Imagine" sebagai kontribusinya dalam album kompilasi berjudul Instant Karma: The Amnesty International Campaign to Save Darfur. Dirilis pada tanggal 12 Juni 2007, album ini dibuat untuk membantu kampanye Amnesty International untuk meringankan krisis di Darfur.[179]
Pada tanggal 5 Desember 2009, Lavigne kembali tampil di Mexico City selama acara amal terbesar di Amerika Latin, "Teleton". Dia membawakan versi akustik dari hitnya seperti "Complicated" dan "Girlfriend" bersama Evan Taubenfeld dan anggota band, Jim McGorman.[180] Pada tahun 2010, Lavigne merupakan salah satu dari beberapa artis yang berkontribusi dalam cover lagu milik K'naan berjudul "Wavin' Flag" sebagai single amal untuk membantu menghasilkan uang untuk beberapa organisasi amal yang berkaitan dengan Gempa bumi Haiti 2010.[181]
Pada tanggal 14 September 2010, Lavigne memperkenalkan badan amalnya, "The Avril Lavigne Foundation", yang bertujuan untuk membantu orang muda dengan penyakit serius dan disabilitas [177][182] dan bekerja dengan organisasi amal.[112] Badan amal ini bermitra dengan Easter Seals, Make-A-Wish foundation dan Erase MS,[183] Lavigne telah bekerja bersama dua badan amal ini. Kerjanya bersama Make-A-Wish foundation merupakan inspirasi dari badan amalnya sendiri, dengan Lavigne menyatakan, "Aku hanya benar-benar ingin melakukan lebih".[182] Lavigne mengatakan di situs web badan amalnya, "Aku selalu mencari cara untuk membantu karena aku rasa itu adalah sebuah tanggung jawab yang kita bagi".[184] Filantropis Trevor Neilson, Global Philanthropy Group, memberi saran Lavigne dengan badan amalnya dan juga beberapa selebritas lain, termasuk musisi John Legend.[177]
Pada bulan September 2014, dia meluncurkan sebuah kampanye pengumpulan dana pribadi untuk Special Olympics sebagai bagian dari perayaan ulang tahunnya. Hasil dari acara "Team Rockstar"nya membantu sponsor atlet dari seluruh dunia yang berkompetisi di 2015 Special Olympics World Summer Games di Los Angeles.[185][186] Selama sesi wawancara Lavigne bersama ABILITY Magazine, atlet-atlet tersebut menjadi bintang video musik dari lagu "Fly", yang lokasi pengambilan gambarnya dilakukan di Kanada.[187]
Citra publik
Aku harus berjuang untuk mempertahankan citraku seperti aku ... Aku menolak sesi foto cantik karena mereka hanya tidak terlihat seperti aku. Aku tidak akan memakai pakaian terbuka yang menunjukkan bokongku, perutku atau dadaku. Aku punya tubuh yang bagus.
Ketika Lavigne pertama kali mendapat perhatian publik, dia dikenal dengan gaya tomboynya,[188] khususnya kombinasi dasi-dan-tank-top-nya.[189][190] Dia memilih baju kebesaran, sepatu skater atau Converse,[77] manset lengan, dan terkadang tali sepatu yang terikat di jarinya.[31] Saat sesi foto, daripada memakai "pakaian berkilauan", dia lebih suka memakai "kaus kusut, tidak modis.[29] Merespon gaya berpakaian dan musiknya, media menyebutnya dengan "pop punk princess"[191][192] dan jawaban wanita untuk Blink-182.[193] Media dan penggemar menganggapnya sebagai "anti-Britney", di beberapa kesempatan karena iklannya yang kurang dan citra "asli", tetapi juga karena dia terlihat sangat keras kepala. "Aku tidak dibuat-buat dan aku tidak diberitahu apa yang harus kukatakan dan bagaimana bersikap, jadi mereka memanggilku dengan anti-Britney, yang mana aku tidak."[31] Per November 2002, Lavigne berhenti mengenakan dasi, dan mengklain dia merasa seperti "memakai kostum".[30] Lavigne berupaya untuk membuat musiknya, dan bukan citranya, atas kariernya.[194]
