Endah N Rhesa
Endah N Rhesa merupakan duo musisi Indonesia yang beranggotakan Endah Widiastuti (vokal dan gitar) dan Rhesa Aditya (bass). Musik Endah N Rhesa bergenre Folk, Jazz, Blues, Rock N Roll dan Ballads. Endah N Rhesa telah merilis lima album studio[4] dan 2 album live. Latar belakangAwal mula (2003–05)Endah Widiastuti yang sebelumnya ber-solo karier bergabung dengan sebuah band bergenre rock. Di band tersebut ia bertemu dengan Rhesa Adityarama. Pada tahun 2004, Endah dan Rhesa memutuskan untuk keluar dari band tersebut. Endah kembali ber-solo karier dengan merilis mini-album berjudul "The New Beginning" dengan Rhesa sebagai produsernya. Pada tahun 2005 Endah dan Rhesa merilis album "Nowhere To Go" secara D.I.Y. dengan kualitas audio serta desain sampul album sederhana yang mereka kerjakan berdua. Proyek ini bernuansa akustik namun tetap terdengar dinamis. Album ini mengukuhkan formasi duo Endah N Rhesa, tidak lagi sebagai proyek album solo Endah. Nowhere to Go (2005–09)Tahun 2006, Endah N Rhesa merilis mini album "Real Live" yang direkam secara 'live' dengan beberapa materi baru. Hingga akhirnya mereka merilis album "Nowhere To Go" secara resmi pada tahun 2009 bekerja sama dengan label indie Jakarta, demajors Independent Music Industry (dIMI). Perbedaan antara "Nowhere To Go" tahun 2009 dengan album dengan judul yang sama sebelumnya adalah Endah N Rhesa merekam ulang kembali materi dengan kualitas audio yang lebih baik dari sebelumnya, menggambar ulang desain sampul album tersebut, serta menambah materi baru dan menghilangkan beberapa materi lama. Lagu-lagu yang menjadi single di album "Nowhere To Go" adalah "I Don't Remember", "When You Love Someone", dan "Living with Pirates". Album ini mendapatkan penghargaan Anugerah Musik Indonesia tahun 2010 kategori Produksi Alternatif Terbaik. Look What We've Found (2009–12)Kemudian tahun 2010, Endah N Rhesa merilis album "Look What We've Found" bekerja sama dengan demajors. Lagu-lagu yang menjadi single dari album "Look What We've Found" adalah "Tuimbe (Let's Sing)", "Kou-kou the Fisherman", dan "Wish You Were Here". Lagu "Monkey Song" mendapatkan pengharhaan Anugerah Musik Indonesia tahun 2011 kategori Karya Produksi Alternatif Terbaik. Tahun 2012, Endah N Rhesa terlibat sebagai Penata Musik pada film "Cita-citaku Setinggi Tanah" yang disutradarai oleh Eugene Panji. Escape (2012–15)Tahun 2012, Endah N Rhesa merilis album ketiga yang berjudul "Escape". Album ketiga ini bernuansa lebih gelap dari album-album sebelumnya. Album ini mendapatkan penghargaan Anugerah Musik Indonesia kategori Karya Produksi Lintas Bidang Terbaik. Endah N Rhesa pun merilis album Anthology Endah N Rhesa di Jepang dan Korea di bawah naungan label Jepang, Rambling Records. Pada tahun yang sama Endah N Rhesa merilis single lagu berjudul "Cinta Dalam Kardus" yang menjadi Original Sound Track film "Cinta Dalam Kardus"yang dibintangi Raditya Dika dan disutradarai oleh Salman Aristo.[5][6] Seluas Harapan (2015-19)Setelah tampil di Festival Darwin Australia pada 15-16 Agustus 2015,[7][8] Endah N Rhesa merilis single berjudul “Seluas Harapan”. Single anyar milik Endah Widiastuti dan Rhesa Aditya ini juga menjadi Original soundtrack (OST) sebuah film berjudul Bidadari Terakhir[9] yang disutradarai oleh Awi Suryadi yang akan rilis awal September 2015.[10] Judul single ini juga dijadikan sebagai judul album ke-empat Endah N Rhesa. Album ini dirilis di iTunes tanggal 3 September 2015 menyusul album fisik yang rilis di bulan Oktober 2015.[11] Album ini mendapatkan nominasi Anugerah Musik Indonesia kategori Bidang Penunjang Produksi Grafis Desain Terbaik tahun 2016. Pada tahun yang sama, Endah N Rhesa berkolaborasi dengan trio folk Bali, Dialog Dini Hari, dan menghasilkan EP "Parahita" dengan entitas kolaborasi bernama DDHEAR. Lagu "Jangan Berhenti Engkau Bernyanyi" menjadi nominasi Anugerah Musik Indonesia kategori Karya Produksi Alternatif. Regenerate (2019-22)Endah N Rhesa merayakan perilisan album "Regenerate" di salah satu festival besar di Indonesia, We The Fest (WTF) bulan Juli 2019 di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat. Lagu-lagu yang menjadi single dari album "Regenerate" adalah "We", "For A Minute", dan "Done Anyway". Album ini memberikan warna baru dengan sentuhan perkusi elektronik, gitar elektrik yang lebih dominan dari album-album sebelumnya, gaya penulisan lagu yang lebih mengarah pada musik soul/ blues/ r &b populer. Endah N Rhesa mengadakan tur mandiri ke 15 kota di Pulau Jawa yang