Helmy Yahya (lahir 6 Maret 1963) adalah seorang pembawa acara televisi, aktor, produser dan politikus Indonesia keturunan Melayu dan Palembang, Sumatera Selatan. Ia merupakan adik dari musikus, pembawa acara televisi dan politisi Indonesia, Tantowi Yahya ini justru mengawali kariernya di dunia hiburan sejak 1977.
Karier
Helmy Yahya dikenal sebagai Raja Kuis Indonesia setelah Ani Sumadi karena banyak melahirkan acara kuis di Indonesia yang melegenda dan beliau juga dijuluki sebagai Raja Reality Show karena telah membuat banyak Reality Show di berbagai TV Nasional di Indonesia. Dalam dunia televisi, Helmy Yahya telah meraih 26 Panasonic Award baik sebagai presenter maupun sebagai creator dan produser. Ia juga merupakan salah satu Orang Indonesia yang mengantongi sekitar 30 Rekor Muri Indonesia dan 1 Rekor Dunia kategori Kuis Telama melalui program 24 Hour Quiz. Tak hanya itu, Helmy Yahya pun dikenal sebagai Event Organizer yang handal karena telah berhasil memimpin penyelenggaraan event-event besar nasional termasuk acara Pembukaan dan Penutupan PON Palembang 2004, Seagames Jakarta Palembang 2011 dan PON Riau 2012. Kemudian dalam perjalanan karir Helmy Yahya, ia juga sempat dianugerahi penghargaan Tokoh Paling Kreatif Indonesia 2006 dari Yayasan Kreatifitas Indonesia, The Most Inspiring Person dari Departemen Sosial RI 2006, Indonesian Small Medium Business Award (ISMBEA) 2008. Kini Helmy Yahya dikenal sebagai seorang Creator Digital di YouTube dan TikTok dengan membahas hal seputar isu-isu sosial, kisah inspiratif, bisnis, dan konten-konten edukasi yang menarik, serta di kegiatan yang lain ia juga memimpin berbagai macam bisnis dan mengisi seminar terkait bisnis sehingga dikenal sebagai Business Coach dan oleh karena itu Majalah Fobres Indonesia menganugerahi Helmy Yahya sebagai Top 10 Digital Content Creator 2020.
Keluarga
Helmy Yahya lahir dari keluarga anak Pedagang Kaki Lima di Palembang. Ia merupakan anak terakhir dari 5 bersaudara dan merupakan adik kandung dari Tantowi Yahya. Di kancah politik, Helmy tidak seberuntung kakaknya. Setidaknya, Helmy telah 4 kali ikut dalam perhelatan Pilkada. Dalam pilkada ProvinsiSumatera Selatan2008 sebagai calon wakil gubernur, ia mengalami kekalahan, kemudian di Pilkada Kabupaten Ogan Ilir2010 dan 2015, Helmy mencalonkan diri sebagai calon bupati namun juga belum mencapai hasil seperti yang diinginkannya. Di tahun 2024, Helmy Yahya juga mengikuti Pemilihan Legislatif DPR RI pada Dapil 1 Sumatera Selatan melalui Partai Solidaritas Indonesia. [1]Namun kegagalannya tersebut ia anggap sebagai cara Tuhan untuk menghantarkannya kepada keberhasilan di masa depan, dan terbukti setelah melalui jatuh-bangun dalam dunia politik, ia berhasil mempertahankan dan meningkatkan kesukesan dalam bidang kreatif, pertelevisan dan bisnis lainnya. Hematnya, usaha yang ia lakukan untuk menjad kepala daerah di masa lampau adalah untuk mengabadi kepada tanah kelahirannya, namun kegagalannya tersebut menyadarkan bahwa mengabdi kepada tanah kelahiran memiliki berbagai macam cara agar tetap bermanfaat untuk banyak orang, dan berdasarkan Video Podast yang beredar di Youtube, beliau sangat mensyukuri kekalahannya tersebut. Kini Helmy Yahya hidup bahagia bersama Istri, Anak dan Cucu-cucunya di Jakarta dan menjalankan bisnis bersama, sembari menikmati masa tua dengan menulis buku motivasional dan membuat konten di kanal Youtube dan TikTok.
Aktivitas
Pada tahun 2009 dan 2010, ia mendirikan lembaga kursusHelmy Yahya Broadcasting Academy di Bandung, Surabaya, dan Jakarta.
Pada tanggal 29 November2017, Helmy Yahya dilantik sebagai Direktur UtamaTVRI periode 2017-2022, namun pada Kamis, 16 Januari 2020 ia diberhentikan dengan hormat oleh Dewan Pengawas TVRI, sebelum menyelesaikan tugasnya. Meski memimpin TVRI hanya dalam waktu 2 tahun 57 hari telah berhasil membuat TVRI kembali ditonton pemirsa dengan catatan naik dari peringkat terkahir (juru kunci) ke peringkat 8 Nasional serta sukses membawa 3 Program TVRI masuk ke dalam peringkat 10 Besar salah satunya masuk dalam peringkat 1. Tak hanya sampai di sana keberhasilan Helmy Yahya dalam memimpin TVRI, di tangan dinginnya ia berhasil membawa perubahan yang besar untuk TVRI sehingga untuk pertama kalinya TVRI meraih penghargaan Panasonic Award dan Adam Malik Award di tahun 2018 serta penghargaan Piala Presiden untuk Film Pendek Dokumenter berjudul Jelajah Kopi serta penghargaan international untuk film pendek dokumenter. Helmy Yahya dapat juga dijuluki Bapak Perubahan TVRI karena ia lah yang mencetuk perubahan logo TVRI, alat dan program lainnya.
Selesai masa jabatannya di TVRI, Helmy Yahya dikenal sebagai Youtuber Indonesia yang sukses meraih silver playbutton hanya dalam waktu 3 minggu dan terpilih sebagai Top 10 Digital Content Creator 2020 oleh Majalah Forbes Indonesia. Selain itu, pada tahun 2020, ia juga memimpin sebagai CEO di R66 Media sebuah perusahaan Management Content Creator yang memanajemen puluhan youtuber di Indonesia dan beliau juga aktif di bidang bisnis lainnya seperti kuliner, pariwisata, pangan, kesehatan, dan lain-lainnya.
Helmy Yahya juga dikenal sebagai communication coach yang banyak memberi seminar dan coaching bidang communication yang menyangkut public speaking, pitching, negotiation dan personal branding dan hal-hal terkait dengan bisnis. Ia juga aktif menulis buku bisnis, diantaranya yang telah terbit ialah Business Primbon, Who the Hell Are You, Breaking The Wall, Connect The Dots, dan pada tahun 2022 ia bersama tim mengabadikan hasil risetnya tentang Pengeliling Dunia Pertama ternyata Bukan Magellan melainkan seorang pelaut Indonesia bernama Enrique yang kala itu dibawa oleh Magellan untuk dijadikan navigator armadanya ke pulau Maluku.