Lavigne mengambil gaya gothic saat mulai mengerjakan album keduanya, Under My Skin, mengganti pakaian seluncurnya dengan baju tutu hitam dan mengembangkan gambar yang ditandai oleh angst.[195] Di saat tahun-tahun dari The Best Damn Thing, Lavigne mengubah gayanya. Dia mengecat rambutnya pirang dengan sedikit merah muda, memakai pakaian feminim,[196] termasuk "jeans ketat dan hak tinggi",[77] dan menjadi model untuk majalah seperti Harper's Bazaar.[188] Lavigne membela gaya barunya: "Aku tidak benar-benar menyesali semuanya. Kau tahu, dasi dan semua itu ... ada waktu dan tempatnya. dan sekarang aku semakin dewasa, dan terus melangkah".[196]
Lavigne telah menjadi subjek dari teori konspirasi yang menyatakan dia telah meninggal bunuh diri pada tahun 2003, dan digantikan oleh seorang peniru yang telah dipekerjakan untuk mengecoh paparazzi. Ini awalnya merupakan sebuah lelucon dari sebuah blog Brazil, tetapi telah berkembang menjadi teori-teori lain.[197] Dalam sebuah wawancara bersama KIIS 106.5 Australia pada bulan November 2018, Lavigne merespon rumor tersebut, menyatakannya sebagai sesuatu yang aneh.[198]
Kehidupan Pribadi
Warga Negara Prancis
Lavigne secara legal mempunyai kewarganegaraan Prancis sejak lahir, karena ayahnya merupakan Orang Prancis dan Orang Prancis yang mempunyai Ius sanguinis.[199] Dia mengurus paspor Prancisnya dan mendapatkannya pada bulan Februari 2011.[200] Pada bulan Januari 2012, rumah Lavigne di Bel-Air, yang dijual sejak bulan Mei 2011,[201] terjual,[202] dan Lavigne pindah ke Paris, Prancis, untuk belajar Bahasa Prancis. Dia menyewa sebuah apartemen dan memasuki sekolah Berlitz.[22][203]
Hubungan
Lavigne dan Deryck Whibley vokalis utama dari Sum 41 mulai berpacaran ketika Lavigne berumur 19 tahun, setelah berteman sejak dia berusia 17 tahun.[204] Pada bulan Juni 2005, Whibley melamarnya.[205] Pasangan ini menikah pada tanggal 15 Juli 2006 di Montecito, California. Pada tanggal 9 Oktober 2009, Lavigne mengajukan gugatan cerai. Perceraian mereka selesai pada tanggal 16 November 2010.[206] Pada bulan Februari tahun 2010, Lavigne berpacaran dengan Brody Jenner. Pasangan ini putus setelah hampir dua tahun berpacaran pada bulan Januari 2012.[207]
Lavigne mulai berpacaran dengan sesama rocker Kanada bernama Chad Kroeger, pentolan band Nickelback, pada bulan Juli 2012. Lavigne dan Kroeger bertunangan pada bulan Agustus 2012, setelah berpacaran sebulan.[208][209] Pasangan ini menikah di Château de La Napoule, di selatan Prancis, pada tanggal 1 Juli 2013 (yang mana adalah Canada Day), setelah setahun bersama.[210][211] Pada tanggal 2 September 2015, Lavigne mengumumkan perpisahan dari Kroeger via akun Instagramnya.[212]
Kesehatan
Pada bulan April 2015, dia mengungkapkan kepada majalah People bahwa dia telah didiagnosa mengidap Penyakit Lyme.[213] Dalam wawancara bersama Billboard pada bulan yang sama, Lavigne mengatakan bahwa dia dalam proses penyembuhan dan ingin meningkatkan kesadaran akan penyakit tersebut.[102]
^Zulch, Meg. "11 Avril Lavigne Trends That We All Tried To Copy in the Early 2000s – PHOTOS". Diakses tanggal April 15, 2017. Although many of these trends may be a little out of date now, let's give thanks to the pop punk queen who took androgyny to the eyes of the masses and inspired many young masculine people of all gender identities along the way.
