"atas upaya mereka menuju solusi yang adil dan damai terhadap konflik di Timor Timur."[3] (diberikan bersama dengan politisi Timor Timur José Ramos-Horta)
Panel Internasional tentang Perubahan Iklim (IPCC) dan Al Gore (lahir 1948) "atas upaya mereka untuk membangun dan menyebarkan pengetahuan yang lebih luas tentang perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia, dan untuk meletakkan dasar bagi langkah-langkah yang diperlukan untuk melawan perubahan tersebut."[7]
"karena telah menulis rencana perdamaian kepausan dan mendorong orang-orang untuk mengupayakan perdamaian melalui pedoman kepausan untuk perdamaian dan pengertian."[20]
"karena menentang Jerman ketika mereka membakar Perpustakaan Louvain dan mendeportasi pekerja selama perang, menjadikannya juru bicara internasional untuk Belgia."[21]
"atas karyanya dalam membantu pengungsi di Eropa dan atas gagasannya untuk menciptakan rumah bagi pengungsi lanjut usia dengan membuat desa-desa di Eropa, hal ini sangat orisinal, namun sangat praktis."[26][27]
"atas pencapaiannya yang luar biasa demi perdamaian melalui pembentukan gerakan di seluruh dunia yang ia dirikan, Pekerja Muda Kristen, dan upayanya yang tak kenal lelah untuk persaudaraan universal yang bertumpu pada keadilan sosial."[32]
"untuk mengangkat masyarakat miskin dan mengeksploitasi melalui pendidikan dan proyek-proyek swadaya dan telah merevitalisasi wilayah India yang terancam kelaparan yang semakin luas dengan gerakan yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan yang paling mendasar, sebuah kontribusi yang paling signifikan terhadap pencapaian perdamaian di zaman kita, menyemangati masyarakat miskin dan dieksploitasi melalui pendidikan dan proyek swadaya."[34]
"atas peran uniknya di salah satu wilayah termiskin di Amerika Latin sebagai pemimpin minoritas progresif Gereja Katolik dan juru bicara terkemuka metode non-kekerasan untuk memajukan perubahan sosial di mana ia telah memainkan peran internasional yang penting dengan berkontribusi pada a pemahaman yang lebih baik di negara-negara industri tentang realitas sosial di salah satu wilayah termiskin di dunia"[35]
29 November 1939 Kafr Bir'im, Galilea Atas, Palestina
1988, 1989, 1994
"atas upayanya dalam mendidik warga Palestina, Yahudi, dan Muslim mengenai rekonsiliasi dan perubahan tanpa kekerasan dalam masyarakat Israel."[43][44]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan