4 April 2002 (2002-04-04) – 11 Agustus 2005 (2005-8-11)
Cinta SMU adalah serial televisi Indonesia produksi Rapi Films yang ditayangkan perdana 4 April 2002 Pukul 19.00 WIB di Indosiar. Serial ini dibintangi oleh Nabila Syakieb, Faisal Hisyam, dan Hessel Steven.
Setelah meninggalkan Bobby dan Fini demi memenuhi sumpahnya, Sandra pun pergi sejauh mungkin untuk melupakan orang-orang yang dicintainya tersebut. Sandra berfikir, dengan pergi sejauh mungkin, ia bisa melupakan Boby, Fini juga Andre dengan mudah.
Namun ternyata yang difikirkannya salah! Bathinnya sangat menderita menahan rindu yang teramat sangat pada Bobby, Fini, terutama Andre! Yang masih disukainya.
Sandra bertemu Rio sepupu Marlon. Rio tertarik dengan Sandra yang kemudian membantu Mpok Hasnah. Sementara itu Marlon yang memiliki kekasih bernama Manda, tak mengetahui kalau diam-diam Manda berselingkuh dengan sahabat se-gank nya sendiri yang bernama Joe. Karena Sandra perselingkuhan Manda terkuak. Marlon menjadi dekat dengan Sandra. Kedekatan Marlon, Rio dan Sandra pada akhirnya membuat Marlon mencintai Sandra.
Siapakah diantara Marlon dan Rio yang mendapatkan cinta Sandra? [1]
Season 1 Episode 140 | Kamis, 2 Desember 2004 pukul 20:00-21:00 WIB - Putri nyaris meminum ramuan obat yang diracik oleh Hilda, namun karena mendengar teriakan Lyra, Putri urung meminumnya. Selanjutnya Lyra berhasil menepis minuman itu dari tangan Putri. Hilda menarik Lyra untuk berbicara, dan Putri diminta kembali ke kamar. Saat berbicara ternyata Lyra berani melawan Hilda hingga Hilda mengambil pisau. Lyra memohon ke Nina untuk melepaskannya dan meyakinkan Nina bahwa Hilda lebih kejam dari yang Nina tahu. Nina ragu namun tetap menuruti perintah Hilda untuk memegang jari Lyra yang hendak di potong. Saat bersamaan Dimas muncul, Hilda mengurungkan niatnya. Dimas berhasil dikelabui oleh Nina dan akhirnya pergi dari rumah Hilda. Lyra berhasil meloloskan diri dari upaya pembunuhan di kamar mandi dan upaya untuk keluar dari rumah Hilda. Hilda kesal melihat Lyra bisa melarikan diri. Hilda mulai tidak percaya dengan Nina yang mulai menolak di perintah oleh Hilda, sehingga Hilda merencanakan sendiri untuk melumuri anak tangga dengan minyak goreng. Lyra berhasil meyakinkan Dimas untuk datang kerumah Hilda. Hilda memmanggil Putri untuk turun. Saat Putri jatuh dan terguling, Nina hendak menolongnya, namun di tahan oleh Hilda. Ketika Dimas dan Lyra datang, kesempatan itu diambil Nina untuk melepaskan diri dari Hilda, namun Hilda menyelengkat kaki Nina, dan akhirnya Nina terjatuh dengan kepala membentur meja marmer dan tewas.
Season 1 Episode 141 | Kamis, 9 Desember 2004 pukul 20:00-21:00 WIB - Frans menawarkan Ayu makan malam bersama di rumahnya. Ayu sempat ragu, namun Frans merayunya dan meminta Putri untuk ikut. Akhirnya Ayu mengiyakan. Dimas dan Yanti bertengkar karean Yanti tidak mau tinggal di pasar. Dimas membujuknya. Yanti setuju dengan syarat Dimas memutuskan hubungannya dengan Putri. Meski awalnya menolak Dimas akhirnya berjanji memenuhi keinginan Yanti. Dimas bekerja mengangkat karung seorang ibu bernama Sinta. Sinta bercerita bahwa supirnya pulang kampung dan dia harus mencari pengganti. Keesokan harinya saat sekolah sedang mengadakan bazar, Ronald punya ide untuk menyuruh Ali berbicara di mikrophone sekolah, sehingga semua siswa mendengarkan curhat Ali. Akhirnya Intan berbaikan kembali dengan Ali. Sementara itu Putri sedih mendengar ucapan peramal tentang Dimas. Putri berlari meninggalkan Dimas. Sinta yang mencari keberadaan Dimas untuk ditawari jadi supir pribadinya tidak berhasil menemukan Dimas, dan malah hanya berselisihan jalan dengan Dimas. Saat makan malam di rumah Frans, Putri cemburu melihat Frans yang bercanda dengan Ayu. Namun Putri sadar dan memaklumi kondisi Ayu yang telah lama sendiri. Keesokan harinya, Ronald dan Hilda saling berbaikan dan mengutarakan perasaannya masing-masing untuk berteman kembali. Sementara itu Putri bingung melihat Dimas yang menghindarinya. Saat Putri meminta maaf, Dimas malah minta untuk memutuskan hubungan mereka.