^Lindner, Emily. "Which 2004 Pop Punk Princess Are You?". Diakses tanggal May 15, 2017. Where have all the pop punk girls gone? Sure, Avril Lavigne still reigns as queen, but when it comes to the kind of angsty, badass ladies who gave us an outlet in the early aughts, we're running short these days.
^Zhou, Monica. "Queen of Pop Punk Avril Lavigne Returns to Hong Kong for The Black Star Tour". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-01. Diakses tanggal May 15, 2017. Queen of pop punk Avril Lavigne is returning Hong Kong to rock again the stage of AsiaWorld-Arena since her live performance there in 2007. This time, she is bringing with her the Black Star Tour.
^Cipolla, Miranda. "12 Things The World Wouldn't Have Without Canadian Music". Narcity. Diakses tanggal June 18, 2017. 10. And the global pop-punk scene wouldn't have ever even existed without Avril Lavigne. "Complicated" was the pop-punk ballad heard around the world, and the video is responsible for the suspenders and t-shirt trend that basically defined the early 2000s.
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama chestang
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama cornerfifth
^Joe Otterson (August 5, 2015). "Avril Lavigne". Avril Lavigne. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-13. Diakses tanggal July 13, 2016.
^Kalashnikova, Nicole. "The 20 Richest Canadian Celebrities". Diakses tanggal May 15, 2017. The Canadian "punk rock" singer sold more than 50 million singles worldwide and 40 million albums.
^Malankar, Nikhil. "Avril Lavigne: 12 Evergreen Songs By The Pop Punk Princess". Diakses tanggal May 15, 2017. This pop sensation has sold more than 40 million albums and over 50 million singles worldwide making her second best selling Canadian Female Artist of all time, only behind Celine Dion.
^Cole, Stacey. "Avril Lavigne Says Mark Zuckerberg is Bullying Nickelback, New Album on the Way". Diakses tanggal May 15, 2017. In 2015, Avril Lavigne opened up about her battle with Lyme Disease, which caused her to be bedridden for five months. Since her professional debut in the music industry, the singer has sold over 40 million albums and more than 50 million singles worldwide.
^Elliot, Elliot. "Rocksmith Remastered 3/7/2017 – Avril Lavigne". Diakses tanggal August 15, 2017. Since her debut she has sold more than 40 million albums and over 50 million singles worldwide. The five pack primarily focuses on her first two albums with tracks like Sk8er Boi, I'm With You, and Complicated (Let Go), My Happy Ending (Under My Skin) and the Butch Walker influenced When You're Gone off The Best Damn Thing (2007).
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama wennfrance
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama rollingstonecover
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama sperling
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama peoplekappes
^ abcKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama unofficialbiog
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama canoemcqueen
^ abcdeKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama mtvrealdeal
^ abcKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama ewwillman
^ abcKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama msnbcpauley
^ abcKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama mirrorquigley
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama sk8terfaker
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama patch
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama canadianpress
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal August 27, 2016. Diakses tanggal January 4, 2016. Kebanyakan penyanyi yang tidak berpengalaman didukung oleh musisi kawakan, tetapi Nettwerk memilih untuk mengambil pemain muda yang berasal dari lingkungan punk-rock Kanada. Manajer Nettwerk Shauna Gold memberitahu Shanda Deziel of Maclean, "[Lavigne] muda, musiknya muda, kami butuh sebuah band yang akan cocok dengan dirinya sebagai seorang manusia."
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama hitquarters
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama aboutlamb
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama riaadiamond
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama criadiamond
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama transworldnews
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama scold
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama salva
^Dunk, Marcus (April 20, 2007). "AVRIL LAVIGNE: THE BEST DAMN THING". Express. Diakses tanggal January 31, 2017. ... the perpetual teenager who manages to combine bubblegum pop with punk riffs in pretty much every song.
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama www.fanpop.com
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama avrillavigneuk.tumblr.com
^"Avril Lavigne Essentials". Apple Music. Diakses tanggal September 20, 2018. Alt-rock upstart Avril Lavigne came crashing into the charts in 2002 with a sound that stuck up a black nail-varnished middle finger at the hyper-polished world of classmates Britney Spears and Christina Aguilera. From the chugging, three-chord pop-punk of “Sk8er Boi” and “My Happy Ending” to the country-hued, catchy melody of “Complicated” and the twinkling balladry of “I'm With You,” the Canadian singer proved herself a crossover star, garnering legions of both mainstream and fringe fans with her Cali punk-indebted sound.
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama www.musicmight.com
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama music.ign.com
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama www.popmatters.com
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama www.nytimes.com
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama www.rollingstone.com
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama www.thebiographychannel.co.uk
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama www.allmusic.com
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama www.allrovi.com
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama www.fanpop.com-2
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama hotpresssoon
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama ledgermoody
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama kreviazuk
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama yahoomusic
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama billboardstole
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama settle
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama capricho.abril.com.br
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal March 7, 2016. Diakses tanggal January 4, 2016. "what music she listens to then, she [Avril] said: "Marilyn Manson, The Used, Hole, Radiohead, The Distillers, NOFX etc"
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal May 2, 2016. Diakses tanggal January 4, 2016. Influences: Avril Lavigne
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal September 27, 2016. Diakses tanggal January 4, 2016. "Aku mendengarkan Third Eye Blind, Oasis, Marilyn Manson dan System of a Down melalui iPodku, tetapi aku sangat suka rekaman baru dari Blink-182.
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal December 9, 2015. Diakses tanggal January 4, 2016. Artist Influences for Avril Lavigne
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal March 4, 2016. Diakses tanggal January 7, 2016. "I listen to… I've been listening to a lot of older stuff latelyish", she murmurs tentatively. "Aku membeli banyak CD… Seperti… Aku rasa… (pause) Musik baru yang aku dengarkan adalah Green Day, System of a Down… (claps hands) aku tak tahu. Aku ada di mana-mana. Saat ini aku menyukai The Distillers… Hole… Aku suka Alanis…" Female frontpeople seperti Courtney Love dan Alanis Morrissette must have been a huge deal for you when you were younger, we suggest.
"Baiklah, aku belum mulai mendengarkan Hole sampai akhir-akhir ini", kata Avril, "jadi kalian tahu, aku baru-baru ini benar-benar tahu siapa dia, tetapi aku sering mendengarkan Alanis. Dia sangat menginspirasi."
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal August 5, 2016. Diakses tanggal June 3, 2016. "...Di sekolah menengah atas aku mendengarkan Pennywise, Blink 182 dan Dixie Chicks. Sekarang aku suka mendengarkan Frank Sinatra."
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama ultimateguitar
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal June 13, 2016. Diakses tanggal June 3, 2016. "Untukku, musikku akan selalu menjadi heavy pop rock..."
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama sabrinateenagewitch
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama mtvsabrinanov
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama mtvsabrinaaug
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama canoedistance
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama goingthedistance
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama mtvflock
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama digitalspyflock
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama mojoflock
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama cctvhedge
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama mojohedge
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama contactmusicfastfood
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama washingtonpostfastfood
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama msnbcfastfood
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama nytimesfastfood
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama mojofastfood
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama canadianbusiness
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama gamingexcellence
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama randomhouse
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama gazettedunlevy
^ abcKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama celebphil
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama concordiensis
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama amnestydarfur
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama siglotorreon
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama celebri
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama musicmixqa
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama partners
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama foundation
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama vancouversun
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama nytimesnecktie
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama wakeupvideo
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama altman
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama observer
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal June 30, 2014. Diakses tanggal January 17, 2014. "Lavigne somehow devolved into that sk8r girl who was only relevant to the mid-2000s pop punk period as the female answer to Blink 182"
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama manilamoody
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama mtvundermyskin
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama imnotobsessed
^Lavigne, Avril (February 9, 2011). "Interview on NRJ Radio". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-05. Diakses tanggal 2018-11-28. I love France, in fact my father was born here, so I have applied for my French passport. I love this country so much that I am getting a French passport.