Selendang Rocker merupakan film Indonesia yang dirilis pada 22 Oktober 2009 yang disutradarai oleh Awi Suryadi. Film ini dibintangi antara lain oleh Candil, Saykoji, Ramzi, Edric Tjandra, Joe P-Project, dan Sarah Jane.
Sinopsis
The Panky, grup musik rock yang mulai turun pamornya, dimotori oleh Ipank, vokalis yang suka marah; Ozi, pemain drum yang suka telat; Eric, pemain gitar yang senang mengambek; dan Joy, bertubuh tambun dan suka kentut. Suatu saat, produser The Panky ingin membuat album kolaborasi antara Ipank dan Munanada, penyanyi melayu senior dan dianggap sebagai raja musik melayu tetapi juga sedang turun pamornya. Kaloborasi di antara mereka berdua diharapkan akan mengembalikan kejayaan mereka. Ipank awalnya menolak karena selama ini ia terkenal sangat anti-melayu.
Proyek mereka dimulai dan tidak berjalan dengan baik. Munanada yang sangat agamais menginginkan siapapun yang akan bekerja sama dengannya harus mengikuti aturannya. Ipank dan kawan-kawan dirukiah, diceramahi, dan tindik dan anting mereka dipereteli, bahkan tato mereka juga akan dihapus dengan diseterika. Ipank dan kawan-kawan mencoba bersabar dan bertahan, tetapi akhirnya kesal juga, sehingga pada saat latihan sering terjadi keributan sampai perkelahian. Klimaks terjadi saat Munanada mengatakan bahwa Ipank telah menyakiti hatinya dan para leluhur melayu dan harus bersiap menerima kutukannya.
Sejak itu di setiap tempat dan kesempatan, Ipank mendengar lagu Melayu: oleh Munanada, oleh pengamen di lampu merah, bahkan saat Ipank ditilang polisi, polisi pun menyanyi lagu Melayu.
Sumpah Munanada terus berlanjut, hingga suatu hari, Ipank berkenalan dan langsung jatuh cinta dengan seorang wanita cantik bernama Gabby, yang ternyata anak Munanada. Tentu saja Munanada tak merestui hubungan itu, Ipank bahkan diusir dan diancam agar tak mendekati anaknya lagi. Segala usaha dilakukan Ipank agar bisa bertemu Gabby tetapi selalu dikandaskan oleh Munanada, sampai akhirnya Gabby mengatakan bahwa Ipank harus membuktikan pada Munanada bahwa ia bisa menjadi hebat dan bisa mengalahkan si Raja Melayu Munanada.
The Pangky lalu berlatih lagu Melayu dan berguru pada jawara-jawara lagu Melayu. The Pangky akhirnya membuat aliran yang khas, Pop Melayu dengan gabungan musik rap.[1]
Referensi
Pranala luar