Season 1 Episode 142 | Kamis, 16 Desember 2004 pukul 20:00-21:00 WIB - Frans menawarkan Ayu makan malam bersama di rumahnya. Ayu sempat ragu, namun Frans merayunya dan meminta Putri untuk ikut. Akhirnya Ayu mengiyakan. Dimas dan Yanti bertengkar karean Yanti tidak mau tinggal di pasar. Dimas membujuknya. Yanti setuju dengan syarat Dimas memutuskan hubungannya dengan Putri. Meski awalnya menolak Dimas akhirnya berjanji memenuhi keinginan Yanti. Dimas bekerja mengangkat karung seorang ibu bernama Sinta. Sinta bercerita bahwa supirnya pulang kampung dan dia harus mencari pengganti. Keesokan harinya saat sekolah sedang mengadakan bazar, Ronald punya ide untuk menyuruh Ali berbicara di mikrophone sekolah, sehingga semua siswa mendengarkan curhat Ali. Akhirnya Intan berbaikan kembali dengan Ali. Sementara itu Putri sedih mendengar ucapan peramal tentang Dimas. Putri berlari meninggalkan Dimas. Sinta yang mencari keberadaan Dimas untuk ditawari jadi supir pribadinya tidak berhasil menemukan Dimas, dan malah hanya berselisihan jalan dengan Dimas. Saat makan malam di rumah Frans, Putri cemburu melihat Frans yang bercanda dengan Ayu. Namun Putri sadar dan memaklumi kondisi Ayu yang telah lama sendiri. Keesokan harinya, Ronald dan Hilda saling berbaikan dan mengutarakan perasaannya masing-masing untuk berteman kembali. Sementara itu Putri bingung melihat Dimas yang menghindarinya. Saat Putri meminta maaf, Dimas malah minta untuk memutuskan hubungan mereka.
Season 1 Episode 143 | Kamis, 23 Desember 2004 pukul 20:00-21:00 WIB - Putri sangat terpukul atas keputusan Dimas memutuskan hubungan mereka. Untuk menenangkan diri, ia pergi ke hutan. Namun bayangan-bayangan masa lalu kebersamaannya dengan Dimas begitu menghantui. Ketika berada di pinggir sebuah jurang Putri mencoba bunuh diri. Untunglah, ada yang menyelamatkannya. Seorang peri kecil yang memperhatikannya sejak tadi berubah menjadi sesosok laki-laki tampan dan menyelamatkan Putri. Putri sempat tak sadarkan diri. Peri itu melihat sinar mata Putri dan langsung jatuh hati. Putri tersadar karena mendengar suara Lyra. Putri merasa ia baru saja bangun dari mimpi. Ayu khawatir dengan keadaan Putri yang terus bersedih. Frans menyarankan agar mereka sesekali mengajak Putri jalan-jalan untuk menghilangkan sedihnya. Usaha Frans untuk mendekati Ayu semakin gencar saja. Bahkan pada sebuah kesempatan Frans mengajukan lamaran pada Ayu. Peri yang jatuh cinta pada Putri itu mengikuti Putri sampai ke sekolah. Ia merubah wujudnya menjadi seorang laki-laki tampan. Ia mengaku sebagai seorang murid baru bernama Niko. Karena penampilannya yang mencolok, Niko menjadi pusat perhatian di sekolah. Niko segera melancarkan berbagai usaha untuk mendekati Putri. Putri sepertinya menanggapinya. Dimas menjadi sedikit cemburu melihat hal itu.
Season 1 Episode 144 | Kamis, 30 Desember 2004 pukul 20:00-21:00 WIB - Niko kaget berhadapan dengan Peri laki-laki tua dan dan Peri perempuan kecil bernama Niki. Peri tua marah karena Niko telah melanggar peraturan. Niko panik dihukum oleh peri tua. Sepeninggal peri tua, Niki tidak mau pergi karena ingin bermain dengan Niko. Niko menyetujui asalkan Niki tidak mengikutinya terus. Putri menangis membaca surat yang di berikan Dimas. Dalam suratnya Dimas bilang ingin menjauh dari Putri. Niko yang iba dan ingin menghibur Putri, didekati Ali dan Ronald dan mengajak main basket dengan iming-imingakan di kenalkan ke teman mereka berdua. Saat menjemput adik Ronald yang bernama Ucok. Niki kaget karena ternyata Ucok bisa melihat Niki. Keduanya berkenalan, meski keduanya masih sama-sama bingung. Pertandingan basket antara Tim sekolah Ronald dan Ali melawan Tim lawan yang dipimpin Patrik berakhir dengan kemenangan tim sekolah Ronald dan Ali atas bantuan Niki. Frans yang berpura-pura baik di depan Putri dan Ayu, terbongkar niat jahatnya atas bantuan Niki dan Niko. Ayu marah ke Frans dan memutuskan hubungan mereka. Sementara Itu Niki mengunjungi adik Ronald di kamarnya. Niki meminta adik Ronald menjadi temannya bermain dengan janji akan membantu Ucok jika Ucok kesusahan. Niki memenuhi janjiya dengan membantu Ucok di sekolah dari niat jahat teman-temannya. Patrik bikin ulah dengan Ali dan Ronald, sehingga mereka siap untuk berkelahi. Saat Niko ingin membantu, Hidung Niko berubah panjang dan di beritahu oleh Niki serta nyaris terlihat oleh Putri.
