Kalbe Farma
Kalbe Farma adalah sebuah perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Jakarta. Produk perusahaan ini dijual di 43 negara yang tersebar di 5 benua. Melalui anak usahanya, perusahaan ini juga mengoperasikan sejumlah klinik kesehatan dan laboratorium klinik.[1][2]Selain itu perusahaan ini juga aktif mendistribusikan vaksin dan memberikan vaksinasi kepada lansia, masyarakat umum, dan karyawan.[3] SejarahPerusahaan ini didirikan oleh enam orang bersaudara yang berasal dari Tegal, Jawa Tengah, yakni Khouw Lip Tjoen, Khouw Lip Hiang (Theresia Harsini Setiady), Khouw Lip Swan, Khouw Lip Boen (Boenjamin Setiawan), Khouw Lip Hwa (Maria Karmila Angkasa), dan Khouw Lip Bing (Fransiscus Bing Aryanto). Walaupun begitu, hanya dua orang yang terjun langsung dalam mengelola perusahaan ini, yakni Boenjamin Setiawan yang mengelola riset dan pengembangan, serta Bing Aryanto yang mengelola keuangan dan pemasaran. Perusahaan ini awalnya hanya menempati garasi dari rumah milik pendirinya di Jakarta Utara. Perusahaan ini lalu resmi didirikan pada bulan September 1966. Pada tahun 1977, perusahaan ini mengakuisisi PT Dankos Laboratories untuk memperkuat bisnis farmasinya. Pada tahun 1981, sesuai aturan dari pemerintah, perusahaan ini mengalihkan bisnis distribusinya ke PT Enseval. Pada tahun 1985, perusahaan ini berekspansi ke bisnis produk kesehatan dengan mengakuisisi PT Bintang Toedjoe dan memperkuat bisnis farmasinya dengan mengakuisisi PT Hexpharm Jaya Laboratories. Pada tahun 1989, dua anak usaha dari perusahaan ini, yakni PT Igar Jaya dan PT Dankos Laboratories resmi melantai di bursa saham. Pada tahun 1991, perusahaan ini juga resmi melantai di bursa saham. Pada tahun 1992, perusahaan ini mengakuisisi PT Sanghiang Perkasa dan mengkonsolidasikan bisnis nutrisinya ke dalam perusahaan tersebut. Pada tahun 1994, perusahaan ini berekspansi ke bisnis minuman energi dengan meluncurkan Extra Joss. PT Enseval Putera Megatrading lalu juga resei mlantai di bursa saham. Pada tahun 1997, perusahaan ini mendivestasi 50% saham PT Helios Arnott’s Indonesia yang masih mereka pegang. Perusahaan ini juga menjual divisi kemasan gelasnya ke Schott Glasswerke Beteiligungs. Perusahaan ini lalu juga mengakuisisi merek Woods' dan 80% saham PT Saka Farma Laboratories. Pada tahun 2007, perusahaan ini mulai mengekspor produknya ke semua negara ASEAN, kecuali Laos. Perusahaan ini lalu juga mendirikan Stem Cell dan Cancer Institute. Pada tahun 2008, perusahaan ini mengakuisisi PT Renalmed Tiara Utama yang bergerak di bidang perdagangan alat kesehatan. Perusahaan ini juga mendapat izin untuk mengedarkan TheraCIM di Indonesia dan Filipina. Perusahaan ini lalu meresmikan Klinik Mitrasana pertama di Cikarang. Pada tahun 2010, perusahaan ini membentuk sebuah perusahaan patungan yang diberi nama Asiawide Kalbe Phippines di Filipina. Perusahaan ini juga mendivestasi PT Kageo Igar Jaya Tbk yang bergerak di bidang produksi kemasan. Pada tahun 2012, PT Hexpharm Jaya meresmikan pabrik obat generik baru di Cikarang, Jawa Barat. Perusahaan ini juga mengakuisisi 100% saham PT Hale International, sebuah produsen minuman kesehatan. Pada tahun 2013, perusahaan ini menjadi yang pertama di Indonesia untuk mendapat izin mengoperasikan laboratorium pengolahan sel punca. Pada tahun 2014, perusahaan ini meresmikan pabrik obat kanker di Pulogadung, Jakarta Timur. Perusahaan ini juga membentuk sebuah perusahaan patungan yang diberi nama PT Kalbe Milko Indonesia untuk memproduksi produk nutrisi cair. Pada tahun 2015, perusahaan ini mendirikan dua perusahaan patungan yang diberi nama PT Kalbe Blackmores Nutrition dan PT Kalbe Genexine Biologics, masing-masing untuk mengembangkan produk multivitamin & nutrisi dan mengembangkan obat bioteknologi. Perusahaan ini juga meresmikan pabrik susu bubuk di Cikampek. Pada tahun 2016, perusahaan ini mendirikan sebuah perusahaan patungan yang diberi nama PT Medika Komunika Teknologi untuk mengembangkan jasa dan aplikasi pelayanan kesehatan digital. Pada tahun 2017, perusahaan ini meresmikan Klinik Hemodialisa RenaMedika pertama di Jakarta Selatan. Pada tahun 2018, perusahaan ini mendirikan Laboratorium Klinik Kalgen Innolab untuk menyediakan layanan pemeriksaan laboratorium dasar hingga canggih. PT Kalbio Global Medika juga meresmikan pabrik bahan baku obat dan produk biologi di Cikarang. Pada tahun 2019, PT Kalbe Genexine Biologics mendapat lisensi eksklusif atas produk imuno-onkologi dari Shanghai Henlius Biotech asal Tiongkok. PT Finusolprima Farma Internasional juga meresmikan lini produksi robotik di pabriknya.[1][2] Pada bulan Mei 2022, Kalbe International membentuk sebuah joint venture dengan Ecossential Food asal Filipina yang diberi nama Kalbe Ecossential International Inc. untuk memasarkan produk non-obat resep buatan Kalbe di Filipina.[4] Anak usahaPer April 2023, perusahaan ini memiliki 18 anak usaha, yakni:
ManajemenPendiri & Ketua Dewan KehormatanDewan Direksi
Dewan Komisaris
SosialPada tahun 1992, melalui Yayasan Pendidikan Kalbe, perusahaan ini mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kalbe, yang pada tahun 2009 berubah nama menjadi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbe. Pada tahun 2011, STIE Supra, STMIK Supra, dan ITBK juga digabung untuk membentuk Kalbis Institute. Dalam operasionalnya, Kalbis Institute bekerja sama dengan Bina Nusantara. Merek
Kalbe OTC (Over The Counter)
Sakafarma
Dahulu pernah diproduksi
Referensi
Pranala luar
|