merupakan tur album pertama setelah sekian lama menerbitkan album-albumnya. Tahun 2021, Endah N Rhesa merekam ulang lagu "When You Love Someone" dengan versi high-resolution 192 kHz di mixing oleh Eko Sulistyo, mastering oleh Indra Lesmana. Live Session (2020 - sekarang)Endah N Rhesa merilis album live pertamanya tahun 2020 yaitu Live Session yang merupakan rekaman dari acara Earnight tahun 2019. Konsep dari pertunjukan live Earnight 2019 ini adalah 'silent concert' dimana penonton hadir mengenakan headphone/ earphone dan terlibat di dalam proses rekaman live yang proses rekamannya dikerjakan sendiri oleh Rhesa. Album ini dirilis dalam bentuk digital (tahun 2020) dan vinyl (tahun 2022). Endah N Rhesa juga merilis album live bersama Roemah Iponk dengan nama 856 Live Session tahun 2022 dan dirilis dalam bentuk digital. Indie Ride (Tur Sepeda)Tanggal 24 Juli - 9 Agustus 2017, Endah N Rhesa melakukan perjalanan bersepeda. Rute pertama yaitu bersepeda dari kota Semarang – Solo – Jogjakarta. Kemudian dilanjutkan rute kedua di kota Malang – Surabaya. Endah N Rhesa melakukan perjalanan didampingi Rendy Raditya (manager Endah N Rhesa) dan Nala Satmowi (Fotografer/ Videografer Endah N Rhesa) yang juga bersepeda bersama. Setiap sampai tujuan, Endah N Rhesa tampil bermusik dan berbagi pengalaman kepada komunitas musik setempat. Dari pengalaman ini lahirlah lagu "Long Lost Friend". Pulang Ke PamulangEndah N Rhesa merilis single yang berkaitan dengan tempat tinggal mereka saat ini yaitu "Pulang ke Pamulang" pada bulan Oktober 2020. Lirik bertutur tentang distrik Pamulang (Tangerang Selatan) yang berada di pinggir Jakarta , fenomena ular yang sesekali muncul ketika musim hujan tiba, hingga pacuan kuda yang menjadi ciri khas Pamulang. Lagu ini begitu fenomenal dan menyentuh hati banyak orang terutama mereka yang tinggal maupun singgah di Pamulang hingga akhirnya diabadikan di prasasti Alun-Alun Pamulang yang diresmikan oleh Walikota Tangerang Selatan bertepatan pada Hari Musik Nasional tanggal 9 Maret 2022. EarhouseTahun 2013, Endah N Rhesa mendirikan kedai kopi di Pamulang, Tangerang Selatan, sebagai wadah kreatif dan singgahnya musisi-musisi ketika ingin mengadakan tur/ promosi musiknya. Earhouse menjadi bentuk idealisme Endah N Rhesa yang menjawab kebutuhan mereka untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat/ komunitas. Program-program Earhouse yang masih berjalan dari tahun ke tahun adalah Earhouse Songwriting Club (Kelompok menulis lagu), Earhouse Guitar Club yang diinisiasi oleh Tino Harahap dan Priscilla Setiawan. Selain itu, komunitas komika Stand Up Pamulang (sekarang Stand Up Tangsel) juga pernah secara rutin mengadakan pertemuan-pertemuan dan open mic di Earhouse yang diinisiasi oleh Mal Jupri dan Beno Abbeel. Komunitas Gitaris Teman Semua (GTS) yang diinisiasi oleh Denny Chasmala, Adien Fazmail, dan Taraz Biztara juga lahir di tempat ini. Musisi-musisi yang pernah tampil di Earhouse antara lain Tompi, Kunto Aji, Yura Yunita, Ras Muhamad, Mike Mohede, Pongki Barata, Tesla Manaf, Sheryl Sheinafia, Jawa (Maliq & D'essential), Bintang Indrianto, Indro Hardjodikoro, Danilla, Echa Soemantri, Jubing Kristianto, Tommy Pratomo, Dialog Dini Hari, Roby Navicula, Father & Son (Barry Likumahuwa dan Benny Likumahuwa), Ari Reda, Efek Rumah Kaca, Mocca, White Shoes & The Couples Company, Bottle Smokers, Coldiac, Sal Priadi, Pamungkas, Oslo Ibrahim, Romantic Echoes, Petra Sihombing, Wake Up Iris!, Duta Pamungkas, Bonita & The Husband, Soulfood, Manja, Nonaria, Manjakani, Adhitia Sofyan, Jason Ranti, Iksan Skuter, Sisir Tanah, Adrian Yunan, Ify Alyssa, Little Fingers, Rull Darwis, Gabriel Mayo, Enau, Nissan Fortz, Harlan Boer, Egi Virgiawan, Bagus Bhaskara, Alien Child, Gardenia, Mr & Mrs, Firzi O, Amboro, Riani Sovana, Singdawa, Later Just Find, Marjinal, Mery Kasiman, Jono Terbakar, Vanessa Adverta, Leanna Rachel, Coconight Man, Zat Kimia, Jeslla, Marini Nainggolan, The Dying Sirens, Sarikat Idola Remaja, BiancaDimas, Fis Duo, Gabriela Fernandez, Semenjana, Rio Satrio, Dua Empat, Senar Senja, Yemima Hutapea, Deredia, Junior Soemantri, dll. Tahun 2015, Earhouse mendapatkan polling tertinggi di Majalah Hari dengan kategori The Best Music Scene Movement. Kehidupan pribadiEndah dan Rhesa telah menjadi pasangan suami-istri. Mereka menikah pada 5 Desember 2009.[12][13] Penghargaan2009
2010
2011
2014
2016
2017
2018
2019
DiskografiAlbum Studio dan Live
Album EP's
Album Kolaborasi
Album Kompilasi
Singel
Nominasi dan penghargaan
Pranala luar
Referensi
|