Season 1 Episode 145 | Kamis, 6 Januari 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Niko panik memegangi hidungnya, Niki berusaha menyihir hidung Niko tapi tidak bisa. Niko panik karena Putri makin mendekatinya. Saat Niko menghampiri Ronald dan Ali yang sedang berkelahi dengan Patrick CS, Hidung Niko terkena pukul Patrick dan mengeluarkan darah. Ini menguntungkan karena menyamarkan kondisi hidung Niko yang memanjang. Ronald dan Ali berhasil membalas pukulan teman-teman Patrick. Niki menyihir ranting besar di belakang Patrick Cs yang membuat mereka terjatuh. Putri melerai dan mengusir Patrick CS. Saat Putri hendak menolong Niko dan tanpa sengaja berpegangan tangan, Putri teringat saat pertama bertemu Niko di hutan. Patrick teringat Putri dan penasaran ingin mencari tahu soal Putri, sementara Niko yang hendak berterima kasih ke Putri, malah mendapat pertanyaan kapan mereka berdua pernah bertemu. Niko takut Putri banyak bertanya seandainya tahu kapan pertama kali mereka bertemu, sehingga Niko menghindar dari Putri. Sementara Niki kembali menolong Ucok di sekolahnya. Pertolongan ini membuat Indri teman Ucok jadi menaruh hati pada Ucok. Ini kemudian membuat Niki cemburu. Niko akhirnya menemukan jawaban kenapa hidungnya memanjang. Itu adalah hukuman dari peri tua karena ia merubah dirinya menjadi manusia. Setiap kali ia marah makan hidungnya akan memanjang. Malam harinya, Ucok senang bisa melihat Niki terbang di kamarnya. Ucok meminta dirinya di terbangkan oleh Niki. Saat Ucok melayang dikamarnya. Ronald datang, Niki menyihir Ucok yang membuat ucok terjatuh. Putri yang sedang berjalan bersama Lyra di kelilingi oleh Motor Patrick CS. Putri dan Lyra panik ketakutan.
Season 1 Episode 146 | Kamis, 13 Januari 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Putri dan Lyra berhasil berlari menjauh, namun Patrick cs mengejarnya dengan motor masing-masing. Niko panik dan bingung hendak menolong Putri. Saat kedua teman Patrick hendak menabrak Putri dan Lyra, Niko menyihir mereka, mengakibatkan keduanya terlempar dari motor dan jatuh bertumpukan dengan patrick. Putri dan Lyra berhasil meloloskan diri. Putri bingung memikirkan kejadian terlemparnya teman Patrick. Putri berfikir ada yang melindunginya. Niko menyihir bintang jatuh. Putri make a wish, berharap selalu dilindungi dalam setiap kesulitan. Disekolah Ucok dijahati oleh Didit CS, Niki kesal dan menyihir Ronald agar Ronald tahu kelakuan Didit CS. Ronald marah dan menyebabkan Didit cs kabur. Ronald sadar sebagai kakak ia jarang meluangkan waktu bersama adiknya. Putri dan Niko kaget dihampiri Patrick di sekolahnya. Putri mengusir Patrick, dan berpura-pura menganggap Niko sebagai pacarnya. Ucok yang sedang suntuk, meminta Niki untuk mengajaknya bermain ke hutan. Awalnya Niki menolak, namun akhirnya menyetujui. Padahal ada resiko Ucok tidak bisa pulang ke bumi. Ronald bingung ketika samapi di rumah tak dapat menemui Ucok. Saat keduanya sedang terbang di hutan, Niki dan Ucok di pergoki oleh dua Peri dewasa yang hendak menghukum mereka berdua. Niki berusaha menyelamatkan Ucok dari hukuman tak bisa kembali pulang ke rumah selamanya.
Season 1 Episode 147 | Kamis, 20 Januari 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Putri, Ronald dan Ali panik melihat pohon yang memiliki mata dan tangan. Putri tertangakap oleh sebuah pohon. Ali dan Ronald menolongnya, lalu mereka berhasil lari dari pohon itu. Ucok dikejar-kejar oleh sebuah sapu terbang milik Netta, namun Ucok berhasil menghindar dan bersembunyi. Netta berhasil mengelabui Niko, dengan mengatakan bahwa Niki dan Ucok lari ke hutan - dunia peri, takut dihukum Peri tua. Putri, Ali dan Ronald kembali diganggu oleh sebuah pohon, namun kali ini ketiganya terjerat oleh akar pohon. Mereka bingung begitu melihat akar pohon melepaskan mereka. Kemudian mereka melihat Netta lalu memanggil Netta. Netta berhasil mengelabui Putri cs dengan menyuruh mereka mengikuti petunjuk yang akan mengarah ke Ucok. Akibatnya Putri cs terjebak dalam lumpur hisap. Ucok datang dan menolong mereka bertiga. Netta bilang ke Niki bahwa dia akan mencelakai Niko dan teman-temannya. Saat Netta pergi, Niki berhasil keluar dari kandang dengan bantuan kalungnya. Saat kembali Netta marah karena tak menemukan Niki. Putri cs menolong Niko yang jatuh saat terbang karena kemampuan sihirnya mulai menurun. Saat mereka dikelilingi oleh Ular, Niko tak dapat menolong mereka, namun Niki berhasil menolong mereka dengan kalungnya. Netta kesal dan berencana mencuri kalung Niki. Ronald, Ali dan Niko mencari makanan, sementara Putri, Ucok dan Niki tertidur lelap di sebuah pohon. Netta datang dan menculik mereka lalu mengikat mereka bertiga dan ingin menyihir mereka menjadi batu sehingga tak dapat di temukan oleh Niko CS.
