Penyanyi-penulis lagu laki-laki asal Indonesia, Tulus telah merilis 4 album studio, 1 album rekaman langsung, 9 singel dan 19 video musik. Tulus berkarya dengan mengusung genre pop berpadu dengan jazz[1] serta mengusung bendera independensi, Tulus berkarya dibawah naungan label rekaman dan manajemen artis TulusCompany, perusahaan yang dia bangun bersama kakak kandungnya, Riri Muktamar.[2] Adapun hampir semua karya musik adalah hasil karya ciptanya sendiri.[3] Tulus juga menjadi musisi Indonesia pertama yang berhasil meraih 1 juta pelanggan di Spotify.[4]
Pada tahun 2011, Tulus merilis album musik perdana bertajuk Tulus yang dirilis bersamaan dengan konser pertamanya, “Tulus: An Introduction”. Cetakan pertamanya berjumlah 1000 keping dan langsung terjual habis pada saat konser pertama tersebut dilangsungkan.[5][6]Tulus berhasil menduduki peringkat pertama chart Rolling Stone pada Januari dan Februari 2012.[7]
Di akhir tahun 2013, Tulus menyelesaikan rekaman album keduanya. Setelah hampir 2 tahun menjelajahi industri musik Indonesia, di awal tahun 2014 Tulus memperkenalkan karya musik terbarunya, Gajah. Sebanyak 30.000 keping CD diproduksi dalam kurun waktu hanya 15 hari setelah album ini dilepas ke publik. Dua bulan setelah dirilis, album Gajah mencatat angka 60.000 kopi dalam hal total produksi–menjadikannya sebagai album dengan penjualan tertinggi melalui Demajors. Di pasar album digital, Gajah merupakan satu-satunya album berbahasa Indonesia yang menduduki 10 penjualan album terbaik versi iTunes Asia.[8][9]
Pada Februari 2015–dalam kurun waktu setahun, album Gajah versi CD terjual sebanyak 87 ribu kopi, sedangkan album Tulus terjual sebanyak 37 ribu kopi yang mana penjualan album pertama terdongkrak setelah album Gajah.[10]
Setelah menghasilkan 2 kantung album musik, pada 10 Oktober 2015 Tulus berekspansi ke Jepang dengan meluncurkan sebuah lagu berjudul “Kutsu” (セパトゥ〜くつ〜) yang berarti “Sepatu” dalam Bahasa Indonesia. Lagu tersebut dirilis resmi via iTunes Jepang.[11]
Album ketiganya, Monokrom dirilis pada 3 Agustus 2016.[12] Dalam album ini, Tulus menceritakan kali pertama dia bersama sang produser, Ari Renaldi menulis lagu bersama pada beberapa nomor. Eksplorasi lain juga dilakukan dengan merekam detail aransemen string section enam lagu, dalam The City of Prague Philharmonic Orchestra, Republik Ceko.[13][14] Selain dengan format reguler berupa CD dan digital, Monokrom juga punya cetakan khusus dirilis dengan jumlah terbatas dan hanya dijual di situs resmi Tulus.[15] Kali ini Tulus turut mengeluarkan album dengan berekspansi di Malaysia. Tulus menggandeng Shiraz Projects sebagai perwakilan dari labelnya.[16]
Setelah kesuksesan konser "Monokrom" Jakarta yang berhasil mencetak rekor penjualan tiket konser tercepat yang pernah diselenggarakan Rajawali Indonesia yang mana 4500 tiket terjual dalam tiga jam[17], Tulus merilis album rekaman langsung bertajuk Langsung Dari Konser Monokrom tepat 2 bulan paska konser tersebut diadakan pada Februari 2019 yang terdiri dari 21 nomor lagu berdurasi 1 jam 38 menit.[18] Album ini kemudian dirilis dalam bentuk CD yang berisi dua cakram padat yang dirilis pada 10 Juni 2020.
Merayakan perjalanan sepuluh tahun kiprah sebagai solois berkarya di industri musik Indonesia, Tulus merilis album studio keempatnya, Manusia pada 3 Maret 2022 berisikan 10 lagu menceritakan ragam dinamika rasa manusia.[19] Album tersebut menduduki di posisi ke-3 "Top Albums Debut Global Spotify" per tanggal 4-6 Maret 2022.[20] Seluruh nomor lagu dalam album Manusia berhasil masuk ke tangga lagu "BillboardIndonesia Songs" pekan 19 Maret 22022.
Trek kedelapan album Manusia, lagu "Hati-Hati di Jalan" berhasil memecahkan berbagai rekor tangga lagu platform musik digital. Lagu tersebut berhasil masuk ke tiga tangga lagu Billboard yaitu "Billboard's Hits of the World: Indonesian Songs", "Billboard Global 200" dan "Billboard Global Excl. US". "Hati-Hati di Jalan" menduduki posisi puncak "Billboard's Hits of the World: Indonesian Songs" selama dua belas pekan berturut-turut. Lagu ini juga menduduki tangga lagu Billboard Global Excl. US edisi 19 Maret 2022 di peringkat 88. Seminggu setelahnya–edisi 26 Maret 2022, "Hati-hati di Jalan" berhasil naik ke peringkat 51 Billboard Global Excl. US sekaligus debut di peringkat 123 sebagai new entry di Billboard Global 200 yang menjadikan Tulus sebagai musisi Indonesia dengan lagu berlirik bahasa Indonesia pertama yang tembus Billboard Global 200.[21][22][23] Di platform digital streaming musik Spotify, "Hati-Hati di Jalan" sukses mempertahankan posisinya di peringkat satu selama 12 minggu berturut-turut sejak 4 Maret 2022, sehari setelah dirilis. Lagu tersebut mengalahkan dua pemegang rekor sebelumnya yakni Weird Genius bersama Sara Fajira lewat "Lathi" (posisi satu selama 6 minggu di 2020) dan Pamungkas lewat "To the Bone (posisi satu selama 11 minggu di 2021).[24] "Hati-Hati di Jalan" juga berhasil masuk ke Global Chart menempati peringkat ke-93 pada 7 Maret 2022 dan menjadikan lagu berbahasa Indonesia pertama yang berhasil masuk tangga musik global di tahun 2022.[25] Empat hari setelahnya, "Hati-hati di Jalan" berada di posisi ke-42 dengan jumlah streaming mencapai 1.488.579. Ini menjadi lagu berbahasa Indonesia pertama yang berhasil masuk tangga musik Top 50 Spotify Global[26] serta menjadi musisi Indonesia pertama dengan jumlah aliran pemutaran lebih dari 1 juta.
Dalam Spotify Wrapped yang resmi diluncurkan untuk tahun 2022, Tulus menjadi artis lokal yang menduduki puncak tangga lagu untuk artis, lagu, dan album yang paling banyak streaming di Indonesia. Tulus juga telah melampaui artis internasional sebagai artis yang paling banyak didengarkan di Indonesia di Spotify untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun. Tulus menyapu bersih hampir semua kategori Spotify yang dirangkum dalam Wrapped tahun 2022.[27]
^Termasuk BillboardIndonesia Top 100 (ditutup sejak 2020), dan Indonesia Songs (bagian dari Billboard's Hits of the World (2022 hingga seterusnya).
^Dalam album Pongki Barata Meets the Stars karya Pongki Barata, Tulus membawakan trek lagu "1000 Tahun Lamanya" dari album Seribu Tahun yang dipopulerkan oleh Jikustik pada tahun 2000