Season 1 Episode 148 | Kamis, 27 Januari 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Putri, Dimas dan seluruh undangan mendengar pangilan Ayu ke Putri. Oma langsung menarik tangan Ayu. Ayu marah ke Oma yang malah mendukung Putri melangsungkan pernikahan. Ayu masuk dan menarik tangan Putri untuk pulang. Dimas mengejar keduanya. Para undangan kebingungan. Dimas mencoba menjelaskan ke Ayu, namun Ayu tidak terima dan malah menghina Dimas. Putri kesal sehingga mengajak Dimas meninggalkan Ayu. Putri, Dimas dan Yanti menempati rumah kontrakan mereka yang baru. Putri dan Dimas terlihat mesra sehari-hari di rumah itu. Sementara Yanti kesal karena merasa terganggu dengan tawa canda Putri dan Dimas. Ayu marah ke Lyra dan menyalahkan Lyra dan mengancam untuk bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan Putri. Ayu juga marah ke Oma, dan mengancam Oma untuk tidak ikut campur urusan keluarga Ayu. Dimas keluar masuk kantor mancari pekerjaan. Sementara Putri yang baru pulang dari pasar bertemu Ayu. Ayu marah ke Putri karena tetap tidak mau dengar perkataannya. Ali memuji Dimas dan Putri sebagai pasangan yang bahagia setelah menikah. Saat mereka makan malam, Ali, Ronald dan Dimas berpura-pura lahap memakan masakan Putri, agar Putri tidak sedih karena masakannya tidak enak. Keesokan harinya Dimas masih menemui kesulitan mencari pekerjaan, ditambah dirinya nyaris tertabrak mobil. Dimas kesal. Dimas makin kesal ketika sampai rumah Putri tidak ada. Saat Putri pulang, Dimas marah ke Putri dan membuat Yanti senang dengan kondisi itu.
Season 1 Episode 149 | Kamis, 3 Pebruari 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Putri mencoba meredakan kemarahan Dimas. Dimas pun akhirnya mencair dan memaafkan Putri. Diam-diam dia juga curiga bahwa semua kekacauan itu adalah ulah Yanti. Yanti yang tadinya senang hati malah jadi terkejut dan kesal setelah melihat Dimas dan Putri berbaikan. Dimas akhirnya mendapat panggilan interview kerja. Dia diterima dan dapat segera mulai keesokan harinya. Sementara di rumah, Yanti terus berusaha menyusahkan Putri dengan berbagai ulahnya. Putri pun mencoba untuk bersabar. Oma datang ke rumah Putri dan malah mengagetkan Putri dengan pemberian alat tes kehamilan. Putri mengaku bahwa dirinya dan Dimas belum berencana untuk punya anak. Tapi Oma menyemangati Putri. Sesampai di rumah, Oma memberitahukan keadaan Putri pada Ayu. Oma pun berusaha membujuk Ayu agar pergi menengok Putri. Ayu masih bersikukuh namun dalam hatinya ia juga ikut mencemaskan Putri. Yanti tidak henti-hentinya membuat Putri terlihat seperti istri yang tidak becus di mata Dimas. Dan Dimas pun berkali-kali terpengaruh omongan Yanti. Namun Putri tidak mau menceritakan masalahnya itu meskipun kepada Lyra, sahabatnya. Baru ketika Ayu datang menengoknya, Putri mengungkapkan semua.
Season 1 Episode 150 | Kamis, 10 Pebruari 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Setelah bertengkar, Putri menangis di kamarnya dan memutuskan untuk pergi. Yanti mengintip Putri yang sedang berkemas untuk pergi. Yanti memutuskan untuk mencari Dimas dan mencegahnya untuk pulang agar Dimas tidak menghalangi kepergian Putri. Yanti menemukan Dimas dan berusaha menahan Dimas untuk tidak pulang cepat. Namun Dimas tetap berkeinginan untuk pulang dan meminta maaf ke Putri. Saat Yanti sedang menghalangi Dimas untuk pulang, Dimas malah tertabrak mobil dan terkapar di jalan. Yanti berteriak histeris, begitu juga dengan Putri yang sebenarnya telah memutuskan untuk pergi dari rumah. Yanti menyalahkan Putri karena akibat pertengkarannya dengan Dimas, Dimas jadi tertabrak. Ronald, Ali dan Lyra patungan membiayai operasi pertama Dimas. Namun untuk operasi kedua mereka sepakat memberitahu Ayu. Namun Putri malah menolak bantuan Ayu. Lia menawarkan bantuan ke Lyra, Ali dan Ronald, yang langsung diterima mereka dan menyuruh Lia untuk cepat pergi karena Putri telah datang. Mereka tak ingin Putri tahu Lia datang. Mereka tak ingin menambah masalah, karena mereka tau Lia-lah penyeban pertengkaran Putri dan Dimas. Saat operasi kedua selesai, Putri menangis karena mendengar kabar dari dokter bahwa Dimas harus di opaersi untuk ketiga kalinya agar tidak lumpuh. Atas anjuran teman-temannya Putri akhirnya menerima usulan untuk menerima bantuan Ayu. Namun saat berbicara dengan Ayu, Ayu bersedia membantu dengan syarat, Putri harus cerai dengan Dimas. Putri dan Lyra kaget.
Season 1 Episode 151 | Kamis, 17 Pebruari 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Putri menerima tawaran Ayu untuk menceraikan Dimas. Lyra nampak tidak setuju, tapi Ayu nampak sangat puas dengan keputusan Putri itu. Di rumah sakit, Ronald, Ali dan Yanti hanya dapat menunggu diluar ruang perawatan dengan khawatir. Sementara kondisi Dimas nampak makin parah. Yanti mulai mengeluarkan unek-uneknya soal Putri. Ronald tidak senang mendengar Yanti terus menyalahkan Putri, pertengkaran mulut pun dimulai. Ali mencoba melerai. Tak lama kemudian, Putri datang bersama Lyra sementara Dimas sudah berada di ruang operasi untuk menerima pertolongan dokter. Mereka semua hanya dapat menunggu hasil operasi itu. Oma tiba-tiba saja datang ke rumah sakit. Putri begitu senang melihat Oma. Oma lalu mendengar perihal perjanjian Putri dengan Ayu. Sepulang dari rumah sakit, Oma segera mendatangi Ayu. Oma yang tidak setuju meminta Ayu membatalkan perjanjiannya dengan Putri, namun Ayu tidak mau. Operasi Dimas berhasil, kondisinya pun berangsur pulih. Putri tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi bila Dimas tahu ia akan segera menceraikannya. Oma datang lagi ke rumah sakit dan memberikan sejumlah uang pada Putri sebagai pengganti uang Ayu. Oma meminta Putri membatalkan perjanjian dengan Ayu. Putri lalu pergi menemui Ayu dan memberikan sejumlah uang itu. Ayu tidak mau menerimanya, dan tetap menagih janji Putri untuk menceraikan Dimas. Putri kehilangan akal, ia setuju saja namun meminta waktu sampai Dimas benar-benar pulih. Dimas dibawa pulang ke rumah kontrakan. Melihat Putri punya banyak uang, Yanti mencari-cari masalah dan memulai pertengkaran mulut. Putri lalu keluar dari rumah untuk menenangkan diri. Tak lama kemudian Yanti membukakan pintu untuk Lia, rekan kerja Dimas. Lia datang menjenguk Dimas di kamar. Putri yang pulang lagi terkejut melihat Lia. Putri sedikit cemburu, namun Lia meyakinkan bahwa ia hanya sekedar rekan kerja biasa. Putri mulai sering merasa mual-mual. Ketika terbangun dari mimpi buruk suatu malam, Putri teringat pada test pack yang diberikan Oma. Putri pun langsung histeris setelah melihat hasil test yang positif.
Season 2 Episode 152/1 | Kamis, 24 Pebruari 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Ayu menanti persalinan Putri dengan cemas. Ia bahagia ketika mengetahui bahwa ia memiliki cucu perempuan. Namun kebahagiaan itu lenyap mengetahui Putri meninggal dunia. Ayu merawat anak Putri yang di beri nama Sandra dengan keras. Karenanya Sandra tumbuh menjadi anak yang keras, pemberontak, mandiri. 14 tahun kemudian, Sandra bersekolah di sebuah Sekolah menengah Pertama. Ia memiliki 4 orang teman dekat yaitu Puguh, Olif, Nora dan Tanti. Sandra juga memiliki 5 orang musuh bernama Andre, Jedi, Daffa, Molly dan Niken. Saat pertandingan basket kedua genk itu bersaing membela tim kelas nya masing-masing. Berkat Sandra yang berhasil mengecoh konsentrasi Andre, Tim basket kelas Sandra akhirnya menang. Kondisi itu membuat Andre dan genknya kesal lalu berniat mengerjai Sandra cs. Namun karena salah sasaran, Andre Cs menerima hukuman dari guru mereka. Tak terima diledek Sandra Cs, Andre mengerjai sepeda Puguh yang akhirnya terjatuh karena sepeda Puguh tak bisa di rem. Pertemuannya dengan bapak Puguh yang sangat mencintai Puguh membuat Sandra teringat perkataaan Ayu yang selalu berkata bahwa ayahnya tidak pernah mencintainya. Ketika ia menanyakan ayahnya, Ayu hanya mengatakan dia pergi Sandra masih di dalam kandungan. Sandra menangis mengetahui kenyataan ayahnya tidak pernah mencintai dia dan ibunya. Di sekolah, perseteruan Andre dan Sandra makin menajam, apalagi ketika Andre menyinggung soal orangtua Sandra. Dipanas2i teman2 mereka, Andre dan Sandra bertekad membuat lawannya jatuh cinta untuk kemudian mematahkan hatinya.
Season 2 Episode 153/2 | Kamis, 3 Maret 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Dimas yang sedang bertemu kepala sekolah melaporkan kejadian yang dialaminya. Saat itulah Dimas melihat Sandra dan menunjukkannya ke kepala sekolah sebagai siswa yang tidak tahu sopan santun. Kepala sekolah menenangkannya dengan mengatakan bahwa Sandra sudah mendapat surat peringatan dan kemungkinan akan dikeluarkan. Sementara pada saat yang sama Sandra sedang merayu Bu reni untuk mempercayainya dan akan membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Andre setuju untuk mengecek apakah Sandra juga pura-pura suka kepadanya. Sementara Sandra mengatur rencana untuk membuat Andre percaya bahwa dirinya suka terhadap Andre. Ayu dan Dimas kaget berpapasan di sebuah Mall. Dimas kaget dan berusaha mengejar, namun Ayu berhasil pergi dengan taxi. Sementara Dimas memikirkan apa yang dilakukan Ayu di Jakarta, Ayu malah langsung menghubungi informan untuk menyelidiki Dimas. Saat Andre mulai percaya bahwa Sandra benar2 suka padanya, Sandra menjebak Andre hingga terbukti bahwa dialah yang memfitnah Sandra. Pengakuan Andre ini didengar kepala sekolah dan membuat Andre dikenakan sanksi keras. Ayu yang mendapat kabar bahwa anak Dimas satu sekolah dengan Sandra, langsung menemui kepala sekolah dan berniat mengeluarkan Sandra dari sekolah. Dalam keadaan marah Sandra pulang, lebih marah lagi menemukan Andre sedang mengacak2 kamarnya. Saat Sandra mengejar Andre, Sandra tertabrak sebuah mobil dan membuat Ayu histeris melihatnya. Ternyata pengendara mobil itu adalah Dimas. Dimas kaget melihat Ayu lalu bingung melihat Sandra.
Season 2 Episode 154/3 | Kamis, 10 Maret 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Dimas yang sedang bertemu kepala sekolah melaporkan kejadian yang dialaminya. Saat itulah Dimas melihat Sandra dan menunjukkannya ke kepala sekolah sebagai siswa yang tidak tahu sopan santun. Kepala sekolah menenangkannya dengan mengatakan bahwa Sandra sudah mendapat surat peringatan dan kemungkinan akan dikeluarkan. Sementara pada saat yang sama Sandra sedang merayu Bu reni untuk mempercayainya dan akan membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Andre setuju untuk mengecek apakah Sandra juga pura-pura suka kepadanya. Sementara Sandra mengatur rencana untuk membuat Andre percaya bahwa dirinya suka terhadap Andre. Ayu dan Dimas kaget berpapasan di sebuah Mall. Dimas kaget dan berusaha mengejar, namun Ayu berhasil pergi dengan taxi. Sementara Dimas memikirkan apa yang dilakukan Ayu di Jakarta, Ayu malah langsung menghubungi informan untuk menyelidiki Dimas. Saat Andre mulai percaya bahwa Sandra benar2 suka padanya, Sandra menjebak Andre hingga terbukti bahwa dialah yang memfitnah Sandra. Pengakuan Andre ini didengar kepala sekolah dan membuat Andre dikenakan sanksi keras. Ayu yang mendapat kabar bahwa anak Dimas satu sekolah dengan Sandra, langsung menemui kepala sekolah dan berniat mengeluarkan Sandra dari sekolah. Dalam keadaan marah Sandra pulang, lebih marah lagi menemukan Andre sedang mengacak-acak kamarnya. Saat Sandra mengejar Andre, Sandra tertabrak sebuah mobil dan membuat Ayu histeris melihatnya. Ternyata pengendara mobil itu adalah Dimas. Dimas kaget melihat Ayu lalu bingung melihat Sandra.
Season 2 Episode 155/4 | Kamis, 17 Maret 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Ayu berteriak histeris melihat Sandra terkapar di jalan. Ketika Dimas hendak menolongnya, Ayu menolak. Ayu membawa Sandra ke rumah sakit dengan taxi. Dimas tertegun, bingung kenapa Ayu begitu takut ia menyentuh Sandra. Di rumah sakit kondisi Sandra kritis dan membutuhkan banyak darah. Sayang golongan darahnya termasuk yang jarang, bahkan golongan darah Ayu beda dengannya. Saat bingung, Ayu teringat Dimas, sebagai ayah kemungkinan golongan darahnya sama. Namun ego Ayu mengalahkan semuanya, ia tetap bertekad tidak akan membiarkan darah Dimas mengalir dalam diri Sandra. Saat Ayu bersyukur mendengar kabar Sandra sudha mendapatkan donor, Ayu marah mengetahui pendonor itu adalah Dimas. Sekali lagi ia mengusirnya. Dimas makin bingung dengan sikap Ayu. Andre mendapat peringatan keras dari kepala sekolah, setelah Ayu menelfonnya. Di luar dugaan Sandra menelpon kepala sekolah untuk memaafkan Andre. Andre mendatangi Sandra dan bertanya kenapa. Sandra memintanya mencari nama dan alamat dari pendonor darahnya. Keesokan harinya berdasarkan data yang di peroleh Andre dan Sandra mereka mencari rumah Dimas. Sayang Dimas tak ada di rumah. Sementara pada saat yang sama, Dimas mencari informasi mengenai Putri. Dimas kaget setelah di beri tahu bahwa Putri telah meninggal 13 tahun yang lalu. Dalam keadaan stres Dimas menyetir mobil hinggak nyaris menabrak Sandra dan Andre. Sandra marah ke Dimas. Dimas kesal lalu meninggalkannya dan tak sadar dompet nya terjatuh. Andre dan Sandra kaget ternyata alamat pendonor dan tanda pengenal Dimas sama. Sandra lebih kaget lagi ketika menemukan foto Putri dan Dimas.
Season 2 Episode 156/5 | Kamis, 24 Maret 2005 pukul 19:00-20:00 WIB - Sandra berlari mengejar mobil Dimas, hingga jatuh bangun, namun mobil Dimas tak juga terkejar. Sandra yang kesal, pulang dan tak mengiraukan Andre yang berusaha menenangkanya. Dimas memutuskan kembali kerumah Ayu. Namun sampai di sana ia malah diusir oleh Ayu. Setelah Dimas pergi, Sandra pulang. Ayu marah ke Sandra dan menuduhnya berbohong. Sandra balik marah dan menuduh Ayu yang selama ini selalu berbohong. Sandra masuk kamar dan menangis. Andre datang dan menghiburnya di kamar. Andre meminta bantuan Niken untuk menghibur Sandra. Nikenberpura-pura berniat membantu dengan mengusulkan agar Sandra ikut kegiatan pentas Seni. Padahal niat Niken adalah mengadu domba antara Sandra dan Laras. Ayu mendatangi Rumah Dimas dan mengancam Dimas agar menjauh darinya. Dimas marah dan menolak ancaman itu. Lia yang mendengar Dimas bicara sendiri mulai curiga ada hal yang disembunyikan Dimas dari dia. Saat acara audisi Dance di mulai, Sandra dan Laras maju sebagai peserta yang harus berlomba bersama. Namun pada saat mereka mulai dance, Niken memerintahkan seseorang untuk memberikan kelereng ke lantai. Laras terjatuh pingsan karena terpelanting menginjak kelereng. Seluruh penonton kaget. Dimas tergesa-gesa ke sekolah, sementara Niken kesal karena rencananya gagal. Saat siuman, Laras melihat Dimas lalu memanggilnya. Sandra kaget mengetahui Dimas adalah ayah Laras, semantara Niken merobek foto Sandra.
Season 2 Episode 157/6 | Kamis, 31 Maret 2005 pukul 19:00-20:00 WIB - Lia marah ke Sandra dan menuduhnya telah mencelakakan Laras. Sandra marah tak terima tuduhan itu lalu berlari. Saat dikejar oleh Dimas, Sandra bilang bukan dia yang melakukannya. Ketika Dimas bertanya kenapa Sandra selalu buat masalah, Sandra malah balas bertanya kenapa orangtua suka menyimpan rahasia. Dimas kaget, lebih terkeut lagi ketika Sandra mengeluarkan foto Putri dan Dimas dan bertanya apa hubungan Dimas dan Putri. Keduanya sama2 kaget mengetahui bahwa Dimas pernah menikah dengan Putri dan Sandra adalah anak Putri. Lia yang meminta Kepsek untuk menghukun Sandra, heran dengan pendapat Dimas yang malah membela Sandra. Niken yang mendengar itu mengadukannya ke Laras. Laras sedih mengetahui ayahnya lebih membela Sandra, sementara Sandra menduga Dimas adalah benar ayahnya karena membelanya. Sampai di rumah Sandra mendesak Ayu untuk memberitahu hubungan Putri dengan Dimas sambil menunjukkan foto mereka. Walau kaget, Ayu masih berkeras tidak mau cerita. Sandra marah saat diberitahu Nora bahwa Niken ingin membantu Laras menjebaknya. Saat mencari Niken, Sandra kaget dihadang Dimas. Dimas mengajak Sandra untuk bicara. Mengetahui hal itu Ayu segera menyusul. Ayu menelfon seseorang untuk bertemu di tempat Dimas dan Sandra bicara. Dimas mencoba mencari tahu apakah benar Sandra anaknya. Sementara Sandra menduga jangan-jangan Dimas benar ayahnya. Saat mereka sedang bicara Ayu datang dan memperkenalkan seorang laki-laki sebagai Ayah Sandra. Dimas dan Sandra Shock mendengarnya.
Season 2 Episode 158/7 | Kamis, 7 April 2005 pukul 19:00-20:00 WIB - Dimas dan Sandra hanya bisa shock begitu Ayu memperkenalkan Andi, sebagai papa Sandra. Sandra nampak tidak mempercayainya dan menganggapnya sebagai rekayasa Ayu. Sementara di sekolah, Daffa memberikan pengakuan pada kepala sekolah bahwa Sandra-lah yang bertanggung jawab menyebarkan kelereng di saat audisi untuk mencelakakan Laras. Laras sangat senang mendengarnya. Di rumah, Andi tiba-tiba berseteru dengan Sandra. Gara-gara Sandra penasaran dengan telepon yang baru saja Andi terima. Andi yang merasa urusannya dicampuri langsung marah. Sandra pun tak mau kalah. Ayu yang mendengarkan semua pertengkaran mereka tersenyum senang. Ayu lalu muncul dan menunjukkan pada Sandra bahwa papanya adalah orang yang tidak baik dan karena itu Ayu tidak mau Sandra bertemu dengan papanya. Sandra tetap tidak ingin kehilangan papanya. Sandra akhirnya mengalah. Sementara itu Ayu ternyata menyuruh Andi untuk membuat Sandra benci padanya dan melupakan kata papa untuk selamanya. Sandra mengancam Daffa untuk meralat pengakuannya didepan kepala sekolah. Daffa pun berjanji akan membersihkan nama Sandra. Di taman, Laras tiba-tiba mendekati Sandra dan meminta maaf telah menuduh Sandra. Sandra memberitahu teman-temannya tentang pertemuan dengan Andi, papanya. Mereka lalu sepakat untuk merayakannya dengan pergi piknik. Sepulang piknik, Sandra mendengar pertengkaran Ayu dan Andi soal sejumlah uang. Sandra langsung curiga. Tapi Ayu dan Andi punya sejuta cara untuk menutupi permainan mereka. Andi semakin gencar melancarkan rencananya untuk membuat Sandra membencinya. Sampai-sampai mempermalukan Sandra di sekolah.
Season 2 Episode 159/8 | Kamis, 14 April 2005 pukul 19:00-20:00 WIB - Andi yang mabuk bertemu seorang temannya di jalan. Mereka berdua berbicara soal uang bayaran untuk penyamaran Andi. Rupanya Dimas juga berada disana dan mendengarkan pembicaraan mereka. Sementara itu di sekolah, Sandra diolok-olok oleh teman-temannya karena ulah papanya, Andi, waktu itu. Sandra sangat kesal juga malu. Laras mencoba menenangkannya, tapi Sandra malah menghindar. Andre juga tampak ingin memberikan perhatian pasa Sandra. Sayangnya, Niken membaca gelagat Andre. Niken lalu bertanya pada Andre soal sejauh mana hubungannya dengan Sandra. Karena takut dibilang tidak konsisten, Andre membantah bahwa ia mulai menyukai Sandra. Bahkan ketika Sandra datang untuk bicara dengannya, Andre malah mengeluarkan kata-kata kasar pada Sandra. Dimas menelepon Sandra dan memberitahukan apa yang dia dengar langsung dari Andi. Sandra tidak percaya. Dimas lalu mengajak Sandra untuk membuktikan apa yang dia dengar. Sandra setuju. Dimas datang ke sekolah dan menjemput Sandra. Niken melihat kepergian Dimas dan Sandra lalu melaporkannya pada Laras. Laras curiga ada urusan apa sebenarnya antara papanya, Dimas, dengan Sandra.
Season 2 Episode 160/9 | Kamis, 21 April 2005 pukul 19:00-20:00 WIB - Ternyata Sandra diculik oleh Andi dan kawan-kawannya. Mendengar laporan dari Dimas, Ayu langsung kaget dan khawatir akan keselamatan Sandra. Andi meminta tebusan sejumlah uang dan memberikan batas waktu untuk Ayu menyiapkannya. Dimas menyarankan agar mereka lapor kepada polisi. Tapi Ayu memilih untuk menyiapkan saja uang tebusannya. Sementara itu Andre diam-diam terus membayangkan Sandra. Hal ini sangat mengganggunya sampai-sampai dia kabur dari rumah di malam hari untuk menemui Sandra. Tak sengaja ia mendengar pembicaraan Dimas dan Ayu soal penculikan Sandra. Keluarga Dimas juga akhirnya tahu soal penculikan Sandra. Laras meminta agar Dimas menyelamatkan Sandra dengan cara apa pun. Keesokan harinya bersama Ayu, Dimas pergi ke tempat yang sudah ditentukan oleh si penculik. Di tempat lain, Sandra berhasil membuka ikatannya. Tapi Andi dan kawan-kawannya berusaha mengejar Sandra. Tiba-tiba Andre menarik tangan Sandra dan menyelamatkannya. Tak lama kemudian polisi datang dan menangkap Andi dan kawan-kawannya. Di sekolah Sandra menceritakan bagaimana Andre ikut menyelamatkannya dari penculik. Niken tampak tidak senang dengan hal itu. Sementara itu kabar soal ayah palsu Sandra merebak. Para siswa lalu mengejek Sandra seenaknya. Sandra kesal dan meluapkannya pada Ayu.